"Vee tunggu!!"
'Bara!!'
Ya, dia sudah hafal dengan suara Bara, tanpa menoleh pun ia sudah tau.
Tetapi, karena tidak ingin memperpanjang masalah,, Vee menoleh ke belakang, ia juga menghentikan langkahnya seketika.
Benar, yang memanggilnya adalah Bara, tapi kenapa?? ada apa dengan dia?? kesambet kah??
"Bagaimana keadaan kamu??"
Bara meneliti setiap inci wajah Vee, tentunya dengan tangan nya yang mengusap lembut pipi Vee, tetapi dengan segera Vee menepis tangan Bara, tidak enak rasanya.... karena Bara kini bukan Bara yang dulu lagi.
Bara kini sudah berubah, banyak sekali perubahan dalam diri Bara.
'Oh, cuma nanyain itu saja, kirain minta maaf.', batin Vee yang tersenyum tipis.
Bukannya ia sombong dan ingin Bara meminta maaf kepada nya, tetapi...memang dalam hal ini Bara yang, dan selalu dari dulu ..pria itu tidak pernah mengalah.
Mendapati tangan nya yang di tepis oleh Vee, Bara menjadi kaget, ia sudah berpikir yang tidak tidak, dan mengira Vee yang berubah, tidak ingin dipegang lagi seperti dulu.
"Aku sudah tidak apa apa. Dan lihatlah!! pipi ku juga sudah mu_lus lagi."
Bara melihat di wajah Vee, memang sudah terlihat mu_lus dan tidak apa apa, begitu juga dengan sudut bibirnya yang sudah baik baik saja.
'Apa dia sebahagia itu?? apa semalam tidak menderita??'
"Aku ke kelas dulu Bar."
Tidak ingin berinteraksi lebih lama lagi dengan Bara, Vee langsung berlari, lebih tepatnya ia akan menghindari Bara, dan tidak akan terlalu dekat dengan pria itu.
Sementara, Bara melihat Vee yang berlari, tentunya dengan tatapan yang tidak biasanya. Dan juga Bara melihat Gery yang sudah berdiri didepan kelas Vee, dengan tangan nya yang menyambut hangat tangan Vee.
"Ternyata kamu lebih bahagia dekat dengan dia, daripada bersama dengan ku, teman sekaligus saudara kamu sendiri Vee."
Sedangkan Vee, ia tersenyum. Bisa di bilang senyum yang pura pura, tetapi tidak masalah, dan memang juga pura pura bahagia saja di depan Bara, supaya pria itu tidak mudah menindas nya, dan juga Vee memang bertekad untuk tidak mengharapkan Bara lagi, meskipun hati kecilnya masih sangat mencintai Bara.
Entahlah, sampai kapan perasaan nya pada Bara akan hilang, atau tidak akan pernah hilang sama sekali.
"Kamu enggak apa apa??", tanya Gery yang sudah menggandeng tangan Vee dan membawa pacarnya itu masuk ke dalam kelas. Pasalnya, ia tadi melihat Vee dengan Bara, pria itu takut kalau pacarnya di sakiti lagi.
"Aku enggak apa apa.", jawab Vee tenang.
Memang ia tidak apa apa, tetapi hati dan perasaan nya yang kenapa kenapa, sakit dan masih membekas.
"Syukurlah, aku khawatir."
"Makasih dan aku minta maaf ya, tadi tiba tiba Papah dan Opa ngajakin aku bareng.".
"Tidak masalah sayank."
Gery memegang tangan Vee, dan mencium punggung tangan pacarnya itu. Tidak ada yang dilakukan lebih dari sekedar cium tangan dan kening, karena tidak ingin kebablasan.
****
Siang harinya, tepat nya jam istirahat berlangsung.
"Kantin yuk Vee."
Vee yang memang masih sibuk mencatat, langsung saja mendongakkan wajah nya, tidak percaya jika yang mengajak nya adalah Bara.
Didalam hati, Vee sempat tersenyum, ia seneng karena dipikirnya Bara sudah sadar dan sudah kembali seperti dulu lagi. Tetapi rasanya ada yang janggal.
Vee menggeleng, "Duluan saja Bar, aku masih mencatat. Lagian aku juga belum lapar. Oh ya Meli mana??"
Vee melihat tidak ada Meli di samping Bara. Biasanya mereka sudah seperti amplop dan perangko saja, nempel terus, tetapi ini ....
"Meli tidak masuk, ada acara keluarga."
'Pantes kesini, baik baikin aku. Dan aku cuman di jadikan cadangan saja, kalau Meli gak ada aku dibutuhkan , tetapi kalau Meli ada, aku di lupakan.'
Baru saja Vee tersenyum sebentar, tetapi senyumnya tiba tiba langsung hilang. Dasar Bara yang memang tingkat egoisnya tinggi.
"Ya udah aku temenin saja."
Tanpa di minta Bara langsung duduk di samping Vee, tentunya tanpa persetujuan dengan gadis itu.
Kebetulan juga Brisa dan Gery sedang ada urusan dengan adek kelasnya di ruang OSIS, jadinya Bara benar benar kesepian.
"Hubungan kamu dengan Gery bagaimana??", tanya Bara.
Entah apa maksud dari pertanyaan itu, dan kenapa juga Bara menanyakan nya pula. Biasanya pria itu tidak perduli dengan sekitar nya, tetapi kini.
'Benar benar ada yang aneh!!'
"Aku baik, emm kami baik baik saja. Kenapa?? Gery juga sayank sama aku."
Bara tersenyum, tangan nya terulur untuk mengusap rambut panjang Vee yang membuat Vee jadi gimana gitu, antara senang dan juga tidak.
Kalau begini caranya, ia akan semakin susah untuk melupakan Bara tentu nya.
"Syukurlah. Aku senang dan tenang kalau dia sayank sama kamu, dan tentunya aku lega.", jawab Bara dengan meyakinkan.
'Ada apa? apa yang terjadi dengan otak nya?? apa Bara salah makan?? apa otaknya yang konslet, atau kebanyakan minum obat?? kenapa jadi manis seperti itu?? kenapa bisa berubah ubah?? Atau Mommy Cheryy tadi pagi menggetok kepala nya dengan centong nasi??'
Vee bingung dengan perlakuan Bara saat ini, tidak meminta maaf tetapi malahan menanyakan hal hal yang tidak tidak. Apalagi sikapnya yang berubah ubah, kadang baik kadang juga neyebelin, kadang kadang pokoknya.
Dan itu yang membuat Vee juga bingung, antara jengkel dengan Bara dan membenci nya, atau malahan semakin mencintai nya.
'Ini juga bukan Bara lagi.'
"Ada apa?? jangan membuat aku khawatir. Kita sudah seperti saudara, kalau ada apa apa cerita, seperti biasa."
'Yah, saudara Bar....kita memang akan menjadi saudara, dan tidak akan pernah menjadi pasangan.'
Bara tersenyum, hal baik mamang harus di bicarakan, dan tentunya sebelum kepada kedua orang tuanya, Bara akan menanyakan langsung kepada Vee, bagaimana pendapat nya. Karena Vee adalah gadis dewasa, yang menurut Bara, teman rasa saudara nya ini bisa memberikan saran yang tepat untuk nya.
"Aku berencana akan melamar Meli, satu tahun setelah lulus, tentunya bagaimana kalau kita bareng saja. Aku pikir Gery juga tidak keberatan, lagipula itu kamu sudah lulus. Bagaimana menurut kamu ideku??"
Yah, Bara dan Vee terpaut satu tahun. Tahun ini Bara, Brisa, Meli dan Gery lulus dan tentunya untuk Vee tahun depannya lagi.
Deg ..
Rasanya ingin Vee menangis dan menjerit saat ini, kenapa mendengar Bara akan melamar Meli hatinya terasa sakit? hanya lamaran saja?? kalau menikah bagaimana reaksinya??
Vee terdiam, ia bingung harus berkata apa, harus menjawab apa didepan Bara kali ini. Ia saja dan Gery belum membicarakan apa apa, padahal Gery malahan lebih mapan dari Bara, pria itu sudah bisa sedikit demi sedikit membantu Papahnya di kantor, sementara Bara?? kerjaannya hanya main main saja, belum mau belajar pegang perusahaan .
'Apa Bara tau kalau kita di jodohkan?? dan dia sengaja mempercepat niatnya untuk menikahi Meli??'
"Hei, gimana??"
"A---ku tidak tau. Aku dan Gery belum membicarakan itu, lagian kami juga baru jadian."
"Oh, kalau begitu mungkin aku duluan ya, dan bantu aku untuk meyakinkan Mommy Cheryy."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 237 Episodes
Comments
Tatik Ajach
vee itu k banyakan
drama dn baperan
2022-11-30
1
Lina Maulina
kau yg memulai nya bara 👊👊
2022-10-18
0
Aprilda Lubis Ida
Aku sendiri bingung dengan novel ini alur cerita nya dari tokoh Delima dan Cherry ,Adel hampir mirip 🙏🙏🙏 Thor
2022-06-18
1