'Toko Emas Murni.'
Velia menggeleng pelan, rasanya ia tidak menyangka jika Bara bisa melakukan itu, Bara bisa setega itu dengan nya.
Apalagi, memang pada dasarnya, Vee sendiri yang mau membeli waktu itu, tetapi Bara yang melarang nya, dan dia yang akan membelikan nya, tetapi... mengapa kini malahan dia berikan kepada Meli.
'Kamu kejam Bar, kamu jahat!!'
'Aku benci kamu!!'
Ingin rasanya Vee mengatakan semua nya itu di depan Bara, mencaci maki dan sekalian menampar nya, tetapi...melihat posisi nya saat ini dan di mana mereka, itu tidak mungkin Vee lakukan.
'Baru saja aku menata hatiku untuk kamu, tetapi mengapa kamu membuat luka lagi, luka yang mungkin kamu sengaja?? apa salahku Bar??'
'Andai kamu tau yang sebenarnya, kalau kita di jodohkan, pastinya kamu akan membenci aku, tetapi....aku sadar, aku tau diri....kamu tidak mencintai aku, walau pun aku berusaha merebut hatimu, tetapi nyata nya....hatimu hanya untuk dia, dan terbukti kan sekarang.'
"Makan yank, aku suapin ya??"
"Eh iya."
Gery memecah lamunan Vee tentang kebencian nya terhadap Bara, dan menerima suapan es krim dari sang pacar.
"Enak??", Vee menggangguk.
Kemudian Gery dengan sayank ya kembali menyuapi Vee es krim, sementara Vee asik membalas pesan dari Brisa.
"Fokus es krim nya dulu, nanti di balas lagi.", Gery mengambil ponsel Vee dan menaruhnya di meja.
Bukan marah, karena Gery tau kalau Vee sedang berbalas pesan dengan siapa, tetapi lebih baik fokus dengan makanan yang ada di depannya.
"Tuh kan, belepotan."
Gery kembali mengambil tisu, dan mengusap lembut bibir Vee, dan Bara melihat nya dengan tatapan yang sulit diartikan, merasa cemburu karena bukan ia saja laki laki yang menyentuh Velia, tetapi sekarang ada Gery pacar nya.
Sedangkan Vee, ia hanya diam saja, bahkan sama sekali tidak memperdulikan Bara. Seperti Bara yang suka berduaan dengan Meli dan tidak mempedulikan nya.
'Impas kan!!'
"Ehemmm....manis banget sih kalian, aku juga mau yank.", ucap Meli yang melihat kemesraan diantara Vee dan Gery.
"Aku belikan mau??", Meli menggeleng.
"Makasih sayank, tapi aku sudah kenyang."
Bara melihat jam di tangannya, ia pun sudah mendapat banyak pesan dari Mommy Cheryy dan langsung mengajak Meli pulang, dan juga mereka sudah lama jalan setelah pulang sekolah.
"Pulang yank, aku anterin, sudah sore.", ucap Bara sembari melirik ke arah Vee, yang masih asik disuapin es krim oleh Gery., sekalian juga menyindir.
"Iya, aku jadi lupa pulang kalau lihat yang romantis romantis gini."
Bara menggandeng tangan Meli, tetapi sebelum pergi ia melihat ke arah Vee terlebih dahulu.
"Jangan terlalu sore Vee pulangnya, nanti Papah nyariin."
"Iya Bar.", jawab Vee tanpa melihat ke arah Bara.
Lalu pandangan matanya beralih kearah Gery. "Titip Vee, jangan terlalu lama di sini, dan anterin sampai rumah, sampai Vee masuk ke dalam rumah."
"Siap bro!!"
Baik Gery maupun Meli tidak mempermasalahkan ucapan Bara yang terkesan begitu menyayangi dan melindungi, tetapi sangat berlebihan. Mereka sudah tau kalau Vee, Bara dan Brisa saudara, yah ...saudara ketemu gede, tanpa mereka tau sebenarnya kalau Vee memendam cinta untuk Bara.
Gery dan Vee masih asik menikmati indahnya sore di taman, tentunya dengan ucapan ucapan Gery yang membuat gadis itu bisa menghilangkan rasa sesak di d@da nya saat ini.
"Yank pulang yuk, takut kalau di cariin Papah kamu."
"Kamu takut??", tanya Velia seakan meremehkan.
"Takutlah, takut kalau sampai aku dilarang anter jemput kamu dan juga dilarang macarin anak nya.", jawab Gery dengan mencubit hidung mancung Velia yang menggemaskan.
"Dasar Cemen!!"
Velia tersenyum kemudian meninggalkan Gery yang juga ikut tersenyum. Ada rasa bahagia di hati Gery, karena bisa mendapatkan Velia, walaupun ia sendiri belum yakin dengan perasaan Vee kepadanya.
"Tunggu!! aku bukan cemen sayank, cuma takut kehilangan kamu.", jawab Gery sembari berlari mengejar Vee yang sudah menjauh.
Grepp
"Kena kamu!!"
Gery menarik tangan Vee dan menggandeng sampai ke mobil nya.
"Ayok masuk!!"
Vee mangangguk, kemudian masuk kedalam mobil Gery yang pintunya sudah di buka.
Hanya lima menit saja, mereka sudah sampai di rumah Vee, dan gadis itu melihat jika belum ada mobil Papahnya, yang berarti Papah Cesa belum pulang.
"Mau masuk??",
"Masuk ke hati mu ya.?"
"Kan udah.", jawab Vee singkat.
Gery memegang tangan Vee, kemudian melihat ke arah mata Vee yang seperti nya masih mendung.
"Aku tidak tau apa yang kamu rasakan, apakah kamu mencintai aku sebesar aku mencintaimu, aku pun tidak tau, tetapi satu yang pasti, aku tulus sama kamu, dan aku akan menanti datangnya cintamu untukku."
Vee tidak bisa berkata apa apa, andai saja yang berada di depan nya ini adalah Bara dan yang mengatakan ini juga Bara, tentunya hati Vee akan berbunga bunga saat ini, tetapi....
'Aku tidak boleh egois, aku sudah melibatkan Gery, dan aku tidak mau menyakiti nya, biarlah aku belajar mencintai nya.'
"Aku-------"
"Jangan menjawab nya, aku selalu menunggu cinta kamu."
Vee mangangguk, lalu tersenyum manis kepada Gery. "Makasih, aku masuk ya??"
"Iya."
Gery mengacak rambut Vee, kemudian ia turun dan membukakan pintu untuk pacarnya.
"Hati-hati Ger, hubungi aku kalau sampai rumah."
"Pasti sayank. Masuklah."
Vee mengangguk, kemudian ia masuk ke dalam rumah, sedangkan Gery masih di samping mobil dan masih melihat Vee masuk, setalah itu...ia baru pulang.
"Vee .....", panggil seseorang yang membuat gadis itu menoleh seketika.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 237 Episodes
Comments
Endang Priya
lupakan bara vee. dgn sengaja dia menyakiti hatimu. gelang yg akan kau beli tp dilarangnya dan dia mlh memberikannya pada wanita lain.
vee percayalah dicintai lbh berharga dr pada mencintai sendiri. itu sangat menyakitkan.
2022-07-13
3
Irma Andreas
bara kayanya ngikutin velia.
2022-06-16
0
Chindy Miracle
aq suka...aq suka...crt na. smg ndak muter2 kek pak dosen
2022-06-16
1