Vee memejamkan matanya sejenak, ia ingin mengusir bayang bayang Bara dalam pikiran dan juga dalam hatinya, tetapi itu sangat sulit untuk ia lakukan.
"Kenapa cerita ini harus ada Tuhan??"
Sebuah cerita yang baru saja di mulai, tetapi juga harus di akhiri.
Lelah melamun dan menahan sesak di d@da, akhirnya Vee meminta Pak Supir untuk menurunkan nya di sebuah taman kota yang tidak jauh dari rumah nya.
"Tapi Non?? nanti kalau Nyonya marah??"
"Tidak apa Pak, nanti aku yang menjelaskan sama Mommy Cherry, aku hanya ingin jalan jalan sebentar saja, lagian ini sudah dekat dengan rumah."
Melihat Vee yang sedikit memohon, pak supir itu tidak tega, dan lagian jarak rumah keluarga Aditya tidak jauh dari taman kota ini.
"Baiklah Non, bapak tinggal ya?"
"Iya Pak."
Sepeninggal pak supir, Vee berjalan jalan di taman, sesekali ia menendang botol minuman yang tak sengaja ia injak.
Ingin rasanya gadis itu menjerit sekeras-kerasnya, tetapi tidak mungkin ia lakukan di sini, di taman ini bukan tempat yang tepat untuk ia menumpahkan semua unek unek nya yang ada di dalam hati.
Sudah lelah berjalan, gadis itu akhirnya duduk di sebuah bangku kosong, dengan pandangan matanya lurus ke depan, dan melihat pasangan yang sedang berduaan di sana, mungkin sepasang kekasih.
Hingga tanpa sadar, sudut bibirnya tersenyum seketika membayangkan dirinya dan Bara sedang duduk berdua dengan saling memegang tangan dan saling mencintai, tetapi....
Seakan mimpi, dan Velia tidak ingin tidur kembali, ketika melihat Bara dengan.....bukan dirinya, tetapi dengan pacarnya yang sedang duduk dengan saling menyuap es krim.
Deg
"Aku baru saja membayangkan jika itu aku dan Kamu Bar, tetapi kenyataan yang aku dapat kan adalah kamu dengan dia."
Sakit?? bukan ..lebih tepatnya kecewa dengan dirinya sendiri, mengapa ia malahan mencintai seseorang yang sudah jelas jelas hanya menganggap nya saudara saja, mengapa??
Dan lagi, perjodohan konyol yang di buat itu, membuat hati Vee semakin teriris perih.
"Haruskah aku menghancurkan kebahagiaan mereka??"
Lagi lagi, ia hanya mampu bertanya pada diri nya sendiri, tanpa tau jawaban yang sesungguhnya.
"Tidak!!! aku sudah memutuskan, aku yang mengalah."
Vee menghapus air mata yang tanpa sengaja mengalir di pipi nya, ia tidak bermaksud untuk menangisi nasibnya, hanya saja ia terlalu lemah untuk bisa berdiri tanpa seseorang yang ada di sampingnya.
Namun, tekadnya sudah bulat, mulai hari ini....ia akan berusaha untuk menghapus rasa cintanya untuk Bara, dan memulai yang baru lagi entah dengan siapa.
"Mau es krim?"
Satu buah es krim rasa cokelat sudah berada di depannya, Vee menoleh ke belakang dan melihat siapa yang menawarkan salah satu makanan favorit nya.
Velia tersenyum, tanpa ragu lagi langsung mengambil es krim yang memang untuk nya, dan Gery duduk di sebelah Vee, dengan menatap wajah cantik yang sedikit mendung itu, namun tetap cantik.
'Apa yang terjadi Vee, kenapa kamu sangat kacau sekali?'
Namun Gery tidak ingin bertanya kepada gadis yang ada di sampingnya, takut kalau malahan semakin bertambah saja kekacauan nya.
"Makasih nya mana??"
"Astaga, aku lupa Ger.... makasih ya."
Gery mengacak rambut Vee, kemudian tersenyum, "Sama sama, untung aku orang baik, kalau tidak pastinya akan marah sama kamu."
Vee menoleh, kemudian tersenyum, lalu melanjutkan lagi menikmati es krim di sore ini yang sedikit panas.
Mereka terdiam, sesekali Vee melihat ke arah Gery yang tersenyum padanya, dan juga setia menemani nya menghabiskan waktu di taman sore ini.
"Habis!!", seru Vee girang.
Gadis itu kemudian mencari tisu di dalam tas nya, tetapi, sudah keduluan Gery mengahapus bibir Vee yang sudah belepotan akibat sisa es krim nya.
"Eh..."
Vee ingin menghindar, tetapi Gery menggeleng.
"Aku hanya membersihkan ini, jangan takut kalau aku mencium kamu, tapi akan aku lakukan kalau kamu jadi pacar ku."
Vee terdiam, ia tertunduk malu karena sudah menuduh Gery yang bukan bukan.
Dan seketika, Vee jadi teringat tentang pertanyaan Papah, Daddy dan Mommy tentang pacar...karena seperti mereka tau kalau Vee sedang berbohong dan mengada ngada kalau Gery itu pacar nya.
'Apakah aku harus nembak Gery??'
'Tapi,....aku sudah menolaknya, bagaimana ini??'
'Ah yasudahlah, aku coba saja dulu.'
"Gery....", panggil Velia.
"Apa?? mau es krim lagi??", Vee menggeleng.
"Atau mau di cium??"
"Eh, apa apa an., Enggak."
"La mau apa??, jangan buat anak orang mati penasaran.", tanya nya dengan terkekeh geli.
Velia mere_mas rok nya, tiba tiba mengapa mulutnya jadi terkunci dan sulit untuk mengucapkan nya, tetapi harus ia katakan.
"Mau jadi pacar aku?"
Velia serius, dan ia melihat ke arah Gery, melihat bagaimana pria itu mengatakan iya ataupun menolak.
Gery tersenyum, "Aku tidak mau."
Mereka terdiam sesaat, tentunya dengan pikirannya masing masing, hingga akhirnya...
"Aku tidak ingin di tembak oleh perempuan, tetapi....."
"Kamu mau jadi pacarku??"
Kali ini giliran Gery yang serius, pria itu kemudian mengambil tangan Vee, dan menatap mata gadis cantik yang sudah menempati sisi hatinya yang telah kosong.
'Maafkan aku Ger, jika kesan nya aku memanfaatkan kamu supaya aku bisa lepas dari keadaan ini.'
"Aku mau."
Jawab Vee dengan malu, dan memalingkan wajah nya, malu jika menatap Gery.
"Terimakasih , Aku akan selalu menjagamu."
'Walaupun aku tau, cintamu sebenarnya bukan untuk ku, tetapi aku akan mencoba merebut hatimu, supaya menjadi milik ku selama nya.'
Gery memeluk Vee, kedua nya sama sama berbicara dalam hati nya sendiri sendiri, tetapi...satu yang Gery yakini, ia tidak akan main main dengan Velia.
Gery melepaskan pelukan nya, "Berarti kita hari ini resmi jadian ya??", Velia mengangguk.
"Yes, mau di rayakan??"
"Makan es krim saja gimana? boleh ya?? boleh lah."
Gery menggeleng, itu yang di sukai dari Velia, selalu bertanya tetapi selalu di jawab sendiri.
"Boleh, tapi makan nya di sana saja ya,? lebih enak di tempat nya.", Gery menunjuk ke stand es krim yang ada di pojokan taman kota ini.
"Aku mau."
Gery mengulurkan tangannya, kemudian menggandeng tangan Velia, dan ke-dua berjalan menuju stand es krim yang berada di pojok sana.
Sepanjang jalan, gadis itu melihat tangan nya yang di genggam oleh Gery, Vee tau.... kalau pria di samping nya ini bukanlah pria yang sembarangan, dan memang benar mencintai nya.
'Ini adalah jalan yang aku pilih, dan aku tidak bisa keluar dari sini, aku tau....hatiku belum untuk kamu Ger, tetapi aku yakin, kamu bisa menyembuhkan luka ku.'
'Dan semoga pilihan ku ini tidak salah dan kamu memang benar-benar mencintai aku, dan aku bisa dengan mudah terbebas dari perjodohan rahasia ini.'
'Seperti yang Daddy katakan, kalau aku bahagia dengan orang lain, maka mereka akan membatalkan Perjodohan ini.'
'Dan semoga aku bahagia.'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 237 Episodes
Comments
Mita Karolina
Lebih baik di cintai kan Dr pada mencintai
2023-03-13
2
Siti Salamah
, sukses selalu, semangat 💪
2022-12-30
0