Bagaimana Dengan Bara

"Jangan menatap ku seperti itu.!!"

Brisa seakan akan tau kalau Velia menatap nya dengan penuh arti, padahal gadis itu hanya menebak nebak apa yang sebenernya ada di dalam hati nya , yang mungkin benar dan mungkin juga salah.

"Enggak, kamu cantik.", ucapnya asal, dengan sesekali mere_mas rok nya.

"Kan memang dari dulu, kamu juga Ve."

Mereka berdua malahan saling memuji, padahal Velia sudah tidak nyaman, takut kalau saudara kembar Bara tau tentang perasaan nya.

'Aku tau Ve, apa yang kamu rasakan?? tapi....aku harap kamu bisa melupakan Bara, dia hanya anggap kamu sebagai adeknya saja, tidak lebih.'

Brisa hanya mampu tertawa, bukan menertawakan sikap bodoh Velia, tetapi menertawakan tingkah Ve yang sudah mulai ngoceh ngoceh setelah diam sesaat. dan terdiam dengan batinnya yang terus bergejolak, ia sendiri tau kalau Velia menyukai kembaran nya, tetapi....Brisa juga tau kalau Bara tidak ada rasa dengan Velia, kecuali rasa sayang nya sebagai adek.

"Loh, Daddy juga sudah pulang, tumben Ca??"

Mereka sudah berada di halaman rumah Daddy Brylli, dan begitu terkejut nya ketika melihat sebuah mobil mewah sudah berada di sana.

Brisa melihat ke depan, ia pun mengangguk, karena melihat mobil Daddy nya yang sudah terparkir rapi di sebelah ujung, dan bisa dipastikan kalau tidak akan kembali ke kantor lagi.

'Ada apa ini?? kenapa aku deg deg an ya??'

Dua gadis cantik langsung keluar dari mobil, karena sepertinya kedua orang tuanya sudah menunggu untuk makan siang, walaupun sudah terlewat, tetap seperti nya bukan hanya makan siang saja.

"Assalamualaikum"

Ucap salam kedua gadis itu bersamaan, dan melangkah kan kakinya untuk masuk ke rumah, mengalami Mommy dan Daddy yang memang benar sudah menunggu nya.

"Waalaikumsalam?"

"Bara mana??"

Tanya Mommy Cherry ketika melihat hanya ada dua gadis cantik saja, sedangkan jagoan nya tidak kelihatan nya.

Padahal biasanya mereka pergi bertiga, dan juga main bareng, tak jarang juga Velia nginep di rumah Mommy Cherry, ataupun gantinya Brisa yang nginep di rumah Papah Cesa.

"Bara pergi sama..----"

Brisa ingin mengatakan yang sebenarnya, kalua Bara pergi Amelia atau biasa di panggil Meli, tetapi..... Velia lebih dulu memotong ucapan nya.

"Ke mall Mom, nganterin Tio beli sepatu.", ucap Velia cepat, langsung memotong ucapan Brisa.

Brisa menoleh ke arah Velia, 'Kenapa kamu berbohong Ve.', batin Brisa dengan melirik ke arah Velia.

'Maaf Mom, tapi aku gak sebenernya bohong, kan Bara memang sedang di mall nganterin seseorang tetapi bukan Tio.'

"Anak itu.",

Mommy Cherry mencebik kesal, kemudian menatap ke arah Daddy Brylli yang mengedikkan bahunya. Padahal akan ada sesuatu yang harus disampaikan nya, tetapi malahan putra sulung nya itu pergi begitu saja.

Ya, ini memang salahnya.... belum memberikan penjelasan kepada Bara, hanya meminta untuk makan siang di rumah saja, tetapi tidak mengutarakan apa maksud nya.

"Makan dulu saja.",

'Saja?? apa memang ada sesuatu yang mau dikatakan?'

'Hati Velia sudah bertanya tanya.'

Brisa dan Velia mencuci tangan dan kakinya duku, setelah itu gabung di meja makan, kalau Brisa ia langsung ganti baju, tetapi Velia....ia tidak ingin berlama lama di rumah ini, apalagi dirinya baru saja mendengar sesuatu yang sangat bertolak dengan batinnya, dan akan sebisa mungkin untuk menghindari.

"Gak ganti baju Ve,, nginep sini saja. Besok libur.",

Velia menatap Brisa, ia pun tersenyum, tetapi kemudian langsung menggeleng, "Lain kali saja, kasihan Papah kalau aku tinggal tiap Minggunya."

Dan itu hanya alasan saja , padahal jelas jelas ia ingin menghindari Bara, dengan tidak sering sering berada di rumah ini, apalagi menginap..

Yah sejak semalam Papah Cesa mengatakan sesuatu padanya, ia sudah memutuskan untuk menghindari Bara, ia lebih baik mengorbankan dirinya, daripada cinta Bara.

Flashback On.

"Ve, Papah boleh masuk."

Papah Cesa yang sudah berada di depan pintu dan melihat pintu kamar putrinya tidak tertutup rapat, beliau pun melihat ke dalam, dan ternyata Velia belum tidur dan masih belajar.

"Masuk Pah."

Velia menutup buku nya dan memasukkan ke dalam laci, karena sedari tadi ia tidak belajar tetapi menulis di buku diary nya, mencurahkan perasaan nya kepada seseorang yang tidak mungkin akan terbalas cintanya.

"Papah boleh bicara??"

Tanya Papah Cesa yang sudah melihat Velia menutup bukunya dan memasukkan ke dalam laci, sempat pria dewasa itu melihat sampul nya, tetapi....ia tidak akan bertanya lebih jauh lagi.

"Bicara apa Pah??"

Cesa mengambil kursi, ia kemudian duduk di sebelah Velia, pria dewasa itu lalu menghela nafas panjang, seperti akan menghabiskan banyak oksigen untuk membicarakan ini semua.

"Kamu ada hubungan apa dengan Gery?", tanya Papah Cesa lembut.

Bukan tanpa alasan Papah Cesa menanyakan itu, tetapi ia sudah berulang kali melihat anak semata wayangnya itu di antar dan bahkan juga di jemput dengan teman nya yang bernama Gery.

"Aku ....."

Velia belum berani menjawab, lagipula ia juga belum tau apa yang dimaksud dari pembicaraan ini, karena ini semata-mata bukan tentang Gery, tetapi....ada yang lain.

"Papah tidak melarang kamu berteman dengan Gery, Papah juga kenal Gery, kenal juga dengan orang tuanya, tetapi......"

Cesa menghentikan ucapannya sejenak, ia kembali mengambil nafas, dan membuang nya.

'Haruskah aku mengatakan malam ini?? tetapi....apa Ve bisa menerima nya??'

"Tetapi apa Pah??"

Velia sudah mulai curiga, ia melihat mata Papahnya yang sangat aneh dan penuh dengan sesuatu yang dipendam nya.

"Kamu dan Bara susah di jodohkan sejak kecil, sejak kalian sudah bisa berjalan dan main bareng."

Deg

Velia memegang d@danya, ucapan dari Papah nya membuat jantung nya berdetak kencang seketika.

Haruskah Velia senang?? atau harus bersedih??

'Lelucon apalagi yang aku terima ini?? di saat aku mendengar kalau Aku dan Bara memang sudah dijodohkan, tetapi....aku tau sendiri kalau Bara mencintai perempuan lain??'

'Oh Tuhan, haruskah aku bahagia?? atau aku akan menderita??'

"Apa Pah, dijodohkan??", tanya Velia dengan nada yang sedikit agak meninggi, sungguh ia juga kaget mendengar ucapan dari Papah Cesa.

"Iya Ve, dan Papah minta kamu putusin Gery. Walaupun kamu dan Bara tidak akan menikah cepat, tetapi....Papah dan Daddy Brylli sudah menjodohkan kalian berdua."

Papah Cesa sebenarnya juga ragu untuk mengatakan ini kepada Velia, tetapi.... sebelum Velia terlanjur jatuh cinta yang semakin dalam dengan Gery, lebih baik Ve mengakhiri nya.

Velia menggeleng, lagi lagi ia harus berperang dengan perasaan nya, ia tidak boleh egois, dan akan meminta untuk dibatalkan perjodohan nya dengan Bara.

Misalkan Ve menerima, tetapi bagaimana dengan Bara??

Apakah Bara juga mau?? apakah Bara tidak akan membencinya??

Terpopuler

Comments

Kim Nari

Kim Nari

semangat ya

2023-07-18

0

Adila Nisa Ardani

Adila Nisa Ardani

velia nga tinggal sama mama Rania dan papi Arga ya

2022-06-15

2

Sumawita

Sumawita

Menarik kak ceritanya Bagus

2022-06-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bimbang
2 Bagaimana Dengan Bara
3 Bertepuk Sebelah Tangan
4 Membatalkan
5 Hanya Ada Satu
6 Sebuah Gelang
7 Pertengkaran
8 Akan Berubah
9 Gelang Lagi
10 I Hate U
11 Egois
12 Rencana Melamar
13 Ada Yang Di Sembunyikan
14 Melihat Meli
15 Cemen
16 Gara Gara Aku?
17 Penjelasan Meli
18 Setuju
19 Kalau Sudah Waktunya
20 Membeli Cincin
21 Nikah Yuk!!
22 Hanya Dia
23 Memajukan
24 Semoga Tepat
25 Pertama
26 Gundah
27 Pejamkan Mata
28 Mulai Mengusik Hatinya
29 Apa Artinya Meli??
30 Rasa Yang Berbeda
31 Keputusan Yang Tepat
32 Waktunya
33 Aku Pergi
34 Amarah Bara
35 Akulah Pemenang nya
36 Keputusan Bara
37 Memang Berjodoh
38 Obrolan Dengan Papah Cesa
39 Kebanyakan Berpikir
40 Amerika
41 Kebenaran nya
42 Menghapus Kenangan
43 Meminta Penjelasan
44 Jangan Mimpi
45 Ke Jerman
46 Tidak Bertemu
47 Aku Akan Ke Sini Lagi
48 Surat
49 Kondisi Cesa
50 Kembali
51 Akhirnya Aku Kembali
52 Takut
53 Kondisi Membaik
54 Kita Kembali
55 Informasi Tentang Vee
56 Jawab Jujur
57 Takut
58 Pacar Rahasia
59 Bertemu Meli
60 Cerita Meli
61 Penjelasan Meli
62 Depe Dulu
63 Bara Emosi
64 Makan Malam Berdua
65 Hanya Untuk Velia
66 Aneh
67 Menggoda
68 Nikah??
69 Velia....
70 Sate Ayam
71 Bertemu
72 Perlu Diselesaikan
73 Beruntung??
74 Ingat itu!!
75 Calon Suami nya
76 Pantai Cinta
77 Jujur
78 Pernyataan Bara
79 Patah Hati
80 Kaget
81 Ide Bagus
82 Sarapan Bersama
83 Orang Gila
84 Kantor
85 Bertemu Bara di Kantor
86 Kerjasama
87 Lupa??
88 Siasat Bara
89 Biarkan Sebentar
90 Ungkapan Hati
91 Nakal
92 Kata Siapa??
93 Diet
94 Surat??
95 Surat Yang Terlupakan
96 Memainkan Peran
97 Dari Hati ke Hati
98 Sejak Kapan??
99 Tunggu Tanggal Mainnya
100 Suasana Hati Bara
101 Terimakasih
102 Kecelakaan
103 Operasi
104 Alhamdulillah
105 Makan Di Sini??
106 Ular
107 Sadar
108 Memikirkan Bara
109 Rencana
110 Menjemput Velia
111 Mengunjungi Bara
112 Kasihan
113 Ujian
114 Kapan Boleh Pulang
115 Pulang Ke Rumah
116 Ke Rumah Bara
117 Aku Mencintaimu
118 Jangan Ada Paksaan
119 Kesempatan
120 Atur Saja
121 Bersama Bara
122 Hanya Pura Pura
123 Panas
124 Sudah Macam Macam
125 Obrolan Berdua
126 Bagaimana kalau kamu jadi dia??
127 Berkas
128 Apartemen
129 Bingung
130 Milikku
131 Kenalan Dulu
132 Tenang Sayank
133 Berhasil
134 Jangan Sentuh Aku
135 Khawatir
136 Jangan Harap
137 Curhat Dengan Gery
138 Bagaimana kalau kamu jadi Gery??
139 Pergilah
140 Rumah Sakit
141 Curhat Dengan Dokter Vikky
142 Curhat Velia
143 Rencana Ke Korea
144 Nyaman
145 Korea
146 Bertemu Orang Tua
147 Pengakuan Bara
148 Merestui
149 Gampang Kan
150 Pasrah
151 Bara Berulah
152 Bertemu Gery
153 Cerita Kemarin
154 Menceritakan kebenaran
155 Tidak Sadar
156 Gery Emosi
157 Gery dan Bara
158 Ingin Sendiri
159 Baku Hantam
160 Orang Ketiga
161 Histeris
162 Cobalah Untuk Ikhlas
163 Pasrah
164 Keputusan
165 Bertemu Orang Tua Bara
166 Berharap Hanya Mimpi Buruk
167 Bisa Ikhlas
168 Butuh Waktu
169 Bara Lebay
170 Kenapa Masih Di pakai?
171 Jedag Jedug
172 Pamit
173 Bara Keterlaluan
174 Kepergian Velia
175 Awas kamu Bara!!
176 Bara Panik
177 Bara Curiga
178 Harus
179 Kembali Teringat
180 Nomer
181 Ke Kantor Gery
182 Tidak Tau
183 Teringat Gery
184 Kepedihan Gery
185 Gery mengetahui Vee hilang
186 Mencari Velia
187 Menemukan Velia
188 Perpisahan Yang Menyakitkan
189 Serius
190 Bara Bertemu Brisa
191 Bara Emosi
192 Orang Gila
193 Kenyamanan
194 Tidak Mungkin
195 Sedikit Lebih Aman
196 Ke mana Velia?
197 Meskipun Tidak Dengan ku
198 Permintaan Velia
199 Apa Itu??
200 Membatalkan
201 Ke kantor Gery
202 Perpisahan
203 Hal Terburuk
204 Satu Jam
205 Berdamailah Dengan Keadaan
206 Gugup
207 Suara Hati Gery
208 Promo Novel Baru, Belenggu Cinta Dokter Tampan
209 Masih Berharap
210 Sah
211 Sudah Melakukan nya
212 Om Tua
213 Belajar Mencintai
214 Pakaian Dinas
215 Boleh Aku Buka??
216 Rumus Dari Mana??
217 Siap Bertempur
218 Aku Lempar
219 Tidak Ada Yang Mendengar
220 Sudah Terbiasa
221 Akan Aku Usahakan
222 Tentang Vika
223 Bertemu Ardian
224 Tidak Seperti Yang Dipikirkan
225 Ngobrol Dengan Vika
226 Sama Kamu Saja
227 Manis
228 Memikirkan
229 Aku Kamu dan Anak Anak Kita
230 Promo Novel Baru, Terjerat Cinta Sang Pewaris
231 Promo Novel Baru
232 My Crazy Husband
233 Promo Novel Baru
234 Promo Novel Baru
235 Promo Novel Baru
236 My Hot Om Duper
237 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 237 Episodes

1
Bimbang
2
Bagaimana Dengan Bara
3
Bertepuk Sebelah Tangan
4
Membatalkan
5
Hanya Ada Satu
6
Sebuah Gelang
7
Pertengkaran
8
Akan Berubah
9
Gelang Lagi
10
I Hate U
11
Egois
12
Rencana Melamar
13
Ada Yang Di Sembunyikan
14
Melihat Meli
15
Cemen
16
Gara Gara Aku?
17
Penjelasan Meli
18
Setuju
19
Kalau Sudah Waktunya
20
Membeli Cincin
21
Nikah Yuk!!
22
Hanya Dia
23
Memajukan
24
Semoga Tepat
25
Pertama
26
Gundah
27
Pejamkan Mata
28
Mulai Mengusik Hatinya
29
Apa Artinya Meli??
30
Rasa Yang Berbeda
31
Keputusan Yang Tepat
32
Waktunya
33
Aku Pergi
34
Amarah Bara
35
Akulah Pemenang nya
36
Keputusan Bara
37
Memang Berjodoh
38
Obrolan Dengan Papah Cesa
39
Kebanyakan Berpikir
40
Amerika
41
Kebenaran nya
42
Menghapus Kenangan
43
Meminta Penjelasan
44
Jangan Mimpi
45
Ke Jerman
46
Tidak Bertemu
47
Aku Akan Ke Sini Lagi
48
Surat
49
Kondisi Cesa
50
Kembali
51
Akhirnya Aku Kembali
52
Takut
53
Kondisi Membaik
54
Kita Kembali
55
Informasi Tentang Vee
56
Jawab Jujur
57
Takut
58
Pacar Rahasia
59
Bertemu Meli
60
Cerita Meli
61
Penjelasan Meli
62
Depe Dulu
63
Bara Emosi
64
Makan Malam Berdua
65
Hanya Untuk Velia
66
Aneh
67
Menggoda
68
Nikah??
69
Velia....
70
Sate Ayam
71
Bertemu
72
Perlu Diselesaikan
73
Beruntung??
74
Ingat itu!!
75
Calon Suami nya
76
Pantai Cinta
77
Jujur
78
Pernyataan Bara
79
Patah Hati
80
Kaget
81
Ide Bagus
82
Sarapan Bersama
83
Orang Gila
84
Kantor
85
Bertemu Bara di Kantor
86
Kerjasama
87
Lupa??
88
Siasat Bara
89
Biarkan Sebentar
90
Ungkapan Hati
91
Nakal
92
Kata Siapa??
93
Diet
94
Surat??
95
Surat Yang Terlupakan
96
Memainkan Peran
97
Dari Hati ke Hati
98
Sejak Kapan??
99
Tunggu Tanggal Mainnya
100
Suasana Hati Bara
101
Terimakasih
102
Kecelakaan
103
Operasi
104
Alhamdulillah
105
Makan Di Sini??
106
Ular
107
Sadar
108
Memikirkan Bara
109
Rencana
110
Menjemput Velia
111
Mengunjungi Bara
112
Kasihan
113
Ujian
114
Kapan Boleh Pulang
115
Pulang Ke Rumah
116
Ke Rumah Bara
117
Aku Mencintaimu
118
Jangan Ada Paksaan
119
Kesempatan
120
Atur Saja
121
Bersama Bara
122
Hanya Pura Pura
123
Panas
124
Sudah Macam Macam
125
Obrolan Berdua
126
Bagaimana kalau kamu jadi dia??
127
Berkas
128
Apartemen
129
Bingung
130
Milikku
131
Kenalan Dulu
132
Tenang Sayank
133
Berhasil
134
Jangan Sentuh Aku
135
Khawatir
136
Jangan Harap
137
Curhat Dengan Gery
138
Bagaimana kalau kamu jadi Gery??
139
Pergilah
140
Rumah Sakit
141
Curhat Dengan Dokter Vikky
142
Curhat Velia
143
Rencana Ke Korea
144
Nyaman
145
Korea
146
Bertemu Orang Tua
147
Pengakuan Bara
148
Merestui
149
Gampang Kan
150
Pasrah
151
Bara Berulah
152
Bertemu Gery
153
Cerita Kemarin
154
Menceritakan kebenaran
155
Tidak Sadar
156
Gery Emosi
157
Gery dan Bara
158
Ingin Sendiri
159
Baku Hantam
160
Orang Ketiga
161
Histeris
162
Cobalah Untuk Ikhlas
163
Pasrah
164
Keputusan
165
Bertemu Orang Tua Bara
166
Berharap Hanya Mimpi Buruk
167
Bisa Ikhlas
168
Butuh Waktu
169
Bara Lebay
170
Kenapa Masih Di pakai?
171
Jedag Jedug
172
Pamit
173
Bara Keterlaluan
174
Kepergian Velia
175
Awas kamu Bara!!
176
Bara Panik
177
Bara Curiga
178
Harus
179
Kembali Teringat
180
Nomer
181
Ke Kantor Gery
182
Tidak Tau
183
Teringat Gery
184
Kepedihan Gery
185
Gery mengetahui Vee hilang
186
Mencari Velia
187
Menemukan Velia
188
Perpisahan Yang Menyakitkan
189
Serius
190
Bara Bertemu Brisa
191
Bara Emosi
192
Orang Gila
193
Kenyamanan
194
Tidak Mungkin
195
Sedikit Lebih Aman
196
Ke mana Velia?
197
Meskipun Tidak Dengan ku
198
Permintaan Velia
199
Apa Itu??
200
Membatalkan
201
Ke kantor Gery
202
Perpisahan
203
Hal Terburuk
204
Satu Jam
205
Berdamailah Dengan Keadaan
206
Gugup
207
Suara Hati Gery
208
Promo Novel Baru, Belenggu Cinta Dokter Tampan
209
Masih Berharap
210
Sah
211
Sudah Melakukan nya
212
Om Tua
213
Belajar Mencintai
214
Pakaian Dinas
215
Boleh Aku Buka??
216
Rumus Dari Mana??
217
Siap Bertempur
218
Aku Lempar
219
Tidak Ada Yang Mendengar
220
Sudah Terbiasa
221
Akan Aku Usahakan
222
Tentang Vika
223
Bertemu Ardian
224
Tidak Seperti Yang Dipikirkan
225
Ngobrol Dengan Vika
226
Sama Kamu Saja
227
Manis
228
Memikirkan
229
Aku Kamu dan Anak Anak Kita
230
Promo Novel Baru, Terjerat Cinta Sang Pewaris
231
Promo Novel Baru
232
My Crazy Husband
233
Promo Novel Baru
234
Promo Novel Baru
235
Promo Novel Baru
236
My Hot Om Duper
237
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!