"Hei ..jangan melamun sayank."
Gery yang sudah datang dengan membawa dua mangkuk mie ayam dan juga dua gelas minuman yang sudah dipesan oleh Vee.
Tetapi, ia malahan melihat kalau Vee melamun dan seperti nya sedang memikirkan sesuatu.
"Eh sudah datang."
"Huumm...kamu kenapa??"
Tanya Gery menyelidik, lagi lagi ia menangkap sesuatu yang aneh di dalam diri pacarnya.
"Makan dulu, nanti aku ceritakan. Aku sudah lapar."
Mulai sekarang ia akan membagi cerita nya dengan Gery, bukan dengan Bara lagi, dan itu akan membuat dirinya lega dan tidak terlalu memikirkan sesuatu yang tidak perlu dipikirkan.
"Oke ..."
Mereka menikmati makan siang nya dengan tenang, tetapi lagi lagi pandangan mata Vee terus menatap ke pojok mol itu.
Yah, Vee tidak bisa melepaskan pandangan matanya begitu saja, kalau perlu malahan ia akan menghampirimu Meli dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.
Walaupun tangan nya menyendok, dan mulut nya mengunyah.... tetapi...mata nya melihat ke arah yang sedari tadi mengganggu pikiran nya.
Tetapi, itu tidak mungkin ia lakukan untuk saat ini. Dan pasti nya ia akan menanyakan pada Meli besok., bukan sekarang.
"Mau bicara apa?? kelihatan nya ada sesuatu yang mengganggu kamu deh yank."
"Dan lagi, lihat apa sih?? sedari tadi matanya ke sana terus.", ucap Gery yang kembali melihat Vee dan juga mengarahkan pandangan matanya, mengikuti arah pandang Vee., tetapi ia tidak melihat apa apa.
"Aku melihat Meli."
"Kenapa gak dipanggil ke sini saja??"
Gery kira ada Meli yang juga sama sedang jalan jalan di mol ini bersama dengan Bara, dan sudah menjadi kebiasaan nya untuk meminta gabung dan menawarkan makan siang.
Vee menggeleng, "Aku melihat dia dengan seorang laki laki."
"Laki laki?? Bara??", Vee menggeleng lagi.
'Kalau Bara aku tidak akan melihat sampai seperti ini, dan juga aku tidak akan memikirkan nya.'
"Bukan, bukan Bara."
Mata Vee masih memperhatikan di mana tadi Meli berada.
"Abang nya mungkin?? atau saudara nya??"
"Tidak Ger. Aku kenal dan aku tau siapa Abang nya dan juga saudara saudara laki lakinya. Dan itu bukan mereka."
Gery terdiam, ia juga sebenarnya pernah melihat Meli jalan dengan laki laki lain dan menurut kabar, laki laki itu suka dengan Meli dan malahan meminta untuk dijodohkan dengan Meli. Tetapi Gery diam saja, ia tidak ingin ikut campur terlalu dalam yang bukan urusan nya.
Dan bisa bisa malahan Vee tidak akan berpaling dari Bara.
"Mungkin saudara nya yang lain nya, dan Siapa tau mamang kamu belum kenal."
Gery mencoba meyakinkan, di samping modus...ia juga tidak ingin Vee kepikiran.
"Iya kali."
Gery bisa bernafas dengan lega, karena Vee akhirnya percaya dan tidak memikirkan lagi tentang Meli.
"Lagian yank, biarkan itu menjadi urusan mereka ya."
"Iya Ger."
****
Kediaman Daddy Brylli
"Lo gila Bang!!"
Teriak Brisa dengan kencangnya manakala ia mendengar sesuatu yang membuat dirinya kaget dan tidak percaya.
Shutttt
Bara menutup mulut Brisa, karena gadis itu sempat berteriak., tidak ingin di dengar oleh asisten rumah tangga nya yang nantinya pasti akan melaporkan kepada Mommy nya.
"Diam Ca!! jangan berisik!!"
Brisa merebahkan tubuh nya di kasur, ia yang sebenernya lelah dan ingin istirahat, tiba tiba di ganggu oleh kembaran nya, apalagi dengan menceritakan hal hal yang mengejutkan.
"Aku gak tau dengan pikiran kamu Bang, kamu mau melamar Meli?? bukan nya aku tidak setuju, tetapi...kalian masih kecil, kamu juga belum punya penghasilan."
"Hanya lamaran saja Ca, belum menikah."
"Hanya lamaran saja Ca, belum menikah", Brisa mengulangi ucapan kembaran nya. "tetapi ujung nya setelah lamaran, kamu juga meminta Daddy untuk segera meminta menikah kan??"
Bara diam saja, memang iya .... ia tidak menampik pikiran dari kembaran nya itu, bisa dibilang lamaran itu hanya kamuflase saja, supaya ia cepat cepat bisa segera menikah.
"Lo yakin dengan Meli??"
"Yakinlah Ca, aku sudah cinta dengan dia, dan kita sudah menjalin hubungan lama."
"Hubungan lama itu tidak menjamin seseorang bisa siap untuk menikah Bang?? lagian kamu mau kasih makan apa istri mu??"
"Gampang!! minta kartu saja sama Daddy, kalau tidak di berikan ya minta sama Papi."
"Astaga....otak kamu Bang!!"
Brisa menepuk keningnya sendiri, ia juga menggelengkan kepalanya, menatap tajam mata saudara kembar nya, yang memang seenaknya saja mengambil keputusan.
"Aku sudah bicara dengan Vee, dan dia akan membantu untuk menyakinkan Mommy."
"Apa?? Vee??"
"Astaga!!"
Lagi lagi Brisa menggelengkan kepalanya, ia bingung dengan Abang nya sendiri. Dan bisa bisa nya malahan cerita dengan Vee tantang rencana nya itu.
'Vee....aku tau pastinya kamu sedih mendengar cerita ini, maafkan aku yang tidak ada di samping kamu.'
Brisa menghela nafas nya kasar, yang ada dipikiran nya saat ini bukanlah Abang nya, tetapi Velia. Perempuan yang diam diam mencintai abangnya.
"Kamu juga bantu Abang ya?? Abang akan melamar Meli satu tahun lagi, bukan tahun ini, dan mungkin bersamaan dengan Gery juga."
"Haha??"
'Ide gila Apalagi ini?? mana mungkin Vee mau menerima lamaran Gery secepat itu??? kalau Gery sih aku yakin, tetapi Vee??'
"Serah kamu saja Bang!! aku gak mau ikut ikutan!!"
Brisa meninggalkan Bara dan keluar dari kamarnya. Yah, Bara tadi yang menghampiri Brisa dan masuk tiba tiba.
"Ca, tunggu!!! aku belum selesai!!"
Teriak Bara yang melihat Brisa keluar dari kamar nya dan meninggalkan nya, Bara yang memang lagi membutuhkan Brisa jadi jengkel sendiri.
Sementara ia tadi sudah menghubungi Vee berkali kali, tetapi.... ponsel nya di matikan.
"Ca!!"
"Sana ih!! jangan ganggu aku!!"
Brisa mencoba menghindar tetapi Bara masih saja mengikuti nya, hingga Mommy dan Daddy nya datang.
"Kalian kenapa??"
Mommy Cheryy melihat Bara mengejar Brisa, dan itu membuat ibu dari kelima anak itu bingung.
"Bara Mom??", adu Brisa.
"Bara kenapa??", Daddy Brylli yang melihat ada sesuatu yang tidak beres dengan anak anaknya langsung saja ikut nimbrung.
"Tidak apa apa Dad, biasa.... hanya bercanda saja.", ucap Bara yang tidak ingin kedua orangtuanya tau apa yang sebenarnya. Belum saatnya.
'Dasar Cemen!!'
Brisa yang kesal langsung masuk kamar dan mengunci pintunya rapat rapat, tidak ingin Bara masuk lagi dan membuat nya pusing.
"Ya sudah, Daddy dan Mommy mau istirahat dulu!!"
Bara mengangguk, ia juga merasa lega, karena seperti nya ini bukan saat yang tepat, apalagi tidak adanya Vee di sini, bisa bisa Daddy dan Mommy nya langsung menolak tegas, secara dirinya saja tidak mau membantu Daddy di Perusahaan, tetapi malahan meminta melamar anak gadis orang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 237 Episodes
Comments
Nina sutrisno
ini c bara bere kenpa egois bangett ya thor
2022-06-23
0
Uminya Bertha Sabian
gak jentel banget sih jd cowok. ga ada usahanya. bnr2 cemen.
2022-06-21
0
rhasmay
knapa tdak ada yg up ya di novel toon.. dri kmarin
2022-06-21
0