"Ya, benar! kenapa harus dia, seharusnya anda! kan suami saya, jadi harus menurut." sambung Mawar setuju dengan bantahan Assisten Refal
Mawar menyeringai, ia teramat senang melihat kekesalan pada diri suaminya. siapa suruh menyerangnya dihadapan Assisten Refal, dirinya pun malu jika masih mengingatnya. dan sungguh, rumah makan yang sempat ia lihat tadi sungguh menggoda imannya.
Terpaksa Dave menuruti keinginan wanita ini. Ia segera bangkit berdiri dan bergegas meninggalkan kedua orang tersebut.
"Hhh!" akhirnya Mawar bisa bernapas dengan lega. keinginannya terwujud
Setelah kepergian Dave, Refal melihat makanan milik Mawar yang sedikit rusak. sayang sekali jika makanan itu tidak disantap dan malah terbuang saja, lebih baik dirinya saja yang melahap makanan tersebut. Lagi pula Mawar memang sungguh tidak menyukainya.
Refal pun menoleh menatap Mawar yang tengah memandangi area luar seolah-olah tengah menanti suaminya. kemudian perempuan itu beralih menatap makanannya yang sempat ia jauhkan dari indra penciuman.
"Nona Mawar." panggil Refal
"Ya?" sahut Mawar sembari menggenggam alat makannya lalu memotong daging ayam yang dibaluri keju tersebut
Assisten Refal mengerutkan dahinya, ingin menyampaikan niatnya namun Mawar terlebih dahulu menyuapi makanannya ke dalam mulut. bukannya wanita itu mengaku tidak menyukainya? tapi ternyata Mawar melahapnya dengan penuh nikmat. sungguh membuatnya bingung.
"Lah, kok bengong?" Mawar menyadarkannya dari lamunan. sontak saja Assisten Refal tersadar akan kebingungannya
"Ehem!" Ia berdehem sejenak. "Bukannya kamu bilang nggak suka sama makanan itu?" tanyanya penasaran
"Oh, ini?" Mawar menunjuk santapannya. "Sebenarnya suka, hanya saja saya ingin mengerjai temanmu itu." jawabnya dengan senyum cengir yang begitu jahil
Mendengar ungkapan tersebut sontak saja Refal mendelik. tak diduga rupanya mereka telah dibohongi oleh wanita polos yang dikira udik ini oleh Dave. Refal pun tidak menyangka ternyata Mawar juga bisa menipu daya mereka oleh aktingnya yang dibuat natural sekali.
Seketika Refal tertawa terbahak-bahak, tak peduli dengan keberadaan pengunjung lain yang sontak menperhatikan keduanya. Mawar merasa malu menjadi objek perhatian orang-orang. Ia pun langsung menendang kaki Refal dengan cukup kuat.
"Uh!" erangnya
"Kecilkan sedikit tawamu, Tuan. ck!" bisik Mawar
Asssisten Refal mengangguk, masih tertawa kecil sembari melihat orang-orang disekitarnya.
Pada akhirnya keduanya mulai menikmati santapan makan siang dengan lahap dan santai sembari mengobrol. hingga keduanya dikejutkan oleh kedatangan seseorang yang menyelonong duduk disamping Mawar. ya, siapa lagi jika bukan Dave dengan segala penat dan kekusutan diwajah tampannya yang berubah dingin. jelas saja Dave merasa jengkel oleh tingkah istrinya itu.
"Nih!" Dave menaruh bungkusan nasi padang ke arah Mawar. sontak Mawar terbelalak gembira, keinginannya sudah didepan mata
"Ah, terima kasih, Presdir Dave." Mawar memeluk lengan Dave dengan memasang wajah imutnya
Dave memutar bola matanya, senang sekali wanita ini mengerjainya. Dave juga dibuat bingung mengapa makanan western tersebut sudah tersisa setengahnya. ia pun menyipitkan mata, lalu menoleh menatap dalam-dalam wajah bahagia Mawar.
"Kau yang memakannya?" tanya Dave
Mawar mengangguk mengiyakan, kemudian segera memasukkan suapannya ke dalam mulut agar Dave menyaksikannya.
"Bukannya kau bilang tidak suka! kau mengerjaiku?" geram Dave. kali ini ia sangat geram dibuat susah olehnya hingga ternyata cuma dikerjai saja
"Bisa dibilang seperti itu, sih. sebenarnya aku juga pengen nasi padang," jawabnya begitu enteng
"Mawar!!" Dave mengepalkan tangannya. ingin meremas wanita ini namun ia masih memiliki hati untuk tidak melakukannya. Dave sungguh-sungguh sangat geram
"Pembalasan." ucap Mawar mengejek
***
Setibanya di kantor, Mawar berusaha untuk merapikan pakaian dan tatanan rambutnya setelah dihajar habis selama perjalanan ke gedung ini. sedangkan Refal berdesah frustasi melihat kelakuan bos sekaligus temannya itu. bercinta didalam mobil, dalam melakukan perjalanan dan Assisten Refal berusaha untuk tidak melihat maupun mendengar. sulit memang, apalagi suara ******* Mawar yang turut membangkitkan gairahnya.
Namun Refal bukanlah Dave, ia masih kuat iman dan memiliki tingkat kesabaran yang besar. selama berada diantara para insan itu, ia hanya bisa melafaskan lantunan doa untuk menguatkannya dari cobaan tersebut.
Mawar keluar dari mobil, berusaha tenang dan berjalan seperti biasanya. dua kali melakukan hubungan tersebut sungguh membuatnya ingin menceburkan tubuh ke dalam air. sudah dipastikan tubuhnya terasa bau akibat percampuran pelu keduanya.
"Itu pembalasan juga dariku! tapi belum cukup, di rumah nanti habis kau!" ancam Dave setibanya mereka ke dalam lift
Mawar menggertakkan giginya, menatap sinis ke arah Dave yang turut geram padanya.
Gimana ini, bagaimana kalau aku hamil? sudah nggak terhitung lagi berapa kali kami melakukannya. kebetulan pula aku baru saja selesai sejak beberapa hari yang lalu.
Oh, Tuhan, apakah aku harus memeriksanya dulu sebelum memakai alat kontrasepsi? aaaakh, ibu .... andaikan kau tahu bagaimana nasibku disini.
Mawar terus bermonolod didalam hatinya
...~Bersambung~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Fenty Dhani
mawar kurang gercep...seharusnya dari awal udah pakek KB🥺
2023-04-01
1
Mara
Si Dave kayanya juga gak mikirin tuh .... main Hajar terus tanpa pelindung
2022-06-19
0
Mara
Kayanya sih udah kecolongan mawar
2022-06-19
1