Udik

Mawar terkekeh kecil mendengar perkataan Assisten Refal seolah tengah meledek bosnya ini. ternyata dibalik ucapannya, tersirat maksud jika mobil yang membawa mereka telah tiba di pelataran restoran italy. Dave mendesah kesal, mereka berdua sama-sama mengejeknya dengan candaan basi itu. Tawa keduanya terdengar menggelegar, melihat mulut Mawar dibuka lebar sontak saja Dave langsung menyumpalnya agar Mawar diam menghentikan tawanya itu.

Seketika tubuh Mawar terhuyung ke belakang, tepatnya membentur pintu mobil. serangan mendadak ini sontak memacu jantungnya berdetak lebih cepat. sedangkan Dave menahan tubuh Mawar, semakin memperdalam cumbuannya hingga membuat wanita itu merasa sesak akan ulahnya. Dave tak mengacuhkannya, tak peduli akan perlawanan Mawar pada tubuhnya, bahkan ia terus menikmati manisnya rongga mulut Mawar dengan lidahnya yang bekerja membelit milik sang lawan.

"Astaga!" Sang penonton terlihat frustasi, mengusap wajahnya dengan kasar melihat aksi tuannya tersebut kepada gadis malang yang tengah memberontak untuk dilepaskan.

Tidak banyak bicara, Assisten Refal ingin segera mengakhiri kegiatan sang tuan dan menjadi pahlawan kesiangan untuk nona termanis nan malang itu. Refal membuka pintu bagian kemudi, lalu segera turun dan menutupnya kembali.

Diluar mobil menghadapi hari yang cerah, Refal menggeleng-gelengkan kepala. body mobil bagian kanan itu terlihat sedikit bergoyang. jelas saja hal itu karena Mawar yang terus memberontak dan tak bisa diam.

Ceklek!

"Ah!" sontak tubuh Mawar hampir saja terjatuh ke tanah kala Assisten Refal dengan lancangnya membuka pintu jok belakang. tahu bila Mawar pasti akan terjatuh, dengan cepat Refal menangkap tubuh itu menggunakan kedua tangannya.

"Ck! apa yang kau lakukan!" decak Dave, menyeka bibirnya yang basah

"Menyelamatkan sekretaris anda, Tuan." jawabnya

Sedangkan Mawar bisa bernapas lega, mengelus dadanya seolah tengah bersyukur bisa lepas dari predator itu.

"Terima kasih, Assisten Refal." ucap Mawar dengan wajah malunya.

Assisten Refal hanya mengulum senyum, kemudian menarik lengan Mawar untuk membawanya masuk ke dalam restoran.

Disisi lain Dave membelalakkan matanya, bisa-bisanya sang penghangat ranjang dibawa lari oleh Assistennya. Dave pun segera turun dari mobil lalu mengejar keduanya dengan langkah yang sangat lebar.

"Hei!" teriaknya ingin menghentikan mereka

Mawar dan Refal tidak menggubrisnya, biarkan saja lelaki seperti itu ditinggalkan. niat mereka disini untuk makan, memberi asupan untuk para cacing-cacing mereka yang pada protes, bukan berbuat keributan apalagi berbuat mes*m. Sungguh memalukan, Mawar dibuat malu dihadapan Refal.

Akhirnya Mawar dan Refal telah tiba disalah satu meja, disusul Dave dengan napas tak beraturan.

"Bangsat!" umpat Dave menendang kaki sang assisten dari bawah meja. dengan refleks ia langsung merangkul pundak Mawar yang berada disisinya

"Sudahlah, kau juga yang salah, Tuan." sanggah Mawar

"Hm!" Dave berdehem, hingga seorang waitres datang menghampiri ketiganya untuk mencatat menu yang akan dipesan.

***

"Ini, memang bentuknya begini?" Mawar mengernyitkan dahi menatap menu makanan miliknya dengan tatapan aneh. sedikit mengacak lelehan keju di piringnya

"Iya. itu lelehan keju yang dipanggang bersamaan dengan daging ayam dibawahnya." jelas Dave

Mawar mengangguk paham dengan memasang wajah polosnya. karena penasaran, Mawar mencungkil makanan tersebut hingga ke dasar dan tampaklah serat daging ayam yang langsung membulatkan kedua matanya.

"Wow! unik sekali." ia sedikit takjub

"Biasanya sih orang-orang kalau bikin ayam, pasti dicabein. entah itu disambel, digeprek, disaos, disemur, lah ini-pakai keju. kayak permen karet pula lagi, gimana cara makannya coba!" oceh Mawar

Dave dan Refal saling pandang setelah menyimak ocehan wanita disisinya ini.

"Dasar wanita udik! apa tinggalmu tepat di pelosok sampai nggak tahu makanan beginian?" tanya Dave, heran. padahal ini sudah zaman kebucinan thofu namun Mawar masih juga tertinggal ke zaman Siti Nurbaya.

"Ya, begitulah! sepertinya aku nggak selera." Mawar mengerucutkan bibirnya sembari melepaskan garpu dan pisau dari genggamannya

Dua pria itu akan dibuat bingung untuk menghadapinya

"Jadi mau makan apa? jangan merepotkanku! coba saja dulu pasti enak," geram Dave, segera melahap makanan miliknya terlebih dulu. sedangkan Refal tetap santuy menyaksikan adegan ini

Mawar mencoba menghirup aromanya, mendekatkan wajahnya pada makanan tersebut dan sontak saja hampir merasa mual mencium aromanya.

"Weeek!"

"Aku nggak suka, ih!" tolaknya lagi

Dave berusaha sabar, sepertinya tempat ini bukanlah tempat yang cocok untuk membawa wanita ini.

"Tuan Dave, aku mau makan nasi padang. sepertinya disebelah sana ada rumah makan nasi padang, deh." rengek Mawar, menunjuk ke arah yang ia maksud

"Astaga!" Dave mengusap wajahnya dengan kasar.

Sedangkan Assisten Refal tertawa mengejek terhadap bosnya ini.

"Kau ketawa, silakan keluar belikan apa yang dia mau!" titah Dave kepada Refal. tengah hari ini sungguh menguji iman dan kesabarannya

"Kenapa harus saya? anda kan suaminya."

...~Bersambung~...

Ampun dah sama bunga mawar! 😆

Terpopuler

Comments

Fenty Dhani

Fenty Dhani

👍👍👍♥️♥️♥️

2023-04-01

0

ALIN

ALIN

jagan2 ngidam...🤭

2022-10-16

0

Anhyol

Anhyol

hahahaha mawar melati harum mewangi sepanjang hari 🤭

2022-06-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!