Orang Mati

Hari sudah semakin gelap. semburat jingga yang menemani sore berangsur hilang tergantikan oleh kegelapan. Mawar pun akhirnya terjaga dari tidur nyenyaknya, suara televisi sayup-sayup terdengar disekitarnya. perempuan itu mengucek-ngucek kedua matanya tatkala merasa silau dengan sorotan lampu kamar yang teramat terang. Ia menoleh ke sisi lain, tampak sang suami tengah menonton sembari berselonjor.

"Kau sudah bangun?" tanya Dave

Mawar mengangguk, sorot matanya beralih ke arah jendela yang memperlihatkan suasana luar tampak gelap.

"Apa sudah malam?" tanyanya dengan suara parau

Dave mengendikkan kepalanya. "Seperti yang kau lihat," katanya

Mawar tercengang, matanya membola. selama itukah ia terlelap? saking capeknya dengan rutinitas kantor dan ditambah dengan permasalahan mereka.

"Aaaakh! kenapa kau nggak membangunkanku, Tuan! aku belum mandi dan nggak biasa mandi malam. hhh!!" decaknya kesal seperti merengek

"Kau lihat saja pakaianmu," titah Dave, santai

Mawar menunduk, seketika matanya kembali terbelalak memandang tubuhnya telah dikenakan pakaian rumahan.

"Kok bisa begini? kau!" ah, rasanya Mawar sangat geram kepadanya. lancang sekali Dave membuka pakaiannya hingga tubuhnya yang polos dilihat olehnya.

Dave tersenyum seringai, ia senang melakukannya beberapa saat yang lalu.

"Kau sudah mandi, pakaianmu aku ganti. jadi nggak perlu risau, risaukan saja tidurmu yang seperti orang mati." Dave meledeknya karena memang seperti itu kenyataannya. Ia sampai terheran-heran melihat kelakuan sang istri yang tak kunjung bangun saat ia menggendongnya, membukakan pakaian, bahkan menyiramnya dengan air. Mawar hanya mengigau, membicarakan sesuatu yang sama sekali tidak Mawar sadari.

Mawar mengerucutkan bibirnya mendengar ejekan itu. memang benar jika ia terlelap seperti orang mati.

"Lain kali mandi dulu baru tidur." ucap Dave

"Lain kali jangan sentuh aku kalau sedang tidur!" balas Mawar

Dasar, pencuri kesempatan! batin Mawar berdecak kesal

Disisi lain Dave begitu tidak fokus lagi untuk menonton. memorinya kembali berfantasi membayangkan milik Mawar tengah ia mainkan ketika memandikannya tadi sampai perempuan itu mendesah karnanya.

Dave menggigit kecil bibirnya, tiba-tiba saja sang juniur mulai beraksi seolah tahu keinginan sang tuan yang harus

ditunaikan. Dave mengumpat tatkala tidak lagi melihat keberadaan Mawar. entah kemana wanita itu, Dave segera mencarinya ke segala sisi.

Mawar kegirangan melihat beberapa makanan telah tersaji diatas meja makan. terdapat capcay, tempe goreng dan juga ayam saos pedas manis. entah siapa yang memasak ini semua, jika assisten rumah tangga tampaknya tidak mungkin, sebab Mawar tahu bila sang suami tidak memakai jasa mereka.

Masa bodoh soal itu! perut Mawar yang sudah keroncongan harus diutamakan sebelum memikirkan hal lain. buru-buru Mawar mengambil piring dan nasi, ileran air liurnya sudah tidak dapat dibendung kala mencium aroma wangi dari masakan tersebut.

Mawar mengerang merasakan tengkuk lehernya tengah dikecup oleh seseorang. piring dan centong yang ia pegang seketika diambil alih oleh seseorang yang mengganggunya. Mawar terhenyak melihat Dave mendekapnya dari belakang. ingin membuka mulut untuk mengomeli Dave, pria itu langsung menyumpal bibir Mawar dengan miliknya.

"Emh! lep-as!" Mawar memberontak, ciuman dari Dave semakin dalam dan brutal

Dalam sekali angkat, tubuh Mawar telah bergelayut di tubuh kekar milik Dave. lelaki itu sedikit melangkah sembari menikmati bibir Mawar dan menahan beban. kemudian ia menaruhnya diatas meja beton dapur, kedua tangan dengan asyiknya menjelajahi setiap lekuk tubuh Mawar.

"Aku lapar, Dave." ucap Mawar setelah melepas ciumannya

"Laparmu akan lenyap dengan ini, Sayang. sebentar saja," Dave menunjuk miliknya yang sudah menonjol

Mawar menelan salivanya dengan susah payah melihat gundukan itu. ia tahu persis ukuran milik Dave, dan itu sumgguh membuatnya takut. namun sebagai manusia yang mempunyai nafsu, jelas saja jika Mawar juga ingin merasakannya kembali.

"Akh!" sontak Mawar terkejut hingga reflek menepuk pundak Dave kala tanpa sadar miliknya telah dimasuki rudal raksasa itu.

Dave tersenyum, ia tahu kemana arah mata Mawar beberapa saat lalu. melihat miliknya yang sesuai kriteria para emak-emak, pasti membuat Mawar juga menginginkannya.

Keduanya pun memulai api cinta di dapur, suara ******* merdu terdengar menggema di ruangan ini. beruntung saja tidak ada siapa-siapa dikediamannya hingga Dave lebih leluasa menggerayangi tubuh sang istri.

Mawar mengikuti alur permainan lelaki gila ini, ingin mengelak pun buat apa? ia sama sekali tidak bisa melawan apalagi kabur. mengingat mereka telah menikah, Mawar hanya bisa menikmati rasa yang sedang dimainkan oleh sang suami.

**

"Terima kasih, Sayang. sekarang makan malamlah," ucap Dave sembari memasukkan miliknya ke dalam celana.

Akhirnya percintaan pun telah selesai setelah rasa hangat itu menyembur deras memenuhi rahim milik Mawar.

Mawar menghela napas panjang mendengarnya.

"Egois sekali! mementingkan napsunya dari pada perutku." gerutu Mawar

...~Bersambung ~...

Terpopuler

Comments

Fenty Dhani

Fenty Dhani

meski begitu kau juga menikmatinya war🤭

2023-04-01

0

Nur Ain

Nur Ain

sayang pala lu..itu lah lelaki walau x cinta tetap dapat panggil sayang

2022-06-30

1

Febry Abi

Febry Abi

aq setuju jika mawar punya anak nanti, secara dia bkn nikah siri

2022-06-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!