Lagi-lagi Mawar dibuat terbelalak. kedua matanya melotot karena terkejut. pria ini sungguh menjatuhi harga dirinya, tidak akan mungkin Mawar melakukan hal sehina itu hanya demi melunasi hutang keluarganya.
Mawar pun menggelengkan kepala seolah miris dengan pengajuan syarat dari Tuannya.
"Maaf, Tuan. saya tidak bisa, kehormatan saya tidak dapat ditukar dengan apapun termasuk hutang kami!" tegas Mawar dengan sorot mata tengah berkobar berapi-api
Mawar melenggang pergi meninggalkan ruangan bosnya. tidak ada toleransi lagi untuk melayani panggilan pria itu. lagi pula sore ini dia bukanlah siapa-siapa Mawar lagi, dan notifikasi baru, baru saja masuk berupa gaji keduanya di perusahaannya.
"Mawar!" teriak Dave, Mawar tak lagi menggubrisnya. ia menutup pintu dengan kasar seolah meluapkan amarahnya yang sudah dihina
"Kurang ajar kau, Mawar! lihat saja nanti apa yang akan kau dapat setelah menolak penawaranku!" gumam Dave, meremat kertas dengan mengkepalkan tangannya
***
Dikediamannya yang bertempat di kost-an tak jauh dari Ghaza Corp, Mawar bersiap-siap untuk berkemas. mengemasi semua pakaiannya dan benda-benda lain yang merupakan miliknya. seluruhnya ia susun dengan apik ke dalam koper.
Ditengah kegiatannya, Mawar lebih banyak termenung merenungi nasibnya yang akan menikah dengan anak juragan yang sama sekali tidak ia cintai. walaupun pria itu sedikit ada kekurangan, tetap saja Mawar tidak ada hati dengannya. apalagi mengingat kedua orang tua lelaki itu sangatlah angkuh, sungguh membuatnya merinding sendiri membayangi sifat mereka.
Tapi mau bagaimana lagi, nasi sudah menjadi bubur. Mawar sudah menyetujuinya untuk menerima pinangan mereka demi harta bapak dan ibunya agar segera kembali. ditengah lamunannya tiba-tiba saja deringan ponsel membuyarkan segala dibenak Mawar.
Dddrrrrrttt!!
Mawar menghembuskan napas dengan kasar kala melihat kontak anak juragan tengah menelponnya.
"Ada apa!" sahut Mawar sedikit kesal
[Kamu kapan kesininya, Mawar?]
"Besok pagi! usah nelpon-nelpon!"
[Jangan marah-marah dong, Mawar, nanti aku kaduin sama bapak lho.] pria diseberang sana sedikit memelas
"Heleh! dasar budak!" Mawar merasa jengah mendengar suaranya. tanpa berbasa-basi Mawar pun mematikan sambungan panggilan secara sepihak.
Mawar membuang jauh ponselnya, tidak ingin mendengar suara berisik yang selalu ditimbulkan oleh pria itu.
Seusai beberes, Mawar merebahkan tubuhnya diatas ranjang tunggal sembari memandang langit-langit kamar ini. seketika memorinya kembali teringat akan penawaran Tuan Dave yang teramat gila baginya. Mawar bergidik geli nan ngeri, bagaimana mungkin ia harus menerima tawaran untuk bercinta dengannya.
"Lelaki *****! mesum! napsuan! nggak nyangka kalau Tuan Dave benar-benar segila itu," umpatnya
"Dia memang baik dan bersikap manis, tapi aku baru sadar kalau manisnya itu ada apa-apanya ketimbang bersikap dengan pegawai lain."
"Ya ampun ... tapi syukur deh kalau aku milih berhenti dari sana,"
"Tapi-gantinya malah urusin anak juragan." keluh Mawar berbicara sendiri
Disisi lain, Dave sedang berkumpul dengan beberapa anak buahnya yang baru saja tiba di kediamannya. tinggal hanya seorang diri di rumah dari hasil jeripayahnya selama bekerja tanpa bantuan kedua orang tua.
Dave sudah biasa hidup mandiri sejak masa kuliah hingga kini diusianya yang hampir menginjak dua puluh delapan tahun.
"Kalian, siapkan photografer, penghulu dan orang-orang lalu bawa mereka ke tempat ini pukul delapan pagi! sekalian ini dibagikan ke mereka," titah Dave kepada dua anak buahnya sembari menyodorkan secarik kertas berupa alamat
"Kalian berdua, mulai malam ini pergilah kembali ke desa itu dan serahkan sekoper ini kepada mereka."
"Dan untuk kalian berdua,"
Dave pun menceritakan satu rencananya lagi kepada dua anak buahnya tentang tugas yang harus dijalani.
Setelah semuanya usai, mereka pun pergi meninggalkan ruangan kerja tuannya begitu pula dengan kediaman tersebut. sedangkan Dave tersenyum simpul membayangi rencananya yang dirasa sangat cemerlang setelah seharian penuh memikirkannya.
"Lihatlah pertunjukkan besok, Mawar, kau akan terikat denganku." gumamnya tersenyum devil membayangi sosok Mawar yang aduhai
"Sial! lagi-lagi bodynya menghantuiku," decak Dave yang segera menyalakan laptop dan juga ponsel. entah untuk apa kedua benda itu
Sedang asyik-asyiknya menonton film terfavorite, Dave mengumpat kesal kala seseorang mengganggunya lewat panggilan via video call. Dave menghela napas frustasi, namun juga tersenyum sembari menggeleng-gelengkan kepala.
"Karena gadis seksi itu, aku sampai lupa dengan kekasihku sendiri. astaga!" Dave tergelak heran dengan dirinya sendiri sampai melupakan seseorang diseberang sana
Tanpa menunggu lama, Dave segera mengangkat panggilan kekasih yang kini sudah menjadi tunangannya itu sembari menutup laptop.
"Hallo, Sayang?"
[Kenapa lama sekali mengangkat telponku, hm? dan lagi, hari ini kau tidak ada menghubungiku agak sekali pun.] omel wanita diseberang sana
"Sorry, Sayang. pekerjaanku sungguh menumpuk akhir-akhir ini. lihatlah, aku berada di ruang kerja."
[Heleh! palingan nonton bok*p!] perempuan itu memutar bola matanya
"Bekerja juga, bok*p hanya selingan. lagi pun kamu nggak pulang-pulang udah empat bulan ini," keluh Dave
[Sabaaar!! nanti menjelang hari pernikahan kita, aku akan pulang dan siap dihajar olehmu.] Ia mengedipkan sebelah matanya seolah tengah menggoda pria yang kuat akan nafsu itu.
Dave hanya menghela napas panjang membayangkannya.
~Bersambung ~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Fenty Dhani
aduh Dev ..jadi orang jangan Maruk...pilih salah satu dari mereka😔😏lagian g curiga apa...tunangan g pulang 4 bulan...g takut k cantol laki lain😔
2023-04-01
2
NandhiniAnak Babeh
baru hadir Thor.. otw ✈️ hbs baca karya yg ga keterusan 😁😁😁😁
2022-07-03
2
Nur hikmah
aduh kiraiin dave single trnyta punya kekasih trs syukay ........aduh....smg stlh nkh ma mawar tobat
2022-07-01
5