Deal

Mawar merasa tak ada harga dirinya lagi ketika Dave menikahinya hanya karena pelunasan hutang tersebut. Sesungguhnya lelaki itu sama sekali tidak tertarik dengan pernikahan, hanya saja ia kasihan terhadap Mawar yang harus menjadi tumbal untuk orang lain.

Mawar merutuki dirinya sendiri, begitu bodohnya ia telah termakan perasaan omong kosong dari pria itu. bukan karena cinta dia menginginkannya dan mempertahankan, melainkan karna kasihan.

Sungguh memilukan, penyesalan pun datang kedua kali kala memori percintaan yang telah beberapa kali mereka mainkan.

Paru-paru ini terasa ditikam oleh benda tajam yang telah membuatnya sesak dan hatinya terasa ngilu ketika akal sehatnya baru muncul hingga hal itu mengingatkannya akan syarat penawaran.

"Bodoh! dengan mudahnya aku memberikan tubuhku padanya!" umpat Mawar menjambak rambutnya dengan kasar

Air mata pun berlinang, mungkin saja lebih baik ia menerima pinangan dari juragan desa dari pada harus bersanding dengan Dave yang menukar harga dirinya dengan uang.

"Mawar." sontak Mawar terdiam kala seseorang memanggil namanya

Ia menoleh dan terbelalak melihat pria itu datang menyusulinya.

"Ngapain kau kesini, hah!" bentak Mawar

"Saya hanya menyelamatkanmu, Mawar. melihat kesedihanmu saya sungguh tak tega makanya saya ingin menikahi kamu." jelas Dave

"Bohong! jelas-jelas pertama kali kau katakan ingin bercinta denganku!"

Dave menarik napas dalam-dalam lalu mengembuskannya. ia benar-benar harus sabar menghadapi perempuan ini

"Awalnya iya tapi kau menolak karena dengan hubungan sekali semalam itu akan mengeluarkanmu dari belenggu mereka. kau tahu kan, kau adalah sekretarisku yang cerdas, aku membutuhkan tenagamu makanya aku tidak ingin kau resign. tapi sayang sekali kau menolak tawaranku yang padahal cuma sekali itu kita terikat tanpa hari-hari lainnya. dan sekarang aku pun nekat untuk menikahimu biar kau tak lari dariku." jelas Dave panjang lebar dengan kenyataan apa adanya walau sesungguhnya ia mendambakan tubuh perempuan ini.

"Sekarang kau rasakan saja, terikat denganku selamanya."

"Sungguh licik! tetap saja aku ingin pernikahan kontrak satu tahun saja." Mawar tetap kekeuh pada pendiriannya.

Dave terdiam sejenak, menatap lekat wajah garang Mawar yang tak pernah menyerah

"Baiklah, pernikahan satu tahun, aku setuju." ucap Dave. mendengar hal itu sedikit melukis senyum seringai dibibir Mawar

"Deal?" Mawar mengulurkan tangan kanannya. segera disambut oleh Dave saat itu juga.

Lihat saja nanti, Mawar, akan ku buat kau jatuh cinta padaku. batinnya

***

Rutinitas pada hari ini telah usai dengan diiringi sebuah dramatisasi yang diciptakan oleh Mawar. seluruh para pegawai mulai berbondong-bondong untuk segera lekas pergi meninggalkan Ghaza Corp. kecuali Mawar, sang Assisten dan juga Presdir yang masih bergelut di ruangannya.

Sebenarnya Mawar bisa saja pergi lebih cepat dari sang bos, namun telah menjadi peraturan bila Sekretaris boleh pulang jika sang presdir terlebih dulu untuk meninggalkannya.

Tidak menunggu waktu lama, keadaan di lantai lima belas terlihat sangat sepi. Mawar berdesah prustasi, Dave tampak sengaja mengulur waktu.

"Apa masih lama?" celetuk Mawar kepadanya setelah berani menyelonong masuk ke dalam ruangan

"Kau tidak lihat? aku sedang bersiap-siap." ucap Dave yang tengah memasukkan laptopnya ke dalam tas. dengan ditemani sang assisten yang betah duduk di sofa memandangi mereka

"Yasudah kalau begitu, saya pulang duluan." pamit Mawar

"Bareng kita aja, Non. lagi pula Non bukan pulang ke villa lagi." ucap Assisten Refal

Mawar mencebikkan bibirnya, nasib telah menjadi istri orang membuatnya tak bisa lepas dari sang suami. Ia pun menurut, mengikuti langkah kedua pria itu yang telah lebih dulu mendahuluinya.

Sepanjang perjalanan menuju kediaman Dave, Mawar hanya diam membisu sembari memandangi jalanan ibukota. seketika ia teringat ibu dan ketiga adiknya, tak lupa makam almarhum ayah yang sosoknya ia rindukan. sontak saja rasa ingin bertemu mencuat, Mawar sangat ingin pulang untuk bertemu dengan mereka.

"Dave." panggil Mawar, memecahkan keheningan kala melihat Dave asyik dengan ponselnya sembari tersenyum seorang diri

"Ya?"

"Aku ingin ketemu keluargaku di kampung," ungkapnya

"Sabtu besok kita kesana, ya?" ucap Dave menurutinya. namun tatapan matanya masih serius memandang ponsel

"Benaran? kamu menjawabnya tidak fokus denganku!" keluh Mawar

Dave yang mendengarnya sontak menoleh menatap sang istri.

"Iya, hari sabtu besok kita berangkat ke kampung untuk bertemu keluargamu." ulang Dave seolah ingin meyakinkan Mawar

"Hhh!! terima kasih." ucap Mawar tersenyum

"Tapi ada syaratnya," celetuk Dave yang mrmbuat senyum manis Mawar pudar seketika hingga tatapan tajam menghunus kepada Dave

"Apa emangnya?"

"Kau harus melayaniku layaknya seorang istri. melayani batin dan jasmaniku."

"Nggak masalah, sih." Mawar mengedikkan bahunya tanda setuju.

Dave tersenyum senang mendengarnya.

"Eh, tapi, termasuk melayani ranjang?"

~Bersambung ~

Terpopuler

Comments

Fenty Dhani

Fenty Dhani

modus

2023-04-01

0

🏅ᶝᶡи̃υŘυĹ α̃яנŲиα̃

🏅ᶝᶡи̃υŘυĹ α̃яנŲиα̃

sape yg jatuh cinta dlu udh gak sabar

2022-07-06

0

Mara

Mara

Bucin aja nanti pada

2022-06-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!