Mawar dan Dave telah tiba dikediaman yang biasanya Dave tempati seorang diri tanpa orang tua atau siapapun. kecuali Wilona jika saja ia pulang ke Indonesia hanya sekedar bertandang ke rumahnya.
Mawar menatap kagum melihat interior rumahnya yang cukup unik. walaupun tidak seheboh dulu saat pertama kali kesini, namun rasa kagum itu tetap saja melekat dihatinya untuk tempat tersebut.
Mawar terhenyak kala Dave menyadarkannya, menarik tangan perempuan itu untuk masuk ke kediamannya.
"Aku tau rumahku indah, jadi jangan segitu kali memandangnya." bisik Dave mengulum senyum
Mawar menatap tajam, menepuk lengan Dave lalu menarik tangannya kembali dari rangkulan pria itu.
"Apaan sih, biasa aja!" sanggahnya
Dave mengajak Mawar untuk ke lantai atas, menunjukkan letak kamarnya yang segera mereka tempati sekaligus ingin membersihkan tubuh yang telah dipenuhi pelu akibat banyaknya dramatisasi yang dihadapi.
"Ini kamar kita. seluruh pakaianmu sudah ada didalam," ucap Dave, tentu saja yang mengemaskan semua itu adalah istri dari penjaga villa
Mawar tak menyahut, ia menyipitkan mata menatap lekat sosok Dave yang tampak semringah sekali. "Kenapa saya harus disini? lebih baik pisah kamar," ucap Mawar
Baginya pernikahan kontrak ini hanya sementara, bukan selamanya. rasanya aneh sekali jika harus tidur bersama dengannya. namun Mawar teringat kembali jika ia harus melayani lelaki tersebut diatas ranjang alih-alih memang sudah tugas istri untuk melakukannya.
Terkadang Mawar berpikir, apakah pernikahan ini hanya sekedar main-main saja, sebab bercinta pun harus mereka lakoni seolah sangat menguntungkan bagi salah satu pihak. Dave benar-benar pandai mengambil kesempatan diatas label halal yang sudah mereka sandangi. Mawar pun terpaksa menurut karena Dave telah mengurangi beban keluarganya.
Jalan satu-satunya agar tidak ada hati yang terluka setelah mereka berpisah kelak adalah menolak adanya momongan. Mawar tidak ingin sang buah hati tumbuh tanpa sosok ayah, dan itu sungguh menyakitkan baginya bila dibayangi.
"Kau istriku dan aku suamimu, nggak ada yang salah, kan, walaupun kita menikah kontrak?" ucap Dave
Mawar memutar bola matanya, jengah sekali.
Aku akan minum pil KB biar tidak ada keturunanmu di rahimku! batin Mawar
"Terserahmu saja!" Mawar menyelonong masuk ke dalam kamar, langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang milik Dave. rasanya empuk sekali, tulangnya yang sudah remuk merasakan kenyamanan berada di kasur ini.
"Aaah, ingin rasanya tidur." gumam Mawar tersenyum
"Tidurlah, aku ingin mandi dulu. ohya, kalau mau kopi, teh, coklat, suruh Refal saja buatin." tawar Dave sebelum masuk ke kamar mandi
"Hooh." Mawar mengangguk mengiyakan. kedua tangan dan kakinya masih asyik bermain diranjangnya. Mawar sungguh merasa nyaman, puing-puing rasa lelah pun berangsur lenyap setelah beraktifitas seharian ini.
***
Dave memandangi sosok wajah dihadapannya yang tampak manis dan cantik. hidung mancung, pipi chubby, bibir mungil, semua yang ada pada diri Mawar sungguh sempurna. apakah karna rupanya, Dave tertarik pada Mawar? apalagi Mawar juga memiliki nilai plus pada badannya yang berisi dibagian depan dan belakang, membuatnya lupa bila ada Wilona juga memiliki tubuh seperti ini.
"Walaupun banyak perempuan yang memiliki bentuk tubuh sepertimu, tapi entah kenapa ada daya tarik tersendiri pada dirimu, Mawar. aku pun sampai heran mengapa hanya tertarik padamu dan menutup mata pada perempuan lain."
"Apa mungkin kamulah wanita yang sehari-harinya dekat denganku? melakukan perintahku, mencatat ini dan itu dan mengatur semua jadwalku. kita terikat dalam satu pekerjaan hingga membuatku lupa pada Wilona."
"Aaakh! aku jadi rindu Wilona kalau begini." gumamnya
Dave segera bangkit berdiri setelah memandang puas wajah Mawar yang tertidur lelap. tanpa sadar Wilona telah menelponnya berulang kali hingga Dave tidak mengetahuinya.
Dave bergegas meninggalkan kamar, taman belakang kediamannya sepertinya cocok untuk menghubungi sang pujaan hati. mengobrol sembari bersantai, rasanya cukup menyenangkan dengan disuguhi kopi buatan sang assisten yang masih betah berdiam diri dikediamannya.
"Kau benar-benar pria tega, Dave! memakai dua wanita untuk kepuasanmu, gila!" bisik Assisten Refal sembari memainkan ponselnya. indra pendengarannya pun cukup terganggu mendengar obrolan sang tuan sekaligus sahabatnya bersama Wilona.
"Sssttt!!" Dave melototkan matanya, jari telunjuk ia lekatkan pada bibir. sungguh geram sekali, semoga saja Wilona tidak mendengarnya.
Assisten Refal menarik napas dalam-dalam, mengembuskannya perlahan sembari menggeleng-gelengkan kepala melihat sikap Dave yang serakah dan terlebih lagi menyakiti perasaan dua wanita. bila dipikir-pikir, lebih sakit lagi perasaan Mawar jika ia mengetahui hubungan Dave dan tunangannya.
Andaikan Mawar tahu kalau lelaki ini sudah punya tunangan. sayang sekali tidak ada yang memberitahunya. batin Refal
[Itu tadi si Refal, ngomong apa, Sayang? pria tega maksudnya apa?]
Glek!
Dave menelan ludahnya, kasar.
...~Bersambung ~...
Plis kasih Like, Koment, Hadiah dan Votenya, ya ... bagi yang belum favorite, cus di favoritekan atuh.🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Fenty Dhani
klu sampai mawar tau ..dia pasti murka🥺
2023-04-01
2
Mara
Bikin strategi aja Tegal biar mawar tahu kenyataannya
2022-06-14
0
Ira Wati
lanjut
2022-06-09
0