Kedua pria yang semula tertawa terbahak-bahak, mendekati Xiao Wang dan Chen Li.
"Memang kalian patut menjadi reinkarnasi dua dari sepuluh dewa tertinggi. Kalian begitu cerdas, sekaligus pemberani. Sampai-sampai si ular tua itu kalian buat seperti ini. Bahkan kalian berhasil menghindar dari kejaran rombongan gajah, dengan mengambil langkah yang membahayakan nyawa." Salah satu pria berucap.
Mendengar perkataan pria itu, Chen Li dan Xiao Wang membelalakkan mata.
"Jadi, rombongan siluman gajah dan siluman ular ini ... adalah ulah kalian!" sungut Chen Li.
"Tepat sekali!" jawab pria berambut hitam dengan enteng.
Mendengar jawaban enteng dari pria itu, membuat Xiao Wang dan Chen Li tak terima. Hampir saja Chen Li melompat dan meninju wajah pria itu, namun Xiao Wang segera mencegahnya.
"Lepaskan aku!"
"Apakah kau gila... Kau tak bisa melihat batasan mu?"
Chen Li hanya bisa menggerutu kesal mendengar ucapan Xiao Wang.
Pria berambut putih tersenyum sesaat. "Kalian tak perlu mengambil hati atas kejadian tadi. Niat kami baik, ingin melihat sejauh mana kemampuan reinkarnasi Dua dari sepuluh Dewa Tertinggi."
Kedua anak itu tak menanggapi. Mereka masih tetap setia dengan ekspresinya masing-masing.
"Kalian tak perlu khawatir. Kami tak akan menyakiti kalian. Kami hanya ingin melatih kalian."
"Sebelumnya, perkenalkan namaku Qingshui!"
"Aku Dianhuo. Siapa nama kalian?"
Meskipun sungkan, baik Xiao Wang maupun Chen Li tetap menjawab pertanyaan pria itu.
"A-aku Xiao Wang!"
"Chen Li ... Namaku Chen Li!"
"Hmm! Baik."
Kedua pria tersebut kemudian mengajak Xiao Wang dan Chen Li ke suatu tempat. Di tengah perjalanan, mendadak siluman ular itu memisahkan diri dari mereka. Meski awalnya menarik perhatian Chen Li, namun Qingshui menyuruhnya untuk tak usah memikirkan siluman itu.
Setengah jam mereka berjalan, akhirnya keempat orang itu sampai di tujuan.
Tempat itu, di kelilingi oleh hutan belantara, dengan air terjun yang mengalir di dua kolam terpisah.
"Apakah di sini tempatnya?" tanya Xiao Wang.
"Benar, di sini lah tempat kami akan melatih kalian."
"Kenapa tak ada yang istimewa!" ucap Chen Li, membuat Qingshui tersenyum sesaat.
"Sekarang, coba kau sentuh air itu!"
Xiao Wang dan Chen Li menoleh ke arah dua mata air yang berjarak sekitar 5 meter dari tempat mereka berdiri.
Meskipun agak ragu, namun keduanya tetap melakukan apa yang dikata pria itu.
"Hmm, tidak ada apa-apa!" Chen Li berucap ketika ia tak bisa menemukan keistimewaan dari air itu.
"Um!" Xiao Wang mengangguk tanda ia juga menyetujui perkataan Chen Li.
"Rasakan menggunakan semua panca indera kalian. Pertajam dan konsentrasi tingkat tinggi."
"Sekarang, berendamlah kalian di masing-masing kolam berbeda."
Chen Li awalnya ingin menolak, namun melihat Xiao Wang melucuti pakaiannya, dia pun juga melakukan hal yang sama. Dikarenakan, sekilas dirinya dapat merasakan adanya sesuatu yang aneh terpancar dari dalam dua mata air tersebut.
Sebelum mereka masuk ke dalam kolam, Qingshui memberikan mereka sejenis pil, masing-masing satu butir. Agar mereka tidak kehabisan napas saat di dalam air.
Setelah kedua anak itu sampai di tengah-tengah kolam. Mendadak sesuatu seperti rantai menarik kaki Chen Li dan Xiao Wang ke dalam dasar kolam.
Kedua pemuda itu tak mengelak sedikitpun. Membiarkan kaki mereka di tarik hingga ke dasar air kolam tersebut, yang ternyata cukup dalam. Hingga ketika kaki mereka menyentuh dasar, kedua anak itu tak merasakan lagi tarikan dari benda tersebut.
"Duduk bersila!"
Tiba-tiba saja suara Qingshui terdengar jelas di pikiran keduanya. Mereka pun mengambil sikap lotus.
Qingshui dan Dianhuo secara bergantian memberikan arahan kepada Xiao Wang dan Chen Li. Sementara kedua anak itu, menyimak setiap penjelasan dari Qingshui dan Dianhuo dengan sangat baik. Setiap kata yang muncul di benak keduanya, akan mereka lantaskan.
Beberapa saat, suhu di air kolam tampak berbeda dari sebelumnya. Dimana, Chen Li merasakan suhu di air kolam perlahan mulai naik, sedang Xiao Wang di kolam sebelah merasakan suhu air yang menurun.
Seiring dengan berjalannya waktu, rasa hangat yang di rasa Chen Li perlahan berubah menjadi panas yang mengganas. Gelembung-gelembung mulai bermunculan di sekitar Chen Li dan bergerak naik ke atas, layaknya air yang mendidih.
Chen Li sendiri merasakan dirinya seperti di rebus. Segera ia bergerak untuk naik ke permukaan, namun dua rantai yang mengikat kedua kakinya terlalu mengganggunya.
Ia berusaha untuk melepas kung-kungan rantai itu, namun usahanya sama sekali tak membuahkan hasil.
"Tenang! Jangan memberontak!" Suara Dianhuo tiba-tiba saja kembali menggema di pikirannya.
Chen Li mengumpat keras, mendengar arahan Dianhuo. Bagaimana bisa seorang anak kecil seperti dirinya harus di rebus dan mampu menahan suhu air yang mengganas itu.
"Serap energi panas air itu!"
Chen Li tanpa bisa berbuat banyak, mengikuti instruksi dari suara yang terdengar menggema di kepalanya.
Kulitnya dirasa terbakar, namun di tahannya sekuat tenaga. Dia kembali duduk bersila, setelah itu mulai berusaha menyerap energi panas air itu.
Karena perasaannya yang gelisah, membuat dia kesusahan dalam menyerap energi tersebut. Butuh waktu setengah jam sebelum ia bisa perlahan melakukannya.
Sementara di kolam lain, tempat di mana Xiao Wang saat ini berada. Sama halnya Chen Li, Xiao Wang juga merasa suhu air kolam yang perlahan mulai berubah. Hingga dalam waktu singkat, air tersebut kini menjadi dingin yang bahkan sangat ekstrim.
Saking dinginnya air kolam itu, sampai-sampai menusuk hingga ke tulang-tulangnya. Kini Xiao Wang merasakan tulangnya kaku, bergerak pun tak bisa. Tubuhnya terasa membeku, membuatnya tak bisa memberontak.
"Serap energi dingin itu!" Suara Qingshui kembali terdengar di telinganya.
Tanpa membantah, Xiao Wang mengikuti instruksi dari Qing Shui. Meski begitu, menyerap dengan keadaan seperti itu sungguh sangat tidak menenangkan hati. Pemuda itu tak bisa fokus untuk saat-saat seperti ini.
Meski gagal hingga beberapa kali, Xiao Wang tetap berusaha. Setengah jam dirinya mencoba, akhirnya Xiao Wang menemukan sedikit pencerahan dan berhasil menyerap sedikit demi sedikit energi dingin di kolam tersebut.
Qingshui dan Dianhuo di atas sana memasang sunggingan tipis ketika kedua anak itu telah berhasil menyerap dua energi tersebut dengan keadaan tubuh yang terbakar dan membeku.
"Aku begitu tak menyangka mereka akan mampu menemukan pencerahan hanya dalam kurun waktu setengah jam," ucap Qingshui.
"Kau benar. Bahkan kita dulu membutuhkan waktu dua jam. Dan tentu saja kita harus pingsan terlebih dahulu sebelum mendapatkan pencerahan!" balas Dianhuo.
Keduanya terus saja bertukar kata. Membicarakan kehebatan dua pemuda reinkarnasi dua dari sepuluh Dewa tertinggi itu.
Beberapa saat, tiba-tiba saja terdengar ledakan beruntun dari dalam kolam tempat Chen Li dan Xiao Wang melakukan latihan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Fatimatuzzahra Fatimah
mantap 👍👍👍
2022-06-22
1