Suara peluit panjang terdengar begitu keras memekik di telinga setiap mereka yang mendengarnya. Seolah-olah, seseorang telah memberikan kode kepada suatu kelompok melalui bunyi panjang peluit tersebut.
Waktu seolah berhenti bergerak. Tak ada yang berani bertindak sebelum suara peluit berhenti terdengar. Membutuhkan waktu sekitar satu menit sebelum akhirnya tak terdengar lagi suara peluit tersebut. Semuanya pun bernafas lega setelahnya.
"Siapa yang meniup peluit itu?"
"Ada yang tidak beres!"
"..."
Berbagai pertanyaan terdengar dari mulut para penonton maupun para tetua sekte.
"Jangan-jangan!"
"SEMUANYA ... ANGKAT SENJATA, PERTEMPURAN BESAR AKAN SEGERA TERJADI!!!"
Sebuah suara menggema di udara. Memperingati setiap kepala yang ada di sana bahwa pertumpahan darah akan segera terbit.
Tepat setelah suara itu selesai terdengar. Mereka yang mengenakan tudung maupun jubah hitam, mendadak menghilang dari bangku penonton. Detik berikutnya, penonton-penonton lain yang memang bukan seorang kultivator maupun kultivator tahapan dasar terbaring satu persatu.
Kepala-kepala mulai berjatuhan memisahkan diri dari badan. Darah memuncrat hingga menciptakan hujan darah.
Penonton lain yang menyaksikan kepala temannya terpisah dari badan dan menggelinding tepat di bawah kakinya tak sempat berteriak. Dikarenakan saat hendak mengeluarkan suara, kepalanya juga telah terjatuh dengan sorot mata ternganga. Seolah-olah ia masih belum terima atas kematiannya yang begitu tak terduga.
Dalam hitungan menit pertarungan di bangku penonton telah tercipta. Dentingan-dentingan pedang beserta teriakan menyayat hati terdengar menghiasi jalannya kekacauan itu.
Tak berlangsung lama, semuanya kembali menghentikan aksinya masing-masing. Fenomena di atas sana terlalu menarik perhatian dan sukar untuk dilewatkan.
Langit yang cerah, mendadak berubah murung. Awan hitam yang di giring angin mulai menghiasi seisi langit.
Tak lama setelah itu, awan-awan hitam seperti tersedot oleh sesuatu hingga membentuk sebuah pusaran yang sangat besar di langit dengan kilatan petir menyambar juga terdengar bersahut-sahutan membuat siapa saja yang mendengarnya akan langsung tergetar hatinya.
Semakin lama, pusaran awan hitam itu semakin membesar. Dari dalam lubang pusaran awan tersebut, mulai menjatuhkan sesuatu berwarna hitam yang sangat banyak. Seiring dengan semakin dekat dengan tanah, energi hitam pekat juga terasa begitu menekan.
Dalam radius beberapa ratus meter di atas permukaan tanah, tampaklah oleh mereka yang kultivasinya di tahapan Bumi hingga Langit akan benda yang di jatuhkan pusaran awan hitam itu yang ternyata adalah sosok makhluk dengan tubuh manusia namun memiliki wajah yang sangat aneh plus menyeramkan.
"I-itu! IBLIS ... ITU IBLIS!" Salah seorang kultivator tanpa sengaja berteriak keras ketika dapat ia saksikan banyaknya makhluk aneh yang keluar dari pusaran awan hitam.
Sontak mereka yang sebelumnya termangu, kini tersadar ketika mendengar teriakan orang itu.
Keributan kembali tercipta, sedang mereka yang menggunakan tudung beserta jubah hitam yang semula juga ikut terdiam menyaksikan fenomena di atas sana kini melompat tinggi dan mendarat di atas atap.
"Akhirnya, mereka muncul juga. Hampir saja kita kehabisan anggota dikarenakan para tetua sialan itu." Salah satu dari mereka berucap kesal.
Ya! Pertarungan beberapa saat lalu, nyatanya telah memakan banyak korban jiwa. Baik di pihak sekte-sekte, maupun kultivator bebas.
Disaat peserta turnamen di giring ke tempat yang aman. Di tengah-tengah aula, terlihat lima peserta yang sebelumnya menjadi peserta semifinal, kini membantu aliran putih-netral memerangi aliran hitam. Mereka adalah Xiao Wang, Chen Li, Hei Fang, Ai Fang dan Bing Meigui.
Chen Li beserta Xiao Wang menghentikan aksinya saat pusaran awan hitam tercipta di atas sana.
"Apa yang terjadi?" Chen Li bertanya pada Chen Lu yang saat ini juga menyaksikan pusaran tersebut dari alam bawah sadarnya.
"Celaka! Para Iblis datang menyerang. Awal dari sebuah kekacauan besar akan segera terbit!" Dari intonasi yang keluar dari mulut Chen Lu, Chen Li bisa menebak bahwa sesuatu yang sangat berbahaya akan segera terjadi.
"Para Iblis?"
"Ya ... aku bisa merasakan kehadiran mereka dari pusaran awan hitam itu. Li, sekaranglah saatnya untuk kau gunakan semua kemampuan mu. Jangan tahan lagi!" ujar Chen Lu lagi.
"Umm!" Chen Li mengangguk.
Setelahnya, energi yang sangat besar merembes dari tubuhnya. Tak berselang lama, ledakan demi ledakan terdengar beruntun dari dalam tubuh pemuda itu.
Baamm! Baamm! Baamm....
Ledakan di tubuh Chen Li terus berlanjut. Dan tentu saja kembali menarik perhatian banyak pasang mata.
Sekitar beberapa meter dari tempat Chen Li, Xiao Wang ternyata juga mengeluarkan kekuatan aslinya. Dimana, sebelumnya pemuda itu menekan kultivasinya sampai di tingkatan Tinggi tahap 2. Kini ia lepas hingga tingkatan Langit tahap 2.
Sebelumnya, Xiao Wang menekan kultivasinya sampai dengan tingkatan Tinggi tahap 2 bertujuan untuk menghindari perhatian banyak orang. Dikarenakan usianya yang begitu muda, akan sangat aneh jika dia telah menerobos tahapan langit di usianya yang ke 8 tahun.
Begitupun juga dengan Chen Li. Ia juga menekan kultivasinya dari tingkatan Langit tahap 2 menjadi tingkatan Tinggi tahap 2 sama seperti Xiao Wang. Namun situasi saat ini, memaksa mereka untuk tak lagi menahan dan terus menekan kultivasi mereka.
Tubuh kedua anak itu memancarkan cahaya berwarna biru dan merah ke oranye-an. Seiring dengan terdengarnya ledakan dari tubuh keduanya, kekuatan mereka juga kian bertambah. Hingga tepat pada Tingkatan Langit tahap 2, tubuh keduanya berhenti mengeluarkan ledakan.
"I-itu!"
"Tingkat Langit! Kedua anak itu telah menerobos tingkat langit!" Teriakan tak percaya dapat di dengar dari salah satu diantara mereka yang menyaksikan keduanya menerobos tahapan demi tahapan kultivasi.
"Ba-bagaimana bisa?"
"..."
Namun keterkejutan itu tak berlangsung lama. Dikarenakan pasukan Iblis di atas sana kini telah mendarat sebagian di atas tanah. Dan tanpa ba-bi-bu langsung berlari, menyebar ke berbagai arah menyerang manusia. Anehnya, yang di serang para iblis itu, bukan dari mereka yang berasal dari aliran Hitam, namun mereka yang beraliran putih maupun netral.
Pertarungan sesungguhnya baru saja terjadi, antara aliran netral bersama dengan aliran putih melawan para iblis-iblis dengan di dukung oleh aliran Hitam.
Xiao Wang menyimpan pedang di tangannya lalu mengeluarkan pedang lain dari cincin ruangnya. Pedang dengan aura biru muda terpancar dari dalamnya. Lalu dengan kecepatan suara, ia melesat ke arah lautan Iblis.
Chen Li juga tak tinggal diam. Pemuda itu juga menyimpan pedang di genggamannya lalu mengeluarkan sebuah busur dengan aura merah terpancar dari dalamnya.
Setelahnya, Chen Li juga ikut melesat kearah ribuan iblis tersebut. Meninggalkan Jenderal Shen Lou beserta prajurit kerajaan Api yang saat ini terbengong, bingung dengan langkah apa yang akan di ambilnya.
"Semuanya, lindungi Yang Mulia!" Jenderal Shen Lou berteriak lantang memerintahkan prajurit. Setelahnya ia juga bergegas kearah Raja Chen Huang.
"Cih, mengapa kau begitu terburu-buru. Bahkan pertarungan kita belum sampai pada tahap serunya." Wan Li tiba-tiba saja muncul di hadapan Jenderal Shen Lou dengan sunggingan penuh arti terpasang di bibirnya.
"Menyingkir dari jalanku! Cari mati kau hah?" bentak Jenderal Shen Lou. Sesekali lelaki itu akan melirik ke tempat di mana Raja Kerajaan Api saat ini berdiri dengan beberapa prajurit yang mengelilinginya.
"Kalau aku tak mau menyingkir, kau mau apa?"
"Cih, sialan kau! Baiklah jika itu mau mu. Mungkin kau telah jenuh untuk hidup. Maka akan ku buat kau bertemu dengan Raja yang selalu kau hormati, hari ini juga!"
"... Semuanya, bawa yang mulia ke dalam Istana. Lindungi yang mulia!" Selesai dengan ucapannya, Jenderal Shen Lou lantas melesat menyerang Wan Li.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
🌼🆚🐝
lanjutan,tp mengulang dr judul yg pertama sampai bbrp ch
2023-11-13
0
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Maantaapp...!! 👍👍
2023-04-01
0
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Hadir.. Tetap semangat Thor 💪💪
2023-04-01
0