Tiga Iblis dengan kekuatan yang sangat luar biasa kini muncul tepat di atas kepulan debu tebal.
Dengan sekali libasan tangan dari Iblis berkekuatan Alam, kepulan debu itu mendadak menghilang tersapu angin, memperlihatkan sosok siluman Serigala Kabut yang tampaknya telah sekarat di suatu kawah yang besar.
"Cih, siluman rendahan!" Iblis berkekuatan Semesta yang masih menaruh kesal mengumpat keras siluman itu, setelahnya ia mengarahkan tangan kanannya ke bawah dimana siluman Serigala Kabut sedang terbaring tak berdaya di bawah sana.
Tubuhnya yang lemas tak berdaya, tiba-tiba saja ia rasa terangkat tanpa kehendaknya. Dalam ketidakberdayaannya, Siluman Serigala Kabut berusaha memberontak, namun usahanya sia-sia belaka. Hingga saat tubuhnya sejajar dengan ketiga Iblis tersebut tubuhnya berhenti terangkat.
"Hahaha! Siluman bodoh. Inilah hukuman bagimu ... Sekarang terimalah kematianmu!"
Selesai mengucapkan kalimatnya, iblis berkekuatan Semesta perlahan mengepalkan tangannya.
Seiring dengan tangan Iblis itu yang semakin terkepal, Wu Lang juga merasakan dirinya seperti terhimpit diantara dua batu besar, yang semakin lama kedua batu itu semakin menjepitnya. SESAK!
"Auuu....!"
Wu Lang melolong dengan keras. Rasa sakit itu tak pernah ia rasa sebelumnya. Tulang-tulangnya seakan telah remuk sepenuhnya. Dengan sisa-sisa hidupnya, ia menolehkan pandangannya ke bawah dimana Xiao Wang saat ini sedang berlari kearahnya.
"Tuan, maafkan aku karena hanya sampai di sini aku membantumu. Terima kasih atas kekuatan yang telah kau berikan sebelumnya..." Wu Lang berucap dalam hati sambil menatap sayu Xiao Wang dan juga pasrah akan keadaan yang akan menimpanya kelak.
Pandangannya kemudian ia paksa angkat menatap Long She dan Guiji yang nampak juga kesusahan melawan lawan-lawannya di sana. Lalu ia mengarahkan pandangannya ke arah dimana tubuh tak berjiwa Huo Shi saat ini berada. Teringat lah kebersamaan mereka berempat saat masih di alam bawah sadar Xiao Wang.
Kadang mereka akan berlatih tanding bersama di alam bawah sadar Xiao Wang dengan berbagai macam hukuman dan hadiah konyol yang bikin geleng-geleng kepala.
Tak terasa air matanya menetes melewati pipinya dan terjatuh ke bawah. Xiao Wang yang kebetulan berada di bawah dan menengadah keatas merasakan pipinya yang ditimpa setetes air.
Ia lalu mengusap pipinya dengan jari telunjuknya. "Wu Lang, terima kasih telah menjadi temanku selama ini..." batinnya dalam hati.
Dapat di saksikan-nya di atas sana, Wu Lang yang nampak semakin tertekan. Darah mulai mencuat di setiap lubang yang ada di kepalanya.
Lolongan yang begitu keras itu berhasil mengguncang hebat kerajaan Api. Lolongan untuk terakhir kalinya keluar dari mulut siluman itu sebelum dirinya hancur sepenuhnya dan menjadi kabut darah.
Sesuatu yang bersinar sesaat terlihat dari kepulan kabut darah itu dan terjatuh ke bawah. Xiao Wang yang melihat benda tersebut segera menengadahkan tangannya lalu menangkap benda tersebut yang ternyata adalah kristal roh milik Wu Lang.
Xiao Wang menatap sayu kristal berwarna merah darah di tangannya. Tanpa sadar air matanya terjatuh dan mengenai kristal itu.
Sementara itu, beberapa kultivator yang melihat kristal roh siluman suci di tangan bocah ingusan menjadi gelap mata. Mereka terlalu tergiur dengan benda itu daripada melanjutkan pertarungan mereka. Segera mereka berlomba-lomba berlari ke arah Xiao Wang untuk mendapatkan kristal roh itu, menghiraukan para iblis.
Kristal roh siluman 1.500 tahun sangatlah langka, bahkan tak seorang pun yang pernah melihatnya di benua Naga. Satu kali menyerapnya bisa membuat seorang kultivator menerobos hingga beberapa tahapan dalam kultivasi.
Para kultivator yang berlomba-lomba untuk mendapatkan kristal roh tiba-tiba saja menghentikan langkahnya kala merasakan sesuatu yang hebat terpancar dari tubuh anak itu. Mereka yang di belakang dan tidak tahu akan apa yang terjadi di depan tidak bisa mengontrol diri, sampai-sampai menabrak teman mereka yang di depan.
Detik berikutnya, mereka merasakan sebuah tekanan yang amat sangat. Bergerak bahkan untuk menarik nafas pun susah untuk mereka lakukan.
"Ke-kekuatan macam apa ini! Kenapa begitu kuat?" Bukan hanya mereka yang berada di tingkatan Dasar hingga Tinggi, namun mereka juga yang kultivasinya di tahapan Langit merasakan tekanan yang sedemikian luar biasanya.
Xiao Wang saat ini sedang di kelilingi oleh aura berwarna biru muda. Energi itu bertambah banyak seiring dengan berjalannya waktu, hingga menutupi seluruh tubuh mungil Xiao Wang.
Beberapa saat, pusaran energi tersebut menyebar ke berbagai arah, memperlihatkan sosok berbeda dari Xiao Wang. Dimana Kedua matanya kini terkobar energi berwarna biru muda dengan rambut panjangnya yang juga berubah warna.
Ia melangkah pelan ke depan. Dalam sedetik, dirinya telah berpindah tempat dan muncul tepat di hadapan Iblis berkekuatan Semesta.
"KAU BERANI MEMBUNUH TEMANKU!! KAU HARUS MEMBAYARNYA DENGAN NYAWAMU!" Suara yang dikeluarkan Xiao Wang bagaikan Guntur yang menggelegar di udara.
Para kultivator yang sebelumnya memiliki niat untuk merebut kristal roh dari tangan pemuda itu, kini mengurungkan niatnya. Mendengar suaranya saja sudah membuat mereka bergetar, apalagi merasakan pukulannya.
Beberapa kultivator segera memutar haluan menuju tempat dimana tubuh Siluman Singa Api tergeletak tak bernyawa. Namun saat sampai, mereka tak lagi menemukan tubuh Huo Shi. Sampai penat mereka mencari, namun tak kunjung mereka menemukan siluman itu. Kini harapan mereka satu-satunya adalah Long She yang saat ini juga telah mencapai batasannya.
Para Iblis kini mulai bergerak menuju para kultivator tersebut. Pertempuran kini kembali terjadi di bawah maupun di udara.
Di sisi lain, Guiji mendapat tinju telak dari saudaranya hingga membuatnya terpental menabrak batu besar dengan begitu keras.
Seteguk darah hitam berhasil lolos dari mulutnya.
"Sial!" Ia meludahi sisa darah dari mulutnya. Setelahnya, kembali ia bangkit dan melesat dengan pedang yang di lapisi aura hitam ia arahkan pada Guiju.
Pertarungan sengit namun tak imbang itu sekali lagi terjadi. Dentingan-dentingan pedang terdengar mendengking setiap kedua pedang mereka bertemu.
"Cih, anak tak tahu diri! Sebaiknya kau menyerah saja."
"Kau sudah mengucapkannya sebanyak 5 kali. Namun, tetap aku juga akan menjawab dengan jawaban yang sama ... Kenapa kau ini begitu susah mengerti situasi!" kesal Guiji. Entah pikun atau apa, sampai-sampai perkataan yang terulang-ulang dalam 2 jam berturut-turut dilontarkan Iblis itu padanya.
"Baiklah kalau kau masih tetap pada pendirian mu. Maka hanya ada satu jalan untukmu, yaitu Kematian!"
Selesai dengan kalimatnya, Guiju kemudian melepaskan kekuatan yang sangat besar. Kekuatan yang hampir setara dengan Tingkatan Semesta itu berhasil membuat Guiji gentar dan lantas mengambil jarak darinya.
Aura membunuh yang begitu mendominasi merembes keluar dari tubuh Guiju dan berhasil membuat Guiji tertekan.
"A-apa yang akan kau lakukan?" Guiji berkata dengan intonasi agak bergetar.
''Tentu saja mengambil kepalamu!"
Guiju maju kembali menyerang Guiji. Setiap layangan pedangnya begitu tajam dan berat, hingga membuat beberapa kali Guiji dibuat termundur olehnya. Meskipun demikian, ia tetap harus siaga, dikarenakan kali ini Guiju nampaknya menyerangnya dengan serius, tak ada keraguan sedikitpun pada iblis itu.
"Ukh!"
Satu tonjokan keras mendarat telak di dada Guiji, membuatnya kembali memuntahkan darah hitam.
Tak berhenti sampai di situ, Guiju kembali melepaskan rentetan tinjunya. Energi hitam beberapa kali terlihat saat tinju-tinju Guiju menghantam dada Guiji. Satu kali tonjokan keras sebagai penutup kembali menerbangkan Guiji dan menabrak bukit kecil.
Baamm!
Bukit itu hancur seketika, menyisakan kawah yang dalam nan besar. Guiji merasakan panas di bagian dadanya, ia meringis kesakitan. Seluruh anggota tubuhnya terlalu sakit untuk ia gerakkan. Organ-organ dalam tubuhnya ia rasa telah bergeser dari tempatnya akibat rentetan tinju dari Guiju.
Sebilah pedang hitam saat ini telah bertengger di lehernya.
"Inilah akibat jika kau berani berkhianat!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Author yang kece dong
Aku mampir kakak
2022-07-10
0