Rumah tempat dimana Chen Li dan dua orang ayah-anak itu berada tiba-tiba saja bergetar hebat.
Aura membunuh yang begitu pekat kini menghiasi udara. Kedua orang ayah-anak itu sampai tergetar hebat saat merasakan sesuatu yang sangat menakutkan menyapa keduanya. Keringat dingin pun kini mulai membanjiri pelipis beserta sekujur tubuh keduanya.
Chen Li kelabakan dengan langkah yang akan diambilnya, sementara Chen Lu saat ini juga sedang tidak berada di sisinya. Secepatnya ia harus mengambil tindakan dikarenakan terlambat sedikit saja kedua nyawa orang itu akan melayang.
Lantas, tali Busur Bulan ia tarik, menciptakan tiga buah anak panah berapi. Dengan menggunakan instingnya yang tajam, Chen Li lalu melepas tiga anak panah tersebut dan mengarahkannya ke atas.
Tiga buah anak panah api melesat dengan cepat menembus atap jerami. Sejenak, semuanya bernafas lega kala aura membunuh tersebut dirasa mulai berkurang. Namun, yang terjadi selanjutnya adalah, gadis tersebut kini dikelilingi oleh aura gelap. Kepalanya menunduk dengan rambut lurus yang sedikit tak terurus menutupi wajahnya.
Sang ayah mencoba mendekati putrinya. Di pegangnya bahu si anak lantas ia berucap, "Yu'er, apa yang terjadi padamu? Kau tak apa kah?"
Tak ada jawaban dari gadis itu, pria paruh baya kemudian mengangkat wajah sang gadis. Betapa terkejut Chen Li dan pria paruh baya ketika melihat sorot mata yang penuh dengan kehampaan, menatap kosong dirinya.
Bola mata gadis itu kini berubah hitam sepenuhnya. Entah apa yang merasuki gadis kecil tersebut hingga tanpa aba-aba dia langsung menyerang si ayah yang berada di sampingnya. Ia menghujamkan tangannya tepat dimana jantung pria itu berada.
Darah segar mengalir deras membasahi baju lusuh si pria paruh baya. Sebagian ada yang terciprat hingga mengenai wajah si anak. Pria tersebut menatap anak gadisnya dengan tatapan tak percaya.
Seringai itu menjelaskan bahwa gadis tersebut begitu tampak menikmati percikan darah yang mengenai wajahnya. Setelah mendapatkan apa yang ia cari, dia kemudian menarik kembali tangannya dengan keras.
Blus!
Chen Li langsung memalingkan muka ketika melihat benda yang di dapat gadis kecil dari dalam tubuh pria tersebut.
Jantung sang ayah kini berada di tangan si anak, yang kemudian di buangnya ke lantai. Noda darah yang mememenuhi telapak tangan hingga lengan dijilatnya tanpa sisa.
Chen Li yang melihat aksi gadis kecil merasa ngeri. Setelahnya ia melompat menghindari gadis tersebut yang kini telah beranjak menyerangnya.
Meskipun luka di sekujur tubuhnya belum sembuh, Chen Li harus dipaksa untuk bertarung kembali. Ia berusaha menghindari setiap serangan gadis kecil, tanpa ada sedikitpun niat menyerang balik.
Semakin lama, kecepatan gadis itu kian bertambah. Hingga kukunya yang hitam nan panjang berhasil mencakar dada Chen Li.
"Argh!" Chen Li menjerit kesakitan. Luka yang sebelumnya tenganga, kini bertambah lebar, membuat rasa perih bertambah menyengat. Satu pukulan pelan darinya berhasil memukul mundur gadis tersebut.
"Sial!" umpat Chen Li sambil memegangi dadanya, yang kini mengalir darah segar.
Sementara gadis itu kini bergerak kembali hendak melancarkan serangannya.
Saat jaraknya dengan Chen Li terpaut 2 meter, "Slash..." Tubuhnya langsung terbelah dua. Chen Li menatap gadis itu di belakangnya. "Cih, benar-benar manusia bodoh!" ucap Chen Li. Namun kali ini suaranya tampak berbeda dari sebelumnya.
Chen Li menengadah ke atas, matanya yang tajam menangkap dua sosok Iblis berkekuatan Semesta dengan beberapa Iblis tingkat Alam sedang menatap balik dirinya.
"Benar-benar tak tahu malu. Aku pikir, setelah pertempuran besar antara Iblis melawan para Dewa waktu itu, ras Iblis akan tobat. Ternyata mereka masih berani menampakkan diri, bahkan dengan kekuatan yang begitu lemah." suara Chen Li sedikit menggema.
Perlahan tapi pasti, butiran-butiran debu emas mulai bermunculan dan mengelilingi tubuhnya. Matanya terpejam sejenak. Seiring dengan berjalannya waktu, debu emas itu semakin bertambah banyak. Chen Li membuka kembali kedua matanya.
Whush!
Pusaran angin tiba-tiba saja tercipta menyapu butiran-butiran debu emas tersebut sebelum akhirnya menghilang bak ditelan angin.
Kedua mata Xiao Wang kini terkobar energi Api dengan rambut yang berubah menjadi merah keoranye-an. Luka-luka nya kini menghilang tak berbekas, dengan pakaian yang berganti menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dirinya menghilang dari tempatnya berdiri, dan muncul kembali di hadapan para Iblis yang sebelumnya memperhatikan dirinya dari atas.
"Ka-kau! Bagaimana bisa?" Salah seorang Iblis berkekuatan Alam begitu terkejut ketika melihat sosok anak kecil yang kini telah berdiri tepat di hadapan semuanya. Dikarenakan kecepatannya yang begitu ekstrim, sampai-sampai tak ada yang menyadari kalau Chen Li saat ini telah berada di hadapan mereka.
Chen Li tak menanggapi ucapannya. "Aku tak menyangka kalian masih berani menampakkan diri setelah sebelumnya di buat malu oleh ras para dewa!" Suara Chen Li kembali menggema.
"Tutup mulutmu!" Suara yang tak kalah menggemanya membalas ucapan Chen Li. Dia adalah salah dari dua Iblis berkekuatan Semesta.
Bayangan masa lalu, dimana pertempuran besar antar para dewa dengan ras Iblis waktu itu kembali mengisi ingatan semuanya. Pertempuran besar hingga menghancurkan seluruh alam semesta, dan berakhir dengan kekalahan memalukan yang diterima oleh ras Iblis.
Aura merah merembes dari salah satu Iblis berkekuatan Alam. Tanpa perintah, ia langsung menghilang hendak menyerang Chen Li. Namun siapa sangka, pergerakannya dapat di baca oleh Chen Li dengan mudah.
"Cih, sungguh sangat lambat!" Chen Li berdecih sambil tangannya mencekik udara kosong. Iblis yang sebelumnya melesat kearah Chen Li kini berhenti diudara. Ruang napasnya terasa begitu sempit, sampai-sampai ia begitu kesulitan untuk mengambil nafas.
"Kkhhkk!" Iblis itu berusaha memberontak sembari tangannya memegangi lehernya yang terasa sesak.
Kreekk!
Suara patahan tulang terdengar dari leher Sang Iblis. Detik berikutnya, tangannya yang sebelumnya mencengkeram lehernya sendiri kini terlepas dan menggelantung.
"Huh, lemah!" Chen Li membuang tubuh tak bernyawa itu, lalu ia menatap sinis para Iblis di hadapannya, yang juga menatapnya tak percaya dengan apa yang baru saja di lakukan-nya.
Dua Iblis dengan kultivasi tahapan Semesta juga tak kalah terkejut kala melihat salah satu bawahannya yang mati di tangan bocah ingusan tanpa mampu melakukan perlawanan berarti. Mereka yakin, jika mereka berada di posisi Chen Li, mereka tidak akan mungkin bisa melakukan seperti yang di lakukan Chen Li barusan. Meskipun tahapan Alam berada di bawah tahapan Semesta, namun membunuh seorang dengan kultivasi tahapan Alam hanya dalam sekali serangan itu sangatlah mustahil. Kecuali orang tersebut berada beberapa tingkat di atasnya.
Sebelumnya mereka bisa merasakan kultivasi bocah itu setidaknya berada di tingkat Langit tahap 5. Bagaimana bisa kekuatannya bisa sampai setinggi ini dalam waktu yang relatif singkat. Bahkan mereka merasa kultivasi bocah ini berada jauh di atas mereka.
"Sombong!" Salah satu iblis berucap. "Semuanya, serang dia!"
Mendengar perintah dari salah satu Iblis berkekuatan Semesta, beberapa Iblis berkekuatan Alam lantas melesat kearah Chen Li, menyerangnya secara bersamaan. Begitupun dengan dua Iblis dengan kultivasi tahapan Semesta juga tak tinggal diam. Mereka juga ikut andil dalam menyerang Chen Li.
Pusaran energi api yang sangat besar tercipta di atas sana dan langsung melesat menelan mereka semua.
Beberapa saat mereka muncul di tempat yang baru. Dimana, di sana banyak sekali pulau terapung. Sebelumnya, di lorong dimensi mereka juga tak berhenti bertarung. Dan kini, setelah keluar dari lorong dimensi, mereka kembali melanjutkan pertarungan mereka.
Meskipun dirinya di keroyok oleh belasan Iblis, namun Chen Li tampak masih santai dalam menghindari setiap serangan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Author yang kece dong
Semangat kak
2022-07-13
2