3 hari berlalu.
Dan pagi ini Elma masih termenung di depan mesin cuci nya yang menyala. Karena tidak ada pekerjaan, sedari kemarin dia mencuci semua kain. Menyibukkan diri dengan terus mengurus rumah.
Namun dari banyaknya semua pekerjaan itu tidak ada yang mampu mengisi kekosongan hatinya.
Kadang tanpa sadar Elma masih berteriak memanggil Arkan untuk segera sarapan atau tiba-tiba saat malam dia mendatangi kamar sang anak untuk memeriksa apakah Arkan tidur dengan nyenyak.
"Huh!" Elma membuang nafasnya, kembali menghirup dalam-dalam dan membuangnya lagi dengan sembarangan.
Berulang kali sampai terasa sedikit lega di dalam hatinya.
"Saat ini pasti Danu sedang menikmati hidupnya, bekerja, tertawa bersama teman-temannya. Sementara Aku? masih saja terkurung di rumah ini dan meratapi nasibku sendiri," ucap Elma, bicara pada dirinya sendiri yang malang.
Menyadari akan hal itu, Elma dengan segera menyelesaikan semua pekerjaan rumah. Hari ini dia berniat akan menemui salah satu temannya. Sekedar bertemu dan coba menikmati kehidupannya sendiri.
Jam 10 pagi Elma keluar rumah, dia sengaja melewati sekolah sang anak untuk sedikit mengobati rindu.
Dia memang tidak bertemu dengan Arkan, namun melihat sekolahnya saja sudah cukup membuatnya senang.
Elma menemui Risa, teman kecilnya dulu yang kini bekerja di toko baju. Bukan toko baju di Mall melainkan di pasar tradisional modern.
Elma mengunjungi Risa di tempat temannya itu bekerja.
Masuk ke dalam toko itu seperti seorang pembeli, toko yang penuh dengan tumpukan baju dan banyak pelanggan.
Dimana Risa? batin Elma, dia mengedarkan pandangan mencari sosok sang teman. Namun ramainya toko ini membuat dia kesulitan.
"Permisi Mbak!" ucap seorang wanita hingga membuat Elma cukup terkejut.
Elma menyingkir, memberi tempat orang itu untuk memilih baju di tempatnya berdiri tadi.
Di jam siang seperti ini toko masih saja ramai, Elma pikir menjelang jam istirahat toko akan sedikit sepi.
Elma lantas berniat keluar, menunggu Risa di depan toko saja. Tapi langkahnya terhenti saat tiba-tiba tangannya di tarik oleh seseorang.
"Elma!" pekik Risa dengan riang.
"Ya ampun Ris akhirnya ketemu, aku sudah dari tadi."
"Maaf ya, emang lagi ramai jadi aku sibuk. Kamu tunggu saja diluar, kan ada kursi tunggu. Nanti aku temui kamu saat aku makan siang." jelas Risa dengan suara menggebu, dia bahkan langsung memeluk Elma sebentar dan kemudian pergi lagi. Belum sempat Elma membalas ucapannya yang panjang lebar itu.
Dan melihat Risa yang sudah menghilang entah kemana, Elma hanya mampu tersenyum kecut. Malah merasa kedatangannya kemari menganggu kesibukan sang sahabat.
Tapi sudah terlanjur basah, akhirnya Elma menunggu ditempat yang tadi Risa beri tahu.
duduk di kursi panjang yang ada di depan toko baju, toko baju grosir dan eceran yang tidak pernah sepi.
Elma bahkan tak duduk sendiri di kursi tunggu itu, banyak juga orang yang duduk disana. Bahkan beberapa ada yang berdiri dan duduk di teras.
Sekitar 1 jam Elma menunggu dan akhirnya Risa baru kembali menemui dia.
"Ya ampun El, maaf ya lama. Kamu sih mendadak," ucap Risa, dia kemudian menarik Elma untuk pergi dari sana.
"Kita mau kemana?" tanya Elma, dia biarkan tangannya ditarik oleh Risa, berjalan mengikuti sang sahabat.
"Kita makan ketoprak di depan. Aku traktir."
"Tapi Ris."
"Cepat, nanti waktu istirahat ku habis."
Akhirnya Elma hanya bisa menurut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Dewa Rana
kenapa Elma gak kerja aja
2025-01-30
0
andi hastutty
Elma ngga tau buat apa kan
2024-08-19
0
himmy pratama
Elma JD bingung sendiri Khan..!!
biar dirasakan betapa tdk enak nya hidup tanpa anak dan suami
2024-03-31
2