Happy reading yah..
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Terima kasih masih setia
♥♥♥
“Gappa mau hubungi siapa?” itu Mika yang bertanya saat melihat sang Gappa memegang ponsel pribadinya, dan nampak sedang mencari sebuah kontak telepon dalam ponsel yang berada dalam genggaman Gappa itu.
“Arya.” Gappa menjawab cepat.
“Arya?”
Mika bertanya dan Gappa mengangguk sembari menempelkan ponsel miliknya di telinga.
“Narendra?” Tanya Mika lagi.
“Yes ( Iya )”
“Memang mau apa Gappa menghubungi dia?” Mika kembali bertanya pada Gappa, lalu ia menenggak jus dalam botol minumnya.
“Dia akan ikut kita ke Indonesia ...”
Blurfff! ...
Mika tersedak dengan cepat, sampai jus yang barusan ia tenggak keluar lagi dari mulutnya.
'Apa?!'
Mika memekik dalam hatinya.
'Apa aku tidak salah dengar?!'
Mika membatin.
Gappa langsung menepuk-nepuk punggung Mika yang barusan nampak tersedak di mata Gappa.
Untung saja Gappa tidak kena semburan jus dari mulut Mika, meskipun semburannya hanya kecil saja, tidak sampai muncrat jauh.
“Pelan-pelan sayang...” Gappa berucap dengan bahasa Indonesia.
“Si Sadboy itu akan ikut kita ke Indonesia, Gap??”
Mika bertanya selepas menyeka mulutnya dengan satu tangannya.
“Iya”
“Ikut dalam jet kita?!!”
“Yes, he is. Why? ( Iya. Kenapa memangnya? )” Tanya Gappa pada Mika.
“Kenapa dia harus ikut naik jet bersama kita?...” Mika malah balik bertanya.
“Saat Arya datang kesini, dia bilang ingin kembali ke Indonesia dulu sebelum benar-benar tinggal di London dalam waktu yang kemungkinan lama..”
Gappa menjawab santai pertanyaan Mika.
“Karena kebetulan kita juga mau ke Indo, so aku menawarkan Arya untuk pergi bersama kita saja kesana ... daripada dia harus mengeluarkan uang untuk membeli tiket pesawat?. Lebih baik ku ajak dia ikut serta bersama kita. Toh jet kita sangat luas, Mika”
Gappa bertutur dengan begitu bersahaja. Seperti selalunya.
Tapi satu cucunya yang sentimen pada pria muda bernama Arya itu malah langsung mencebik pada sang Gappa.
‘Ish, Gappa nih, kenapa harus ajak si sadboy segala sih?!’
Mika membatin dongkol.
“Sebentar Gappa mau menghubungi Arya terlebih dahulu, ya?..” Ucap Gappa.
‘Mudah-mudahan saja si sadboy menyebalkan itu tidak jadi ikut’
Mika kembali membatin.
“Mister Anthony ( Tuan Anthony )”
Itu Ben, yang bersuara. Kepala asisten rumah tangga pada Mansion Utama di London, yang sudah mengabdi sejak selama berpuluh puluh tahun lamanya.
“Yes?... ( Iya? )...”
Gappa yang sedang menempelkan ponsel di telinganya itu menyahut pada Ben, sang kepala asisten rumah tangga yang sudah bekerja hampir seumur hidupnya, yang berbicara padanya barusan.
“I think that’s Mister Arya... ( Saya rasa itu Tuan Arya ) ...”
Ben menunjuk pada sebuah taksi yang masuk ke dalam pekarangan Mansion.
Dimana Gappa dan Mika spontan menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Ben. Dan memang benar dugaan Ben, jika Arya yang baru saja datang dengan menggunakan taksi komersil tersebut.
‘Ish! jadi ikut lagi itu si sadboy!’
Mika mendesis sebal dalam hatinya.
♥♥♥
Tidak jelas bagaimana Mika begitu tidak menyukai Arya, selain karena dalam pandangan Mika, pria muda itu adalah cowok yang sok ganteng dan selengean. Juga, Arya pernah dengan sangat berusaha untuk memenangkan hati kakak perempuannya yang sudah di tunjuk kakak sulung lelakinya sebagai satu perempuan untuk dirinya.
Lain dari itu, entahlah kenapa Mika sebegitunya sebal pada seorang Arya Narendra. Padahal Arya tidak pernah menganggunya dengan gimana-gimana. Atau lebih dari itu, mantan misalnya?. Bukan juga.
Jadi alasan kuat Mika tidak menyukai Arya Narendra apa sebenarnya?.
Dilecehkan?. Kalau iya, Mika tidak perlu merasa sebal pada Arya, karena jika hal itu terjadi, Arya Narendra dipastikan sudah almarhum saat ini.
Jadi apa alasannya?.
Mika sendiri juga tidak tahu pasti. Yang jelas Mika sebel aja asal liat si Arya Narendra itu.
Begitu jawaban Mika yang selalunya ia berikan jika ada yang bertanya soal dirinya yang sangat tidak menyukai Arya Narendra.
Tidak jelas memang, tapi saking tidak sukanya pada Arya, Mika sampai mengorbankan keinginannya untuk kuliah di salah satu Universitas ternama dan bergengsi di Amerika sana, hanya karena Mika yang tahu Arya akan mengambil kuliah S3 nya, kembali akan melanjutkan di Universitas incaran Mika, dimana Arya Narendra memang sudah lebih dulu berkuliah disana dari beberapa tahun yang lalu.
Alih-alih menghindari Arya Narendra dengan memilih untuk berkuliah di London, malah takdir mempertemukan Mika dengan makhluk yang paling ia sebal di muka bumi. Parahnya lagi, Arya juga akan tinggal di London, dan yang lebih parah dari itu bagi Mika, Arya Narendra ternyata akan berkuliah di Universitas yang sama dengannya untuk mengambil gelar S3 nya.
♥♥♥
Mereka yang akan pergi ke Indonesia, kini sudah sampai di Bandara.
Dan hendak masuk ke dalam jet pribadi yang dibeli Gappa, yang memang sudah diperuntukkan sebagai sarana transportasi keluarga.
Sebenarnya jet pribadi milik Poppa dan Daddy R juga sama fungsinya.
Siapa saja dalam anggota keluarga mereka, boleh memakainya. Hanya saja jet yang Gappa beli itu jauh lebih besar daripada milik Poppa dan Daddy R yang mana milik Poppa dan Daddy R juga lebih besar daripada milik tiga Daddies yang lainnya. Juga lebih besar daripada jet milik Papa Lucca.
Kalau pesawat jet pribadi yang Gappa beli, dapat mengangkut seluruh keluarga inti mereka sekali jalan tanpa terkecuali.
Dan jet yang Gappa beli itu akan ia gunakan bersama Gamma, Oma Anye, Valera, Mika, serta satu anak kerabat dekat para putranya, yakni Arya Narendra. Si sadboy yang tidak disukai oleh Mika dari segi manapun. Untuk bertolak ke Indonesia, Jakarta, lebih tepatnya.
“Ditekuk aja mukanya, Non? ...”
Celoteh Arya yang berada di belakang Mika saat mereka berdua serta yang lainnya sedang menaiki tangga jet pribadi milik Gappa, yang besarnya menyamai besar pesawat komersil sebuah maskapai besar.
“Ck! Bisa diem ga mulutnya?!”
Mika langsung saja berdecak sebal, lalu menyahut ketus sembari melirik sinis pada Arya yang cengengesan.
♥♥♥
Gappa, Gamma serta Oma sudah mengambil tempat dalam jet yang memang biasanya mereka duduki. Meskipun bebas saja mau duduk dimana juga, karena luasnya jet tersebut.
Bahkan ada beberapa kamar yang dapat dikatakan mewah di dalam jet milik keluarga The Adjieran Smith tersebut yang dapat digunakan saat perjalanan jauh di udara. Biasanya para kakek dan nenek yang sering menggunakannya.
Maklum faktor usia.
Mika juga mengambil tempat yang selalunya ia duduki setiap kali ia bepergian dengan menggunakan jet pribadi milik keluarganya, yang besar ukurannya itu.
♥♥♥
Mika segera melirik tajam kala saat ia telah mengambil tempat dengan kursi pesawat yang posisinya berhadapan, Arya mengambil area yang sama dengannya.
“Ih! ...”
Mika nampak seperti protes.
“Ngapain duduk disini sih?!”
“Ga boleh memang?...”
“Ga!”
“Ih apa sih Mika!”
Valera yang ada di belakang Arya pun menyambar.
“Duduk aja Kak Arya!...”
“Ih! Tempat duduk banyak lah, kenapa mesti duduk disini sih?!” Ketus Mika.
“Du ilah kenapa sih? Segitunya yang masih sentimen sama gue...”
“Karena lo itu makhluk rese!”
“Salah,” Sambar Arya. “Gue ini makhluk tampan!... Iya ga Val?...”
“Betul sekali!”
Valera menimpali dengan cepat celotehan Arya sembari cengengesan.
“Hish! Kepedean!” Sinis Mika. “Nyebelin!” Tambahnya. “Duduk tempat lain kek sana! Merusak pemandangan mata gue tau ga kalo lo duduk disana?!”
“Mikaela Finn smith, bicara yang sopan Sayang...” Suara Gappa terdengar untuk menegur Mika.
“Tau nih kamu, judes banget jadi cewe! Lagipula yang sopan pada Arya, dia itu jauh lebih tua daripada kamu! ...”
Gamma pun menimpali karena mendengar ucapan-ucapan sinis Mika pada Arya seperti halnya Gappa yang mendengar betapa sinisnya Mika pada Arya yang Gappa nilai jika sikap Mika kurang baik.
“Tau Mika, ga ada sopan-sopannya dengan yang lebih tua”
Valera menimpali ucapan Gamma, lalu ia terkikik geli dalam hatinya.
“Nanti Gamma aduin sama The Dads and The Moms, dimarahi habis-habisan kamu ga sopan begitu...” Sambung Gamma.
“Puas lo liat gue dimarahi?!” Mika mendelik pada Arya yang mesam-mesem.
“Mika! Yang sopan!” Seru Gamma.
“Iya, Gammaaa” Sahut Mika.
“Forgive her ( Maafkan dia ), hem, Arya?”
Gappa berbicara pada Arya yang duduk tak jauh dari tempatnya duduk bersama Gamma dan Oma.
“Ga apa-apa kok Gap ...” Sahut Arya dengan santai pada Gappa, karena memang dirinya dan sang kakak Sony, sudah lumayan akrab dengan keluarganya Mika itu walau jarang ketemu.
Tapi Arya tetap menjaga kesopanannya pada setiap para orang tua dan tetua dalam lingkup Dinasti The Adjieran Smith. Karena keluarga tersebut sudah banyak membantu keluarganya selama ini.
Dan baik Arya maupun keluarganya, sudah dianggap bagian dari Dinasti keluarga yang cetar membahenol tersebut.
“Lagian kenapa memang kalau Arya duduk sama kamu disitu?”
Oma Anye ikut bersuara.
“Di situ kan kursinya ada empat!”
Oma masih bersuara.
“Lagian kita ini Cuma ber enam aja disini. Masa mau duduk jauh-jauhan, diem-dieman?. Lagian juga kan enak ngobrol bertiga disitu anak-anak muda? ...”
“Enak darimana? Nyebelin yang ada...” Gumam Mika sembari mensedekapkan kedua tangannya dengan masih melempar tatapan sinis pada Arya. “Cih!” Mika berdecih pelan, lalu memalingkan wajahnya.
“Mika! Gamma dengar itu gerutunya kamu barusan ya! ...”
“......”
“Minta maaf pada Arya, Mika!”
“Hah?!” Mika membulatkan matanya.
“Dengar Gamma tidak Mika?! Minta maaf pada Arya!”
Mika mencebik pelan.
“Mika!”
“Iya, iya” Mika mau tidak mau menyahut pada Gamma.
“Sukurin...”
Valera meledek Mika tanpa suara sambil cengengesan.
“Cepat minta maaf pada Arya! Gamma mau dengar!”
“Ga perlu, Gamma, aku fine-fine aja kok...” Arya berkata pada Gamma.
‘Cari muka!’
Mika membatin sebal.
“Mika!”
“Iyaaa”
Mika menyahut malas, tapi jika tidak disahuti, Gamma-nya itu akan merepet lebih lama, macam para Momnya, terkecuali Mommy Peri dan Mama Jihan yang paling lembut diantara Momnya yang lain.
“Maaf ...” Ucap Mika dengan pelan.
“Mika!” Seru Gamma lagi.
“Aku sudah bilang maaf Gamma! ...”
“Gamma tidak dengar!”
“Hish!” Mika mendesis pelan.
Sementara Arya mesam-mesem melihat betapa beratnya Mika untuk meminta maaf padanya.
Dan Valera terkekeh saja, sama seperti Oma dan Gappa, kalau mendengar Gamma sudah merepet seperti saat ini. “Cepat Mika! Kita sudah mau take off ini!” Seru Gamma lagi.
‘Ih apa hubungannya coba take off sama minta maaf sama ini si sadboy?!’
Mika menggerutu dalam hatinya.
“Kalau Gamma masih belum dengar kamu minta maaf sama Arya, Gamma nanti katakan sama Poppa and Dad R kalau kamu sudah sangat bersikap tidak sopan ya?. Biar dicabut itu kartu tanpa batas kamu, Nyaho!”
“Ya ampun, iya Gammaaa!!!...” Ucap Mika. “Ini aku mau ngomong gimana kalau Gamma bicara terus??? ...”
“Ya udah cepat!”
“Aku minta maaf, Ya, Arya!”
“Kak Arya!”
“Hish!”
“Mika!”
“Astaga dragoonn!!...”
Mika bergumam frustasi.
“Kak Arya, aku minta maaf oke???...”
“Nah begitu kan bagus” Gamma terdengar puas.
‘Bagus dari Hongkong!’
Mika menimpali.
Dalam hati tapi.
“Lagian Gamma sih heran, sentimen kamu sama Arya Cuma gara-gara Arya pernah ngejar-ngejar Kak Drea kalian itu ga hilang-hilang”
Pesawat sudah mulai lepas landas, tapi Gamma masih meneruskan cerocosannya pada Mika.
“Iya nih dek Mika. Itu kan sudah lama berlalu ...”
Arya menimpali sembari terkekeh, dan Mika langsung melirik sinis padanya.
“Masih banyak alasan lainnya yang bikin aku sentimen sama ini orang!...”
“Apa tuchhh??”
Arya menimpali ucapan Mika dengan nada guyonan.
“Ya itu salah satunya, Nge-se-lin kelakuannya!”
Mika pun mendelik pada Arya yang menambah volume kekehannya.
Valera juga cekikikan aja melihat kekesalan di wajah Mika pada Arya yang santai menanggapinya.
“Jangan kelewat benci...”
Kini suara Oma Anye yang terdengar.
“Nanti jatuh cinta loh!”
Lalu kelakar keluar dari mulut Oma yang terkekeh setelahnya.
“Ah iya betul tuh!”
Gamma dengan cepat menimpali.
“Ih Coy Coy!” Mika pun tak kalah cepat menanggapi kelakar dan timpalan dua neneknya itu.
Sementara Gappa berikut dua nenek hebring terkekeh geli setelah mendengar sahutan Mika yang terdengar anti sekali pada Arya.
Valera juga ikutan terkekeh geli seperti Gappa, Gamma dan Oma. Begitu juga Arya yang sama ikut terkekeh juga.
Mika makin kesal dibuatnya, lalu ia melirik dengan sangat sinis pada Arya dan hendak lagi berucap pada mantan fanboy nya Andrea itu.
“Jangan ketawa. Buk-...”
“Awas, Gamma dengar kamu bicara tidak sopan lagi pada Arya, Gamma wujudkan ancaman Gamma, merana kamu pakai kartu yang limit saldonya!...”
Tapi Gamma keburu menyambar sebelum Mika menyelesaikan kalimat ketusnya pada Arya. Dan tentu saja Mika tidak jadi melanjutkan ucapannya untuk mencibir Arya secara terang-terangan.
Hanya lirikan sinis, sesinis-sinisnya pada Arya yang bisa Mika lakukan sekarang, mengingat ia takut kalau sampai kartu kredit tanpa batasnya disita oleh para Dad dan Momnya.
Dan desisan sinis saja yang kemudian keluar dari mulut Mika, karena kesal dimarahi Gamma, dan bagi Mika si sadboy ini penyebabnya.
Cengengesan ga kelar-kelar pula orangnya. Bikin Mika bertambah kesal saja.
“Hish!”
Mika mendesis sinis bin kesal.
♥♥♥
To be continue ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 608 Episodes
Comments
Dimas Ahmad
hish hush x
2022-06-12
0
Novi Maryadi
setuju sama Oma Anye....jangan kelewat benci nanti jatuh cinta loh....🤭🤭🤭
tetep semangat emaakk ku yang blaem-blaem 😘😘🥰💪💪💪
2022-06-12
1