Happy reading yah..
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Beberapa tahun lalu ..
Indonesia ..
Di sebuah resepsi pernikahan super mewah yang di gelar di salah satu Hotel Bintang Lima yang berada di Jakarta.
Ada seorang laki – laki muda yang sedang bernyanyi di atas sebuah panggung dalam Ballroom Hotel Bintang Lima tersebut.
Kutak Bahagia, Melihat Kau Bahagia Dengannya
“Ih, amit-amit deh!” Itu Mika yang memandang sebal pada pria muda yang sedang mulai bernyanyi di atas panggung Ballroom.
Kutak Bahagia, Melihat Kau Bahagia ..
“Ga tau malu banget sih itu dia! .. Dasar Sadboy!”
♥♥
Harusnya Aku Yang Disana, Dampingimu Dan Bukan Dia..
“Minta digulung Abang itu dia kayaknya nyanyikan lagu itu yang pasti sengaja dinyanyikan buat Kak Drea kan? ...”
Mika masih menggumam sembari memandang sebal pada pria muda yang sedang bernyanyi di atas panggung Ballroom tersebut.
Dan Mika masih melempar tatapan sebalnya pada pria muda yang nampak cengengesan setelah selesai bernyanyi, lalu sejenak berdiri sambil memandang ke arah dua kakak Mika yang menjadi Raja dan Ratu di acara Resepsi Pernikahan keduanya tersebut.
♥♥
“Aku mau ke Mini Bar. Ada yang mau ikut atau mau sekalian dipesankan minuman?...” Tanya Mika pada pada beberapa saudara dan saudarinya yang sedang mengobrol bersama dengannya dan beberapa anak-anak dari kerabat yang seusia dengan para Pewaris Junior di keluarganya.
“Engga Mika ....” Sahut salah seorang saudara Mika.
“No, thanks ...”
“Ya sudah kalau begitu...”
“Eh tapi kayaknya udah waktunya kita balik ke kamar ini ..”
Itu Varo, si Pewaris nomor enam yang berucap. Yang kemudian di iyakan oleh para saudara-saudarinya yang sedang bersama Varo dan Mika saat ini.
“Ya udah ayo kita balik ke kamar aja! ... nanti keburu ditegur sama para Mom and Dad kalo kita masih disini pas acara orang gede udah dimulai ...”
“Ya udah ayo kita kita balik ke kamar ...”
“Kalian duluan saja ...”
“Jangan lama-lama Mika! ...”
“Iya ...”
♥♥
“Yah gue kan Cuma menyampaikan perasaan gue doang”
Mata Mika memperhatikan ke arah Mini Bar dimana ada tiga orang pria muda yang kesemuanya ia kenal nampak sedang asyik bercakap dan bersenda gurau satu sama lain.
Lalu Mika kembali melangkah saat dua orang pria yang merupakan salah satu kakaknya yakni Nathan dan yang satunya lagi yakni Sony, kakak dari pria yang kini sedang berbicara dengan seorang Barista di Mini Bar, berlalu dari hadapan pria muda yang nampak sedang memesan minuman itu.
“Lebay!” Celetuk Mika.
“Hum?”
Pria muda yang baru saja memesan minuman pada seorang Barista itu pun menoleh dan bergumam pelan saat sepertinya ia mendengar suara celetukan Mika.
Dan Mika memberikan tatapan remeh padanya.
Mika memanggil seorang Barista dan memesan jus untuk dirinya sendiri yang kehausan.
“Lo ngomong sama gue?” Tanya pria muda tersebut yang usianya sedikit lebih tua dari Kak Drea.
“Siapa lagi? Sad boy lebay!” Jawab Mika.
“Wah, anak kecil songong banget!”
“Yang penting cantik si! Dan bukan Sad girl! Ish Norak!”
Mika melontarkan cibiran pada pria muda tersebut, sembari melirik remeh padanya itu. Kemudian mengejek dengan ketus pada si pria muda yang kini sudah menghadap ke arahnya.
“Wah, Kak Jo adeknya songong banget satu!” Seru pria tersebut pada Mika seraya mendelik padanya.
“Bodo! Tuh cewe banyak! Jangan mengharap istri orang! Istrinya Abang lagi! Mau mati muda?!” Ketus Mika lagi.
“Eh gue ga takut sama Abang lo, adek Mikaela Finn Smith, yang judesnya minta ampun! Pedes lagi mulutnya! Udah gede susah dapet pacar lo!”
Pria muda tersebut membalas ucapan Mika dengan cibiran.
“Hish! Tinggal jentikan jari cowo ngantri!” Seru Mika.
“Waduh sok banget bocil!”
Pria muda tersebut kemudian bertolak pinggang sembari geleng – geleng tak habis pikir memandang Mika.
“Cantik, kaya! Wajarlah gue sok!”
Mika berkata dengan begitu percaya diri dan pongah pada pria muda tersebut.
“Ga bakalan gue jadi Sad Girl, macam lo yang Sad Boy ke Kak Drea tuh!”
Pria muda itu langsung melongo tak percaya selepas Mika mengeluarkan cibiran pedas padanya.
“Wah! Waahh!! ...” Pria muda tersebut berkacak pinggang kemudian sembari juga geleng – geleng menatap pada Mika. “Awas lo ngatain gue, udah gede naksir gue tahu rasa! Ga bakal gue layan!”
Pria muda tersebut pun tak kalah pongah dari Mika.
“Idddiihh coy coy gue naksir sama Sadboy sih!”
Mika menyangkal dengan cepat ucapan pria muda yang sedang berdebat dengannya itu.
“Amit! Amit! Jangan sampe gue naksir sama lo!”
Dua insan yang terpaut usia sekitar lima tahunan itu masih beradu mulut.
“Dah ah minggir, wasting my time ( buang waktu gue ) aja lo!” Pria muda tersebut dibuat melongo lagi atas sikap dan ucapan Mika.
“Heh, ada juga elo yang duluan ganggu gue! Dateng-dateng ngatain gue Sad Boy!”
“Memang kenyataan!. Sudah awas ah!” Mika menggeser tubuh si pria muda tersebut dengan menepak dadanya.
Mika langsung hendak bergegas pergi setelah meneguk jusnya yang sudah berada di atas meja Mini Bar.
“Awas lo udah gede jatuh cinta sama gue!”
Si pria muda tersebut berseru pada Mika.
“Mimpi!”
Mika langsung mematahkan ucapan si pria muda tersebut seraya berjalan menjauhinya.
♥♥
“Mika!”
Sebuah suara bariton pria yang lumayan dalam, terdengar memanggil Mika seiring sosoknya yang muncul bersama dengan seorang wanita muda nan cantik jelita yang bergandengan mesra dengan pria yang memanggil Mika.
“Kenapa masih disini?! Kembali ke kamar! Belum cukup umur untuk bergabung disini!”
Pria muda namun terlihat matang itu berkata tegas sambil melemparkan tatapan tajamnya pada Mika.
“Iya Abang, ini aku juga sudah mau kembali ke kamar....”
Mika menyahut pada sang Abang. Yakni Abang Varen yang kemudian menatap sinis pada pria muda yang tadi adu mulut dengan Mika.
“Ha! Kan gue bilang bocil masuk kamar cepet – cepet. Cuci kaki, bobo! Jangan lupa minum susu biar cepet gede!” Celetuk si pria muda yang nampak puas meledek Mika.
“Diem lo Sad Boy!” Sambar Mika sembari mendelik pada si pria muda lawan adu mulutnya itu.
“Sembarangan lo!” Protes pria muda tersebut dengan cepat atas ucapan Mika.
“Sad Boy?” Abang Varen berucap pelan menatap Mika sembari mengernyitkan dahinya.
Sementara wanita yang berdiri di samping si Abang yang adalah istrinya, yakni Kak Drea, tersenyum geli saja dan tidak berkomentar.
“Nih kan, Bang. Dia tuh......” Mika menunjuk pada si lawan adu mulutnya. “Sad-Boy!. Tadi kan alay banget nyanyi lagu di panggung buat Kak Drea! Iyuuuuuhhhhh ...” Tambahnya.
“Mika....”
Kak Drea menggelengkan pelan kepalanya sembari menatap Mika.
Semata untuk mengkode Mika kalau sikapnya dirasa kurang sopan pada pria muda yang sedang berada didekatnya dan Abang Varen, yang merupakan Fanboynya Kak Drea, yang sedang patah hati akibat sang kakak perempuan yang memilih Abang Varen sebagai pendamping hidupnya.
“Ya memang benar kan Kak, dia Sad Boy! Norak sekali! Mantan juga bukan! Segala nyanyi Harusnya Aku .... Ih ngarep! Jauh sih kalau dibandingkan sama Abang gue nih, yang super ganteng! Sukses! Kaya jangan ditanya!”
Tapi Mika mah emang tekka.
Buktinya Mika tetap saja mencerocos menjatuhkan si pria muda yang Mika juluki sebagai ‘Sad Boy’, didepan orangnya langsung dengan tetap memasang wajah sebal nan tak sukanya pada si Sadboy.
Sementara terdengar kekehan kecil milik Abang Varen mendengar cerocosan Mika yang meninggikan dirinya di depan Fanboy sang istri yang saat ini menjadi Sadboy itu, kalo kata Mika.
“Udah sana masuk kamar, lo!” Seru si Sad Boy dengan ketus pada Mika.
“Siapa lo?! Sok – sok perintah adik gue?!” Abang Varennya Mika membela adiknya sembari mendelik pada si Sad Boy yang kemudian cengengesan pada kakak tertuanya Mika itu.
“Nah iya, marahi aja itu dia Bang! Usir kek!”
“Mika ...” Kak Drea menegur Mika.
“Weee!!” Tapi Mika malah menjulurkan lidahnya pada si Sad Boy.
“Sudah sana kembali ke kamar” Tuntut Alvarend pada Mika.
“Iya Abang!” Mika menyahut sembari mengangguk patuh pada Abangnya itu, lalu melirik si Sad Boy dan menjulurkan sekali lagi lidahnya pada si Sad Boy tersebut, namun kali ini tanpa suara.
“Sukur!”
Si Sadboy melontarkan ledekannya pada Mika.
“Diam lo!” Sambar Abang Varen.
“Abang....”
Kak Drea menegur suaminya yang terus saja ketus pada si Sad Boy.
“Apa tadi kamu bilang dia? Sadboy, ya?”
Abang Varen bertanya pada Mika yang tadi hendak bergegas pergi.
“Iya Sad-Boy! Sad-Boy yang menyedihkan!” Sahut Mika sembari menunjukkan ekspresi konyol pada yang bersangkutan.
“Hahahahaha!!!! ...”
Abang Varen tergelak.
“Besok Abang beri bonus uang jajan kalau begitu buat kamu! Sad-Boy.... benar juga”
Abang Varen cengengesan.
“Yeee Asiiikkkk” Pekik Mika girang.
“Sudah, kembali ke kamar kamu sana...”
“Okay Abang! Jangan lupa besok ya, transfer aja transfer nanti malam, okay?!”
“Hemmmm ...”
“Nite nite Abang ... Kak Drea ...”
“Hush! Hush!” Usir si Sadboy pada Mika.
Mika sekali lagi menjulurkan lidahnya pada si Sad Boy tersebut sebelum akhirnya dia melenggang pergi dari hadapan tiga orang yang bersamanya itu.
“Cari pacar biar ga terus – terusan jadi Sad Boy!”
Belum kelar Mika meledek si Sadboy saat sudah sedikit berjarak dari ketiga orang yang bersamanya tadi.
Membuat si Sadboy seketika mendelik pada Mika yang meledeknya sembari membuat ekspresi super konyol di wajahnya.
“Jadi cewe jangan judes-judes! Susah dapet pacar nanti!”
Mika mendengar seruan yang berupa cibiran dari si Sad Boy di belakangnya.
Tapi tak lagi Mika layan, pun Mika tak mau menoleh lagi pada si Sad Boy.
‘Untung aja dia katanya mau kuliah di Stanford .. jadi gue ga bakal ketemu cowo rese itu lagi sering-sering!’
♥♥
Tapi nyatanya ...
London, Inggris ...
Beberapa tahun berlalu dimana Mika kini sudah akan memasuki dunia perkuliahan dan dia akan berdomisili di London dalam beberapa tahun ke depan.
Harapan Mika untuk jangan sering-sering bertemu dengan pria muda yang ia juluki dengan ‘Sad Boy’ itu harus berakhir. Karena...
“Kak Arya!” Rery memanggil seseorang yang Mika tidak sukai itu.
Si Sad Boy yang bernama Arya Narendra, Yang kini juga berada di London.
Membuat Mika jadi sebal karena bertemu dengan Arya.
Tambah sebal saat salah seorang saudari Mika yang sedang bersamanya dalam sebuah Restoran di sebuah Mal tersohor di London itu bertanya pada Arya yang sudah diajak untuk duduk bergabung makan siang bersama.
“Oh iya, Kak Arya dalam rangka apa ke London?”
Arya pun menjawab,
“Aku dapat tawaran kerja di WI-TECH”
Lalu salah seorang Mommy-nya Mika yang juga ada bersamanya bertanya pada Arya. Yakni, Mommy Ara.
“Jadi kamu akan stay dong di London?” Tanya Mommy Ara.
Dan Arya bilang,
“Iya Aunt”
Dimana Mika merasa dongkol seketika.
‘Hish! Tahu begitu, aku apply ke Stanford!..’ Batin Mika
Dimana Mika seketika merasa kesal, karena orang yang paling malas ia sering temui di muka bumi, ternyata kini malah akan berdomisili juga di Negara yang Mika pilih.
♥♥♥♥♥♥♥♥
***To be continue...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 608 Episodes
Comments
Ana
ya ampun si mika mulutnya 🤣🤣🤣 sabar ya Arya tar juga mika jatuh cinta sama kamu 🤣
2022-06-17
0
Rafa Aqif
emang yaa... dedek judes... jodoh tak kemaaanaa... terserah emaaakk maaahh mau nyaa appaa... 😆😆😆😆😆😆
2022-06-13
0
Rafa Aqif
kan elu nanti yg jadi pacarnya dedek judes... 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2022-06-13
0