Happy reading yah..
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Mansion Utama The Adjieran Smith, London, Inggris ....
Mereka yang berdomisili di London, seperti seringnya sedang kesemuanya berkumpul di Mansion Utama dan kini sedang sarapan bersama.
Sarapan yang sejak kehadiran seorang Kajolita alias Fania alias Little F alias Momma, sudah tak lagi sekaku seperti saat sebelum si Momma hadir ke tengah-tengah keluarga The Adjieran Smith.
Dulu, saat semua anggota keluarga berkumpul di meja makan, suara dentingan alat makanlah yang mendominasi.
Sementara obrolan, sebisa mungkin ditahan bila makan sudah selesai.
Jikapun ada yang perlu dibahas saat masih berada di area meja makan, pembahasan itu hanya akan sekenanya saja.
Nah, sejak si biang rusuh generasi pertama hadir di tengah-tengah Dinasti The Adjieran Smith, yakni si Momma, kekakuan itu menguap sudah, karena si Momma susah diem mulutnya.
Alih-alih mendapat teguran, karena sering membahas atau bertanya ini itu saat mereka berkumpul di waktu makan dalam ruang makan, yang ada para anggota Dinasti The Adjieran Smith malah jadi keikutan Momma yang mulutnya susah diem itu, kalo ga lagi tidur.
Maklum, si Momma kalo mode penasarannya lagi on, susah nunggu momen untuk bertanya.
Daddy R dan Poppa sudah dari dulu mengetahuinya dan sudah memaklumi sikap Momma yang memang sejak remaja, saat Daddy R dan Poppa mengenalnya, itu perempuan satu, ga ada jaim-jaimnya.
Jadi akhirnya, segala hal yang pernah monoton di Dinasti The Adjieran Smith yang banyaknya adalah berupa kebiasaan dari kaum kalangan atas, beberapa sudah terkikis.
Termasuk aturan tak tertulis untuk mengobrol pada saat waktu makan di area meja makan.
Aturan tak tertulis tentang tata krama di meja makan saat dalam keluarga The Adjieran Smith saat mereka berkumpul dalam ruang makan itu hilang sudah gegara si Momma.
Bukan hanya sekedar obrolan santai, tapi juga obrolan un-faedah yang terpadu dengan cekakakan tanpa akhlak sudah begitu mendominasi keluarga The Adjieran Smith jika mereka sedang berkumpul bersama.
Dan hal tersebut bertahan lama, bahkan berlanjut setelah para pewaris muda anak dari para Dad dan Mom yang cetar membahenol itu muncul di dunia, sampai saat ini, dimana para pewaris muda itu sudah tumbuh dewasa, dan menuju kedewasaan usia.
“Jam berapa nanti kalian berangkat, Val?” Tanya Mommy Ara pada si bungsu kandungnya, Valera.
“Ih jangan tanya Val, Mom. Tuh tergantung Yang Mulia Tuan Anthony dan Nyonya Erna....”
Valera langsung berseloroh seraya menunjuk pada kakek dan neneknya yang mendengus geli mendengar selorohan salah satu cucu mereka yang cantik parasnya, serta centil-nya luar biasa.
“Oh iya ya, Gappa dan Gamma juga mau ke Jakarta. Oma ikut juga? ....” Ucap Mommy Ara seraya bertanya pada tiga orang yang disebutkan oleh si Ibu Peri barusan.
“Of course lah Oma ikut....” Sahut Oma Anye, ibu kandungnya Mommy Ara. “Kangen sama dua cicit habisnya .... Ya sama cucu-cucu juga ....”
“Jadi mau berangkat jam berapa?....”
“We will go to airport at nine, Ara .... ( Kami akan berangkat ke bandara jam sembilan, Ara .... )” Jawab Gappa.
Mommy Ara pun manggut-manggut.
“You want us to accompany you all to the airport? ....”
“( Apa kalian mau kami antar ke bandara?.... )”
Itu Mama Fabi yang bersuara. Ia dan Papa Lucca juga sedang menginap di Mansion Utama yang berada di London.
Gappa menggeleng. “No need Fabi.... We all know you and Fania are busy to help Ara to prepare everything for the PFW ( Tidak perlu Fabi .... Kami semua tahu kamu dan Fania sedang sibuk membantu Ara untuk menyiapkan segala hal untuk PFW )”
“Just accompany to the airport, will not disturb us Dad ( Hanya mengantar ke bandara saja, tidak akan mengganggu kesibukan kami Dad )” Ucap Mama Fabi.
“Gappa benar juga sih Mam, untuk apa mengantar kami?....”
Valera kembali bersuara.
“Macam kami baru ini berangkat ke luar negeri? ...”
Dengan bahasa Indonesia, namun Mama Fabi memahaminya, begitupun Papa Lucca yang sudah paham Bahasa, meski lidah mereka tidak terbiasa melafalkannya dalam keseharian keduanya.
Mereka yang selain Valera pun mendengus geli mendengar celotehan Valera barusan. Lalu melanjutkan makan mereka kembali, dan terdiam sejenak menikmati sarapan mereka.
♥♥♥
“Eh Val, beneran kamu itu mau ke Indo, Cuma mau nemuin AA Kafeel pujaan hati belahan jiwa kamu itu? ...”
Yah, hening hanya sejenak saja, karena Momma kembali bersuara.
“Iyap!” Sahut Valera mantap.
“Mau ngapain emang? ...”
“Mau meminta kepastian”
“Kepastian?”
“Iyap!”
Kembali Valera menyahut.
“Kepastian apalagi? ...” Tanya Momma lagi.
“Iya kepastian apalagi sih Val?... Bukannya kamu udah pernah menyatakan perasaan kamu ke Kak Kafeel dan ditolak?...”
“Eh, Donald Bebek Junior,”
Valera langsung menukas setelah Rery bersuara barusan.
“Jangan asal bicara ya?”
Valera menyambung ucapannya.
“Memang begitu kenyataannya bukan?”
“Bukan!” Sanggah Valera dengan cepat.
“Nah kata Kak Drea, kalau Kak Kafeel bilang, katanya kamu diminta fokus sama kuliah kamu dulu??” Tukas Rery.
“Iya memang ...”
Valera manggut-manggut.
“Nah berarti ditolak kan itu?...”
“Anda salah kaprah Tuan Muda Rery...”
“..........”
“Itu bukan ditolak namanya ... tapi ditangguhkan!”
Ah, jangan berdebat dengan Valera kalau sudah menyangkut Kafeel.
“Kamu hanya membuang tenaga saja jika berdebat soal perasaan dia ke Kak Kafeel, Rery...”
Mika ikut berkomentar.
Lalu dengusan geli dari para anggota keluarga selain Valera terdengar.
♥♥♥
Para personil The Adjieran Smith yang berdomisili di London dan kini sedang sarapan di bersama di Mansion Utama keluarga tersebut, beberapa sudah menyelesaikan sarapan mereka, namun belum beranjak dari duduknya.
“Kamu jadi ikut kembali ke Jakarta juga Mika?”
Gamma bersuara dan bertanya pada Mika. Dan Mika langsung mengangguk.
“Ya sudah kalau begitu... setelah ini kita langsung siap-siap ya?...” Ucap Gamma.
Mika dan Valera mengangguk berbarengan. “Iya, Gamma ...”
♥♥♥
“Dad, Mom, Mam, Mika, Val, sampaikan salam kami pada keluarga di Kediaman Utama okay?”
Itu Poppa yang sudah bangkit dari duduknya, berikut Dad R dan juga Papa Lucca.
“Very sorry that three of us can’t accompany all of you to the airport because we have monthly meeting in the company this morning...”
( Maaf sekali karena kami bertiga tidak bisa menemani kalian ke bandara karena kami ada meeting bulanan di Perusahaan pagi ini ..)
“Iya paham” Oma Anye yang menyahut pada Poppa dan Daddy R yang barusan berbicara bergantian.
“But the three Adjieran Smith Senior Angels will accompany you all, deputize us ( Tapi tiga Bidadari Senior nya Adjieran Smith akan mengantar kalian, mewakili kami ) ...”
Papa Lucca ikut berucap, sembari menggeser sedikit kursi yang tadi ia duduki.
“As I said, that me, Gamma, Oma, Mika and Val, no need to chaperone by you guys ... We’re good, right guys?????...”
( Seperti yang kukatakan, jika aku, ibumu, Anye, Mika dan Val, tidak perlu kalian antar ... Kita oke-oke saja kan, guys????? ... )
Gappa setengah berseloroh.
Mereka semua pun terkekeh kecil bersama.
♥♥♥
Para personil The Adjieran Smith yang berada dalam Mansion Utama mereka di London itu, kini sudah bangkit dari duduknya saat sudah benar-benar menyelesaikan sarapan mereka.
Tiga hot daddies sedang memberikan kecupan pada masing-masing pasangan tercinta mereka, lalu menyalim takdzim pada para tetua dan mengecup pipi dua nenek seperti selalunya, juga menyodorkan tangan mereka untuk dicium punggung tangannya dengan takdzim oleh empat pewaris muda yang sedang bersama mereka itu.
Setelahnya, tiga hot Moms mengantarkan suami mereka ke pintu depan, termasuk juga mengantarkan Rery dan Ann yang akan pergi ke Sekolah mereka, karena ada kegiatan. Dan sisanya masih berada di meja makan sembari bergegas untuk mempersiapkan serta mengecek lagi barang bawaan mereka di kamar masing-masing, sebelum bertolak ke Bandara untuk pergi ke Indo.
♥♥♥
“Kita berangkat sekarang? ...”
Valera begitu juga dengan mereka yang akan pergi bersamanya ke Indonesia, sudah rapih dan siap untuk berangkat.
Sementara koper-koper, sudah dibawakan seorang pelayan mansion yang akan memasukkan koper-koper tersebut ke dalam mobil yang khusus membawa beberapa koper para majikan mereka yang akan bertolak ke Indonesia hari ini.
Tiga Moms yang tadinya mau mengantar sampai Bandara tidak jadi mengantar, karena Gappa dan yang lainnya bersikeras kalau itu tidak perlu mereka lakukan.
“Come! ( Ayo! )”
Mika segera menggandeng Gappa yang juga sudah siap, sama seperti dirinya dan Valera, juga dua nenek yang masih cantik di usia renta mereka.
Namun Mika dan Gappa sudah lebih dulu mencapai teras depan mansion. Sementara Valera, Gamma dan Oma belum nampak muncul dari dalam mansion.
Entah apa yang sedang dilakukan tiga orang itu di dalam bersama tiga Hot Moms, yang juga siap berangkat untuk pergi ke Butiknya Mommy Ara.
“Gappa mau hubungi siapa?” Tanya Mika, karena melihat sang Gappa sedang mencari sebuah kontak telepon dalam ponsel yang berada dalam genggamannya.
“Arya”
Gappa menjawab cepat.
“Arya?”
Mika bertanya dan Gappa mengangguk sembari menempelkan ponsel miliknya di telinga Gappa.
“Narendra?” Tanya Mika lagi.
“Yes ( Iya )”
“Memang mau apa Gappa menghubungi dia?” Mika kembali bertanya pada Gappa, lalu menenggak jus dalam botol minumnya.
“Dia akan ikut kita ke Indonesia ...”
Blurfff! ...
Dan Mika menyemburkan jus yang barusan di tenggaknya.
Ah, rasanya Mika akan sering tersedak mulai sekarang.
♥♥♥
To be continue..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 608 Episodes
Comments
Ana
apa kubilang kalau kalian tuh jodoh 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
kamu Judesin juga kalau dia jodoh mu mau di apa coba mika 😂😂😂😂
2022-06-17
0
Rafa Aqif
naaaaaaaaa kaaaaaannn... dedek judes... jodoh tak kemanaaa cuuyyy... 😂😂😂😂😂😂😂😂
2022-06-13
0
Novi Maryadi
hati-hati neng mika....🤭 emang emaakk queen ini banyak kejutannya 😅😅😅
tetep semangat 💪💪 emaakk ku yang blaem-blaem 😘😘🥰
2022-06-12
1