Setelah mandi dan bersiap, Nisa menghampiri Andreas yang masih menunggunya di dalam mobil.
Kedatangan Nisa membuat Andreas tidak berkedip.
Dia menarik batang rokok dari mulutnya, mengeluarkan asap rokok itu dengan perlahan sambil terus menatap Nisa yang tampil cantik dengan balutan dress polos warna navy.
"Ekheemm..!" Nisa sengaja berdehem untuk membuyarkan lamunan Andreas.
"Hati - hati, nanti jatuh cinta sama aku." Ucap Nisa meledek. Dia tersenyum smirk sembari membuka pintu mobil dan masuk kedalam.
"Telat, aku udah jatuh cinta." Sahut Andreas cepat.
Wajahnya terlihat serius menatap Nisa.
Ucapan Andreas membuat Nisa terkekeh geli.
"Gombalanmu bagus juga." Balas Nisa santai.
Mobil yang mereka tumpangi menjauh dari tempat tinggal Nisa. Andreas membawa wanita cantik itu makan malam di sebuah restoran mewah.
Awalnya Nisa dibuat bingung dengan kondisi restoran yang sepi. Bukan hanya sepi, tapi benar - benar tanpa pengunjung karna hanya ada pelayan disana serta dirinya dan Andreas.
Tapi kemudian ucapan Andreas menjawab kebingungan yang di rasakan oleh Nisa.
"Bagaimana dinner romantis kita.? Kamu suka.?"
Pertanyaan itu terus berputar di kepala Nisa sampai detik ini. Dia bahkan tidak bisa menikmati makan malamnya dengan baik karna merasa risih.
Kalimat yang dilontarkan oleh Andreas, seakan menunjukkan jika dia dan Andreas memiliki hubungan.
Nisa bahkan yakin 100 persen jika semua pelayan yang ada di restoran ini, mengira jika dia dan Andreas adalah sepasang kekasih.
Mereka pasti berfikir dia dan Andreas memiliki hubungan spesial lantaran Andreas sengaja mengosongkan restoran ini hanya untuk dinner yang dibuat romantis.
Nisa tidak habis pikir dengan jalan pikiran Andreas saat ini. Laki - laki itu seketika berubah, terlihat jelas sedang berusaha untuk mendekatinya.
Kedekatan ini memang sangat di inginkan oleh Nisa agar bisa membalaskan dendamnya pada Andreas, tapi Nisa tidak menyangka akan semudah ini untuk dekat dengan laki - laki itu.
Bahkan Andreas sendiri yang selalu datang padanya.
"Jadi gimana.? Kamu udah siap nikah.?"
"uhhukk,,, uhhuukk,,," Nisa hampir menyemburkan makanan didalam mulutnya lantaran tersedak akibat pertanyaan yang di lontarkan oleh Andreas.
"Astaga,," Desah Andreas. Dia langsung menyodorkan minuman pada Nisa.
"Makasih,," Nisa mengambil gelas dari tangan Andreas dan meminumnya.
Saat ini dia dibuat tidak karuan dengan ajakan Andreas. Untuk kedua kalinya Andreas mengajaknya menikah. Jika ajakan pertama terkesan basa - basi, kini ajakan kedua terlihat sangat serius. Ditambah dengan tempat dan momen yang pas.
Ini benar - benar sebuah dinner romantis yang sepertinya memang di persiapkan oleh Andreas untuk meminang wanita yang dia renggut kesuciannya.
Nisa menarik nafas dalam, berusaha bersikap tenang dan santai di depan Andreas.
Momen ini memang di nantikan olehnya untuk melancarkan balas dendam pada Andreas, namun Nisa tidak mau bersikap gegabah dengan menerima ajakan Andreas begitu saja.
Jika langsung menerima ajakan Andreas, maka akan terkesan wanita gampangan.
Apalagi Andreas pernah menertawakan Nisa saat Nisa menawarkan untuk menikah agar bisa mengulangi kegiatan mengerikan itu lagi.
Hingga kata - kata cibiran keluar dari mulut Andreas, mengatakan jika Nisa pandai menangkap ikan kakap.
"Aku baru tau kalau kamu suka bercanda." Ujar Nisa sembari menahan tawa.
Dia menanggapi ajakan Andreas dengan santai.
"Siapa yang bercanda.?" Andreas membalikkan perkataan Nisa.
"Aku serius." Katanya tanpa keraguan sedikitpun dari nada bicara dan sorot matanya.
Nisa sedikit tersentak ketika Andreas meraih kedua tangannya.
Tatapan laki - laki itu kini semakin dalam. Bahkan terlalu dalam sampai Nisa merasa tatapan itu hampir menyentuh hatinya.
Nisa mengalihkan pandangannya untuk menghindari kontak mata dengan Andreas.
Dia tidak ingin terjebak dengan permainannya sendiri.
Jika jatuh cinta pada Andreas, maka laki - laki itu tidak akan bisa merasakan apa yang pernah dia rasakan malam itu.
"Coba pikirkin baik - baik." Ucap Nisa sembari menarik tangannya dari genggaman Andreas.
"Yang kamu ajak menikah itu cuma wanita biasa. Bekerja jadi pemandu karaoke dan tempat karaoke itu milik kamu." Nisa menjelaskan semua itu dengan tawa yang tertahan di bibirnya.
"Apa kata dunia kalau seorang Andreas Candratama menikahi karyawannya." Ujar Nisa lagi.
Kali ini Nisa benar - benar tertawa meski dengan tawa kecil.
"Yang ada, aku bakal jadi bulan - bulanan netizen yang suka berkomentar jahat."
Nisa mengambil garpu, dia kembali menyantap makan malam ya dengan santai tanpa memperdulikan Andreas yang terdiam menatapnya.
"Jadi kamu menolak ku.?" Tanya Andreas kemudian.
Suara datarnya terdengar berat dan penuh kekecewaan.
Nisa mengangkat wajah, dia kembali menatap mata Andreas.
Meski hatinya tidak yakin jika Andreas serius, namun Nisa tidak bisa melihat kebohongan dari sorot matanya.
Andreas benar - benar terlihat serius dengan ajakannya.
"Jadi kamu serius.?" Tanya Nisa.
"Astaga Anisa,," Andreas mengusap wajahnya. Terlihat frustasi karna Nisa kembali menanyakan keseriusannya.
"Kamu nggak bisa bedain serius sama bercanda.?" Tanya Andreas heran.
"Bukan begitu, tapi kita baru kenal."
"Jangankan cinta, aku yakin kamu nggak punya perasaan apapun sama aku."
"Sedangkan aku maunya nikah sama orang yang cinta sama aku."
Terang Nisa. Kali ini dia mencoba untuk serius menanggapi ucapan Andreas.
Nisa ingin tau sejauh mana Andreas meyakinkan dirinya.
"Soal cinta itu bisa menyusul setelah nikah."
"Kamu cantik, baik, mana mungkin aku nggak bisa cinta sama kamu."
"Apa lagi aku udah buat kamu,,," Andreas tidak jadi meneruskan ucapannya.
"Maaf," Ucapnya lirih penuh sesal.
"Aku mau tanggung jawab sama kamu."
"Paling nggak, rasa bersalahku berkurang kalau aku nikahin kamu."
"Aku serius Anisa,,"
Andreas kembali menggenggam tangan Nisa.
"Nggak harus jawab sekarang, tapi aku butuh jawaban kamu secepatnya."
"Kesempatan datang 1 kali. Jangan menolak jodoh,"
Ucapnya dengan senyum manis yang mengembang di wajah tampannya.
Nisa dibuat bungkam dan berfikir keras dengan ucapan Andreas.
"Menolak jodoh.?" . Gumam Nisa dalam hati.
Dia bertanya pada dirinya sendiri dengan tersenyum kecut.
Seumur hidup tidak pernah terfikir akan memiliki jodoh sekejam Andreas.
Mereka menyelesaikan makan malam dengan tenang tanpa membicarakan dengan pernikahan lagi.
Nisa langsung minta di antar pulang begitu selesai makan malam.
"Makasih makan malamnya." Ucap Nisa sembari akan turun dari mobil.
Tiba - tiba Andreas menahan tangannya. Nisa segera menatap Andreas yang saat ini sedang menatapnya juga.
"Pikirin baik - baik ajakanku."
"Kalau kamu bersedia, kita bisa menikah secepatnya."
Andreas bicara dengan tegas. Lagi - lagi tidak ada keraguan sedikitpun dari sorot matanya. Laki-laki itu terlihat sangat serius untuk menjalani pernikahan dengan wanita yang sudah ia renggut kesuciannya. Lagipula jika dia menikahi Nisa, tak akan merasa rugi karna pada kenyataannya dialah satu-satunya laki-laki bisa menyentuh Nisa.
Ini kesempatan baik bagi Nisa agar bisa balas dendam, tapi Nisa masih ragu untuk menerima ajakan Andreas.
Nisa menarik tangannya sambil mengangguk pelan.
"Aku akan pikirkan dan kasih jawaban secepatnya." Ucap Nisa, kemudian keluar dari mobil Andreas dan bergegas masuk ke kontrakannya.
Laki - laki itu menatap kepergian Nisa dengan seulas senyum dibibir yang sulit di artikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
Diana diana
saling punya tujuan masing masing
2024-01-29
1
Siti Rofiatun
mencoba untuk saling memanfaatkan seperti
2024-01-12
0
Lily Mantansari
mungkinkah suami Irene is Devan mean tunangan Anisa
2023-04-01
0