Bab 14

Setelah mandi dan bersiap, Nisa menghampiri Andreas yang masih menunggunya di dalam mobil.

Kedatangan Nisa membuat Andreas tidak berkedip.

Dia menarik batang rokok dari mulutnya, mengeluarkan asap rokok itu dengan perlahan sambil terus menatap Nisa yang tampil cantik dengan balutan dress polos warna navy.

"Ekheemm..!" Nisa sengaja berdehem untuk membuyarkan lamunan Andreas.

"Hati - hati, nanti jatuh cinta sama aku." Ucap Nisa meledek. Dia tersenyum smirk sembari membuka pintu mobil dan masuk kedalam.

"Telat, aku udah jatuh cinta." Sahut Andreas cepat.

Wajahnya terlihat serius menatap Nisa.

Ucapan Andreas membuat Nisa terkekeh geli.

"Gombalanmu bagus juga." Balas Nisa santai.

Mobil yang mereka tumpangi menjauh dari tempat tinggal Nisa. Andreas membawa wanita cantik itu makan malam di sebuah restoran mewah.

Awalnya Nisa dibuat bingung dengan kondisi restoran yang sepi. Bukan hanya sepi, tapi benar - benar tanpa pengunjung karna hanya ada pelayan disana serta dirinya dan Andreas.

Tapi kemudian ucapan Andreas menjawab kebingungan yang di rasakan oleh Nisa.

"Bagaimana dinner romantis kita.? Kamu suka.?"

Pertanyaan itu terus berputar di kepala Nisa sampai detik ini. Dia bahkan tidak bisa menikmati makan malamnya dengan baik karna merasa risih.

Kalimat yang dilontarkan oleh Andreas, seakan menunjukkan jika dia dan Andreas memiliki hubungan.

Nisa bahkan yakin 100 persen jika semua pelayan yang ada di restoran ini, mengira jika dia dan Andreas adalah sepasang kekasih.

Mereka pasti berfikir dia dan Andreas memiliki hubungan spesial lantaran Andreas sengaja mengosongkan restoran ini hanya untuk dinner yang dibuat romantis.

Nisa tidak habis pikir dengan jalan pikiran Andreas saat ini. Laki - laki itu seketika berubah, terlihat jelas sedang berusaha untuk mendekatinya.

Kedekatan ini memang sangat di inginkan oleh Nisa agar bisa membalaskan dendamnya pada Andreas, tapi Nisa tidak menyangka akan semudah ini untuk dekat dengan laki - laki itu.

Bahkan Andreas sendiri yang selalu datang padanya.

"Jadi gimana.? Kamu udah siap nikah.?"

"uhhukk,,, uhhuukk,,," Nisa hampir menyemburkan makanan didalam mulutnya lantaran tersedak akibat pertanyaan yang di lontarkan oleh Andreas.

"Astaga,," Desah Andreas. Dia langsung menyodorkan minuman pada Nisa.

"Makasih,," Nisa mengambil gelas dari tangan Andreas dan meminumnya.

Saat ini dia dibuat tidak karuan dengan ajakan Andreas. Untuk kedua kalinya Andreas mengajaknya menikah. Jika ajakan pertama terkesan basa - basi, kini ajakan kedua terlihat sangat serius. Ditambah dengan tempat dan momen yang pas.

Ini benar - benar sebuah dinner romantis yang sepertinya memang di persiapkan oleh Andreas untuk meminang wanita yang dia renggut kesuciannya.

Nisa menarik nafas dalam, berusaha bersikap tenang dan santai di depan Andreas.

Momen ini memang di nantikan olehnya untuk melancarkan balas dendam pada Andreas, namun Nisa tidak mau bersikap gegabah dengan menerima ajakan Andreas begitu saja.

Jika langsung menerima ajakan Andreas, maka akan terkesan wanita gampangan.

Apalagi Andreas pernah menertawakan Nisa saat Nisa menawarkan untuk menikah agar bisa mengulangi kegiatan mengerikan itu lagi.

Hingga kata - kata cibiran keluar dari mulut Andreas, mengatakan jika Nisa pandai menangkap ikan kakap.

"Aku baru tau kalau kamu suka bercanda." Ujar Nisa sembari menahan tawa.

Dia menanggapi ajakan Andreas dengan santai.

"Siapa yang bercanda.?" Andreas membalikkan perkataan Nisa.

"Aku serius." Katanya tanpa keraguan sedikitpun dari nada bicara dan sorot matanya.

Nisa sedikit tersentak ketika Andreas meraih kedua tangannya.

Tatapan laki - laki itu kini semakin dalam. Bahkan terlalu dalam sampai Nisa merasa tatapan itu hampir menyentuh hatinya.

Nisa mengalihkan pandangannya untuk menghindari kontak mata dengan Andreas.

Dia tidak ingin terjebak dengan permainannya sendiri.

Jika jatuh cinta pada Andreas, maka laki - laki itu tidak akan bisa merasakan apa yang pernah dia rasakan malam itu.

"Coba pikirkin baik - baik." Ucap Nisa sembari menarik tangannya dari genggaman Andreas.

"Yang kamu ajak menikah itu cuma wanita biasa. Bekerja jadi pemandu karaoke dan tempat karaoke itu milik kamu." Nisa menjelaskan semua itu dengan tawa yang tertahan di bibirnya.

"Apa kata dunia kalau seorang Andreas Candratama menikahi karyawannya." Ujar Nisa lagi.

Kali ini Nisa benar - benar tertawa meski dengan tawa kecil.

"Yang ada, aku bakal jadi bulan - bulanan netizen yang suka berkomentar jahat."

Nisa mengambil garpu, dia kembali menyantap makan malam ya dengan santai tanpa memperdulikan Andreas yang terdiam menatapnya.

"Jadi kamu menolak ku.?" Tanya Andreas kemudian.

Suara datarnya terdengar berat dan penuh kekecewaan.

Nisa mengangkat wajah, dia kembali menatap mata Andreas.

Meski hatinya tidak yakin jika Andreas serius, namun Nisa tidak bisa melihat kebohongan dari sorot matanya.

Andreas benar - benar terlihat serius dengan ajakannya.

"Jadi kamu serius.?" Tanya Nisa.

"Astaga Anisa,," Andreas mengusap wajahnya. Terlihat frustasi karna Nisa kembali menanyakan keseriusannya.

"Kamu nggak bisa bedain serius sama bercanda.?" Tanya Andreas heran.

"Bukan begitu, tapi kita baru kenal."

"Jangankan cinta, aku yakin kamu nggak punya perasaan apapun sama aku."

"Sedangkan aku maunya nikah sama orang yang cinta sama aku."

Terang Nisa. Kali ini dia mencoba untuk serius menanggapi ucapan Andreas.

Nisa ingin tau sejauh mana Andreas meyakinkan dirinya.

"Soal cinta itu bisa menyusul setelah nikah."

"Kamu cantik, baik, mana mungkin aku nggak bisa cinta sama kamu."

"Apa lagi aku udah buat kamu,,," Andreas tidak jadi meneruskan ucapannya.

"Maaf," Ucapnya lirih penuh sesal.

"Aku mau tanggung jawab sama kamu."

"Paling nggak, rasa bersalahku berkurang kalau aku nikahin kamu."

"Aku serius Anisa,,"

Andreas kembali menggenggam tangan Nisa.

"Nggak harus jawab sekarang, tapi aku butuh jawaban kamu secepatnya."

"Kesempatan datang 1 kali. Jangan menolak jodoh,"

Ucapnya dengan senyum manis yang mengembang di wajah tampannya.

Nisa dibuat bungkam dan berfikir keras dengan ucapan Andreas.

"Menolak jodoh.?" . Gumam Nisa dalam hati.

Dia bertanya pada dirinya sendiri dengan tersenyum kecut.

Seumur hidup tidak pernah terfikir akan memiliki jodoh sekejam Andreas.

Mereka menyelesaikan makan malam dengan tenang tanpa membicarakan dengan pernikahan lagi.

Nisa langsung minta di antar pulang begitu selesai makan malam.

"Makasih makan malamnya." Ucap Nisa sembari akan turun dari mobil.

Tiba - tiba Andreas menahan tangannya. Nisa segera menatap Andreas yang saat ini sedang menatapnya juga.

"Pikirin baik - baik ajakanku."

"Kalau kamu bersedia, kita bisa menikah secepatnya."

Andreas bicara dengan tegas. Lagi - lagi tidak ada keraguan sedikitpun dari sorot matanya. Laki-laki itu terlihat sangat serius untuk menjalani pernikahan dengan wanita yang sudah ia renggut kesuciannya. Lagipula jika dia menikahi Nisa, tak akan merasa rugi karna pada kenyataannya dialah satu-satunya laki-laki bisa menyentuh Nisa.

Ini kesempatan baik bagi Nisa agar bisa balas dendam, tapi Nisa masih ragu untuk menerima ajakan Andreas.

Nisa menarik tangannya sambil mengangguk pelan.

"Aku akan pikirkan dan kasih jawaban secepatnya." Ucap Nisa, kemudian keluar dari mobil Andreas dan bergegas masuk ke kontrakannya.

Laki - laki itu menatap kepergian Nisa dengan seulas senyum dibibir yang sulit di artikan.

Terpopuler

Comments

Diana diana

Diana diana

saling punya tujuan masing masing

2024-01-29

0

Siti Rofiatun

Siti Rofiatun

mencoba untuk saling memanfaatkan seperti

2024-01-12

0

Lily Mantansari

Lily Mantansari

mungkinkah suami Irene is Devan mean tunangan Anisa

2023-04-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Giveaway ke 12
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80 Giveaway 100k
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89 ..
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
183 Bab 183
184 Bab 184
185 info
186 Info
Episodes

Updated 186 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Giveaway ke 12
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80 Giveaway 100k
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89 ..
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182
183
Bab 183
184
Bab 184
185
info
186
Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!