Sepertinya takdir memang berpihak pada kita,," Andreas membuka pembicaraan dengan gaya santainya. Tangannya di ulurkan pada Anisa.
"Kita belum kenalan secara resmi,," Ucapnya lagi.
Anisa nampak bingung, suasana hatinya juga tidak tenang. Dia masih saja takut untuk berhadapan dengan Andreas. Namun lagi - lagi dia teringat pada tujuannya. Tujuan untuk membalas sakit hatinya pada laki - laki berwajah tampan itu.
Anisa segera membalas uluran tangan Andreas.
"Anisa,,," Ucapnya. Tentu saja Anisa harus menyembunyikan ketakutannya agar bisa berbicara dengan benar di depan Andreas.
Andreas tersenyum.
"Nama yang cantik, secantik orangnya,," Pujian Andreas membuat bulu kuduk Anisa meremang. Dia kembali merasakan takut.
"Andreas,,," Ujarnya lagi untuk memperkenalkan diri. Anisa segera menarik tangannya.
"Kenapa.? Kamu masih takut padaku,,?"
Andreas memang bisa melihat itu dari sorot mata Anisa. Wanita cantik itu masih diam, dia merasa kesulitan untuk sekedar menjawabnya.
"Maaf,,, Aku minta maaf,,,"
Permintaan maaf dari Andreas sukses menarik perhatian Anisa. Dia menyembunyikan kepalan tangannya dibawah meja. Merasa geram dengan Andreas yang baru meminta maaf. Anisa bahkan tidak yakin jika permintaan maaf itu diucapkan secara tulus oleh Andreas. Pasalnya Andreas tidak merasa bersalah setelah kejadian itu.
Namun saat ini Anisa berusaha bersikap santai, karna dia ingin balas dendamnya bisa terlaksana.
"Semuanya sudah terjadi. Apa yang sudah hilang tidak akan pernah kembali hanya dengan kata maaf. Jadi lupain aja, nggak perlu merasa bersalah." Ucapnya santai.
"Justru perkataan kamu membuatku semakin merasa bersalah. Aku benar - benar minta maaf Anisa,,," Ujar Andreas lembut.
Anisa tersenyum sinis dalam hatinya. Entah sandiwara apa yang sedang dimainkan oleh Andreas. Namun Anisa merasa senang, karna dia tidak perlu susah payah untuk mendekati Andreas.
"Nisa, panggil aja Nisa,,," Katanya dengan seulas senyum.
"Lupain aja, aku nggak mau ngebahas yang udah terjadi."
"Makasih,," Ujar Andreas.
"Kamu butuh sesuatu.? Aku akan mentraktirmu malam ini."
Tanpa pikir panjang, Anisa langsung mengutarakan tujuannya datang ke mall ini.
"Beneran,,?" Tanya Anisa dengan mata yang berbinar. Ini kesempatan dia untuk semakin dekat dengan Andreas, juga sedikit menguras dompetnya yang tebal itu.
"Emangnya aku punya tampang pembohong.?" Kata Andreas.
"Bukan hanya tampang pembohong, tapi juga tampang penjahat.!!"
Geram Anisa dalam hatinya.
Anisa langsung mengutarakan tujuannya, jika dia ingin membeli baju.
"Cuma baju aja.?" Andreas terlihat bingung.
"Iya. Apa aku boleh ajak temenku juga,,?"
"Tentu saja."
Keduanya langsung keluar dari restoran. Mella yang melihat kedekatan Anisa dan Andreas nampak melongo. Dia tidak menyangka mereka akan sedekat itu dalam waktu beberapa menit saja.
"Ayo Mel, ada si bos nih yang mau traktir kita,," Ujarnya sambil tersenyum kearah Andreas.
Mella langsung berdiri, dia menarik tangan Anisa dan membawanya sedikit menjauh dari Andreas.
"Kamu harus hati - hati Nis, jangan sampai terbawa suasana." Bisik Mella.
"Kamu tenang aja, aku cuma fokus sama balas dendam." Balasnya.
Anisa menggandeng Mella, menariknya untuk kembali menghampiri Andreas.
"Sudah selesai diskusinya.?" Tanya Andreas.
Anisa mengangguk sambil tersenyum kikuk pada Andreas.
Mereka langsung menuju store yang dipilih oleh Anisa. Store dengan brand ternama. Kapan lagi bisa belanja barang mahal gratis, pikirnya.
Sekalian untuk mengerjai Andreas.
Entah benar atau tidak langkah yang sudah Anisa ambil untuk membalas sakit hatinya terhadap Andreas.
Namun wanita cantik itu seakan tutup mata. Sakit hati membuat Anisa enggan untuk berfikir lebih jauh. Dia hanya fokus pada keinginannya, yaitu untuk membuat Andreas menderita dengan rasa kehilangan.
Anisa ingin membuat Andreas sadar, jika kehilangan sesuatu yang sangat berharga dalam hidupnya adalah hal yang menyakitkan. Bahkan bisa membuat hidupnya hancur.
Untuk menjalankan balas dendamnya, Anisa harus berjuang melawan rasa takut yang mendera setiap kali bertemu dengan Andreas. Namun dia tidak punya pilihan lain, hanya itu jalan satu - satunya untuk membalas Andreas. Karena orang yang berkuasa sepertinya, tidak mampu untuk dilawan. Terlebih bagi Anisa yang hanya wanita biasa. Melawan Andreas hanya akan membuat hidupnya semakin jauh dalam kehancuran. Tragis memang, tapi itulah yang terjadi. Kebenaran akan kalah dengan uang dan kekuasaan.
"Makasih banyak,,," Ucap Anisa dengan suara yang terdengar tulus. Hingga membuat Andreas percaya jika Anisa benar - benar tulus berterima kasih padanya. Andreas tidak punya kecurigaan sedikitpun pada wanita cantik yang baru dia renggut kesuciannya beberapa minggu yang lalu.
Seulas senyum dikembangkan oleh Andreas, dengan anggukan kecil untuk membalas ucapan Anisa.
"Ada yang mau kamu beli lagi,,?" Ujarnya.
Anisa menggeleng. Dia tidak mau gegabah, Andreas bisa ilfill padanya jika dia terlalu banyak meminta. Cukup kali ini saja Anisa memanfaatkan Andreas, sebagai permulaan dari balas dendamnya.
"Ini udah lebih dari cukup. Aku nggak biasa belanja banyak,," Ucapnya seraya mengangkat tiga paper bagian yang ada di kedua tangannya.
"Oke. Mau pulang sekarang.? Aku anterin kamu pulang,," Tawarnya. Meski Anisa sedikit bingung dengan sikap baik Andreas terhadapnya, namun dia tetap tidak terpengaruh sedikitpun.
"Emang kamu nggak sibuk,,?"
"nggak pernah ada kata sibuk buat kamu,," Gombal Andreas. Anisa terkekeh geli mendengarnya.
"Bohongnya kebangetan. Nggak butuh gombalan aku tuh,," Kata Anisa masih dengan tertawa kecil. Andreas terus menatap Anisa, tawa Anisa memang selalu menjadi daya tarik sendiri bagi siapa saja yang melihatnya.
"Malah bengong.!" Anisa menepuk pelan lengan Andreas. Membuat laki - laki tampan itu sedikit tersentak.
"Jadi anterin pulang nggak.?"
Lanjutnya lagi.
"Jadi lah. Ayo,,," Badan Anisa bergetar, dia terus menatap tangannya yang saat ini sedang di gandeng oleh Andreas. Merasa semakin takut, Anisa langsung menarik pelan tangannya.
Andreas seakan paham jika Anisa sedang ketakutan.
"Maaf,," Ucapnya. Anisa hanya mengangguk.
Keduanya berjalan beriringan meski ada sedikit jarak. Mereka hanya berdua saja saat ini, karna Mella meminta pulang lebih dulu setelah berbelanja. Dia juga ingin memberikan waktu untuk Anisa agar lebih dekat lagi dengan Andreas. Karna dengan cara seperti itulah, Anisa bisa membalas sakit hatinya.
Sampai di parkiran, Andreas membukakan pintu mobil untuk Anisa.
Ini mobil termewah yang pernah Anisa tumpangi. Tapi kemewahan mobil Andreas membuat Anisa semakin membenci laki - laki itu. Rasanya dia tidak rela jika laki - laki sebejad Andreas memiliki segala kemewahan dan kekayaan. Hingga membuat si pemilik bisa berbuat seenaknya terhadap orang biasa seperti Anisa. Menyalah gunakan segala kekuasaan yang dia miliki dan menutup mata akan penderitaan orang lain.
Entah kenapa orang seperti itu bisa hidup dengan tenang dan nyaman meski sudah melakukan kesalahan besar.
Berbeda dengan Anisa yang bahkan sulit untuk tidur hanya karna tidak sengaja berbuat kesalahan. Seperti saat dulu dia masih bekerja di cafe milik Devan.
Anisa tidak sengaja menumpahkan minuman ke baju pelanggan. Meskipun dia sudah berulang kali meminta maaf dan menganti rugi atas kelalaiannya, tak lantas membuat Anisa bisa tidur dengan nyenyak malam itu. Dia merasa sudah melakukan kesalahan yang besar, hingga terus memikirkannya.
Tapi lihatlah Andreas saat ini. Laki - laki berwajah tampan itu dengan santainya mendekati Anisa, tanpa malu dan rasa bersalah yang menyelimuti dirinya. Andreas seakan tidak pernah melakukan kesalahan barang seujung kuku pun. Anisa bahkan sampai tidak habis pikir. Sepertinya kekuasaan dan kekayaan sudah menutup hati nuraninya.
"Jangan ngeliatin terus, nanti naksir,," Seloroh Andreas dengan seulas senyum. Anisa bisa melihatnya dari kaca spion didepannya. Dia tersenyum sinis dalam hati. Sampai kapanpun tidak akan pernah ada rasa suka untukmu. Batin Anisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
Ilyloveme
Wah mencium bau2 taruhan
2023-05-06
0
Diana diana
knapa Andreas berubah lembut ya . .
2023-03-20
0
❄️ sin rui ❄️
balas dendam nya gak elegan, malah jadi matre wkwwk kirain bakal pergi lalu kembali setelah sukses
2022-12-03
2