Bab 8

Sepertinya takdir memang berpihak pada kita,," Andreas membuka pembicaraan dengan gaya santainya. Tangannya di ulurkan pada Anisa.

"Kita belum kenalan secara resmi,," Ucapnya lagi.

Anisa nampak bingung, suasana hatinya juga tidak tenang. Dia masih saja takut untuk berhadapan dengan Andreas. Namun lagi - lagi dia teringat pada tujuannya. Tujuan untuk membalas sakit hatinya pada laki - laki berwajah tampan itu.

Anisa segera membalas uluran tangan Andreas.

"Anisa,,," Ucapnya. Tentu saja Anisa harus menyembunyikan ketakutannya agar bisa berbicara dengan benar di depan Andreas.

Andreas tersenyum.

"Nama yang cantik, secantik orangnya,," Pujian Andreas membuat bulu kuduk Anisa meremang. Dia kembali merasakan takut.

"Andreas,,," Ujarnya lagi untuk memperkenalkan diri. Anisa segera menarik tangannya.

"Kenapa.? Kamu masih takut padaku,,?"

Andreas memang bisa melihat itu dari sorot mata Anisa. Wanita cantik itu masih diam, dia merasa kesulitan untuk sekedar menjawabnya.

"Maaf,,, Aku minta maaf,,,"

Permintaan maaf dari Andreas sukses menarik perhatian Anisa. Dia menyembunyikan kepalan tangannya dibawah meja. Merasa geram dengan Andreas yang baru meminta maaf. Anisa bahkan tidak yakin jika permintaan maaf itu diucapkan secara tulus oleh Andreas. Pasalnya Andreas tidak merasa bersalah setelah kejadian itu.

Namun saat ini Anisa berusaha bersikap santai, karna dia ingin balas dendamnya bisa terlaksana.

"Semuanya sudah terjadi. Apa yang sudah hilang tidak akan pernah kembali hanya dengan kata maaf. Jadi lupain aja, nggak perlu merasa bersalah." Ucapnya santai.

"Justru perkataan kamu membuatku semakin merasa bersalah. Aku benar - benar minta maaf Anisa,,," Ujar Andreas lembut.

Anisa tersenyum sinis dalam hatinya. Entah sandiwara apa yang sedang dimainkan oleh Andreas. Namun Anisa merasa senang, karna dia tidak perlu susah payah untuk mendekati Andreas.

"Nisa, panggil aja Nisa,,," Katanya dengan seulas senyum.

"Lupain aja, aku nggak mau ngebahas yang udah terjadi."

"Makasih,,"  Ujar Andreas.

"Kamu butuh sesuatu.? Aku akan mentraktirmu malam ini."

Tanpa pikir panjang, Anisa langsung mengutarakan tujuannya datang ke mall ini.

"Beneran,,?" Tanya Anisa dengan mata yang berbinar. Ini kesempatan dia untuk semakin dekat dengan Andreas, juga sedikit menguras dompetnya yang tebal itu.

"Emangnya aku punya tampang pembohong.?" Kata Andreas.

"Bukan hanya tampang pembohong, tapi juga tampang penjahat.!!"

Geram Anisa dalam hatinya.

Anisa langsung mengutarakan tujuannya, jika dia ingin membeli baju.

"Cuma baju aja.?" Andreas terlihat bingung.

"Iya. Apa aku boleh ajak temenku juga,,?"

"Tentu saja."

Keduanya langsung keluar dari restoran. Mella yang melihat kedekatan Anisa dan Andreas nampak melongo. Dia tidak menyangka mereka akan sedekat itu dalam waktu beberapa menit saja.

"Ayo Mel, ada si bos nih yang mau traktir kita,," Ujarnya sambil tersenyum kearah Andreas.

Mella langsung berdiri, dia menarik tangan Anisa dan membawanya sedikit menjauh dari Andreas.

"Kamu harus hati - hati Nis, jangan sampai terbawa suasana." Bisik Mella.

"Kamu tenang aja, aku cuma fokus sama balas dendam." Balasnya.

Anisa menggandeng Mella, menariknya untuk kembali menghampiri Andreas.

"Sudah selesai diskusinya.?" Tanya Andreas.

Anisa mengangguk sambil tersenyum kikuk pada Andreas.

Mereka langsung menuju store yang dipilih oleh Anisa. Store dengan brand ternama. Kapan lagi bisa belanja barang mahal gratis, pikirnya.

Sekalian untuk mengerjai Andreas.

Entah benar atau tidak langkah yang sudah Anisa ambil untuk membalas sakit hatinya terhadap Andreas.

Namun wanita cantik itu seakan tutup mata. Sakit hati membuat Anisa enggan untuk berfikir lebih jauh. Dia hanya fokus pada keinginannya, yaitu untuk membuat Andreas menderita dengan rasa kehilangan.

Anisa ingin membuat Andreas sadar, jika kehilangan sesuatu yang sangat berharga dalam hidupnya adalah hal yang menyakitkan. Bahkan bisa membuat hidupnya hancur.

Untuk menjalankan balas dendamnya, Anisa harus berjuang melawan rasa takut yang mendera setiap kali bertemu dengan Andreas. Namun dia tidak punya pilihan lain, hanya itu jalan satu - satunya untuk membalas Andreas. Karena orang yang berkuasa sepertinya, tidak mampu untuk dilawan. Terlebih bagi Anisa yang hanya wanita biasa. Melawan Andreas hanya akan membuat hidupnya semakin jauh dalam kehancuran. Tragis memang, tapi itulah yang terjadi. Kebenaran akan kalah dengan uang dan kekuasaan.

"Makasih banyak,,," Ucap Anisa dengan suara yang terdengar tulus. Hingga membuat Andreas percaya jika Anisa benar - benar tulus berterima kasih padanya. Andreas tidak punya kecurigaan sedikitpun pada wanita cantik yang baru dia renggut kesuciannya beberapa minggu yang lalu.

Seulas senyum dikembangkan oleh Andreas, dengan anggukan kecil untuk membalas ucapan Anisa.

"Ada yang mau kamu beli lagi,,?" Ujarnya.

Anisa menggeleng. Dia tidak mau gegabah, Andreas bisa ilfill padanya jika dia terlalu banyak meminta. Cukup kali ini saja Anisa memanfaatkan Andreas, sebagai permulaan dari balas dendamnya.

"Ini udah lebih dari cukup. Aku nggak biasa belanja banyak,," Ucapnya seraya mengangkat tiga paper bagian yang ada di kedua tangannya.

"Oke. Mau pulang sekarang.? Aku anterin kamu pulang,," Tawarnya. Meski Anisa sedikit bingung dengan sikap baik Andreas terhadapnya, namun dia tetap tidak terpengaruh sedikitpun.

"Emang kamu nggak sibuk,,?"

"nggak pernah ada kata sibuk buat kamu,," Gombal Andreas. Anisa terkekeh geli mendengarnya.

"Bohongnya kebangetan. Nggak butuh gombalan aku tuh,," Kata Anisa masih dengan tertawa kecil. Andreas terus menatap Anisa, tawa Anisa memang selalu menjadi daya tarik sendiri bagi siapa saja yang melihatnya.

"Malah bengong.!" Anisa menepuk pelan lengan Andreas. Membuat laki - laki tampan itu sedikit tersentak.

"Jadi anterin pulang nggak.?"

Lanjutnya lagi.

"Jadi lah. Ayo,,," Badan Anisa bergetar, dia terus menatap tangannya yang saat ini sedang di gandeng oleh Andreas. Merasa semakin takut, Anisa langsung menarik pelan tangannya.

Andreas seakan paham jika Anisa sedang ketakutan.

"Maaf,," Ucapnya. Anisa hanya mengangguk.

Keduanya berjalan beriringan  meski ada sedikit jarak. Mereka hanya berdua saja saat ini, karna Mella meminta pulang lebih dulu setelah berbelanja. Dia juga ingin memberikan waktu untuk Anisa agar lebih dekat lagi dengan Andreas. Karna dengan cara seperti itulah, Anisa bisa membalas sakit hatinya.

Sampai di parkiran, Andreas membukakan pintu mobil untuk Anisa.

Ini mobil termewah yang pernah Anisa tumpangi. Tapi kemewahan mobil Andreas membuat Anisa semakin membenci laki - laki itu. Rasanya dia tidak rela jika laki - laki sebejad Andreas memiliki segala kemewahan dan kekayaan. Hingga membuat si pemilik bisa berbuat seenaknya terhadap orang biasa seperti Anisa. Menyalah gunakan segala kekuasaan yang dia miliki dan menutup mata akan penderitaan orang lain.

Entah kenapa orang seperti itu bisa hidup dengan tenang dan nyaman meski sudah melakukan kesalahan besar.

Berbeda dengan Anisa yang bahkan sulit untuk tidur hanya karna tidak sengaja berbuat kesalahan. Seperti saat dulu dia masih bekerja di cafe milik Devan.

Anisa tidak sengaja menumpahkan minuman ke baju pelanggan. Meskipun dia sudah berulang kali meminta maaf dan menganti rugi atas kelalaiannya, tak lantas membuat Anisa bisa tidur dengan nyenyak malam itu. Dia merasa sudah melakukan kesalahan yang besar, hingga terus memikirkannya.

Tapi lihatlah Andreas saat ini. Laki - laki berwajah tampan itu dengan santainya mendekati Anisa, tanpa malu dan rasa bersalah yang menyelimuti dirinya. Andreas seakan tidak pernah melakukan kesalahan barang seujung kuku pun. Anisa bahkan sampai tidak habis pikir. Sepertinya kekuasaan dan kekayaan sudah menutup hati nuraninya.

"Jangan ngeliatin terus, nanti naksir,," Seloroh Andreas dengan seulas senyum. Anisa bisa melihatnya dari kaca spion didepannya. Dia tersenyum sinis dalam hati. Sampai kapanpun tidak akan pernah ada rasa suka untukmu. Batin Anisa.

Terpopuler

Comments

Ilyloveme

Ilyloveme

Wah mencium bau2 taruhan

2023-05-06

0

Diana diana

Diana diana

knapa Andreas berubah lembut ya . .

2023-03-20

0

❄️ sin rui ❄️

❄️ sin rui ❄️

balas dendam nya gak elegan, malah jadi matre wkwwk kirain bakal pergi lalu kembali setelah sukses

2022-12-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Giveaway ke 12
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80 Giveaway 100k
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89 ..
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
183 Bab 183
184 Bab 184
185 info
186 Info
Episodes

Updated 186 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Giveaway ke 12
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80 Giveaway 100k
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89 ..
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182
183
Bab 183
184
Bab 184
185
info
186
Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!