***
Setelah Reza keluar dari kamar mandi dengan berbagai macam pertanyaan yang ada di kepalanya, Dia naik kerumah nenek Ayu,
Reza mencari-cari keberadaan nenek, tapi Dia tidak melihat sosok yang dicari, terpaksa Reza langsung duduk disofa yang ada diruang tamu sambil memainkan handphone genggam yang diambil dari saku celana,
Entah mengapa Reza tidak berkonsentrasi dan pikirannya sangat kacau setelah Dia melihat gadis kecilnya berubah menjadi aneh hari ini, Reza menggenggam Handphone tetapi pikirannya melanglang buana entah kemana?
"ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATU" ucap Ayu yang baru masuk masuk pintu rumah nenek, Dia tidak menyadari kalau Reza sedang berada di sofa, Dia mengira kalau Reza sudah pulang, Ayu juga lupa melihat keberadaan mobil Reza sebelum masuk kedalam rumah,
"WAALAIKUM SALAM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH" ucap Reza sambil mendongakkan kepala karena sedari tadi dia hanya fokus dengan pikiran dan handphone yang sedang berada di tangannya.
"Eh... Mas Reza, maaf Aku tidak lihat Mas..." ucap Ayu salah tingkah karena Dia tidak menyadari keberadaan Reza,
"hehe...hehe...hehe..." tawa Reza kedengaran masih canggung.
"Sini Anandita, ada sesuatu yang ingin Aku bicarakan" ucap Reza sambil menggeser posisi duduk nya agar memberikan ruang untuk Ayu duduk di sofa sampingnya,
Ayu melangkah menghampiri Reza dengan perasaan yang tidak karuan,
Dalam hati Ayu bertanya "apa yang ingin Mas Reza bicarakan ya, apa Dia ingin membahas soal kejadian dikamar mandi tadi? aduh apa yang harus Aku katakan? sungguh rasanya Aku ingin pergi jauh dari hadapan Pria ini!".
Ayu tidak duduk disamping Reza, Dia lebih memilih kursi plastik yang berada di depan Reza karena didepannya ada meja kayu kecil sebagai pemisah antar keduanya.
Reza memperhatikan raut wajah Ayu yang gelisah, Dia duduk tidak tenang,
"Anandita, maaf atas kejadian tadi, sungguh Aku tidak bermaksud lancang", ucap Reza setelah melihat Ayu duduk didepannya, Reza senang karena Ayu ternyata merupakan perempuan yang penurut, walau usianya masih sangat mudah dibanding dengan dirinya,
"iya Mas, Aku sudah maaf kan," ucap Ayu sambil terus menundukkan wajahnya. Dia sangat malu jika mengingat kejadian yang mana dirinya kelihatan seperti wanita yang tidak normal.
"tapi kamu tidak marah dengan Aku kan Anandita?" tanya Reza karena khawatir gadis kecilnya akan menghindari diri nya.
"Aku sungguh minta maaf,... dan Aku harap kamu tetap menganggap Aku teman, bukan hanya sekedar sahabat dari Ayah kamu Anandita", ucap Reza lagi
"Iya Mas, Aku sudah memaafkan Mas, kita lupakan kejadian yang tadi dan Aku berharap jangan pernah Mas ungkit lagi,
dan ... oh ya... Mas, kalau bisa Mas, jangan pernah ceritakan sama nenek atau ayahku atas apa yang Mas saksikan tadi, Aku mohon ya, Mas Reza!" ucap Ayu sambil mempertemukan kedua telapak tangan nya di dada.
"Ok... Ok...tapi ada syaratnya...." ucap Reza sambil menaikkan sebelah alisnya, Dia tidak membuang waktu dan kesempatan untuk menggoda gadis kecilnya, Reza ingin melihat bagaimana lucu dan imutnya wanita yang sudah lama mencuri perhatian dan hatinya.
"Syarat.... emang apa syaratnya Mas?" tanya Ayu membulatkan matanya, Dia tidak tahu syarat apa yang diinginkan pria didepannya.
"Eh... Ayu, kenapa hanya duduk kosong, kenapa tidak buat minuman?" Ucap nenek tiba-tiba muncul dari luar,
Baik Reza maupun Ayu, semua bersamaan menoleh kearah sumber suara,
"I...iya Nek," ucap Ayu terbata
Ayu berdiri dari tempat duduknya menuju dapur untuk membuatkan Reza air panas,
"Maafkan cucu nenek ya nak, Dia memang seperti itu, belum tau menjamu tamu" ucap nenek duduk didekat Reza
"tidak apa-apa Nek, Aku maklum", ucap Reza sambil tersenyum
"itulah alasan nenek, mengapa belum mengiyakan permintaan ayahmu nak, karena kamu lihat sendiri kan sifat Ayu seperti itu", ucap nenek merasa tidak enak dengan pria yang merupakan sahabat dari anak pertamanya.
Disamping Reza merupakan sahabat dari ayahnya Ayu, Reza juga adalah sosok penolong Ayu saat tidak ada orang yang bisa menolongnya. Untunglah Reza datang dan bersedia menjadi pendonor darah buat Ayu, padahal waktu itu umurnya masih sangat mudah.
"tidak apa-apa Nek, Aku maklum, dan tolong berikan Aku restu dan kepercayaan untuk menjadi pendamping Anandita suatu saat nanti, karena hanya nenek yang Anandita anggap sebagai ibunya, Aku akan sabar menghadapi Anandita", ucap Reza penuh harap sambil menggenggam tangan nenek.
"kalau Aku, malah ingin menjadikan Anandita segera menjadi istriku Nek, tapi kalau nenek belum mengizinkan, Aku akan menunggu Nek", ucap Reza lagi
"tapi, Ayu masih kekanak-kanakan nak, kamu lihat sendiri kan, bagaimana sifat dan tingkah lakunya? Apa kamu mau mendidiknya? Dia itu sungguh merepotkan dan Ayu juga masih sekolah nak" ucap nenek dengan mata yang berkaca-kaca, Nenek sangat terharu karena ternyata Reza benar-benar serius dengan niatnya untuk menjadikan cucunya istri, padahal Ayu adalah anak yang dibuang oleh ibunya sendiri, sementara Reza adalah anak orang yang sangat terpandang, Dia adalah anak pengusaha sukses.
"Ada apa ini Nek, kenapa nenek terlihat sedih dan kenapa Mas Reza menggenggam tangan nenek?" tanya Ayu tiba-tiba bersuara aga keras karena melihat nenek nya sembab.
Ayu maju meletakkan dua cangkir teh baru dibuatnya di dapur.
"Sini duduk nak," ucap nenek memanggil cucu satu-satunya, agar duduk didekatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments