Sontak aku kehilangan kata-kata, karena masih susah memahami perkataan kak Abuts.
Jujur Aku belum pernah dekat dengan pria manapun sampai sekarang, tapi dalam hati Aku juga senang ada pria yang mau jadi teman Aku, apalagi dia cakep dan pintar seperti Abuts, yang konon kata teman seasramaku "senior dan salah satu idolah disekolahku".
"Manda mana tau Ka, kan dia baru kenal Aku belum cukup 1 tahun" jawabku sekenanya, Agar Abuts tidak banyak berharap.
Setelah Aku menjawab pertanyaan Abuts, Aku langsung keluar dari rumah pembinah Tampa menghiraukannya lagi.
Dengan hati dan perasaan yang sulit Aku pahami, Aku kembali ke Asrama.
***
Sesampainya diasrama Aku tidak banyak bicara, hanya duduk diatas tempat tidur.
Aku masih kepikiran dengan kata-kata Ka Abusy tadi, sampai teman sekamarku yang sedang bercanda riya tidak kudengarkan.
Tiba-tiba Manda datang mengangetkan dengan cara menepuk pundak ku,
"Nah Lho, kenapa melamun, "Kata Sarina, Kamu dipanggil ke rumah nya Pak Syahril, emang ada apa?" Tanya Manda,
"Oh itu, tadi ada yang mau bertemu dengan
Aku" Jawabku
"Siapa, cewek atau cowok?" Tanya Manda
"Cowok" jawabku singkat
Tiba-tiba Manda lompat dan berdiri sampil tepuk tangan, dengan suara yang lumayan kencang dia berteriak
"Halo-halo gais, kayanya ada sekamar kita yang habis di tembak cowok ini" teriak Manda kegirangan,
Sontak teman-teman sekamarku pada hebo dan datang di ranjangku.
"Siapa tu cowok yang beruntung?" Tanya Sarina dan teman-teman yang lain.
Dengan wajah yang sudah memerah karena malu, Aku usir teman-teman ku dari tempat tidur,
"Sana-sana, bukan siapa-siapa!" jawabku
"Lalu kamu kenapa diam Ayu Nur Anandita?" Kata Manda, Memanggil nama lengkapku,
"Aku capek dan rasanya badanku lemas, seperti tidak bertenaga" jawabku
Semua teman yang tadi pada hebo, Mereka diam dan serius memperhatikan wajahku.
"Yah sudah kamu istirahat ya" kata Kakak senior yang bernama Yustarinah.
*
Didalam asrama sebenarnya Aku sekamar 5 orang, 2 orang seniorku yang bernama Yustarinah dan Rusmi mereka berdua orang asli Jakarta dan yang duanya lagi teman seangkatan Aku, yang bernama Sarina dan Amanda, tapi diantara mereka semua, yang paling dekat dengan Aku Amanda.
Amanda itu, kalau dengan Aku dia tidak sungkan untuk bertanya, tapi kalau dengan teman yang lain dia agak lebih kalem.
***
Dua pekan setelah setelah acara perpisahan dengan kelas tiga di sekolah ku, libur kenaikan kelas pun tiba, Aku dan teman-teman siap-siap untuk pulang ke Daerah asal kami.
"Yu, kamu naik pesawat apa?" Tanya Manda, yang telah selesai siap-siap, karena sebentar sore pesawat yang dia naiki akan berangkat.
"Aku naik pesawat Lion" jawabku
"Oh, jam berang berangkat?" Tanya Manda lagi
"Ditiket jam 15.35 Man" jawabku lagi
"Kalau gitu, bareng aja ke Bandara, karena Aku berangkat jam 15.10" ajak Manda
"Ok, terimakasih" jawabku dengan wajah yang tersenyum senang.
Alhamdulillah, akhirnya uang saku aku masih sisa, bisalah buat beli oleh-oleh, untuk nenek dan Sahabatku Sireen" batinku
Sebenarnya uang ku masih sisa Rp. 300.000.00, jadi kalau Aku pergi sendiri naik taksi kebandara otomatis uangku untuk bayar Taxi.
Syukur ada sahabatku Manda, yang selalu mengerti dan baik sama semua teman terutama Aku.
*
Tepat jam 14.00, Aku dan Manda sudah dijemput sebuah mobil Pribadi didepan Asrama.
Didalam mobil Aku bertanya
"Manda, ini mobil siapa, kamu dijumput Om kamu ya?" Tanya ku
Heran aja, Karena mobil yang jemput kami bukan Taxi, tapi sebuah mobil mewah dengan supir berpaikan serba hitam, body supirnya juga seperti seorang Tentara, wajahnya juga lumayan Ganteng.
"Bukan!, Ini mobil kantor ayahku yang ada disini" jawab Manda
"Wah, ayahmu punya kantor di Jakarta Man?" Tanyaku takjub
"Ia, tapi ayah lebih senang tinggal di Palu. Karena katanya disana lebih tenang dan keluarganya banyak, jadi beliau hanya sekali-kali datang kesini, itupun kalau ada yang penting" jawab Manda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments