chapter 4

Sontak aku kehilangan kata-kata, karena masih susah memahami perkataan kak Abuts.

Jujur Aku belum pernah dekat dengan pria manapun sampai sekarang, tapi dalam hati Aku juga senang ada pria yang mau jadi teman Aku, apalagi dia cakep dan pintar seperti Abuts, yang konon kata teman seasramaku "senior dan salah satu idolah disekolahku".

"Manda mana tau Ka, kan dia baru kenal Aku belum cukup 1 tahun" jawabku sekenanya, Agar Abuts tidak banyak berharap.

Setelah Aku menjawab pertanyaan Abuts, Aku langsung keluar dari rumah pembinah Tampa menghiraukannya lagi.

Dengan hati dan perasaan yang sulit Aku pahami, Aku kembali ke Asrama.

***

Sesampainya diasrama Aku tidak banyak bicara, hanya duduk diatas tempat tidur.

Aku masih kepikiran dengan kata-kata Ka Abusy tadi, sampai teman sekamarku yang sedang bercanda riya tidak kudengarkan.

Tiba-tiba Manda datang mengangetkan dengan cara menepuk pundak ku,

"Nah Lho, kenapa melamun, "Kata Sarina, Kamu dipanggil ke rumah nya Pak Syahril, emang ada apa?" Tanya Manda,

"Oh itu, tadi ada yang mau bertemu dengan

Aku" Jawabku

"Siapa, cewek atau cowok?" Tanya Manda

"Cowok" jawabku singkat

Tiba-tiba Manda lompat dan berdiri sampil tepuk tangan, dengan suara yang lumayan kencang dia berteriak

"Halo-halo gais, kayanya ada sekamar kita yang habis di tembak cowok ini" teriak Manda kegirangan,

Sontak teman-teman sekamarku pada hebo dan datang di ranjangku.

"Siapa tu cowok yang beruntung?" Tanya Sarina dan teman-teman yang lain.

Dengan wajah yang sudah memerah karena malu, Aku usir teman-teman ku dari tempat tidur,

"Sana-sana, bukan siapa-siapa!" jawabku

"Lalu kamu kenapa diam Ayu Nur Anandita?" Kata Manda, Memanggil nama lengkapku,

"Aku capek dan rasanya badanku lemas, seperti tidak bertenaga" jawabku

Semua teman yang tadi pada hebo, Mereka diam dan serius memperhatikan wajahku.

"Yah sudah kamu istirahat ya" kata Kakak senior yang bernama Yustarinah.

*

Didalam asrama sebenarnya Aku sekamar 5 orang, 2 orang seniorku yang bernama Yustarinah dan Rusmi mereka berdua orang asli Jakarta dan yang duanya lagi teman seangkatan Aku, yang bernama Sarina dan Amanda, tapi diantara mereka semua, yang paling dekat dengan Aku Amanda.

Amanda itu, kalau dengan Aku dia tidak sungkan untuk bertanya, tapi kalau dengan teman yang lain dia agak lebih kalem.

***

Dua pekan setelah setelah acara perpisahan dengan kelas tiga di sekolah ku, libur kenaikan kelas pun tiba, Aku dan teman-teman siap-siap untuk pulang ke Daerah asal kami.

"Yu, kamu naik pesawat apa?" Tanya Manda, yang telah selesai siap-siap, karena sebentar sore pesawat yang dia naiki akan berangkat.

"Aku naik pesawat Lion" jawabku

"Oh, jam berang berangkat?" Tanya Manda lagi

"Ditiket jam 15.35 Man" jawabku lagi

"Kalau gitu, bareng aja ke Bandara, karena Aku berangkat jam 15.10" ajak Manda

"Ok, terimakasih" jawabku dengan wajah yang tersenyum senang.

Alhamdulillah, akhirnya uang saku aku masih sisa, bisalah buat beli oleh-oleh, untuk nenek dan Sahabatku Sireen" batinku

Sebenarnya uang ku masih sisa Rp. 300.000.00, jadi kalau Aku pergi sendiri naik taksi kebandara otomatis uangku untuk bayar Taxi.

Syukur ada sahabatku Manda, yang selalu mengerti dan baik sama semua teman terutama Aku.

*

Tepat jam 14.00, Aku dan Manda sudah dijemput sebuah mobil Pribadi didepan Asrama.

Didalam mobil Aku bertanya

"Manda, ini mobil siapa, kamu dijumput Om kamu ya?" Tanya ku

Heran aja, Karena mobil yang jemput kami bukan Taxi, tapi sebuah mobil mewah dengan supir berpaikan serba hitam, body supirnya juga seperti seorang Tentara, wajahnya juga lumayan Ganteng.

"Bukan!, Ini mobil kantor ayahku yang ada disini" jawab Manda

"Wah, ayahmu punya kantor di Jakarta Man?" Tanyaku takjub

"Ia, tapi ayah lebih senang tinggal di Palu. Karena katanya disana lebih tenang dan keluarganya banyak, jadi beliau hanya sekali-kali datang kesini, itupun kalau ada yang penting" jawab Manda.

Episodes
1 Prolog
2 chapter 1
3 chapter 2
4 chapter 3
5 chapter 4
6 chapter 5
7 chapter 6
8 chapter 7
9 chapter 8
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 Minta Ijin Nenek
21 Tiba-tiba Ayu berlari
22 Apapun itu Asal Nenek Bahagia
23 Cerita Reza
24 Cerita Reza 2
25 Kemarahan Reza
26 Wanita Spesial
27 Tidur Bersama
28 Ketakutan Ayu
29 Harapan Nenek
30 Berpamitan
31 Cerita Nenek
32 Calon Imam ku
33 Kekhawatiran Nenek
34 Pertanyaan Reza
35 Ayu Bersedih
36 Merasa Tidak Nyaman
37 Kejadian Di Pesawat
38 Abuts Terdiam
39 Tersulut Emosi
40 Bertemu Ardi di Restoran
41 Pergi Ke Mall
42 Ada Apa Dengan Ayu?
43 Tertanya Kakak Sepupu
44 Dokter Farah Arzetty
45 Ternyata Tidur
46 Mengantar Ayu ke Asrama
47 Makan Bersama Di atas Tempat Tidur
48 Melepas Rindu
49 First Kiss
50 Terpesona Dengan Ketampanan Zidan
51 Ayu Lesu
52 Tidak Melihat Amanda
53 Amanda Demam
54 Amanda Sakit ...
55 Apartemen Zidan
56 Kepikiran Nenek
57 Harus Pulang Kampung
58 Bertemu Ayah
59 Kangen Reza
60 Nenek Sakit Apa?
61 Ide Perjodohan Amanda
62 Sup Ayam
63 Nenek Terjatuh
64 Permintaan Nenek Ayu
65 Zidan Salah Faham
66 Kangen Ayu
67 Kebingungan Ichal
68 Tidur Sendiri
69 Tidur Dalam Dekapan Ayah
70 Ayu Tegang
71 Ichal dan Reza
72 Perhatian Reza yang Mendebarkan
73 Misi Reza
74 Reza yang Pengertian
75 Masuk Berdua di Kamar Hotel
76 Kencing Celana
77 Mandi Bersama
78 Ayu Cemburu Buta
79 Permintaan Nenek Ayu
80 Mulai Nyaman
81 Ayu Pergi
82 Reza Berbicara Dengan Ayah
83 Mencari Ayu
84 Nenek Ayu Sakit Parah
85 Ayu Ngambek
86 Shock Jantung
87 Ayu Merasa Di Cuekin
88 Kembali ke Hotel Berdua
89 Tertidur Dalam Pelukan Reza
90 Malu Setengah Mati
91 Ruang IGD
92 Secarik Kertas Dari Nenek
93 Demi ke Bahagiaan Nenek
94 Satu Anggukan Dari Nenek
95 Nenek Menutup Mata Sebelum Akad Nikahku
96 Menangis Tanpa Suara
97 Malam Takziah
98 Cemburu di pagi Hari
99 Pemberian dari Nenek
100 Menuju Bandara
101 Tidak Bertemu Ibu Mertua
102 Ayu Merona Melihat Reza
103 Merasa Janggung
104 Berharap Semua Itu Hanya Mimpi
105 Debaran yang Muncul Tiba-tiba
106 Melihat Mahar Ayu
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Prolog
2
chapter 1
3
chapter 2
4
chapter 3
5
chapter 4
6
chapter 5
7
chapter 6
8
chapter 7
9
chapter 8
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
Minta Ijin Nenek
21
Tiba-tiba Ayu berlari
22
Apapun itu Asal Nenek Bahagia
23
Cerita Reza
24
Cerita Reza 2
25
Kemarahan Reza
26
Wanita Spesial
27
Tidur Bersama
28
Ketakutan Ayu
29
Harapan Nenek
30
Berpamitan
31
Cerita Nenek
32
Calon Imam ku
33
Kekhawatiran Nenek
34
Pertanyaan Reza
35
Ayu Bersedih
36
Merasa Tidak Nyaman
37
Kejadian Di Pesawat
38
Abuts Terdiam
39
Tersulut Emosi
40
Bertemu Ardi di Restoran
41
Pergi Ke Mall
42
Ada Apa Dengan Ayu?
43
Tertanya Kakak Sepupu
44
Dokter Farah Arzetty
45
Ternyata Tidur
46
Mengantar Ayu ke Asrama
47
Makan Bersama Di atas Tempat Tidur
48
Melepas Rindu
49
First Kiss
50
Terpesona Dengan Ketampanan Zidan
51
Ayu Lesu
52
Tidak Melihat Amanda
53
Amanda Demam
54
Amanda Sakit ...
55
Apartemen Zidan
56
Kepikiran Nenek
57
Harus Pulang Kampung
58
Bertemu Ayah
59
Kangen Reza
60
Nenek Sakit Apa?
61
Ide Perjodohan Amanda
62
Sup Ayam
63
Nenek Terjatuh
64
Permintaan Nenek Ayu
65
Zidan Salah Faham
66
Kangen Ayu
67
Kebingungan Ichal
68
Tidur Sendiri
69
Tidur Dalam Dekapan Ayah
70
Ayu Tegang
71
Ichal dan Reza
72
Perhatian Reza yang Mendebarkan
73
Misi Reza
74
Reza yang Pengertian
75
Masuk Berdua di Kamar Hotel
76
Kencing Celana
77
Mandi Bersama
78
Ayu Cemburu Buta
79
Permintaan Nenek Ayu
80
Mulai Nyaman
81
Ayu Pergi
82
Reza Berbicara Dengan Ayah
83
Mencari Ayu
84
Nenek Ayu Sakit Parah
85
Ayu Ngambek
86
Shock Jantung
87
Ayu Merasa Di Cuekin
88
Kembali ke Hotel Berdua
89
Tertidur Dalam Pelukan Reza
90
Malu Setengah Mati
91
Ruang IGD
92
Secarik Kertas Dari Nenek
93
Demi ke Bahagiaan Nenek
94
Satu Anggukan Dari Nenek
95
Nenek Menutup Mata Sebelum Akad Nikahku
96
Menangis Tanpa Suara
97
Malam Takziah
98
Cemburu di pagi Hari
99
Pemberian dari Nenek
100
Menuju Bandara
101
Tidak Bertemu Ibu Mertua
102
Ayu Merona Melihat Reza
103
Merasa Janggung
104
Berharap Semua Itu Hanya Mimpi
105
Debaran yang Muncul Tiba-tiba
106
Melihat Mahar Ayu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!