***
Di dalam kamar ...
setelah nenek berpamitan keluar dari kamar Anandita, tinggallah Reza berdua dengan dirinya, tidak ada yang berani memulai pembicaraan.
"ehmmm..." Reza berdehem, untuk memecahkan suasana canggung di dalam kamar.
Anandita yang semula memiringkan badan membelakangi Reza setelah nenek berpamitan, tiba-tiba menghadap ke arah Pintu.
"ehmmm...maaf Mas, Aku kira tadi keluar bersama nenek", Ucap Anandita,
Dia merasa malu karena telah membelakangi tamunya, dengan perasaan bersalah, Anandita hendak bangun dan duduk, tiba-tiba dia merasa kepalanya pusing dan mual.
Reza yang sedari tadi memperhatikan, dengan cepat dia menghampiri gadis kecilnya dan memengang pundaknya, karena khawatir Anandita terjatuh.
"kamu tidak apa-apa?" tanya Reza khawatir
"tidak apa-apa Mas, hanya pusing saja, mungkin terlalu lama baring!" jawab Anandita menjelaskan,
"kita ke dokter ya!" ajak Mas Reza dengan nada yang sangat lembut
"tidak perlu Mas, Aku biasa seperti ini, lagian setelah Aku minum ramuan yang nenek buatkan, nanti juga akan sembuh" tolak Anandita dengan halus sambil menghadap Reza,
Wajah mereka sangat dekat setelah Anandita membalikkan kepala menghadap kearah Reza, sampai-sampai hembusan napas Anandita bisa Reza rasakan dipipinya. begitupula dengan Anandita dia bisa merasakan hembusan napas Reza, Dia bisa menghirup aroma Reza yang sangat harum menurut Dia.
"eehhh..." Anandita menahan sebentar napas nya, dengan wajah yang mulai memerah dia memperbaiki posisi duduknya,
"eh...maaf, kamu beneran tidak mau ke dokter?" Tanya Reza meyakinkan
"Aduh, gadis kecilku ternyata cantik juga" gumam Reza dalam hati,
Dengan perasaan yang berdebar, Reza berusaha melepaskan tangannya dari bahu Anandita.
Entah mengapa Reza merasakan ada yang berbeda jika dia sedang dekat dengan gadis kecilnya, perasaan itu Dia rasakan sejak duduk berdekatan dengan Anandita di dalam pesawat kemarin, Dia merasa ingin selalu dekat dengan Anandita, Padahal Anandita bukanlah satu-satunya wanita yang pernah dekat dengan dia,
Reza bisa dibilang salah satu pria yang banyak digandrungi oleh kaum Hawa, bagaimana tidak?
Reza adalah sosok Pria yang Gagah, tampan, mapan, salah satu pengusaha sukses dan masuk dalam pria termudah dalam lingkaran para pengusaha kain Ekspor Impor yang ada di Indonesia.
Tapi semenjak kejadian belasan tahun yang lalu, dimana Dia bertemu pertama kali dan mendonorkan darahnya buat gadis kecilnya, sejak itu dia selalu menjaga hati dan perasaannya buat gadis kecil yang baru kali ini sempat dia lihat dan bertemu langsung dengan dirinya.
Sebenarnya Dia sering melihat Fhoto-fhoto Anandita karena Ayah gadis kecilnya sering memposting Fhotonya di Sosial media sahabatnya itu, Reza sering mengintip postingan-postingan sahabatnya hanya sekedar melihat perkembangan gadis kecilnya.
Reza bukannya tidak bisa mencari informasi langsung, tapi Dia tidak ingin menjadi pria yang positif, Dia ingin hubungannya berjalan dengan normal Tampa mengganggu gadis kecilnya dalam belajar.
"Ayo Mas duduk sini!" kata Anandita sambil menggeser bokongnya agar Reza bisa duduk di tempat tidurnya yang sederhana.
"eehh ...iya..." kata Reza terbata karena sedari tadi dia melamun
Dengan perasaan yang masih setengah sadar dari lamunannya Reza mendudukkan bokongnya tepat disamping Anandita,
"kamu sudah merasa baik?" tanya Reza karena dia melihat wajah gadis kecilnya tiba-tiba memerah dan itu sangat lucu menurut Dia.
Reza terus menatap wajah gadis disampingnya, dengan perasaan yang dia sendiri tidak fahami, tapi yang satu yang pasti ,Dia tidak akan melepaskan gadis kecilnya ini, apa pun itu Dia akan selalu menjaganya.
"kamu kenapa? mukamu kelihatan memerah" tanya Reza karena merasa khawatir
"aduh ini cowok, tidak tau apa kalau dia terlalu dekat dengan Aku, mana parfumnya harum banget lagi, Aku takut penyakitmu kumat lagi" gumamnya bermonolog dalam hati.
"Aahhh... eehhh, tidak apa-apa, Aku baik ko Mas," jawab Anandita malu-malu sambil memegangi pipinya.
"kamu lucu Anandita" kata Reza sambil menghadap dan memperhatikan muka Anandita
"eemmm...lucu kenapa ya Mas, apa Aku jorok karena belum mandi?" tanya Anandita, membuang muka.
"Boleh tidak...?" ucap Reza terputus.
"Boleh apa Mas?" tanya Andita dengan menggeser tubuhnya
"boleh..." kata Reza tidak meneruskan ucapannya, tapi dia tiba-tiba memengan tangan Anandita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments