Tiba-tiba pria itu menarik pergelangan tangan ku,
"Maaf Kak, ada apa?" Tanyaku
Aku merasa aneh saja ditarik pria asing, dan yang lebih anehnya ada teman-teman satu asrama yang melihatku.
"Kenalkan, namaku Abuts Afrisal" kata pria itu tiba-tiba mengulurkan tangannya
"Maaf, Aku Ayu Nur Anandita" jawabku sampil membalas uluran tangannya.
Setelah itu Aku keluar dari kelas tersebut dengan wajah memerah.
Tampa aku sadari ternyata teman seasramaku masih tinggal dikelas yang tadi kami tempati makan karena dia ditahan dengan ketiga pria tadi.
Temanku yang bernama Fitri Amanda yang merupakan satu asrama dan satu kelas denganku, tapi beda asal Provinsi.
Fitri berasal dari provinsi Sulawesi Tengah, sedangkan Aku dari Sulawesi Selatan.
Fitri yang kadang Aku panggil Manda ini, anaknya baik tapi agak pendiam dibandingkan dengan diriku yang cerewet, dia juga berasal dari keluarga yang lumayan kaya karena orang tuanya memiliki perkebunan Cengkeh yang luas.
Berbeda dengan diriku, anak yang hidupnya Pas-pasan, bahkan wajah ibuku saja tidak Aku kenal.
Sudahlah, "hidup harus terus berjalan dan Aku harus bisa membanggakan keluarga ku terutama ayah dan Nenekku"
itulah prinsip hidup yang selalu aku tanamkan dalam diriku. Aku tidak mau berteman dengan kesedihan.
***
Tidak lama setelah Aku sampai Asrama, Amanda datang diatas tempat tidurku dengan wajah yang senyum-senyum.
"Habis menang undian Non" candaku
"Ya kali" jawab Amanda sambil masih dengan senyum-senyum.
"Sabar dulu, Manda, bukannya tadi kamu masih didalam ruang tempat kita makan ya?" Tanyaku,
Manda menghela napas, kemudian ia keluarkan dengan kasar.
"Ia, tadi Aku sudah mau keluar, pas kamu keluar, tapi... Tau Ga sih...?" Kata Manda dengan memutus pembicaraan nya.
Aku sontak senang, kirain dia ditembak cowok ganteng yang tadi makan bersama kami, santok aku kegirangan dan bertanya,
"Terus-terus..." Ucapku sampil menghadap ke Manda dengan wajah serius menunggu lanjutan ceritanya.
"Terus dia tanya-tanya, soal kamu" jawabnya dengan nada agak sedikit kecewa diraut wajahnya.
Sontak Aku tertawa terbahak-bahak, lalu tiba-tiba Manda memukul Pahaku cukup keras.
" Ih kamu apa-apaan, tertawa segala?" Celetuknya
Aku kembali berhadapan dengan Manda dan memasang wajah serius,
"Terus kamu jawab apa Manda pertanyaan nya?" Tanyaku
"Aku jawab semua yang aku tau tentangmu" kata Manda, masih dengan wajah yang menampilkan raut kekecewaan.
"Emang dia tanya apa?" Tanyaku lagi
"Dia tanya, kamu asalnya dari mana, tinggal diasrama mana, dan...?" Jawabnya dengan napas yang dihembuskan kasar serta memutuskan kata-kata terakhirnya.
"Dan... Apa Manda?" Tanyaku
Manda masih diam beberapa saat sebelum dia menjawab pertanyaan ku.
"Sudah punya pacar belum?" Lanjut Amanda
Spontan Aku pengang bahu Manda,
"Terus kamu jawab apa?" Tanyaku, dengan wajah yang serius.
"Belum" jawab Manda
"ih, kenapa bilang belum sih" jawabku sewot
"terus Aku bilang ada gitu?" sewot Manda
"iya, bilang aja gitu, biar dia tidak tanya-tanya lagi" jawabku
"ia kalau tidak tanya lagi, Nah kalau dia tanya, Siapa nama pacar lho, Aku harus jawab siapa coba?" cerocos Manda panjang lebar.
"bilang aja, ada dikampungnya, lagian Kakak itukan tidak tau kampung Aku dimana" jawabku sekenanya.
tiba-tiba Manda menoer kepala ku, dan berkata
"nanti aja kalau dia ketemu langsung dengan kamu Yu, baru bicara langsung dan kamu sampaikan apa yang kamu mau sampaikan"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments