Setelah menempuh perjalanan sekitar 2,5 jam dari Bandara Sultan Hasanuddin, Akhirnya mobil yang ditumpangi Anandita memasuki kampung yang neneknya tinggali, sebuah kampung yang masih terlihat sangat ASRIH, sawah-sawah luas masih terbentang dengan indah, gunung-gunung yang berdiri dengan sangat kokoh dan yang tat kalah pengting udara terasa nyaman karena kurangnya polusi udara.
"welcome back desa kelahiranku" gumam Anandita setelah mobil memasuki kampung, dimana Dia dibesarkan dan dilahirkan oleh seorang ibu yang entah dimana keberadaan nya sekarang?.
*
Aku turun dari mobil setelah sampai didepan rumah nenek, dimana yang membukakan pintu adalah Mas Reza sendiri, sedangkan Pak supir langsung mengambil Koperku dan sebuah kardus yang tadi dipengang oleh Mas Reza.
"terimakasih Mas" ucapku kepada Mas Reza karena telah mengantarkan Aku sampai rumah nenek dengan selamat,
"sama-sama! kamu tidak ajak Aku Mampir Anandita?" tanya Mas Reza karena Aku tiba-tiba berlari ke arah nenek yang sedang berdiri didepan rumah sambil melihat ke arahku.
"oh,,, maaf Mas, ayo mampir dulu, kenalan sama nenek Aku", jawabku tidak enak hati karena lupa mengajak orang yang sudah baik mau mengantar ku pulang dengan selamat.
Benar saja, Mas Reza mampir dan menyalami nenek setelah Aku melepas pelukan dari Nenek.
"kamu teman ayahnya Anandita ya Nak" tiba-tiba Nenek Aku bertanya kepada Mas Reza
" iya Nek, Aku teman ayahnya Anandita, anaknya Pak Susilo!" jawab Mas Reza memperkenalkan diri.
"ya Ampun Nak, terimakasih banyak sudah sudah mau bela-belain mengantarkan cucuku ini", kata nenek sambil tersenyum dan masih setiap merangkul pundak ku.
"iya Nek, sama-sama, apapun akan Aku lakukan buat Anandita!", jawab Mas Reza sambil tersenyum kearahku.
Dengan raut wajah malu Aku membalas senyum mas Reza yang kelihatannya tulus sekali.
"ayo masuk dulu, istrahat sebentar, atau mau nginap juga tidak apa-apa?, itu ada kamarnya ayahnya Anandita, sudah lama tidak ditempati" kata nenek sambil, menggandeng tanganku menaiki tangga rumah.
Yah... rumah nenek adalah sebuah rumah panggung, rumah yang merupakan ciri khas yang ada di Sulawesi Selatan, rumah Bugis , itulah nama rumah kami.
betul saja, mas Reza mengikuti Aku dan nenek naik dan masuk kedalam rumah, begitupula Pak supir yang tadi mengantarkan kami, dia masih setia membawakan koperku dan meletakkan di depan pintu ruang tamu.
"mari masuk dan duduk" kata nenek mengajak Mas Reza dan pak supir tadi sambil menunjuk sebuah sofa yang sudah usang karena sudah lama tidak diganti.
"iya Nek, terimakasih', jawab Mas Reza bersamaan dengan pak supir.
setelah mereka duduk di sofa, Aku langsung masuk ke dapur untuk membuatkan kopi hangat untuk Mas Reza dan pak Supirnya.
Setelah selesai membuatkan kopi Aku mengantarkan kepada mereka dan meletakkan didepan mereka masing-masing.
"silahkan diminum" ucapku singkat, dan berbalik hendak kedapur kembali,
Aku penasaran dengan paper bag yang tadi Kak Abuts berikan lewat pramugari kepadaku,
"apa isinya yah?" gumamku sambil mengambil paper bag yang sudah Aku letakkan diatas meja makan.
ternyata isinya roti kesukaan Aku,
"Kak Abuts tau dari mana Kalau Aku suka roti coklat keju?" gumamku dalam hati.
setelah Aku buka paper bag nya, Aku keluarkan roti dan kutata diatas dipiring kemudian Aku keluar dan menghampiri orang-orang yang ada di ruang tamu.
"silahkan dimakan" ucapku sambil meletakkan piring yang berisi roti tadi.
dengan wajah yang tampak bingung mas Reza bertanya
"kapan kamu beli roti Anandita?"
" Oh... Aku tidak beli Mas, itu tadi dikasi sama teman diatas pesawat!" jawabku sambil senyum-senyum.
setelah mas Reza dan supirnya menghabiskan kopi yang kubiarkan, mereka berpamitan sama nenek,
"tidak meginap disini aja nak" tanya nenek
"lain kali aja Nek" jawab Mas Reza
Aku dan nenek mengatakan mereka sampai dekat mobil.
Mas Reza menyalami Nenek sambil mencium punggung tangannya, setelah itu dia menghadap kearahku sambil tersenyum,
"selamat berlibur dan jaga diri dengan baik ya Anandita!" kata Mas Reza dengan penuh penekanan sambil tersenyum kepadaku,
karena menurut Aku itu cuma basa basi, Aku meng iyakan saja.
"tidak salaman sama calon suamimu Nak?" kata nenek sambil melihat kearahku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Devi Handayani
duh nenek dah bocorin aja nih..... nanti kaget lagi si anandita nya😌😌
2022-10-23
0