Tapi tidak mengapa "lagian Aku masih punya nenek yang sangat sayang dan peduli dengan Aku"
Hanya saja, saat Aku memasuki usia remaja, Aku merasakan ada keanehan dalam dariku, dan Aku takut bahkah malu bertanya dengan nenek, Tante ataupun teman-teman yang dekat dengan diriku, Aku selalu menyembunyikannya dan itu sangat menyiksaku.
Jika keanehan yang aku rasakan datang, Aku selalu mengurung diri di kamar atau kamar mandi jika bertepatan Aku sedang berada disekolah.
"Ahh...ahh" kira-kira seperti itulah erangan yang sering Aku keluarkan saat penyakit aneh itu datang tiba-tiba.
Yang membuat Aku heran dan bertanya-tanya,
"Ini penyakit apa?
Aku tidak pernah bertanya atau memeriksakan di dokter,
"Mungkin nanti Aku akan terbiasa, dan hilang setelah aku menikah" begitulah pikirku.
*
Waktu Aku kelas 3 SMP saat usiaku memasuki 15 tahun, Aku mengalami Menstruasi untuk pertama kalinya.
Mungkin Aku termasuk remaja yang agak lambat mengalami yang namanya Haid, padahal perkembangan tubuhku termasuk normal, tidak kecil dan tidak gemuk.
Disekolah Aku termasuk salah satu wanita yang diidolakan oleh guru-guru dan para kaum Hawa, karena selain wajahku manis, Aku juga termasuk siswi yang cerdas dan cerewet, Aku sering mengikuti berbagai lomba dan hasilnya sangat memuaskan.
*
Setelah Aku lulus SMP, Aku memutuskan untuk lanjut di SMA Unggulan karena itu Memeng cita-citaku sejak dulu, jadi Aku berusaha Untuk lulus Tes dan masuk dengan beasiswa, karena Aku tidak mau membebani orang-orang yang selama ini baik denganku, terutama Nenekku.
Disekolahku yang baru, Aku memilih tinggal diasrama karena berada di ibu kota, jadi untuk pulang balik membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit, sedangkan Ekonomi keluarga termasuk berada dibawah.
"Syukurlah Aku diterimah tinggal diasrama" gumamku
Awal masuk sekolah dan tinggal diasrama semua berjalan normal, setiap hari Aku disibukkan dengan kegiatan sekolah dan Asrama, Aku pulang ke rumah nenek satu kali sebulan, itupun jika tidak ada kegiatan sekolah atau asrama, Aku selalu menyempatkan diri pulang untuk melepas rindu dengan nenek.
Saat acara penamatan dan perpisahan dengan kelas 12 atau kelas 3 di SMA, Aku ditunjuk guru untuk menyampaikan Kesan dan Pesan untuk Siswa yang ditinggalkan, dengan senang hati Aku menerimanya.
Selama satu pekan Aku selalu mengikuti latihan di rumah salah satu guruku dan saat latihan banyak sekali siswa dan siswi yang ikut latihan bersamaku, Baik itu dari kelas 2 maupun dari kelas 3 atau boleh dikata mereka adalah senior-senior ku yang cantik-cantik dan tampan.
***
Tibalah saat penamatan, dimana Acara berlangsung dengan sangat meriah, setiap orang tua, saudara, keluarga dari Kakak senior yang telah lulus hadir dalam kegiatan tersebut, tak terkecuali para alumni mereka juga ikut serta dalam meramaikan acara.
"Puk...puk...puk"
Tepuk tangan meramaikan setiap selesai persembahan-persebahan dari senior.
Saat giliranku tiba naik ke panggung untuk menyampaikan apa yang telah dikonsepkan oleh guru, Aku maju kepodium dengan langkah dan senyum yang pasti memukau para hadirin.
Tampa Aku sadari ada senior dan guru muda yang selalu memperhatikanku.
Sampai Aku selesai menyampaikan pidatoku semua orang bertepuk tangan, Aku turun dengan deraian air mata dipipiku,
Aku meneteskan air mata karena menghayati isi pesan dan kesan yang ada di naskah.
Tiba-tiba disebelah panggung tepatnya jalan masuk ruang tempat para pengisi acara ada yang bersuara sampil memberikan sesuatu,
"Ini lap air matamu" pria itu mengulurkan sapu tangan.
Aku kangen, tapi tetap menerimah benda itu, lalu mengucapkan
"Terima kasih" ucapku malu-malu karena tidak bisa menahan air mata,
Padahal selama ini, sesedih apapun itu yang kualamami, selalu Aku sembunyikan. Karena Aku tidak mau dibilang gadis cengeng.
*
Tak terasa acara selesai, para tamu dan keluarga senior yang hadir dipersilahkan untuk mengambil makan di meja yang telah disiapkan oleh panitia. Sedangkan untuk para siswa/siswi dibagikan nasi kotak untuk mereka makan, tidak terkecuali dengan Aku.
Saat Aku makan siang didalam salah satu ruang kelas bersama beberapa teman asrama, tiba-tiba ada suara yang mengetakan ku.
"Ko makan tidak ajak-anak?" Kata laki-laki berbaju batik itu.
Aku repleks menoleh dan ku lihat wajahnya yang tersenyum kearahku.
"Mari Kak" jawabku bersama teman-teman yang di ruangan itu.
Dan pria yang belum kami tau namanya itu masuk bersama kedua temannya dan duduk bersama kami semua.
Dari wajah dan postur tubuhnya, mereka bertiga termasuk lumayan gagah, tapi lebih gagah dan keren pria yang tadi menyapa duluan.
"Ah... Apasih yang aku pikirkan" tiba-tiba aku menggelengkan kepalaku,
Tampa sadar ternyata, Aku sedang diperhatikan dengan pria yang Aku pikirkan tadi.
"Kepalanya sakit ya De'?" Tegur pria tadi.
"Tidak Ka" jawabku singkat kerena malu.
Setelah Aku selesai makan, Aku berniat ingin keluar dari kelas itu, karena Aku merasa aneh di ruangan dan selalu diperhatikan dengan pria yang belum Aku ketahui namanya.
Yah Memang sudah dua kali berbicara, yang pertama saat dia memberikan sapu tangan dan yang sekarang ini, pas makan, tapi kami belum saling mengenal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Devi Handayani
hmmm... mulai menarik untuk dibaca🤔🤔
2022-10-22
1