chapter 1

Tapi tidak mengapa "lagian Aku masih punya nenek yang sangat sayang dan peduli dengan Aku"

Hanya saja, saat Aku memasuki usia remaja, Aku merasakan ada keanehan dalam dariku, dan Aku takut bahkah malu bertanya dengan nenek, Tante ataupun teman-teman yang dekat dengan diriku, Aku selalu menyembunyikannya dan itu sangat menyiksaku.

Jika keanehan yang aku rasakan datang, Aku selalu mengurung diri di kamar atau kamar mandi jika bertepatan Aku sedang berada disekolah.

"Ahh...ahh" kira-kira seperti itulah erangan yang sering Aku keluarkan saat penyakit aneh itu datang tiba-tiba.

Yang membuat Aku heran dan bertanya-tanya,

"Ini penyakit apa?

Aku tidak pernah bertanya atau memeriksakan di dokter,

"Mungkin nanti Aku akan terbiasa, dan hilang setelah aku menikah" begitulah pikirku.

*

Waktu Aku kelas 3 SMP saat usiaku memasuki 15 tahun, Aku mengalami Menstruasi untuk pertama kalinya.

Mungkin Aku termasuk remaja yang agak lambat mengalami yang namanya Haid, padahal perkembangan tubuhku termasuk normal, tidak kecil dan tidak gemuk.

Disekolah Aku termasuk salah satu wanita yang diidolakan oleh guru-guru dan para kaum Hawa, karena selain wajahku manis, Aku juga termasuk siswi yang cerdas dan cerewet, Aku sering mengikuti berbagai lomba dan hasilnya sangat memuaskan.

*

Setelah Aku lulus SMP, Aku memutuskan untuk lanjut di SMA Unggulan karena itu Memeng cita-citaku sejak dulu, jadi Aku berusaha Untuk lulus Tes dan masuk dengan beasiswa, karena Aku tidak mau membebani orang-orang yang selama ini baik denganku, terutama Nenekku.

Disekolahku yang baru, Aku memilih tinggal diasrama karena berada di ibu kota, jadi untuk pulang balik membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit, sedangkan Ekonomi keluarga termasuk berada dibawah.

"Syukurlah Aku diterimah tinggal diasrama" gumamku

Awal masuk sekolah dan tinggal diasrama semua berjalan normal, setiap hari Aku disibukkan dengan kegiatan sekolah dan Asrama, Aku pulang ke rumah nenek satu kali sebulan, itupun jika tidak ada kegiatan sekolah atau asrama, Aku selalu menyempatkan diri pulang untuk melepas rindu dengan nenek.

Saat acara penamatan dan perpisahan dengan kelas 12 atau kelas 3 di SMA, Aku ditunjuk guru untuk menyampaikan Kesan dan Pesan untuk Siswa yang ditinggalkan, dengan senang hati Aku menerimanya.

Selama satu pekan Aku selalu mengikuti latihan di rumah salah satu guruku dan saat latihan banyak sekali siswa dan siswi yang ikut latihan bersamaku, Baik itu dari kelas 2 maupun dari kelas 3 atau boleh dikata mereka adalah senior-senior ku yang cantik-cantik dan tampan.

***

Tibalah saat penamatan, dimana Acara berlangsung dengan sangat meriah, setiap orang tua, saudara, keluarga dari Kakak senior yang telah lulus hadir dalam kegiatan tersebut, tak terkecuali para alumni mereka juga ikut serta dalam meramaikan acara.

"Puk...puk...puk"

Tepuk tangan meramaikan setiap selesai persembahan-persebahan dari senior.

Saat giliranku tiba naik ke panggung untuk menyampaikan apa yang telah dikonsepkan oleh guru, Aku maju kepodium dengan langkah dan senyum yang pasti memukau para hadirin.

Tampa Aku sadari ada senior dan guru muda yang selalu memperhatikanku.

Sampai Aku selesai menyampaikan pidatoku semua orang bertepuk tangan, Aku turun dengan deraian air mata dipipiku,

Aku meneteskan air mata karena menghayati isi pesan dan kesan yang ada di naskah.

Tiba-tiba disebelah panggung tepatnya jalan masuk ruang tempat para pengisi acara ada yang bersuara sampil memberikan sesuatu,

"Ini lap air matamu" pria itu mengulurkan sapu tangan.

Aku kangen, tapi tetap menerimah benda itu, lalu mengucapkan

"Terima kasih" ucapku malu-malu karena tidak bisa menahan air mata,

Padahal selama ini, sesedih apapun itu yang kualamami, selalu Aku sembunyikan. Karena Aku tidak mau dibilang gadis cengeng.

*

Tak terasa acara selesai, para tamu dan keluarga senior yang hadir dipersilahkan untuk mengambil makan di meja yang telah disiapkan oleh panitia. Sedangkan untuk para siswa/siswi dibagikan nasi kotak untuk mereka makan, tidak terkecuali dengan Aku.

Saat Aku makan siang didalam salah satu ruang kelas bersama beberapa teman asrama, tiba-tiba ada suara yang mengetakan ku.

"Ko makan tidak ajak-anak?" Kata laki-laki berbaju batik itu.

Aku repleks menoleh dan ku lihat wajahnya yang tersenyum kearahku.

"Mari Kak" jawabku bersama teman-teman yang di ruangan itu.

Dan pria yang belum kami tau namanya itu masuk bersama kedua temannya dan duduk bersama kami semua.

Dari wajah dan postur tubuhnya, mereka bertiga termasuk lumayan gagah, tapi lebih gagah dan keren pria yang tadi menyapa duluan.

"Ah... Apasih yang aku pikirkan" tiba-tiba aku menggelengkan kepalaku,

Tampa sadar ternyata, Aku sedang diperhatikan dengan pria yang Aku pikirkan tadi.

"Kepalanya sakit ya De'?" Tegur pria tadi.

"Tidak Ka" jawabku singkat kerena malu.

Setelah Aku selesai makan, Aku berniat ingin keluar dari kelas itu, karena Aku merasa aneh di ruangan dan selalu diperhatikan dengan pria yang belum Aku ketahui namanya.

Yah Memang sudah dua kali berbicara, yang pertama saat dia memberikan sapu tangan dan yang sekarang ini, pas makan, tapi kami belum saling mengenal.

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

hmmm... mulai menarik untuk dibaca🤔🤔

2022-10-22

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 chapter 1
3 chapter 2
4 chapter 3
5 chapter 4
6 chapter 5
7 chapter 6
8 chapter 7
9 chapter 8
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 Minta Ijin Nenek
21 Tiba-tiba Ayu berlari
22 Apapun itu Asal Nenek Bahagia
23 Cerita Reza
24 Cerita Reza 2
25 Kemarahan Reza
26 Wanita Spesial
27 Tidur Bersama
28 Ketakutan Ayu
29 Harapan Nenek
30 Berpamitan
31 Cerita Nenek
32 Calon Imam ku
33 Kekhawatiran Nenek
34 Pertanyaan Reza
35 Ayu Bersedih
36 Merasa Tidak Nyaman
37 Kejadian Di Pesawat
38 Abuts Terdiam
39 Tersulut Emosi
40 Bertemu Ardi di Restoran
41 Pergi Ke Mall
42 Ada Apa Dengan Ayu?
43 Tertanya Kakak Sepupu
44 Dokter Farah Arzetty
45 Ternyata Tidur
46 Mengantar Ayu ke Asrama
47 Makan Bersama Di atas Tempat Tidur
48 Melepas Rindu
49 First Kiss
50 Terpesona Dengan Ketampanan Zidan
51 Ayu Lesu
52 Tidak Melihat Amanda
53 Amanda Demam
54 Amanda Sakit ...
55 Apartemen Zidan
56 Kepikiran Nenek
57 Harus Pulang Kampung
58 Bertemu Ayah
59 Kangen Reza
60 Nenek Sakit Apa?
61 Ide Perjodohan Amanda
62 Sup Ayam
63 Nenek Terjatuh
64 Permintaan Nenek Ayu
65 Zidan Salah Faham
66 Kangen Ayu
67 Kebingungan Ichal
68 Tidur Sendiri
69 Tidur Dalam Dekapan Ayah
70 Ayu Tegang
71 Ichal dan Reza
72 Perhatian Reza yang Mendebarkan
73 Misi Reza
74 Reza yang Pengertian
75 Masuk Berdua di Kamar Hotel
76 Kencing Celana
77 Mandi Bersama
78 Ayu Cemburu Buta
79 Permintaan Nenek Ayu
80 Mulai Nyaman
81 Ayu Pergi
82 Reza Berbicara Dengan Ayah
83 Mencari Ayu
84 Nenek Ayu Sakit Parah
85 Ayu Ngambek
86 Shock Jantung
87 Ayu Merasa Di Cuekin
88 Kembali ke Hotel Berdua
89 Tertidur Dalam Pelukan Reza
90 Malu Setengah Mati
91 Ruang IGD
92 Secarik Kertas Dari Nenek
93 Demi ke Bahagiaan Nenek
94 Satu Anggukan Dari Nenek
95 Nenek Menutup Mata Sebelum Akad Nikahku
96 Menangis Tanpa Suara
97 Malam Takziah
98 Cemburu di pagi Hari
99 Pemberian dari Nenek
100 Menuju Bandara
101 Tidak Bertemu Ibu Mertua
102 Ayu Merona Melihat Reza
103 Merasa Janggung
104 Berharap Semua Itu Hanya Mimpi
105 Debaran yang Muncul Tiba-tiba
106 Melihat Mahar Ayu
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Prolog
2
chapter 1
3
chapter 2
4
chapter 3
5
chapter 4
6
chapter 5
7
chapter 6
8
chapter 7
9
chapter 8
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
Minta Ijin Nenek
21
Tiba-tiba Ayu berlari
22
Apapun itu Asal Nenek Bahagia
23
Cerita Reza
24
Cerita Reza 2
25
Kemarahan Reza
26
Wanita Spesial
27
Tidur Bersama
28
Ketakutan Ayu
29
Harapan Nenek
30
Berpamitan
31
Cerita Nenek
32
Calon Imam ku
33
Kekhawatiran Nenek
34
Pertanyaan Reza
35
Ayu Bersedih
36
Merasa Tidak Nyaman
37
Kejadian Di Pesawat
38
Abuts Terdiam
39
Tersulut Emosi
40
Bertemu Ardi di Restoran
41
Pergi Ke Mall
42
Ada Apa Dengan Ayu?
43
Tertanya Kakak Sepupu
44
Dokter Farah Arzetty
45
Ternyata Tidur
46
Mengantar Ayu ke Asrama
47
Makan Bersama Di atas Tempat Tidur
48
Melepas Rindu
49
First Kiss
50
Terpesona Dengan Ketampanan Zidan
51
Ayu Lesu
52
Tidak Melihat Amanda
53
Amanda Demam
54
Amanda Sakit ...
55
Apartemen Zidan
56
Kepikiran Nenek
57
Harus Pulang Kampung
58
Bertemu Ayah
59
Kangen Reza
60
Nenek Sakit Apa?
61
Ide Perjodohan Amanda
62
Sup Ayam
63
Nenek Terjatuh
64
Permintaan Nenek Ayu
65
Zidan Salah Faham
66
Kangen Ayu
67
Kebingungan Ichal
68
Tidur Sendiri
69
Tidur Dalam Dekapan Ayah
70
Ayu Tegang
71
Ichal dan Reza
72
Perhatian Reza yang Mendebarkan
73
Misi Reza
74
Reza yang Pengertian
75
Masuk Berdua di Kamar Hotel
76
Kencing Celana
77
Mandi Bersama
78
Ayu Cemburu Buta
79
Permintaan Nenek Ayu
80
Mulai Nyaman
81
Ayu Pergi
82
Reza Berbicara Dengan Ayah
83
Mencari Ayu
84
Nenek Ayu Sakit Parah
85
Ayu Ngambek
86
Shock Jantung
87
Ayu Merasa Di Cuekin
88
Kembali ke Hotel Berdua
89
Tertidur Dalam Pelukan Reza
90
Malu Setengah Mati
91
Ruang IGD
92
Secarik Kertas Dari Nenek
93
Demi ke Bahagiaan Nenek
94
Satu Anggukan Dari Nenek
95
Nenek Menutup Mata Sebelum Akad Nikahku
96
Menangis Tanpa Suara
97
Malam Takziah
98
Cemburu di pagi Hari
99
Pemberian dari Nenek
100
Menuju Bandara
101
Tidak Bertemu Ibu Mertua
102
Ayu Merona Melihat Reza
103
Merasa Janggung
104
Berharap Semua Itu Hanya Mimpi
105
Debaran yang Muncul Tiba-tiba
106
Melihat Mahar Ayu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!