***
Didalam mobil Ayu Nur Anandita tidur dengan nyaman dan nyenyak,
"dasar gadis kecil" gumam Mas Reza
karena tiba-tiba dia merasakan kepala Anandita sudah bersandar dipundaknya,
"tidurlah dengan nyaman gadis kecilku" kata Mas Reza lagi, sambil memegang kepala Anandita dan memperbaiki posisinya agar gadis disampingnya tidak terbangun.
Mas Reza berusaha duduk dengan nyaman dan tidak banyak bergerak, tapi tiba-tiba Anandita mengeluarkan suara seperti sedang merintih,
suara rintihan pertama, Reza abaikan begitu saja dan tetap fokus melihat jalanan didepan, sekali-kali dia melihat Anandita lewat kaca spion didepan Pak Supirnya.
Sampai, tidak begitu lama setelah rintihan pertama yang keluar dari mulut Anandita, tiba-tiba dia menangis sambil memeluk dan melingkarkan tangannya di perut Reza,
Karena merasa ada sesuatu yang sedang dialami gadis cantik yang sedang memeluknya, Reza dengan hati-hati menepuk-nepuk tangan yang melingkar di perutnya Sambil sebelah tangannya mengelus-elus kepala calon istrinya. Reza melakukannya seperti sedang menenangkan anak bayi.
"kamu pasti sedang bermimpi buruk gadis kecilku" gumam Mas Reza masih setia dengan posisinya,
Anandita masih nyaman dalam tidurnya walaupun sekali-kali masih terseduh-seduh.
"sebentar Aku akan tanya, kamu mimpi apa sampai merintih sayang". kata mas Reza dalam hati,
Dia tidak tegah membangunkan gadis mungil yang masih setia tidur bersandar dipundaknya.
Sambil senyum-senyum, membayangkan bagaimana reaksi gadis kecilnya kalau terbangun dalam posisih seintim ini dengan dirinya?,
"mungkin kalau dia bangun, Aku pura-pura tidur, biar dia tidak malu", gumam Mas Reza mencari ide-ide yang cemerlang.
Benar saja,
Tidak lama gadis yang bernama Ayu Nur Anandita, yang mulai sejak duduk berdampingan didalam pesawat, telah mencuri perhatiannya dan akan memanggil nya dengan panggilan Gadis Kecil, karena menurut Reza gadis itu sangat imut,
Yah wajah yang memiliki bibir tipis, hidung kecil, seperti ciri khas orang Asia, pipi yang chubby dan mata yang senduh serta Mulu mata yang lentik nan tebal.
Anandita terbangun setelah tidur hampir satu jam dipundak Reza,
"Emm..." bunyi leguhan tiba-tiba terdengar dari mulut Anandita, dengan buru-buru Reza memejamkan mata dan berpura-pura tertidur, agar gadis kecil disampingnya tidak malu.
*
"aduh, kenapa Aku tidak sadar telah memeluk dan tidur bersandar dengan laki-laki ini?" gumamku karena sudah merasa malu dan mungkin wajahku sudah memerah seperti buah tomat.
Dengan cepat Aku tarik tubuh dan memperbaiki posisi duduk ku kembali, seperti semula sebelum Aku tertidur,
Aku kembali menghadap ke arah jendela karena merasa sangat malu dan salah tingkah,
"Aku harus bicara apa dengan Mas Reza sebentar, apakah Aku harus minta maaf kepada nya karena sudah lancang tidur dan yang lebih parahnya lagi, telah memeluknya?" gumamku dalam hati karena bingung apa yang harus Aku lakukan jika seandainya Mas Reza bertanya.
"bagaimana kalau sebenarnya, dia marah-marah dan menganggap Aku wanita tidak benar?" tanyaku dalam hati sambil geleng-geleng kepala.
Aku menolehkan sedikit kepalaku kearah Mas Reza untuk melihat "apakah dia sudah bangun", Aku berniat untuk minta maaf.
"Uhh..." Ku hembuskan nafas lengah karena ternyata Mas Reza masih tertidur dan belum membuka matanya sama sekali.
"aduh... Aku harus gomong apa sama Mas Reza?... Mudah-mudahan saja dia tidak merasakan kalau tadi Aku tidur bersandar di bahu dan memeluknya", gumamku sambil garuk-garuk kepala yang sama sekali tidak gatal, hanya hatiku yang galau karena merasa sangat malu .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments