***
Sampai di Mension Reza
Langkah Pria yang diajak Reza kerumah berhenti tepat disamping mobil yang ditumpanginya, karena merasa tidak kenal dan merasa asing dirumah yang super duper mewah itu.
"Ayo masuk Mas, Nanti Aku perkenalkan dengan ayah dan ibuku, kalau mereka ada di rumah ya, tidak janji!" Ucap Reza dengan wajah seperti tidak happy.
"Oh, terimakasih Dek, tapi sepertinya, Aku tidak usah masuk, Aku pergi saja" ucap Mas Ichal.
"lho, kenapa Mas, ini rumah saya?" tanya Reza
dengan nadah suara yang agak ditinggikan, seperti tidak senang.
"takut orang tua Adik marah, nanti mereka mengirah Aku memanapatkan Adik" kata Mas Ichal.
" Tenang aja Mas, Ayah ibu Aku orang sibuk, nanti Aku bilang sama mereka kalau Mas adalah Teman baik saya" bujuk Reza lagi, sangat berharap Pria yang ada didepannya sekarang bisa menjadi temannya mulai sekarang, bisa menjadi teman berbagi dikalah dia merasa bosan di rumah saat ayah ibunya meninggalkannya keluar Kota bahkan keluar Negeri, Dia hanya tinggal dengan Asisten rumah tangganya.
"Ayo masuk Mas, Aku mohon, kalau Mas tidak betah disini, besok Mas boleh pergi ko' dari rumah ini," ucap Reza dengan penuh harap.
setelah pertemuan hari itu, hubungan Reza dengan Mas Ichal, atau lebih tepatnya Ayah dari Ayu Nur Anandita, menjadi Sahabat karib walau bedah usia, yang mana umur Reza baru 12 tahun sedangkan Usia Ichal sudah 25 tahun.
Mereka tinggal di Mension Reza dan bekerja di perusahaan ayah ayahnya, walau hanya sebentar bekerja Mas Ichal tetap menjalin komunikasi yang baik dengan Reza dan keluarganya, Sampai Mas Ichal meninggalkan Jakarta dan merantau ke Papua dengan alasan tidak cocok kerja di perusahaan.
***
"Mas Ichal kapan kita bisa bertemu dan bercanda lagi seperti dulu ya?" gumam Reza sambil melihat-lihat fhoto dirinya dan Ichal sewaktu dia masih SMP dulu.
Karena waktu sudah larut malam, Reza memejamkan matanya setelah meletakkan HPnya diatas nakas.
Besok dia akan ke rumah Neneknya Amanda, untuk mengajak gadis kecilnya jalan-jalan di Pantai salah satu tempat wisata favorit di kampungnya.
***
Pagi datang menyapa, Seorang pria terbangun dari tidur lelapnya, dia bangun dengan wajah yang sangat ceria.dan bergegas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
"Selamat pagi Dunia yang cerah, secerah hatiku", gumam Mas Reza sambil senyum-senyum memandangi wajahnya lewat pantulan kaca yang ada didepannya.
Dia sedang bersiap-siap untuk turun sarapan di lobi yang ada di penginapan itu.
Selesai Sarapan, dia kembali ke kamar untuk mengambil kunci mobil karena hari ini, dia akan menyetir sendiri, Supirnya dia suruh pulang istrahat.
*
sampai depan rumah Nenek Anandita Reza membunyikan klakson mobil, setelah itu dia turun dari mobilnya hendak menaiki Tangga, tiba-tiba ada suara yang menengurnya,
"Nak Reza mau ketemu Anandita ya?" tanya nenek tiba-tiba muncul dari belakang Reza
"ia Nek" jawab Reza berbalik badan menghadap ke arah nenek sambil menyerahkan paper bag yang berisi buah yang segaja mampir dibeli di jalan,
"tapi Anandita lagi demam nak, dari tadi subuh, kata Dia kepalanya pusing dan perutnya lagi sakit", kata nenek menjelaskan,
"Aku naik lihat boleh tidak Nek?, tanya mas Reza dengan raut wajah yang kecewa,
"Yah, gagal dong kencang pertamamu" gumam Reza sambil menaiki tangga untuk masuk ke rumah nenek.
"ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATU" ucap Reza sambil memasuki rumah dan duduk di ruang tamu.
"WAALAIKUM SALAM WARAHMATULLAHI WABARAKATU" jawab nenek yang baru memasuki rumah,
Reza merasa heran kenapa dia tidak mendengar suara gadis kecilnya?,
"Nek, Anandita ada dimana?" tanya Reza
"di kamarnya nak" jawab nenek singkat, sambil menuju dapur,
Reza melihat nenek masuk kedalam dapur, sambil melirik-lirik kamar, Dia bingung mau minta ijin masuk kamar Anandita, tapi nenek sudah duluan masuk kedapur,
"Kamar Anandita yang mana yah?" Gumamnya dalam hati,
Dengan perasaan gelisah, dia duduk dan mengeluarkan telpon genggamnya.
"ini minum dulu nak" kata nenek meletakkan Teh panas dan buah yang sudah ditaruh diatas piring.
"iya Nek, terimakasih" ucap Mas Reza
"Nek Aku bisa lihat Anandita tidak?" tanya Mas Reza, takut-takut nenek tidak membolehkan,
"Boleh nak, tapi sepertinya dia masih tertidur karena dari jam dua dini hari dia tidak tidur" kata nenek menjelaskan,
Dengan raut wajah yang penuh kekhawatiran Reza berdiri dari tempat duduknya,
"kamarnya yang mana Nek?" tanya Reza sebelum berjalan meninggalkan nenek,
"mari nak, nenek antar, takut nanti Anandita kangen, kalau melihat kamu ada di kamarnya seorang diri", kata nenek, berjalan didepan Mas Reza.
Reza mengikuti nenek masuk kedalam sebuah kamar yang menurut Dia, kamar itu sangat-sangat sederhana,
Sampai didalam kamar, Nenek duduk di tepi tempat tidur Anandita, sambil menggoyangkan bahu gadis kecil itu,
"Bangun Nak, ada Nak Reza mau bertemu dengan kamu"
Dengan pelan gadis itu membalikkan badan, sambil mengeluarkan suara yang khas baru bangun tidur,
"iya Nek, siapa?" tanya Anandita menghadap ke arah nenek,
"Selamat pagi Anandita" sapa Mas Reza basa-basi,
"Ahh... Pagi, Kamu bukannya orang yang kemarin Antar Aku pulang kesini... yang katanya sahabat ayahku yah???""" tanya Anandita duduk dengan raut wajah gugup sambil memegangi perutnya.
Bagaimana tidak gugup, didepannya sekarang ada pria sedang menatapnya, sedangkan dia masih dalam keadaan acak-acakan.
"iya, bagaimana kabar kamu?" tanya mas Reza,
"Nenek keluar dulu ya Nak, nenek mau cari ramuan" kata nenek berdiri dari duduknya
"iya Nek," jawab Anandita dan Reza berbarengan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments