***
Tak terasa pesawat pun tibah di Bandara Sultan Hasanuddin, para penumpang mengambil barang-barang mereka diatas kabin pesawat. sementara Aku masih duduk dengan tenang sambil memperhatikan mereka semua.
Lagian pria yang ada disampingku masih tinggal duduk juga, sementara ibu-ibu yang duduk sejajar dengan kami sudah berdiri dan ingin mengambil barangnya,
Tiba-tiba pria disampingku berdiri,
"Biar Aku saja yang ambilkan barangnya Bu, ibu tunjuk aja yang manah?" Kata pria itu
"Terimakasih nak" jawab ibu itu lalu perjalan menuju pintu pesawat dengan mendorong sebuah koper kecil.
"Kamu belum mau turun, penumpangnya sudah mau habis?" Tanya pria yang tidak Aku tau namanya itu.
"Ini juga sudah mau turun, Mas duluan aja" jawabku
"Ayo bareng aja" kata pria itu.
Kemudian dia berdiri dan Aku pun ikut berdiri dibelakangnya, tak lupa Aku mengambil paper bag yang tadi diberikan oleh Kak Abuts.
Aku berjalan tanpa menoleh kebelakang, yang ternyata Kak Abuts masih duduk sambil memperhatikan aku berjalan denga pria yang tadi duduk disampingku.
Dengan Wajah yang sulit difahami orang lain,
Abuts turun lewat pintu yang tadi kulalui. Berharap bisa menemui Aku sebelum Aku dijemput oleh sahabat ayahku.
Tapi harapannya tidak menjadi kenyataan karena tidak lama setelah Aku sampai ketempat pengambilan barang Bangasi, koperku sudah datang dan Aku langsung mengambilnya.
Setelah mengambil koper, Aku keluar sambil melihat-lihat sekitar berharap Sahabat Ayahku ada didepan pintu kedatangan dan mengenali diriku, karena jujur Aku belum tau wajah sahabat ayahku itu.
"Ayu Nur Anandita ya?" Tanya seseorang dari belakangku,
Spontan Aku menoleh kebelakang sambil mencari sumber suara,
"Ia Mas, Aku Ayu Nur Anandita" jawabku canggung, takut Aku salah dengar,
"Anaknya Ichal yang sekarang kerja di Papua?" Tanya pria itu lagi
"Ia, Maaf Mas tau Aku dan Ayah Aku dari mana?" Tanyaku heran,
Bagaimana tidak?, Ternyata pria ini adalah laki-laki yang duduk bersebelahan dengan diriku pas diatas pesawat.
"Aku sahabat ayahmu, kenalkan, Nama Aku Reza, dan Aku ditugaskan mengantarkan mu sampai rumah dengan selamat" jawab pria tadi dengan wajah ceria,
"Oh, terimakasih Mas" jawabku singkat
"Mari ikut, mobil ada disana" kata pria itu berlalu meninggalkan Aku sambil membawah sebuah koper kecil ditangannya.
Dengan perasaan was-was, Aku mengikuti pria tadi, dalam hati Aku takut ditipu, apalagi ini dikota besar, dengan diriku yang memang baru pertamakali keluar dan pergi jauh dari tempat kelahiran ku di desa.
Boleh dikata Aku adalah gadis desa yang pergi menuntut ilmu di kota Metropolitan dengan mengandalkan Beasiswa,
Dengan cita-cita "suatu saat nanti Aku bisa membanggakan keluargaku, terutama nenek dan ayahku"
Aku ingin punya kerja yang bagus dan menghasilkan uang yang banyak agar bisa membawah nenek naik pesawat.
"Kenapa melamun Anandita?" Tanya sahabat ayahku tiba-tiba
"M...maaf Mas" hanya itu kata-kata yang keluar dari mulutku.
Dengan langkah yang cepat Aku mengejar sahabat ayahku, karena langkahnya terlalu lebar dibanding langkahku. Dengan berlari-lari kecil akhirnya Aku bisa sejajar dengan Laki-laki yang katanya sahabat ayahku itu.
Kami berdua berjalan menuju mobil yang sudah ada ditempat parkir Tampa berbicara,
Sekali-kali Aku memperhatikan Laki-laki yang kadang berada di depanku.
"Duh... rasanya capek banget, mana pria yang katanya sahabat ayahku jalannya cepat banget lagi" keluhku dalam hati, sambil terus mengikuti kemana pun sahabat ayahku melangkah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Devi Handayani
kira kira yg jadi suami ayu siap yaa??🙄🤔
2022-10-23
1