Yang tersembunyi dibalik Awan kelabu

...❄️...

...❄️...

...❄️...

Setelah mengambil kembali mobil miliknya yang terparkir didalam basemen Klub, Cole langsung kembali ke apartemen.

Meskipun masih dalam pengaruh alkohol, Cole tidak bisa begitu saja meninggalkan mobil kesayangan miliknya.

Selama ini Cole sudah bekerja keras untuk mendapatkan apa yang ia impikan sejak dulu.

Meskipun keluarga nya terbilang mampu dan sejak kecil Cole selalu hidup berkecukupan, namun dengan harga dirinya, Cole ingin memiliki semua dengan kerja keras nya sendiri.

Karena itulah Cole bekerja lebih keras dari orang lain dan juga sedikit bersenang-senang bersama dengan para sahabatnya. Bisa dibilang Cole sedang menikmati hidup.

Dan sepertinya, sekarang Cole harus mengistirahatkan tubuhnya. Raganya terlalu lelah untuk pergi bekerja. Setidaknya untuk saat ini.

Setelah semua yang terjadi, Cole menyadari jika tidak seharusnya ia mabuk sampai tak sadarkan diri seperti itu.

Pesta yang dibuat Steve memang sedikit berlebihan, tapi dirinya lah yang tak bisa mengontrol dirinya hingga lepas kendali. Payah.

"Sepertinya aku harus mandi." Cole melepaskan pakaian dan langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan seluruh tubuhnya yang berbau asap rokok dan juga alkohol.

Setelah benar-benar bersih, Cole mengeringkan tubuhnya dan hanya mengenakan piyama, lalu kembali membaringkan tubuhnya keatas ranjang.

Helaan nafas penuh kelegaan langsung menyelimuti tubuh Cole saat punggungnya menyentuh atas ranjang yang begitu empuk dan nyaman. Rasanya semalam tidurnya tidak cukup nyenyak.

Bagaimana bisa terlelap, jika di dalam mimpinya Cole sedang melakukan sesuatu yang menakjubkan. Cole memimpikan Aileen, mimpi basah yang terasa begitu nyata.

Cole tersenyum, "Sepertinya aku terlalu merindukan wanita itu. Padahal kami tidak begitu dekat sebelumnya, tapi tetap saja," Cole menggeleng sambil tersenyum. Rasanya ia sedang bertransformasi menjadi pria yang konyol.

"Aku sudah gila."

Saat berbaring, Cole memaksa dirinya untuk tidur, tapi rasa kantuk terasa begitu sulit untuk didapatkan dan otak kecilnya selalu saja memerintahkan Cole untuk melakukan satu hal yang benar-benar penting, yaitu menghubungi Aileen.

Tak ingin mengabaikan peringatan kecil pada otaknya, Cole mengambil handphone nya kemudian menghidupkan smartphone tersebut untuk menemukan nomor Aileen.

Cole tersenyum saat melihat nama yang ia ketik di sana, buru-buru Cole menekan dial panggil. Rasanya ia sudah tak sabar ingin mendengar suara Aileen.

Dan ada satu hal yang perlu dipertegas tentang apa yang ia sadari pagi ini. Cole memiliki satu dorongan aneh dalam dirinya yang terus mengatakan jika sebelumnya ia telah melakukan sesuatu yang keliru, meskipun Cole sendiri tidak ingat apa sesuatu yang terus mengganjal dalam hatinya.

Hal itulah yang membuat Cole merasa gelisah. Ia ingin memastikan semuanya dengan bicara langsung dengan Aileen.

"Hallo?" suara di seberang sana menjawab panggilan Cole. Tapi Cole tahu bahwa itu bukan suara Aileen. "Dimana Aileen?" tanyanya merasa gelisah.

Cole bahkan bangun dari posisi awalnya yang sedang berbaring sambil menunggu jawaban dari Sarah. Apa Aileen tak ingin bicara padaku? karena itulah Sarah yang menjawab?

"Nona sedang rapat tuan. Akan saya sampaikan jika anda menelpon nona." kata Sarah yang saat ini tengah berbicara menggantikan Aileen.

Syukurlah. Perasaan Cole sedikit lega, meskipun tidak sepenuhnya. Setidaknya Aileen bukan dengan sengaja tidak menjawab panggilan nya.

"Benarkah? baiklah. Katakan padanya kalau aku menunggu panggilannya kembali." Meskipun merasa sedikit kecewa, tapi Cole tidak bisa berbuat apa-apa. Aileen sedang bekerja dan mereka memang tidak bisa bicara sekarang.

"Baik tuan, akan saya sampaikan seperti yang anda katakan."

Setelah panggilan itu berakhir, Cole hanya bisa menatap ponselnya sambil bertanya-tanya kapan Aileen akan membalas panggilan nya.

"Sepertinya kau tidak mendengarkan perkataan ku." gumam Cole karena mengetahui jika Aileen sedang sibuk dengan semua pekerjaannya meskipun Cole sudah mengatakan untuk mengambil cuti lebih cepat.

"Hei, ini aku. Aku menghubungi mu, tapi Sarah yang menjawab. Tolong telpon aku saat kau senggang. Aku merindukan mu. ps. Jangan terlalu lelah." tulis Cole lalu mengirimkannya pada Aileen.

Setelah itu, barulah Cole merasa jika matanya kian terasa berat. Rasa kantuk menyerbu dirinya tanpa bisa dihindari lagi, kali ini ia benar-benar tertidur.

...❄️...

...Sementara itu......

"Nona, aku sudah melakukan seperti yang anda perintahkan." kata Sarah mengembalikan ponsel yang ada ditangannya pada pemilik yang sebenarnya. Ponsel itu adalah ponsel yang baru saja di hubungi oleh Cole beberapa saat lalu.

"Hem. Terimakasih Sarah. Kau bisa keluar sekarang. Aku akan memanggil mu lagi kalau nanti Cole menelpon lagi." perintah Aileen mengabaikan fakta bahwa calon suaminya itu baru saja mencari dirinya. Perasaan Aileen sedang tidak baik-baik saja.

Sepertinya hormonnya sedang terganggu, dan saat ini ia sedang merasa terlalu emosional. Aileen tak ingin membiarkan kekacauan menguasai dirinya.

"Ada pesan juga nona." kata Sarah saat melihat layar ponsel Aileen kembali menyala. Tapi Aileen masih diam saja.

Wanita itu hanya menyibukkan dirinya dengan memeriksa semua berkas yang sebelumnya bahkan sudah diselesaikan.

Sarah hanya bisa mengamati. Melihat Aileen yang tak melakukan apapun dan hanya diam sejak pagi membuat perasaan Sarah menjadi tak nyaman.

Tugasnya adalah melindungi Aileen dan membereskan segala sesuatu yang menghalanginya nona mudanya itu.

"Apa anda baik-baik saja nona? apa ada yang bisa ku lakukan lagi untuk anda? atau barangkali anda masih memikirkan apa yang sebenarnya terjadi dengan tuan Cole."

"Aku bisa mencari tahu semuanya dengan rinci, atau mungkin kalau nona mau, aku bisa membereskan wanita itu sekarang juga." kata Sarah bersungguh-sungguh.

Sarah merasa tak rela jika ada yang membuat nona nya menjadi seperti sekarang.

Aileen yang biasa selalu tertawa dan juga ceria, meskipun kadang menyebalkan, kini berubah menjadi sosok yang sangat diam. Dan itu membuat Sarah khawatir dibandingkan waktu Aileen membuat masalah besar dengan para klien.

Untuk sesaat Aileen menghela nafas panjang, lalu berbalik untuk menatap Sarah dengan tatapan kosong tak berarti.

"Apa menurut mu aku terlalu lemah sebagai wanita, Sarah? ataukah aku terlalu mudah untuk dikasihani?" tanya Aileen dengan sorot mata yang sulit untuk Sarah artikan. Sarah bergeming.

"Tidak nona. Aku tidak bermaksud begitu. Hanya saja.."

"Aku tidak apa-apa Sarah. Lagi pula aku tidak memiliki perasaan apapun pada Cole. Kalaupun kami menikah itu hanya demi tanggung jawabnya pada anak ini, itu saja." Jelas Aileen tak ingin berdebat.

"Aku tidak marah ataupun merasa terluka. Hanya sedikit..tapi itu bukan masalah. Aku bisa mengatasi nya." mata Aileen mulai berkaca-kaca.

Ia tahu seharusnya ia diam saja. Seharusnya Aileen tidak mengatakan apapun, sehingga jantung nya tidak akan berdenyut seperti ini..

Setidaknya, jika saja mulutnya tetap diam, Aileen bisa menahan semua perasaan yang tak mengenakan yang terus mengusik hati dan pikirannya.

"Cole bisa melakukan apa saja yang ia inginkan. Meskipun menurut ku ini bukanlah hal yang benar, lalu apa yang bisa ku perbuat? itu adalah hak nya.

Aku bukanlah siapa-siapa. Aku saja yang terlalu bodoh." Aileen menutup wajahnya yang menangis.

"Nona,-

"Siapkan mobil untuk ku." katanya mencegah Sarah kembali bersuara. "Kita harus pergi ke bandara. Aku akan pergi ke hotel cabang yang ada Boston. Aku akan menenangkan diri di sana." perintah Aileen beralih jauh dari topik yang sebelumnya.

Yang ada dipikiran Aileen saat ini hanyalah tentang bagaimana caranya agar ia tidak bertemu dengan Cole. Aileen tidak ingin bicara ataupun bertemu dengan calon suaminya, itu saja.

Jika ia bertemu atau bicara dengan Cole sekarang, mungkin saja Aileen akan mengatakan sesuatu yang akan ia sesali dikemudian hari. Karena itulah ia harus pergi sekarang.

Aileen mengemasi barang-barang pribadi yang ia bawa tadi pagi. Lalu menghubungi orang kepercayaan nya..

"Nona, anda yakin ingin pergi kesana? Boston terlalu jauh untuk anda. Bagaimana dengan tuan Dave, haruskah aku memberitahu tuan tentang rencana kepergian anda?" kata Sarah yang sekali lagi mulai khawatir dengan keputusan tiba-tiba yang dibuat Aileen.

"Aku bisa bicara dengan papa Dave sekarang juga kalau aku mau Sarah." Aileen bersikeras.

"Siapkan saja semua keperluan ku. Biarkan aku yang mengurus sisanya." Jika sudah seperti ini, maka Sarah hanya bisa menuruti perintah yang diterimanya.

"Baik nona. Akan saya siapkan sekarang juga."

Setelah Sarah pergi, Aileen mengambil ponsel lain yang ada di laci meja kerjanya. Ia menghidupkan ponsel itu dan menghubungi papanya, Dave Marsden.

"Halo papa Dave. Aku sedang di bandara sekarang Aku akan pergi ke Boston, aku akan menemui papa di sana." kata Aileen singkat. "Baiklah sayang. Pastikan Sarah ikut bersama mu."

"Baik papa Dave. Sampai nanti." Setelah memutuskan panggilan itu, Aileen meninggalkan ponsel yang Cole hubungi sebelumnya di dalam laci dan menguncinya. Untuk sementara, Aileen benar-benar ingin menjaga jarak dari pria yang bernama Cole Maxim.

...❄️...

"Aku Cole Maxim. Apa direktur kalian ada ditempat?" tanya Cole pada resepsionis hotel milik Aileen.

"Maaf tuan. Nona belum kembali dari perjalanan dinasnya." lagi. Cole lagi-lagi mendapatkan jawaban yang sama.

"Benarkah? Apa kalian tahu kemana perjalanan dinasnya?"

"Tidak tuan. Nona tidak mengatakan itu pada kami." jawab petugas di meja resepsionis. Sepertinya kali ini Cole harus kembali kecewa. Alhasil, Cole hanya bisa menghela nafas berat.

Ini sudah ketiga kalinya Cole pergi ke hotel milik Aileen. Bahkan ia juga pergi ke beberapa hotel berbeda selama dua minggu terakhir untuk mencari dimana keberadaan wanita itu.

Namun hasil yang Cole dapatkan selalu sama. Aileen tidak ada dimana pun seberapa keras ia mencari wanita itu. Tidak peduli jika hari pernikahan mereka tinggal beberapa hari lagi.

Cole juga sudah mencari Aileen kerumah utama milik keluarga Marsden, tetapi di sana ia juga tidak bertemu dengan siapapun kecuali kepala pelayan yang menjaga rumah itu.

Nomor yang anda tuju sedang tidak tersedia. Silahkan hubungi beberapa saat lagi..

"Dimana kau sebenarnya Aileen? kenapa aku tidak bisa menghubungi mu sama sekali." Cole merasa seperti sedang dicampakkan dengan alasan yang tidak jelas. Ia dibuang begitu saja, bahkan tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Apa aku benar-benar telah mengacaukan semuanya?" Karena tidak mendapatkan hasil apapun tentang Aileen, Cole pun memutuskan untuk kembali ke kantor. Ia butuh pengalihan, dan satu-satunya keahlian Cole hanyalah bekerja.

Tapi sesampainya didepan kantor, Cole sudah ditunggu oleh seseorang yang tidak ia kenali..

"Tuan, wanita ini bersikeras ingin bertemu dengan anda. Bahkan ia menolak untuk menunggu diruang tunggu." satpam yang berjaga di depan pintu memberitahukan pada Cole.

Cole hanya mengernyit saat wanita itu menghampiri dirinya dengan begitu berani. "Kau..?" wanita itu semakin mendekati Cole.

Rambutnya berwarna coklat menyala, dengan riasan yang terlihat cocok dengan apa yang wanita itu kenakan pada tubuhnya. Meskipun terlihat cantik tapi tak bisa menandingi kecantikan Aileen.

Cole mengernyit, karena ia merasa familiar dengan wajah wanita tersebut..

"Masih ingat aku? Megan." katanya mengulurkan tangan. Dan saat itu juga Cole ingat pernah melihat wanita itu dimana.. di apartemen pagi itu. Saat ia tersadar dari mabuk beratnya.

"Kau, apa yang kau lakukan di sini?" kata Cole dengan tatapan tak suka. Tapi wanita di depannya tidak merasa terintimidasi sedikitpun.

"Kau ingin kita bicara di sini atau diluar saja?" kata Megan tersenyum menggoda.

"Diluar saja." putus Cole. Ia tak ingin mengundang banyak perhatian dari para karyawannya karena kehadiran Megan di kantornya.

"Mobilku atau mobilmu?"

"Mobil masing-masing saja." kata Cole bernada sinis. "Baiklah. Kau putuskan tempatnya." turut Megan tersenyum saat masuk ke dalam mobil.

Setelah masuk, Cole kembali melajukan mobilnya meninggalkan kantor. Ia menuju ke salah satu restoran yang tidak jauh dari kantor miliknya.

Saat tiba di restoran pun, Cole dan Megan masuk secara terpisah..

"Ada apa kau mencari ku?" tanya Cole tanpa berbasa-basi. Melihat Cole yang seperti itu Megan langsung tersenyum.

"Aku suka cara mu. Setidaknya aku tidak perlu membuang-buang waktuku dan juga waktu mu yang berharga." katanya.

"Aku butuh uang." kata Megan dengan kepercayaan bahwa Cole akan memberikan apa yang minta. Cole mengernyit tak suka melihat cara wanita itu bicara pada dirinya.

"Uang yang kau berikan hari itu memang cukup. Hanya saja aku membutuhkan uang lagi."

"Dan kenapa aku harus memberikan uang padamu?" balasnya sinis. Cole sedang tidak berniat meladeni hal-hal seperti ini.

Pikirannya sudah cukup dibuat kalut oleh Aileen, Cole tidak ingin lagi ada hal-hal lain mengganggunya.

"Karena kau yang mengatakan dengan mulut mu sendiri bahwa aku hanya perlu mencari mu kalau aku membutuhkan uang lagi." sahut Megan bersikeras.

Mendengar itu Cole hanya tertawa. Sepertinya hari itu ia benar-benar terlalu mabuk. "Bukankah tidak terjadi apapun diantara kita? dan aku rasa, uang yang aku berikan sudah lebih dari cukup untuk membayar jasa mu malam itu. Benarkan?"

Kali ini Megan lah yang tertawa sinis mendengar penolakan tidak langsung Cole, "Cih. Aku tahu kalau pria seperti kalian akan mudah melarikan diri, karena itu aku sudah menyiapkan semuanya sebelum pria seperti kalian mencuci tangan tanpa merasa bersalah sedikitpun." Cole mengernyit tak suka saat harga dirinya mulai dipermainkan.

"Apa maksud mu?" Cole bukanlah pria yang mudah terintimidasi. Namun perkataan wanita di depannya seperti sedang merendahkan dirinya.

Megan mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan satu video singkat pada Cole. "Lihatlah sendiri, apa kau pikir malam itu memang tidak terjadi sesuatu diantara kita? pikirkan saja sendiri." Megan menghidupkan rokoknya dan meniupkan asapnya pada Cole.

"Dan jangan coba-coba untuk menghapusnya. Aku sudah membuat salinannya di beberapa tempat." peringat Megan sambil tersenyum.

Cole mengepalkan tangannya marah saat melihat video dirinya yang bercumbu dengan wanita itu di rekam dan dijadikan senjata untuk memeras dirinya. Sialan..

Seharusnya video seperti itu bukanlah masalah bagi Megan. Karena ia sendiri tak tau berapa sering pria asing masuk ke kamarnya untuk menghangatkan ranjang yang selalu terasa dingin itu.

Tapi Megan tau, bahwa video itu akan berguna jika digunakan pada orang yang tepat, seperti Cole..

"Berapa banyak yang kau inginkan?" kata Cole dengan suara menahan marah.

"Berikan saja seperti yang kau berikan sebelumnya. Dan mungkin ini bukan yang terakhir." kata Megan tersenyum senang karena mendapatkan keinginannya dengan mudah.

Tanpa banyak bicara, Cole langsung menyerahkan tisu dan pulpen pada Megan, "Tulis saja nomor rekening mu. Aku akan mentransfer nya sekarang juga." kata Cole. Tanpa berlama-lama Megan pun melakukan seperti yang Cole perintahkan.

Dan setelahnya, Cole mengirimkan sejumlah uang seperti yang Megan minta. "Terimakasih. Senang bekerja sama dengan mu, Cole. Lain kali, kau bisa mendatangi ku jika kau ingin mengingat semua yang terjadi pada kita malam itu. Dan satu lagi.. aku suka dirimu yang begitu liar dan mendominasi." Megan tersenyum.. "Kau tahu dimana harus mencari ku, bukan? bye.."

Setelah mendapatkan keinginannya, Megan langsung keluar dari restoran meninggalkan Cole seorang diri.

Cole yang masih tak habis pikir dengan apa yang terjadi pada dirinya saat itu hanya bisa menggeleng heran. Seperti kata ibunya, semua pria memang berpotensi menjadi seorang bajingan. Dan begitulah dirinya sekarang,

"Aku harus bagaimana?" Uang bukanlah segalanya bagi Cole, hanya saja yang menjadi beban pikirannya saat ini adalah bagaimana jika video itu sampai tersebar dan semakin menghancurkan dirinya.

Belum lagi ia menyelesaikan satu masalah, sekarang masalah lain justru sedang menjerat dirinya..

Sialan!

...❄️...

...❄️...

...❄️...

Terpopuler

Comments

🐝⃞⃟𝕾𝕳𝕸𝖗𝕼𝖎𝖚𝖖𝖎𝖚🦐⚔️⃠

🐝⃞⃟𝕾𝕳𝕸𝖗𝕼𝖎𝖚𝖖𝖎𝖚🦐⚔️⃠

ngk ada yg komen ini

2022-08-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!