...❄️...
...❄️...
...❄️...
"Apa ini tempatnya?" tanya Aileen. Keduanya sudah tiba di tempat yang Cole maksudkan. Lokasi gedung pernikahan yang berada cukup jauh dari perkotaan.
Sekitar dua jam perjalanan. Dan lokasi yang dipilih Cole ternyata adalah sebuah resort yang berada di pinggir pantai Vegas.
"Ya, di sini tempatnya." Cole tersenyum. "Aku memilih nya dengan mempertimbangkan banyak hal. Dan menurut ku tempat ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat pernikahan kita. Bagaimana, apa kau suka?"
Aileen belum pernah pergi ke resort yang berada di pinggir pantai seperti ini. Selama ini ia hanya mengunjungi hotel-hotel berbintang, dan pertemuan-pertemuan yang dilakukannya pun selalu di hotel-hotel berbintang yang ada di jantung ibu kota.
Ia tak pernah pergi ketempat-tempat asing dengan alasan keselamatan, dan Aileen mematuhi itu.
Dan ini adalah pertama kalinya bagi Aileen melihat secara langsung deburan ombak yang menghantam dinding pantai. Bahkan pasir putih yang luas membentang di sepanjang mata memandang.
Pemandangan yang cantik dari laut yang berwarna biru kristal membuat perasaan Aileen benar-benar nyaman saat berdiri diatas sana. "Tempat ini sangat indah, Cole." Aileen menyukai pilihan calon suaminya.
"Kalau begitu aku akan mengajak mu berkeliling. Anggap saja ini sebagai kencan pertama kita sebelum menjadi suami istri." Aileen cukup menyukai gagasan tersebut. Karena selama ini mereka memang hanyalah sebatas orang asing.
Akan terdengar aneh jika orang-orang tahu mereka menikah tanpa pernah berkencan sekalipun. Tapi itu hanyalah rahasia mereka.
"Baiklah tuan Cole Maxim. Aku akan menyerahkan kencan pertama kita padamu." sahut Aileen senang.
Cole pun menggandeng tangan Aileen dan menuntun wanita itu untuk mulai berkeliling. Kedua akan melihat-lihat tempat dimana pernikahan mereka akan berlangsung nantinya.
"Bagaimana kau bisa menemukan tempat seindah ini?" Aileen baru pertama kali melihat laut yang begitu cantik, dan ia sendiri pun baru tahu jika Vegas memiliki tempat seperti ini.
"Mudah saja." sahut Cole, pria itu tersenyum. "Aku hanya memikirkan apa saja yang mungkin bisa membuat mu terkesan, karena itulah aku memilih tempat ini. Dan ternyata kau benar-benar menyukainya. Aku merasa lega."
Ada sedikit rasa bangga dalam diri Cole saat ia bisa membuat Aileen tersenyum dengan takjub seperti saat ini. Baginya, hal itu adalah sebuah pencapaian.
"Terimakasih atas usaha mu Cole. Aku benar-benar suka. Tempat ini sangat cantik." ucap Aileen penuh kekaguman. Meskipun terdengar sederhana dan juga jujur, perlakuan Cole membuat Aileen merasa istimewa.
Pria yang melakukan sesuatu dengan mempertimbangkan keinginannya, memang hanyalah Cole saja.
Entah bagaimana, pria itu seakan tahu apa yang benar-benar ia butuhkan saat ini. Padahal sebelumnya, ia hanya ingin membuat Cole menikahi dirinya saja meskipun pernikahan itu tanpa adanya cinta diantara mereka.
Tapi jika Cole semanis ini, rasanya tidak mungkin jika Aileen tidak tersentuh oleh perlakuan pria itu.
Terlebih lagi, mereka telah melakukan banyak hal.. dan kata orang asing di saat ini terdengar aneh bagi hubungan yang sudah sering berbagi kehangatan seperti mereka..
...❄️...
Setelah dua kali menaiki kereta gantung, yang pertama kali mereka lihat adalah bangunan berbentuk kastel dengan dekorasi modern yang dibangun di atas perbukitan.
Kata Cole, di sanalah Altar mereka nanti berada. Aileen cukup terkejut saat Cole mengatakan hal tersebut, karena menurutnya pastilah akan cukup melelahkan untuk berjalan ke sana sambil mengenakan gaun pengantin.
Tapi kekhawatiran Aileen tentang hal itu juga bisa langsung terbaca oleh Cole, dan yang mengejutkan lagi, Cole mengatakan, jika di sebelah Kastel terdapat helipad, dan ia tidak perlu khawatir pada hari pernikahan nanti.
Sungguh mengejutkan, karena pria itu sampai memikirkan semuanya sampai seperti ini.
"Kau suka? bukankah tempat mengagumkan?"
"Aku tidak tahu apakah ini sebuah pernikahan atau sebuah pertunjukan, rasanya seperti tidak nyata."
"Kau terlalu berlebihan Aileen. Semua ini pantas untuk mu. Bahkan menurut ku, jauh lebih baik dari inipun pantas untuk hari bahagia kita." sela Cole.
Aileen berpaling dan menatap Cole. Pria itu masih saja menggenggam tangannya dengan hangat, "Apa kau bahagia menikah dengan ku?" gumam Aileen.
Cole sedikit terkejut atas pertanyaan tersebut, "Maksud ku, bukankah kau menikahi ku hanya karena anak ini, jadi jangan lakukan sesuatu yang terlalu berlebihan." tambah Aileen lagi.
Cole mengerti apa yang dikhawatirkan Aileen saat ini, tapi tetap saja, meskipun begitu, ia ingin memberikan semua yang terbaik dihari pernikahan mereka nanti.
Cole melingkarkan tangannya dan meraih tubuh Aileen agar bisa lebih dekat dengan dirinya, "Aku menyukai mu. Meskipun kau pikir ucapan ku ini seperti main-main. Tapi sungguh, aku menyukai mu Aileen."
Mendengar pengakuan Cole dada Aileen kembali berdebar.. ini adalah kali pertama ia mendengar pengakuan pria itu pada dirinya.
"Sekarang kau sudah merasa lebih baik?" Cole tersenyum. Begitu juga dengan Aileen.
"Hem. Terimakasih."
Setelah melihat kastel tersebut, mereka juga melihat beberapa tempat, Cole menunjukkan pada Aileen dimana saja tempat-tempat yang akan mereka gunakan.
Dan sepertinya, Aileen bisa menyimpulkan jika Cole hampir menggunakan seluruh resort sebagai tempat acara pernikahan mereka nanti.
Mulai dari tempat altar pernikahan, tempat resepsi, tempat tamu-tamu menginap, bahkan tempat-tempat khusus yang menyediakan layanan VVIP bagi para tamu undangan.
Meskipun menurutnya sedikit berlebihan, tapi Aileen menyukai pilihan Cole. Pria itu benar-benar memilih semuanya dengan pertimbangan yang sempurna.
"Apa ada yang kurang lagi? kau memikirkan sesuatu?" Cole berpaling pada Aileen sambil terus memegang tangan wanita itu.
Aileen menggeleng. "Kau bahkan sudah melakukan sesuatu yang berlebihan Cole. Aku saja tidak terpikirkan bahwa pernikahan kita akan seperti ini. Aku hanya memikirkan sesuatu yang sederhana dan tidak terlalu merepotkan." aku Aileen.
"Mana bisa seperti itu Aileen." sela Cole cepat. "Bukankah sudah ku katakan sebelumnya, kalau pernikahan ini adalah sesuatu yang dilakukan sekali seumur hidup. Mana mungkin aku memberikan sesuatu yang biasa saja padamu. Meskipun kau bersikeras sekali pun, aku tetap akan menyiapkan sesuatu yang bisa kau ingat selamanya. Itu keinginan ku."
"Padahal kau tidak perlu melakukan sampai seperti itu Cole. Tidak seperti inipun aku tetap akan mengingat semuanya, terlebih lagi karena kau adalah ayah dari bayi ini."
Aileen tahu bahwa ini bukan saatnya untuk mengatakan hal-hal yang emosional seperti ini, hanya saja Cole selalu bisa menyentuh sisi itu dari dirinya.
Membuat Aileen ingin mengatakan semuanya, tanpa ada yang ingin ia sembunyikan. Ia ingin Cole tahu semua pendapat nya tentang pria itu.
Betapa baik, dan manisnya perlakuan pria itu pada dirinya. "Kau tidak tahu bagaimana bersyukurnya aku karena sudah bertemu dengan mu Aileen."
...❄️...
Setelah keduanya selesai melihat-lihat, Cole kembali memperhatikan jam di tangannya. Ia masih mengingat peringatan Sarah padanya untuk mengurus makanan dan vitamin Aileen yang saat ini tengah mengandung.
"Aileen, di sana ada tempat yang menyuguhkan pemandangan laut yang cukup bagus sebagai tempat istirahat. Kau mau kesana?" ajak Cole. Keduanya kembali ke kereta gantung. "Apa tempatnya jauh?"
"Tidak. Kau mau?" Tentu saja Aileen tidak menolak. Sejak tadi kakinya sudah terasa pegal. Mereka berdua sudah berjalan cukup jauh untuk mengelilingi resort.
Dan sekarang ia memang membutuhkan istirahat. Terlebih lagi, perutnya sudah mulai terasa perih.
"Hem. Ayo kita kesana." turut Aileen. Sambil terus memegangi tangan Aileen, Cole menuntun wanita itu untuk pergi ke salah satu tempat yang menjorok langsung ke pinggir pantai.
Sebuah bangunan yang seperti pondok, hanya saja memiliki fasilitas yang lengkap di dalamnya.
"Kau istirahat saja di sini. Aku akan pergi untuk memesan makan siang." kata Cole. Mendengar kata makanan, mata Aileen langsung berbinar. "Apa ada sesuatu yang kau inginkan?"
"Apa saja boleh, asalkan ada daging, sayur, dan juga buah-buahan. Apa mereka memilikinya?" tanya Aileen. Cole tersenyum. Sepertinya saat ini Aileen memang membutuhkan makanan.
"Tentu saja. Aku akan memesan semuanya untuk mu. Ada lagi yang kau inginkan lainnya?" Aileen berpikir sejenak. Sejak tadi ada sesuatu yang terus mengusik pikirannya. "Apakah di sini juga menyediakan gurita?"
"Gurita?"
"Hem. Sepertinya, makan gurita bakar sambil melihat laut akan membuat rasanya lebih nikmat." ucap Aileen. Sejak tadi, yang ada di pikiran Aileen hanyalah gurita, gurita, dan gurita.. padahal sebelumnya ia tidak pernah memakan binatang laut yang satu itu.
Tapi entah kenapa, saat melihat laut yang begitu luas, yang ada dalam bayangan Aileen hanyalah daging gurita yang dipanggang dengan saos khusus.. nikmatnya.
"Baiklah. Akan ku tanyakan. Aku harap mereka memilikinya." Mendengar hal itu, mata Aileen kembali berbinar. Ia sungguh tidak sabar untuk merasakan daging gurita bakar di yang meleleh didalam mulutnya.
"Cole..?"
"Ya..?"
"Ku mohon katakan pada mereka agar jangan terlalu lama. Aku lapar." ucap Aileen, tersipu. Cole tertawa kecil melihat wajah manja Aileen. "Baiklah. Tidak akan lama." Ini adalah hal baru untuk Cole.
"Tolong pesankan juga desert untuk ku, aku ingin sesuatu yang dingin terbuat dari coklat dan keju." tambah Aileen. "Baiklah, akan ku pesankan semuanya." Cole baru tahu jika wanita hamil seperti Aileen memiliki selera makan yang cukup luar biasa.
Setelah meninggalkan Aileen , Cole langsung memesan semua makanan yang Aileen sebutkan sebelumnya. Setelahnya, ia buru-buru kembali ke mobil untuk mengambil tas yang Sarah titipkan sebelumnya.
...Sarah, kau tahu aku kemana? kami pergi ke resort dan melihat pantai. Tempat ini sungguh cantik. Dan aku ingin makan gurita bakar....
...Ps. Cole sedang memesannya untuk ku. - Kirim....
...❄️...
Sambil menunggu semua makan siangnya, Aileen memilih untuk beristirahat di salah satu kursi panjang yang menghadap ke laut lepas.
Kakinya yang terasa pegal di naikkan ke atas, lalu ia juga menyenderkan punggungnya diatas bantalan.
Meskipun masih belum terlihat, Aileen bisa merasakan sesuatu yang bergerak dalam perutnya.
"Apa kau juga lapar bayi kecil? Daddy mu sedang memesankan makanan. Jadi tunggulah sebentar. Oke?" Aileen meregangkan tangannya, menghela nafas, lalu menutup matanya.
"Sebelum itu, ayo kita istirahat sejenak. Mommy mu ini sedang kelelahan. Kau juga pasti lelah kan?"
Setelah mengambil tas yang tertinggal di mobil, Cole kembali menemui Aileen. Dari depan pintu ia melihat Aileen yang sedang berbaring di atas kursi.
Dengan gerakan perlahan, Cole pergi ke ruang khusus untuk membuat susu dan menyiapkan vitamin untuk Aileen.
Nona harus meminumnya tepat pukul 12 siang nanti. Cole mengingat kata-kata Sarah tersebut. Dan berhubung sebentar lagi jam 12, ia pun membuat susu sesuai dengan petunjuk yang ada di sana.
Setelah siap, Cole membawanya pada Aileen. Tapi sepertinya, wanita itu sedang tertidur. Cole meletakkan susunya ditangannya, lalu dengan perlahan duduk di samping Aileen.
Sementara Aileen terpejam, Cole mencium bibir gadis itu beberapa kali.. bahkan Cole juga beberapa kali memainkan tangannya di bagian sensitif milik Aileen.. dan anehnya wanita itu tidak terganggu sedikit pun..
Hanya suara lenguhan-lenguhan yang mirip dengan rintihan penuh kenikmatan yang keluar dari bibir Aileen.. Cole tersenyum. Ia harus menahan dirinya.
Meskipun menyukai hal tersebut, tapi ia tidak akan melakukan nya sekarang. Tidak di saat Aileen harus menghabiskan susu dan juga vitamin nya..
"Aileen.. bangun.. Kau harus minum susu mu." panggil Cole. Aileen tidak menjawab. Wanita itu hanya melenguh, dan memindahkan sedikit posisinya. "Aileen...?" sekali lagi Cole mencoba.
Tapi kali ini ia tidak hanya memanggil, tapi juga menepuk-nepuk pundak Aileen.
"Nanti saja Sarah.. Aku lelah." gumam Aileen. Mendengar gumaman tak jelas Aileen, Cole masih berusaha. Ditambah lagi waktu sudah menunjukkan tepat pukul 12 siang..
Bersamaan dengan itu, para pelayan pun mulai mengantarkan semua makanan yang Cole pesan Sebelumnya..
Meskipun mata Aileen tertutup rapat, tapi ternyata hidung nya masih terlalu sensitif saat mencium bau makanan yang bertiup bersamaan dengan deru ombak...
Perut Aileen yang memang sudah keroncongan menariknya kuat untuk kembali dari alam bawah sadarnya..
"Ah, sepertinya makanannya datang. Aku lapar." gumam Aileen yang langsung bangun dari posisi berbaring. Di depan wanita itu, Cole hanya bisa mendengus sambil tertawa kecil.
Tingkah laku Aileen selalu saja berhasil membuat Cole terkesima. Tidak hanya cantik, sisi Aileen yang menggemaskan seperti ini adalah hiburan yang membuat Cole semakin menyukai wanita itu.
"Kau sudah bangun?" celetuk Cole. Aileen bergeming. "Aku memanggil mu berulang-ulang tapi kau tidak bergeming sedikitpun. Tapi saat makanan datang, matamu langsung terbuka. Sepertinya, panggilan ku tak sehebat bau semua makanan itu." gumam Cole.
"Kau di sini? aku tidak tahu kau datang. Maaf kalau aku tidak mendengar mum" ucap Aileen, malu. Tapi saat ini ia tidak punya waktu untuk itu. Perutnya benar-benar sudah berdemo minta di isi.
"Ini, minum dulu susu dan vitamin mu. Setelah itu baru kita makan." kata Cole menyuguhkan gelas di depan Aileen. "Kau menyiapkan ini?" tanyanya, haru. "Terimakasih."
"Siapa lagi yang akan mengurus mu kalau bukan aku? Sarah sudah menyerahkan mu padaku, jadi aku harus melakukan tugas ku dengan baik juga." Ada sedikit rasa bangga dalam diri Cole saat ia menyiapkan semua itu untuk Aileen.
Rasanya, mereka seperti pasangan sungguhan. Pasangan yang bahagia dan saling menjaga..
"Hem. Sekali lagi terimakasih, Cole."
Ini adalah perjalanan serta kencan pertama yang cukup mengesankan bagi keduanya..
...Sepertinya aku tidak salah saat memilih mu sebagai pasangan ku malam itu.......
...you driving me crazy.....
...❄️...
...❄️...
...❄️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
🐝⃞⃟𝕾𝕳𝕸𝖗𝕼𝖎𝖚𝖖𝖎𝖚🦐⚔️⃠
hadir lagi
2022-08-09
1