O'N'S

...❄️...

...❄️...

...❄️...

Setelah menyelesaikan beberapa pertemuan penting dan juga menandatangani kontrak kerja sama yang bernilai puluhan juta dollar, di sinilah Cole sekarang.

Berada di salah satu Club' termahal di Vegas, berkumpul bersama para sahabat dan juga rekan-rekan kerjanya.

Malam ini Cole akan merayakan keberhasilan dari pencapaian bulanan perusahaan yang meningkat hampir lima puluh persen dari bulan sebelumnya, yang artinya, Cole sudah berhasil mencetak rekor baru lainnya.

Perusahaan milik Cole mampu mengalahkan puluhan perusahaan yang juga sama-sama baru berkembang.

Untuk diketahui saja, wajah dan nama Cole akhir-akhir ini selalu menjadi langganan di majalah forbes. Bisa dikatakan, ia hampir sama seperti seorang selebriti dunia bisnis.

"Cole, angkat gelasmu kawan. Ini adalah keberhasilan ketiga kita.." Daren tersenyum penuh antusias saat mengajak orang-orang untuk bersulang.

Dengan senang hati Cole mengambil gelasnya dan mengangkat gelas itu cukup tinggi, "Untuk keberhasilan perusahaan, dan untuk kejayaan kita bersama" Ucap Cole.

...Tosss........

Bahkan setelah itu ada banyak tos.. berikutnya yang membuat Cole entah berapa banyak mengangkat sloki miliknya.

Tentu saja itu bukan masalah besar bagi Cole. Ia adalah pria yang bugar dan juga memiliki toleransi yang cukup tinggi pada alkohol.

Hanya beberapa botol saja tidak akan membuat dirinya mabuk. Ia bisa mengatasi semua ini bahkan jika mereka berpesta sepanjang malam.

"Permisi." Suara seorang perempuan menyela hiruk pikuk tawa yang cukup ramai dimeja milik Cole dan rombongannya. Hampir setiap mata memandang pada sosok yang baru saja bersuara itu.

Wanita dengan setelan berwarna hitam layaknya seorang pengawal.

"Hai nona. Ada perlu apa?" Steve yang juga merupakan anggota dari rombongan Cole menghampiri wanita yang berdiri tegap ditengah-tengah kawanan. Jelas terlihat seperti wanita tangguh.

Sarah. Wanita yang berdiri di sana adalah dirinya, dan tentu saja alasan nya berada di sana adalah karena pekerjaan. Ralat. Permintaan nonanya.

"Maaf menyela acara kalian, aku tahu ini sedikit tidak sopan, tapi aku memiliki sedikit urusan dengan orang itu." Sarah menunjuk pada Cole.

Cole mengangkat kepalanya, melihat ke sekitar, dan banyak juga dari mereka yang sedang melihat pada dirinya sambil tersenyum menggoda, seolah-olah mereka tahu apa yang baru saja atau selanjutnya akan terjadi.

"Aku?" Cole bersuara acuh. "Aku tidak mengenalmu. Bahkan ku rasa ini kali pertama kita bertemu, jadi urusan apa yang mungkin terjadi diantara kita?" Cole masih tidak ingin beranjak dari tempat duduknya yang nyaman.

Lagi pula ini adalah acara kantor, dan dia di sini hanya untuk minum-minum, bukan untuk hal lain, dan jika ada wanita yang membutuhkan dirinya, mungkin ia tidak akan keberatan, jika wanita itu sesuai dengan standar seorang Cole Maxim.

Ah bisa gila. Pesona ini. Apa aku memang setampan itu? Cih.

"Ini tentang pekerjaan. Tuan saya ingin bertemu dengan anda." jawab Sarah. Ia mengatakan hal yang sebenarnya. Ini bukanlah tipu muslihat atau salah satu cara untuk menjerat seorang pria muda.

Sarah benar-benar meminta pria itu pergi bersamanya hanya karena Aileen mengatakan jika ia menginginkan pria itu.

"Tuan saya berada diruang VVIP yang tidak jauh dari ruangan anda. Jadi bisakah anda ikut bersama saya sebentar." kata Sarah lagi.

Sepertinya saat itu semua orang menganggap jika hal itu benar-benar tentang pekerjaan dan bukan tentang tawaran lainnya.

Cole diam sesaat. Ia sedikit tertarik karena wanita didepannya mengatakan sesuatu tentang menghasilkan uang.

Selama ini Cole tidak pernah menolak meskipun hanya sebuah pekerjaan bernilai kecil, karena baginya ada banyak cara tak terduga untuk melebarkan sayap. Dan mungkin saja, malam ini adalah salah satu kesempatan baiknya.

"Baiklah." kata Cole membuat keputusan. Sebelum pergi terlebih dahulu Cole mengeluarkan kredit Card untuk ditinggalkan pada Darren.

"Aku pergi sebentar. Ku tinggalkan kartu ini. Katakan juga pada Steve. Silahkan nikmati minuman sepuasnya." Cole tersenyum lalu merapikan jas nya dan pergi.

Jika ini benar-benar tentang pekerjaan, maka Cole harus bisa menunjukkan sikap terhormat. Ia tidak sabar untuk bertemu dengan tamu VVIP yang dimaksud.

"Silahkan ikuti saya tuan." Sarah memandu Cole untuk ikut bersamanya tanpa curiga sedikitpun.

Namun bukannya mendatangi ruang VVIP seperti katanya, Sarah justru membawa Cole ketempat yang berbeda. Presiden suite. Cole sempat membaca tulisan itu sebelumnya. Cole mengernyit samar.

"Apa ini tempatnya?" tanya Cole merasa aneh dengan tujuan mereka. Karena sebelumnya wanita itu mengatakan ruang VVIP. Sarah berbalik, tersenyum samar, "Maafkan aku tuan."

Dalam sekejap, Cole sudah tumbang didepan Sarah. Wanita itu memukul titik vital pada tengkuk Cole untuk membuatnya tumbang.

Dengan cepat Sarah memasukkan tubuh Cole ke dalam kamar lalu meletakkan nya diatas ranjang.

Sarah juga mengambil tali yang sebelumnya sudah ia siapkan. Di bukannya Jas pria itu, kemudian di ikatnya kedua tangan Cole membentang dikedua sisi ranjang.

Yang ada dipikiran Sarah adalah; dengan mengikat pria itu, nona nya akan aman. Sarah sempat menggeleng singkat setelah melihat hasil dari perbuatannya.

Pertama kalinya dalam hidup Sarah mengerjakan tugas seperti ini. Terutama terhadap pria biasa. Semoga saja apa yang dilakukannya bisa memuaskan Aileen.

"Permainan macam apa ini? lama-lama aku bisa gila." gumam Sarah sebelum pergi meninggalkan Cole yang sudah tidak sadarkan diri.

...❄️...

Di ruang VVIP, Aileen masih terkulai lemas diatas sofa. Antara sadar dan tidak Aileen bisa mengenali kehadiran Sarah tepat berdiri dihadapannya.

"Kau kembali?" Aileen tertawa kecil, sambil menunjuk dengan tangannya yang lemas. "Nona, mari ikut saya. Hadiah anda sudah siap." kata Sarah membopong tubuh Aileen.

"Hadiah apa? apa ini hari ulang tahun ku?" Aileen mengernyit sambil bergumam tidak jelas. Sarah membiarkan Aileen mengoceh dalam perjalanannya.

Setibanya di depan pintu, Sarah menyuruh Aileen untuk masuk kedalam. "Aku sudah melakukan seperti yang anda minta nona. Pria itu ada di dalam sana." kata Sarah.

Sekali lagi Aileen hanya mengernyit bingung, tapi ia terlalu mabuk untuk mencerna maksud dari perkataan Sarah.

"Ya.. ya.. baiklah. Kau sudah melakukan yang terbaik Sarah." puji Aileen kemudian masuk ke kamar yang didalamnya sudah tersedia pria yang terikat oleh tali.

Sementara Sarah sendiri langsung berjaga di depan pintu.

Saat masuk lebih dalam, Aileen bisa melihat semua lebih jelas karena ruangan itu disinari oleh penerangan yang cukup.

"Apa kamar ini milikku? Aileen tertawa. "Aku baru minum sebentar, Sarah sudah menyuruhku untuk tidur. Membosankan!" gerutunya lagi.

Sebelum naik ke atas ranjang, Aileen terlebih dahulu membasuh wajahnya. Meskipun masih dipengaruhi oleh alkohol tapi Aileen sudah merasa jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Wah.. kepalaku. Jangan berputar. Jangan bergerak." Aileen mematung.

"Kenapa lantai nya jadi seperti ini." Penglihatan Aileen juga jadi terganggu. Alkohol sialan.."Aku tidak akan minum lagi."

Setelah keluar dari kamar mandi, Aileen melepaskan sepatu dan juga membuka semua pakaiannya.

Ini adalah kebiasaan wanita itu sebelum tidur. Di dalam kamar pribadinya, Aileen bisa melakukan apapun.

Namun sebelum naik ke atas ranjang, Aileen kembali mematung saat melihat sosok yang ada didepannya. "Wah.." Gadis itu tertawa takjub. "Bagaimana bisa dia ada diatas tempat tidur ku."

Aileen melihat sosok yang begitu menggoda sedang terikat tak berdaya di atas ranjangnya.

Sama persis seperti adegan dalam film bergenre action yang terkadang ia tonton, tapi kali ini bukan pemeran wanita yang terikat tak berdaya diatas sana, melainkan sang pemeran pria. Aileen suka melihat semua ini. Ini adalah salah satu fantasinya.

Mungkin karena sedang dalam pengaruh alkohol, Aileen tak merasa malu sedikitpun walau tahu dirinya dalam keadaan polos.

Aileen merangkak perlahan keatas tempat tidur, menyingkap selimut dan masuk ke dalamnya hingga begitu dekat dengan pria yang saat ini sedang terikat. Tubuhnya yang tadi kedinginan, sedikit menghangat.

"Wah apa ini patung? atau ini sama dengan boneka yang sedang banyak digunakan orang-orang diluar sana?"

Aileen menyentuh sejengkal demi sejengkal tubuh itu, setiap bagian yang membuat dirinya penasaran. Tubuh itu bergerak, dan terasa hangat.

Aileen tertawa. "Ini nyata. Tapi siapa yang melakukan ini padamu? Sarah?" Aileen kembali berpikir. Hadiah.

"Ah... apa kau ini hadiahku yang dimaksudkan Sarah?" Aileen kembali merasa takjub.

Setelah mengamati lebih dekat, Aileen benar-benar terpukau. Wajah pria didepannya sangat tampan. Bahkan otot-otot perutnya terasa begitu keras dan begitu nyata.

Tangan Aileen membuka satu per satu kancing kemeja yang masih terkancing, "Karena kau hadiah ku, itu artinya aku bisa menyentuhmu sesuka hati."

Inilah masalahnya jika memiliki tubuh seorang wanita dewasa tapi tak pernah menjalin hubungan dengan semestinya.

Rasa penasaran Aileen mulai memuncak..

Setelah membuka semua kancing kemeja pria didepannya, sekali lagi Aileen kembali takjub.

Apa yang di pikirkan nya selama ini benar adanya. Semua yang ada di depan matanya terlihat begitu seksi dan menggoda.

Aileen terpukau. Sekali lagi ia dibuat takjub dengan sesuatu yang begitu nyata di depan matanya.

Tak pernah terpikirkan oleh Aileen jika Sarah bisa melakukan hal seperti ini. Dan pria yang ada di depannya bukanlah makhluk mitos. Aileen kembali tertawa. "Aku juga bukan vampir."

Pria didepannya itu memang mengeluarkan wangi yang berbeda. "Kau hanya akan menatapnya?" suara serak terdengar di telinga Aileen.

Sedetik kemudian tatapan tajam namun begitu memikat mengunci dirinya. Wajah Aileen memanas. Manik itu begitu indah. Tapi hanya sampai disitu..

Aileen cemberut, lalu setelah nya ia kembali tertawa lagi. "Kau bisa bicara rupanya. Ini jauh lebih baik." gumam Aileen masih tidak menyadari situasi diantara mereka.

Sialan. Kepala ku!

Cole yang melihat seorang wanita tanpa busana merangkak di depan matanya benar-benar tak bisa berkata-kata.

Awalnya Cole benar-benar terkejut, tapi saat Cole mencium bau alkohol yang segar dalam hembusan nafas gadis itu, ia tahu bahwa mereka sedang tidak dalam kondisi sadar sepenuhnya.

Meskipun bagian belakangnya tertutup selimut yang tebal, Cole bisa merasakan dengan jelas kehangatan yang menyelimuti mereka berdua. Wanita yang ada diatas kedua kakinya membuat Cole merasakan sesuatu..

"Kau mabuk." kata Cole masih menatap tajam Aileen. Walau bagaimanapun Cole tidak ingin menurunkan kewaspadaannya.

Aileen mengendus-endus tubuh Cole. "Kau juga. Kita sama." Sahut Aileen. Sesekali kepala Aileen terkulai lemas dengan mata yang hampir terpejam. Cole terpaku. Bulu mata itu begitu panjang dan lentik.

Cole bisa mengartikan sekarang, jika wanita yang didepannya ini sama seperti dirinya. Apakah ini jenis kesenangan yang baru?

Awalnya Cole mengira jika wanita itu adalah seorang wanita penghibur, atau wanita yang dikirim seseorang untuk mencari tahu sedikit tentang rencana atau apapun itu yang berhubungan dengan rahasia perusahaannya.

Seperti wanita-wanita yang bertugas untuk memanipulasi pria dengan tubuh ****. Begitu pikir Cole.

Tapi setelah diamati lebih jauh, wanita didepannya tampak berbeda. Wanita ini memiliki sesuatu dalam dirinya yang membuat Cole bisa kehilangan akal sehat hanya dalam waktu singkat.

Aileen bergeming. Atau lebih tepatnya, ia mengamati meskipun dengan kesadaran yang minim.

Dan hal itu membuat Cole merasa frustasi. Diperhatikan seperti ini benar-benar membuat darahnya mendidih.

Apalagi saat mata Cole melihat bagian tubuh Aileen yang begitu polos. Ya Tuhan, ini benar-benar cobaan bagi dirinya. Rasanya bisa gila.

"Cium saja aku." kata Cole dengan suara yang hampir tercekat. Dalam situasi sekarang, ia tidak perlu lagi mengembalikan kesadaran. Wanita yang ada di diatasnya adalah miliknya.

"Cium? maksud mu aku?" Aileen mendekat dan mendudukkan dirinya tepat diantara kedua kaki Cole. Sial. Gadis itu wangi. Dan aroma tubuh Aileen mulai menghipnotis Cole sepenuhnya.

Cole mengumpat dalam hati. Gerakan Aileen membuat Cole merasa terprovokasi. "Begini?" Aileen menyatukan bibirnya dengan bibir Cole dan ******* bibir itu untuk sesaat. Aileen memperlakukan bibir Cole sama seperti lollipop.

"Aku tidak tahu kalau rasanya akan seperti ini." gumam Aileen. "Bibir mu manis dan beraroma. Aku suka." Aileen kembali mencium Cole.

Bibirnya yang lembut menghisap dan juga menjelajahi setiap sudut yang bisa ditemukan.

Ini luar biasa. Pikir Aileen. Rasa manis dan nikmat menyatu secara bersamaan. Aileen menyukai rasa itu.

Atau lebih tepatnya, Aileen menyukai rasa pria ini. Cole seperti hidangan pembuka yang sangat menggugah selera. Aileen ingin mencicipinya lagi dan lagi..

"Kau suka? apa benar seperti yang ku lakukan?" Damn. lagi-lagi Cole mengumpat. Kenapa harus dilepaskan. Ia belum puas merasakan bibir hangat dan basah itu di mulutnya. Cole ingin dicium lebih dalam dan intim.

Nafas Cole berubah cepat, dengan aliran darahnya yang juga semakin melaju. Cole sudah terseret dalam arus yang begitu deras, sudah tidak ada lagi kesempatan untuk menyelamatkan diri.

"Bisa tolong lepaskan tanganku? akan sulit menikmati semuanya dengan kondisi seperti ini." ujar Cole membujuk Aileen.

"Kau ingin aku melepaskan ikatan mu? tapi kau adalah hadiah milikku? kenapa aku yang harus menuruti perkataan mu."

Selama ini orang-orang lah yang selalu menuruti perkataan Aileen. Orang-orang akan memuji, bahkan menjilat dirinya agar mendapatkan perhatian dari seorang Aileen. Tidak ada yang berani memerintah dirinya.

Jadi ia tidak memiliki alasan untuk melakukan apa yang dikatakan pria itu. Cole menggeleng. Kepalanya tiba-tiba saja seperti dihantam bata yang keras.

Jika kau ingin tahu hal tersulit yang ada di dunia ini, maka jawabannya adalah berurusan dengan seorang wanita seperti ini.

"Aku tahu. Aku adalah milikmu. Aku hanya ingin berbaring dengan nyaman. Jadi, kumohon lepaskan tanganku." kata Cole lagi merendahkan suaranya.

Sialan. Miliknya sudah begitu sesak di dalam sana bahkan nyaris terasa sakit. Kau harus bertahan buddy.

Akan ku pastikan kau mendapatkan yang seharusnya. Tapi sebelum itu aku harus membujuknya dulu. Cole berkompromi dengan dirinya sendiri.

"Apa kau pernah melakukan ini sebelumnya?" tanya Cole menyelidik. Ia takut kalau-kalau ia akan melecehkan seorang wanita dibawah umur.

Aileen diam. Tapi Setelahnya ia tertawa. "Apa aku harus pernah sebelumnya untuk bisa bermain dengan mu?" gumam Aileen masih tak bisa berpikir dengan jernih.

Cole mengernyit. Tapi ini bukanlah saat yang tepat untuk memikirkan orang lain. Jikapun ada yang salah di sini, maka wanita itulah yang salah bukan dirinya, sebab Cole adalah korban. Dirinyalah yang sedang terikat, bukan wanita didepannya..

"Kalau begitu begini saja." kata Cole lagi. "Tolong lepaskan kain yang tersisa di tubuhku. Rasanya sangat menggangu."

Ini adalah perintah ketiga yang diterima Aileen. Gadis itu mendengus lalu memundurkan bokongnya yang polos.

"Maksud mu ini." tangan Aileen dengan lincah menyentuh dan mencari kancing kecil yang bersembunyi dibalik kain yang Cole kenakan.

Setelah melakukan bagiannya, perhatian Aileen teralihkan karena benda asing didepannya, mulut Aileen kembali terbuka karena kagum.

"Kau lihat? kita sudah banyak membuang waktu percuma." Cole kembali bersuara.

"Boleh ku sentuh?" sudah cukup lama Aileen merasa penasaran dengan hal-hal seperti ini. Sungguh sesuatu yang unik. Terasa keras dan berotot. Benar-benar membuat Aileen terpesona.

Ukuran nya bahkan sangat ideal. Nyaris sama dengan yang selama ini ia bayangkan. Bahkan Aileen kembali dibuat terkesima dengan gerakan tangannya yang begitu luwes. Apa aku memang berbakat?

Sementara seseorang yang masih terikat tak berdaya tidak bisa lagi menyembunyikan suara tertahan yang sudah berada diujung lidahnya.

Tak tahukah wanita itu apa yang sedang diperbuatnya? Cole ingin meledak.

"Lakukan apa saja yang kau mau. Tapi tolong, sebelum itu, cium aku lagi." kali ini bukan sebuah perintah tapi sebuah permohonan yang menyiksa.

Cole sudah tidak perduli lagi. Mau terikat ataupun tergantung, yang terpenting adalah membebaskan miliknya.

Tanpa berpikir panjang, Aileen langsung menghampiri Cole dan kembali mencium serta ******* bibir pria itu. Bibir yang juga menimbulkan sensasi aneh pada tubuhnya sendiri.

Dengan sigap kaki Cole menarik tubuh Aileen dan memerangkap gadis itu dalam dirinya.

Suara nafas yang memburu bahkan rintihan tak tertahankan memenuhi seluruh ruangan.

Tubuh Cole berkeringat begitu juga dengan Aileen. "Sekarang giliran ku. Biarkan aku yang melakukan bagian ku untuk mu, nona." suara Cole terdengar serak dan dalam.

Cole melihat Aileen dengan tatapan berkabut, ia sudah berada diluar kendali. Binatang buas yang selama ini tertidur, sudah mulai terbangun sepenuhnya. Sudah bukan waktunya lagi untuk bermain-main.

Apalagi Cole begitu penasaran bagaimana rasanya menyentuh wanita itu dibawah tangannya yang besar. Cole ingin menyentuh kulit yang mengkilat dan basah yang sejak tadi terus menggodanya.

"Kau ingin menyentuh ku?" tanya Aileen dengan suara yang menghancurkan gerbang pertahanan terakhir milik Cole. "Ku mohon lepaskan ikatan ini sekarang juga, sayang.."

Karena kebutuhan yang sama, Aileen melepaskan tali yang mengikat kedua tangan Cole.

Dan tidak butuh waktu lama, keadaan sudah berbalik. Kali ini Cole lah akan menunjukkan sisi dominannya.

Dengan Cole yang menjulang tinggi diatasnya, Aileen bahkan tak merasa takut sedikitpun.

Baginya ini seperti sebuah mimpi yang dipenuhi dengan fantasi yang luar biasa. Miliknya bahkan sudah berdenyut hebat.

Cole yang sudah lepas kendali menatap wanita itu penuh kekaguman, rona merah menjalar di sekujur tubuh Aileen. Sangat cantik. Baru kali ini Cole menemukan wanita yang benar-benar ideal dengan seleranya.

"Biarkan aku yang menuntun mu. Kali ini, tak akan ku biarkan kau melupakan namaku." Cole tersenyum samar kemudian mengecup setiap senti dari bagian tubuh Aileen yang terekspos.

"Kau punya nama?" suara Aileen terdengar bergetar. Cole berhenti sejenak, "Tentu saja. Cole. Nama ku Cole."

Tubuh wanita dibawahnya bergetar. Ini adalah ledakan terdahsyat dalam hidup Aileen.

"Rasakan semua ini. Kenali aku dalam setiap sentuhan ku, biarkan aku mendengar kau meneriakkan namaku lewat bibir manis mu itu..

"Cole..." Aileen tersenyum samar.. "Aku suka namamu."

...❄️...

...❄️...

...❄️...

Terpopuler

Comments

🐝⃞⃟𝕾𝕳𝕸𝖗𝕼𝖎𝖚𝖖𝖎𝖚🦐⚔️⃠

🐝⃞⃟𝕾𝕳𝕸𝖗𝕼𝖎𝖚𝖖𝖎𝖚🦐⚔️⃠

lanjuuuuutkan

2022-07-11

1

ℋℐᎯτυs

ℋℐᎯτυs

up lg thor

2022-07-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!