Banyak kisah romansa novel yang diawali dengan One Night Stand. Entah itu bersama orang yang di kenal, atau tidak. Kisah seperti itu, kebanyakan prianya akan mencoba bertanggung jawab dengan menikahi si gadis, atau si gadis yang menuntut tanggung jawab. Namun kisah ini, justru terlalu absurd untuk dijabarkan.
Hanya karena ceplok telor, Lizi harus bertanggung jawab penuh atas kecerobohannya. Korban yang merasa dirugikan pun, menuntut agar Lizi menikahinya.
Tawaran dari Farez sebenarnya tidak terlalu mustahil, mengingat akibat dari perbuatan Lizi yang mungkin akan merugikan Farez. Lagi pula, itu hanya berjalan enam bulan saja dan tidak lebih.
Lizi membutuhkan beberapa saat untuk berpikir. Kali ini, dia tidak perlu kayang atau koprol agar otaknya encer. Dia hanya berdiri dengan dua kaki dan mata yang menatap Farez.
"Enam bulan ya, Pak. Aku juga mau perjanjian Pra-Nikah!"
"Perjanjian Pra-Nikah? Gak masalah!" Farez mengulurkan tangan, mengajak Lizi berjabat tangan.
Kesepakatan telah dibuat. Kini Lizi mulai menyusun sederet permintaannya. Memilih untuk menikah dengan pria yang sebenarnya tidak begitu asing baginya. Membuat Lizi berpikir extra karena tidak mau dirugikan.
Enam bulan pun, dia harus bisa memanfaatkannya dengan baik.
Namun setelah di pikir-pikir secara terinci, dia baru menyadari sesuatu yang penting.
Kenapa harus memberikan indekos ini padaku?
Berpikir keras pun dia belum juga menemukan jawabannya. Bahkan saat dia kayang, atau memposisikan kepalanya di bawah.
Sudahlah, ngapain pusing? Lagipula dia juga sudah sepakat tentang perjanjian pra-nikah.
Lizi masih duduk di kasur dan fokus memandangi laptopnya. Jemari lentik miliknya tak henti-hentinya mengetik. Entah, apa saja yang diketik di sana, dia tampak begitu serius, bahkan lebih serius dibanding saat menonton drama atau film blue.
Sampai, dering ponsel berhasil mengganggu konsentrasinya.
"Siapa sih ah, ganggu aja," gerutunya mengambil ponsel yang dia letakkan di atas kasur.
Mata Lizi langsung melotot, melihat nama yang tertera di layar ponselnya. "Gaswat, si pak duda!"
"Ha-hallo, Pak."
"Belikan aku ketoprak!"
Singkat, padat, dan jelas. Namun berhasil membuat Lizi kesal hingga mengepalkan tangannya kuat-kuat.
"Pak, aplikasi Sapipod lagi banyak diskon loh, cashback juga."
"Gak seenak punya Mang Udin!"
Lizi mengelus dada sambil menghela napas kasar saat mendengar jawaban Farez. Alih-alih marah, dia justru menggoda Farez dengan memelintir sedikit responnya tadi.
"Punya Mang Udin? Oh … Bapak udah pernah icip icip ya?" godanya sambil menahan tawa, karena mencoba membayangkan ujung dari pelangi.
"Ngak, tapi Pio pernah. Dia juga sempet kasih review. Mau tau gimana review-nya?" Farez menjelaskan tentang Pio, teman satu indekos, yang ternyata adalah seorang Janda.
"Gimana, Pak?" tanya Lizi dengan polos.
"Besok dicoba aja deh. Aku yang jadi bahannya!"
Seketika, isi kepala yang sempat tersendat oleh pasal-pasal Pra-nikah, kini menjadi lancar. Dia akhirnya mengerti akan maksud dari perkataan Farez. Namun belum sempat Lizi mengelak, Farez sudah terburu berteriak kencang.
"Buruan beli ketoprak!" seru Farez yang kemudian mengakhiri panggilan.
Mendapat teriakan seperti itu, telinga Lizi tentu saja berdenging. Ia bahkan sampai melempar ponselnya lalu mengusap-usap telinga dengan jari telunjuk.
Duda tua bangkotan sialan!
Liat aja besok, gue remes-remes tuh si Juno, biar tambah kusut!
Huh!
Meski pada awalnya kesal, pada akhirnya gadis itu tetap berangkat pergi juga, hanya untuk sebungkus ketoprak.
...☆TBC☆...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Julia Juliawati
aduh nie duren bikin meleleh 🤣🤣
2024-12-26
0
🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ
remas aja Liz , kalau perlu bantuan hubungi aku ya 😂
2024-01-07
3
lestari saja💕
asli pasangan anehhhhh
2023-12-14
0