Di Bawah cahaya bulan yang temaram, langit cerah lengkap dengan bintang gemerlap. Cahaya lampu yang bersinar menerangi dua insan di bawahnya, seakan acuh akan rasa sakit yang di alami Farez.
Lizi terlihat panik, sesekali menggigit kuku sambil menggerakkan satu kakinya. "Duh, Pak. Kita ke dokter aja yuk!" ucapnya tegang, melihat Farez masih terdiam dengan gigi yang mengerat kuat.
Farez meraih tangan Lizi, mencengkramnya kuat-kuat hingga wanita itu hanya bisa meringis, memperlihatkan gigi-gigi putih yang tersusun rapi.
"Dokter mana yang buka tengah malem gini? bawa aku masuk ke dalam!" ucap Farez terbata-bata, merasakan sensasi ngilu yang menjalar hebat.
Lizi mencoba memapah Farez, membantunya masuk ke dalam rumah. Sudah dua tahun ia tinggal disana, tapi baru kali ini Lizi masuk ke dalam rumah milik pemilik kos.
Dilihat-lihat, rumah kecil dengan dua lantai tampak bersih dan rapi. Semua barang juga perabotannya tertata dengan baik. Sama sekali tidak mirip rumah seorang pria.
Makan apa sih nih orang, berat banget badannya.
Lizi berusaha menstabilkan langkahnya, sambil membantu Farez duduk di sofa.
Tragedi yang dialami Farez beserta dengan penderitaannya, hanya lelaki saja yang mampu memahaminya. Perempuan, terutama Lizi pun tidak mengetahui penderitaan diantara dua butir telur dan sosis, yang entah bagian mana lebih sakit.
Melihat Farez merintih kesakitan, Lizi merasa tidak enak hati. Ia sempat berinisiatif untuk mengompres bagian Farez yang terluka.
"Kamu gila? Aagh- - cari dokter dokter buat besok!" teriak Farez lantang, sesekali mendesah, merasakan ngilu yang masih menjalar. "Kamu harus tanggung jawab, Zi!"
"Iya, Pak. Saya tanggung jawab kok." Lizi tidak dapat menghindar. Bagaimanapun, itu memang akibat dari kelakuannya.
Setelah di ingat-ingat, Lizi tidak membawa ponsel pada saat itu. Sehingga, dia berinisiatif untuk meminjam ponsel Farez, agar bisa bertindak lebih cepat mencarikan dokter.
Setelah berhasil membuat janji dengan salah satu dokter terbaik di kota. Lizi berniat pamit untuk kembali ke kamarnya. Namun, lagi-lagi Farez menahannya.
"Sudah buat aku begini, malah kabur."
"Ya ampun, Pak. Kamar saya di sana, bapak keluar pintu aja udah bisa liat pintu kamar saya." Lizi bersedekap tangan. "Mau kabur gimana coba?" gumamnya lirih.
"Malam ini kamu disini! Gimana kalau nanti aku butuh apa-apa?"
"Pak, jantan dan betina gak boleh satu atap. Haram hukumnya, dosa pak!" Lizi melotot menjelaskan.
"Jantan dan betina?" Farez mendengus. "Kamu pikir kebon binatang? Kamu ini tersangka, aku korbannya, paham?!"
Menjabarkan kata 'korban dan tersangka' membuat Lizi menelan salivanya kasar. Dia berpikir, bahwa itu semua hanya ketidaksengajaan yang tidak perlu dideskripsikan seperti itu.
Korban dan tersangka apanya?
Gini loh yang gue gak suka sama cowok tua. Pikirannya kolot!
"Gini aja deh." Farez menyela diantara umpatan yang dilontarkan Lizi dalam hati. "Buat laporan aja di polres, sapa tau mereka bisa jadi penengah."
Farez hendak mengambil ponsel yang sempat di letakkan Lizi di atas meja di depannya. Namun, gerakan Lizi rupanya cukup gesit. Ia berhasil mengambil ponsel Farez lebih dulu.
"Eits, Pak. Sebaiknya, kita selesaikan secara kekeluargaan aja deh, gimana? Saya juga gak masalah kalau disini untuk malam ini." ucap Lizi mencoba bernegosiasi.
"Secara kekeluargaan? Memangnya sejak kapan kita jadi keluarga?" Farez menjawab ketus tanpa menatap wajah Lizi.
Wajah Lizi memerah, bak kobaran api di kompor gas. Kesabaranku telah habis tak tersisa. Dua tangannya mengepal kuat, ingin sekali dilayangkan ke wajah tampan Farez.
"Udah begini, emang bisa ngapa-ngapain kamu?" Ucapan Farez membuat Lizi menaikkan satu alisnya.
"Kamarku ada di atas. Kamu tidur di sana, aku di sini. Besok pagi bantuin buat ke dokter. Beres kan?"
Butuh beberapa detik sebelum Lizi akhirnya setuju dengan Farez. Lagi-lagi dia mengingat akan bentuk tanggung jawab akibat ulah yang dia hasilkan sendiri.
Sekali-kali mode bidadari lah. Tanggung jawab jangan setengah-setengah.
...☆TBC☆...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ
sabar lizi 🤭
2024-01-07
2
Agus Riyanti
🤭
2023-12-09
0
Ahmadjahuri
lucuuu betina n jantan 🤣🤣
2023-12-07
0