Bab 11

Lima menit pemeriksaan berlangsung. Perawat membuka tirai putih yang sempat menjadi pembatas pemeriksaan. Lizi sempat menoleh pada saat itu, melihat dokter dan Farez kompak berjalan keluar, kemudian duduk ke tempat semula.

Detak jantung Lizi tiba-tiba berdetak kencang. Ada secuil perasaan aneh yang tiba-tiba mampir dan membuyarkan moodnya. Padahal sejak tadi raut wajahnya terlihat tenang. Namun begitu keduanya duduk, dia merasa sedang berada di ruangan pemeriksaan.

"Akibat pukulan benda keras, ada beberapa bagian yang … sedikit bermasalah."

Penjelasan ambigu dari sang dokter membuat Lizi menyingkap rambutnya ke belakang. Bersiap menerima kabar yang mungkin bisa membuat moodnya kembali drop. Padahal, yang seharusnya merasakan itu adalah Farez, kenapa justru terbalik?

"Masalahnya gimana dok? Belutnya gak bisa diajak membajak sawah lagi? Atau mungkin hormon testosteronnya hilang?" tanya Lizi terdengar seperti shock, tetapi pertanyaannya justru terdengar cukup antusias.

"Tenang saja, Bu. Bapaknya masih kuat dan perkasa kok, cuman … sementara belum bisa berdiri." jelas dokter sembari menulis resep.

"Resepnya sudah saya tulis, ada salep di sana. Nanti di oles tipis-tipis sambil sedikit di pijat pelan ya, Bu."

Lizi sontak menganga memandang Farez. Otak yang sering dipakai menonton drama juga film blue, tiba-tiba secara sistematis. Membayangkan beberapa adegan pijat plus plus yang mungkin akan dia praktekkan.

"Kalau dalam setahun belum tok-cer, coba datang untuk pemeriksaan benih. Takutnya, masalah pukulan itu menurunkan produksinya," lanjut dokter memberi penjelasan singkat, tetapi cukup diingat oleh mereka hingga sampai di rumah.

Pikiran Lizi masih terbayang perkataan dokter. Meski pada awalnya dokter bilang keadaannya tidak terlalu parah. Namun pukulan yang diakibatkan olehnya kemungkinan bisa merusak bibit benih milik Farez.

Raut wajah Lizi semakin kecut tatkala Farez terus meminta pertanggung jawaban darinya. Baik saat di mobil, maupun saat dia membantu Farez masuk ke dalam.

Dengan ekspresi kesedihan, dia berkata lirih, "Pak, saya mau tanggung jawab. Cuman, saya gak bisa kalau pijit-pijit itu. Kan haram, Pak."

Lizi tertunduk, antara malu, geli, tetapi ingin bertanggung jawab. Semua bercampur menjadi satu, hingga ia tak cukup mampu memandang wajah Farez.

"Ya udah, halalin aja dari pada harus ke polres kan!" ucap Farez enteng.

"Iya, Pak. Saya menurut."

Lizi masih tertunduk, mencoba menerka maksud dari jawaban Farez. Perasaan cemas, terkadang memang membuat jalan pikiran Lizi menjadi lemot seperti keong. Ia bahkan butuh beberapa menit sampai menyadari, kemana arah pembicaraan Farez.

"Hah? Halal?" pekik Lizi langsung mengangkat kepalanya dan memandang Farez yang sedang duduk di sofa.

"Bapak yang bener dong, jangan bercanda."

"Gak denger ucapan dokter tadi? Harga diriku sebagai laki-laki bakal turun kalau gak tok-cer lagi!" nada Farez sedikit meninggi.

"Yaelah, Pak. Tok-cer begitu mah urusan yang di atas. Rezeki itu, Pak. Kagak bisa di paksa."

"Denger nih, rezeki itu juga ada sebab akibat. Ini juga termasuk sebab akibat. Keduanya sinkron!" nada Farez masih terdengar tinggi.

Semua yang dikatakan Farez memang benar adanya, Lizi hanya mencoba menghindar untuk mencari alternatif lain. Namun sepertinya, gadis itu tidak pandai bernegosiasi dalam bidang seperti ini.

"Tapi masa iya dengan menikah sih, Pak? Menikah tanpa cinta itu bagai sayur tanpa garam, hambar!" Lizi masih berusaha.

"Enam bulan. Enam bulan kalau masih hambar, kamu bisa menggugat cerai. Selain itu, seluruh indekos dan rumah ini, akan jadi milikmu sebagai bentuk kompensasi," jawab Farez.

"Selama enam bulan, kamu merawatku sebagai bentuk tanggung jawab. Aku rasa, ini semua seimbang."

...☆TBC☆...

Yuhuuuu, goyang dulu lah jempolnya

Terpopuler

Comments

Nabil Az Zahra

Nabil Az Zahra

itu lah Zi,, mknya jgn asal nyumpahi. kna karma kan? mungkin kmu itu si pahit lidah, 😄. gpp Zi nikah aja, mungkin yg kblet kawin si duda bukan km, jd cari" alesan buat jerat km🤣

2024-12-20

1

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ

sini tak pijit aku aja rez 🤣

2024-01-07

2

komalia komalia

komalia komalia

kaya nya jebaka

2023-12-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!