Terjerat Asmara Sang Kakak Ipar

Terjerat Asmara Sang Kakak Ipar

part 01. keresahan hati zelia

di sudut teras ruang IGD zelia duduk sambil menundukkan kepala. buliran bening mengalir tiada henti meski tanpa ada suara. hati dan pikiran yang sedang rancu membuat nya sulit untuk menghentikan tetesan air mata nya.

"Tuhan... tolong selamatkan nyawa ayahh"

rintihnya dalam hati kala melihat ke arah lelaki renta kesayangannya yang kini terbaring di ruang IGD dengan banyak perban luka dan bermacam alat yang menempel di tubuhnya.

lelaki itu adalah satu-satunya harta yang zelia punya. zelia hanya bisa pasrah dan berdoa keajaiban datang dan dapat membantu kesembuhan ayahnya.

zelia tidak tahu persis kronologi kejadian nya seperti apa. bahkan ia tak tau siapa lelaki yang sudah menabrak ayahnya.

konon kata katanya , ayah nya adalah korban dari tabrak lari yang dilakukan oleh segerombolan siswa SMA yang mengemudi mobil dengan ugal-ugalan hari itu. Hari yang bersamaan dengan hari pengumuman kelulusan diseluruh Sekolah Menengah Atas dijakarta. begitupun dengan zelia yang saat itu ikut merayakan kelulusan bersama teman-temannya di sekolah. canda dan tawa juga perasaan bahagia begitu terpancar diraut wajah mereka. tak ketinggalan pengambilan beberapa gambar kebersamaan momen kelulusan yang pasti akan sangat mereka rindukan ketika mereka sudah duduk di bangku kuliah yang tak sama.

namun keadaan seketika berubah menjadi duka, ketika zelia mendapat kabar bahwa ayahnya masuk rumah sakit dan kritis karena kecelakaan.

zelia langsung pergi menuju rumah sakit dengan balutan seragam SMA yang masih melekat ditubuhnya. pikirannya sudah entah kemana, sulit untuk dijelaskan. badannya pun terasa lunglai kaki nya tak mampu menompang tubuhnya yang terasa lemas hingga ia pun langsung tersungkur jatuh kelantai ketika melihat lelaki renta yang amat ia cintai itu kini terbaring dengan beberapa tubuh yang diperban dan belum sadar dari koma .

"keluarga pasien atas nama pak ivan"

seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang IGD mencari keberadaan zelia. seketik zelia pun berdiri dan menghadap dokter tersebut

"bagaimana keadaan ayah saya dok?" tanya zelia penuh rasa penasaran. "lukanya cukup parah, terdapat benturan keras di kepala sehingga harus segera dilakukan operasi. karena sebaiknya juga ada penanganan khusus untuk pasien jadi pasien harus dirawat inap untuk beberapa hari karena pasien juga belum sadar. mohon mbak nya untuk segera mengurus administrasi agar dokter dapat segera melakukan tindakan operasi"

ucap dokter tersebut. zelia hanya berdiri mematung dihadapan sang dokter . hati dan pikirannya benar-benar sulit untuk dijelaskan. dokter itu pun berlalu pergi meninggalkan zelia yang masih saja berdiri didepan pintu ruang IGD tersebut . "ya tuhan mau dapet uang dari mana aku buat biaya operasi ayah" ucapnya dalam hati.

ia meremas kepala nya dengan keras. berharap sakit pada kepala dan hati nya dapat hilang. ia berharap ini hanya sebuah mimpi tapi ternyata ini adalah kenyataan pahit yang harus ia jalani.

zelia pun duduk di sebuah bangku yang berada di luar ruangan tersebut. " gimanapun cara nya ayah harus sembuh" .

zelia mengeluarkan handphone dari dalam tasnya. ia segera menghubungi om irwan adik dari mendiang almarhum ibu nya yang kini tinggal di bandung, karena hanya om irwan satu-satu nya keluarga yang ia punya. "hallo li" sapa om irwan dari sebrang sana. "hallo om" ucap zelia sambil menghapus deraian air mata dipipinya. "kamu kenapa li?" tanya om irwan yang curiga dengan suara isakan tangis zelia di balik telepon. "ayah om, ayah...." zelia memotong ucapannya "ada apa dengan ayah li?" om irwan bertanya dengan penuh rasa penasaran.

"ayah sakit om, ayah jadi korban tabrak lari om, sekarang ayah dirawat dirumah sakit, ayah harus segera dioperasi om tapi zelia gak tau harus gimana?" ucap zelia sambil menangis sesegukan karena ia tak dapat menahan sesak didada nya. "iya om tau li, om akan lakukin yang terbaik buat ayah ya, om akan segera ke jakarta sekarang, kamu yang sabar yaa.." om irwan sepertinya begitu antusias dan perhatian dengan zelia juga ayah nya meskipun ayah zelia itu hanya kakak ipar untuk nya. tapi ia merasa kasihan dengan zelia yang kini hanya memiliki ayah di hidupnya. ibu nya telah meninggal saat zelia masih duduk di sekolah dasar karena menderita kangker .

sebab itulah om irwan sangat menyayangi keponakan satu-satunya itu karena zelia dan ayahnya lah keluarga yang om irwan punya.

om irwan pun bergegas terbang ke jakarta bersama istrinya yaitu tante ressa .

setelah beberapa jam

"om.....ayahh om" ucap zelia sambil berhambur memeluk tubuh om nya yang baru tiba di rumah sakit. om irwan pun balas memeluk zelia dan mengecup rambut ponakan tersayang nya itu. sedangkan disebelah om irwan ada tante ressa yang berdiri dengan tatapan sinis melihat zelia yang langsung memeluk om nya.

"dimana ayah?"

tanya om irwan celingukan. zelia menunjuk ke arah ruang IGD, om irwan pun berjalan mendekat ke ruangan tersebut melihat sang kakak ipar dari jendela kamar. banyak alat bantu terpasang di tubuh sang kakak, juga monitor detak jantung yang terlihat tak begitu stabil terpampang disana. belum ada penangan apapun hanya perban untuk luka-luka luar . om irwan segera ke bagian administrasi untuk mengurus semua biaya nya agar dapat dilakukan penanganan operasi untuk pendarahan diotak karena benturan keras dikepalanya mas ivan kakak iparnya itu.

di luar ruangan zelia duduk bersebelahan dengan tante ressa yang hanya terhalang satu kursi di tengah-tengah mereka. tak ada obrolan apapun diantara mereka berdua, sedangkan tante ressa hanya sibuk memainkan handphone nya sambil sesekali terkekeh kala membalas pesan entah dari siapa. dari dulu hubungan antara keluarga zelia dengan istri dari om irwan itu memang tidak terlalu baik. mungkin karena tante ressa yang terkenal cetus dan sombong.

"om sudah mengurus administrasi nya, dan dokter akan segera melakukan tindakan operasi untuk ayahmu" ucap om irwan yang baru saja kembali setelah mengurus administrasi dan beberapa berkas di ruang administrasi. ia duduk di antara zelia dan istrinya. tante ressa yang semula fokus dengan handphone nya kini langsung menatap wajah suaminya tajam begitu mendengar bahwa seluruh biaya pengobatan di tanggung oleh suaminya. "makasih om" zelia tersenyum tanpa menghiraukan tante ressa yang memasang muka jutek di sebelah oom nya.

[ditempat lain]

tok tok tok pintu rumah pak arman diketuk oleh beberapa polisi. pak arman membuka pintu rumah nya dan merasa terkejut karena pagi-pagi sekali kedatangan beberapa polisi di kediaman nya. "apa benar ini dengan kediaman bapak arman wijaya" ucap salah seorang polisi. "iya benar, ada perlu apa pak?" tanya pak arman tenang. "kami akan melakukan penangkapan karena telah terjadi pelaku tabrak lari yang dilakukan oleh salah satu anggota keluarga bapak" sahut polisi tersebut. pak arman merasa heran dan tak tau menau tentang tabrak lari yang di maksud polisi tersebut. "apa benar mobil ferary dengan nomor polisi ***** adalah kendaraan milik bapak?" lanjut tanya polisi tersebut. "iya pak, benar. tapi maksud bapak apa ya? siapa yang melakukan tabrak lari?" pak arman mencoba mencari penjelasan dari polisi tersebut. "begini pak... berdasarkan keterangan salah seorang saksi ,mobil ferary milik bapak kemarin sore dikemudikan oleh siswa berseragam SMA dengan kecepatan diatas rata-rata. lalu ia menabrak seorang pejalan kaki yang hendak menyebrang jalan. namun naas orang tersebut tertabrak dan si pengemudi melarikan diri. kini korban sedang kritis dan di rawat di rumah sakit". jelas polisi tersebut.

pak arman benar-benar merasa syok dengan penjelasan atas kecelakaan yang terjadi itu.

"seaaannnnn seannn" teriak pak arman kepada anak bungsunya dengan penuh amarah.

"iyaa pa" jawab sean sambil berjalan keluar mendekat ke papa nya. seketika wajah sean berubah menjadi pucat pasi ketika melihat beberapa polisi telah berada di depan rumahnya. "ada apa ini pa?" tanya sean seolah tak tau apa yang terjadi. "gak usah sok gak tau kamu..!!" bentak pak arman sambil menampar wajah anak bungsunya yang baru saja lulus dari bangku SMA itu.

"pa ada apa ini" ucap bu ida istri pak arman sambil berjalan keluar rumah karena mendengar ada keributan dari luar rumahnya. "lhooo ada apa ini pa? kenapa ada polisi dirumah kita??" tanya mama panik. "sean kamu kenapa??" tanya mama sambil menggoyangkan tubuh anaknya yang kini tertunduk lesu itu. "baiklah pak. saudara sean, anda kami bawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan" dua polisi lainnya memborgol tangan sean yang tak mampu berkutik lagi karena ia sadar ini adalah kesalahannya. "pa, sean kenapa pa?" tanya bu ida yang tak tau tentang masalah apa yang menimpa putra bungsunya hingga harus ditangkap polisi. pak arman hanya terdiam sambil melihat anaknya digiring polisi untuk dibawa ke kantor . "paaa maafin sean pa, paa tolongin sean. maa mamaaaa...." teriak sean meminta pertolongan kedua orang tua nya. bu ida tak mampu menahan tangis kala melihat anak nya di giring polisi dan masuk kedalam mobil polisi hingga akhirnya mobil tersebut pergi meninggalkan halaman rumah mereka.

"paa... sean kenapa?" tanya mama kepada pak arman tentang anaknya itu. "biar kan sean mempertanggung jawab kan perbuatannya ma, dia sudah melakukan tabrak lari dan sekarang korban nya sedang kritis di rumah sakit, mama bersiap ayo ikut papa" ucap pak arman sambil berjalan meninggalkan istrinya yang masih dipenuhi air mata dan berdiri di teras rumahnya.

Terpopuler

Comments

Becky D'lafonte

Becky D'lafonte

aku mampir thor

2023-09-29

0

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu

2023-09-22

0

Oesdhieah_Yhanty

Oesdhieah_Yhanty

hy kk...aku mampir ya🙏🙏♥️

2022-08-06

1

lihat semua
Episodes
1 part 01. keresahan hati zelia
2 part 02. kepergian sang ayah
3 part 03. keputusan menjadi mantu
4 part 04. keputusan tersulit
5 part 05. pernikahan
6 part 06. kepulangan om irwan
7 part 07. kehidupan baru
8 part 08. sehari menjadi istri
9 part 09. rasa ingin tau
10 part 10. membuat malu
11 part 11. kedatangan kakak ipar
12 part 12. satu bulan berlalu
13 part 13. hari pertama kuliah
14 part 14. ternyata dia
15 part 15. kedekatan dengan kakak ipar
16 part 16. semakin dekat
17 part 17. mati lampu
18 part 18. bersalah
19 part 19. makanan kesukaan
20 part 20. menghindar
21 part 21. keseriusan
22 part 22. gemuruh
23 part 23. perhatian
24 part 24. bersama assisten pribadi
25 part 25. gara-gara ojek online
26 part 26. suatu tempat
27 part 27. kemesraan
28 part 28. ada cicak
29 part 29. kebetulan
30 part 30. kejanggalan
31 part 31. semangat perjuangan
32 part 32. sean apakah kamu ingat?
33 part 33. bukan sepupu biasa?
34 part 34. pilihan yang mengecewakan
35 part 35. hari yang apes
36 part 36. pengantar misterius
37 part 37. ada yang cemburu
38 part 38. dia kenapa?
39 part 39. tertunda untuk kesekian kali
40 part 40. tak patut untuk dicemburui
41 part 41. sudah terselesaikan
42 part 42. bergandengan terus
43 part 43. semua menu masakan
44 part 44. wanita jal*ng
45 part 45. jurus penenang
46 part 46. salah sangka
47 part 47. rencana ke bandung
48 part 48. dikantor
49 part 49. pertanyaan konyol sean
50 part 50. mulai curiga
51 part 51. mulai panas
52 part 52. maaf
53 part 53. apa resep nya?
54 part 54. ratapan sean
55 part 55. perdebatan karena cemburu
56 part 56. temu kangen
57 part 57. bertemu bestie
58 part 58. menjenguk rendi
59 part 59. hati dean meronta-ronta
60 part 60. penyebab rendi sakit
61 part 61. lukisan merepotkan
62 part 62. pesan mama
63 part 63. kehadiran baby boy
64 part 64. kepulangan dean
65 part 65. kedatangan tamu menyebalkan
66 part 66. kejar-kejaran
67 part 67. pesan om irwan
68 part 68. dibali
69 part 69. mendustai hati
70 part 70. hans bingung
71 part 71. pertanyaan hans
72 part 72. izin liburan lagi
73 part 73. wanita masalalu diclub malam
74 part 74. curahan hati
75 part 75. tak tahan bau alkohol
76 part 76. mama pulang
77 part 77. memasukkan sesuatu kedalam tas
78 part 78. perpisahan
79 part 79. peluk didepan mama
80 part 80. pertengkaran
81 part 81. hamil anak siapa
82 part 82. pergi
83 part 83. terdengar berita
84 part 84. kembali ke kontrakan lama
85 part 85. perdebatan dengan mama
86 part 86. pekerjaan yang terbengkalai
87 part 87. telah bertemu
88 part 88. rasa trauma
89 part 89. pengakuan di depan mantan suaminya
90 part 90. tinggal berdua
91 part 91. diapartemen
92 part 92. album foto
93 part 93. rindu yang kembali hadir
94 part 94. meminta pertanggung jawaban
95 part 95. citra mengetahui semuanya
96 part 96. permintaan sang mama
97 part 97. nikah
98 part 98. malam pertama
99 part 99. pindahan
100 part 100. mempermasalahkan lukisan
101 part 101. menjadi pusat perhatian mahasiswi
102 part 102. kedua kali nya
103 part 103. pulang lebih awal.
104 part 104. menuruti keinginan
105 part 105. baju pilihan dean
106 part 106. salah paham
107 part 107. apa dean marah?
108 part 108. menunggu dean
109 part 109. kejutan yang tak terduga
110 part 110. gagal hangout
111 part 111. tujuh bulanan
112 part 112. menakutkan
113 part 113. pembalasan
114 part 114. mulai usaha lagi
115 pengumuman judul novel lain karya author
116 part 116. rumah sakit
117 part 117. program kehamilan
118 part 118. bertemu
119 part 119. bertanya-tanya
120 part 120. Rumah sakit
121 part 121. bertemu mantan
Episodes

Updated 121 Episodes

1
part 01. keresahan hati zelia
2
part 02. kepergian sang ayah
3
part 03. keputusan menjadi mantu
4
part 04. keputusan tersulit
5
part 05. pernikahan
6
part 06. kepulangan om irwan
7
part 07. kehidupan baru
8
part 08. sehari menjadi istri
9
part 09. rasa ingin tau
10
part 10. membuat malu
11
part 11. kedatangan kakak ipar
12
part 12. satu bulan berlalu
13
part 13. hari pertama kuliah
14
part 14. ternyata dia
15
part 15. kedekatan dengan kakak ipar
16
part 16. semakin dekat
17
part 17. mati lampu
18
part 18. bersalah
19
part 19. makanan kesukaan
20
part 20. menghindar
21
part 21. keseriusan
22
part 22. gemuruh
23
part 23. perhatian
24
part 24. bersama assisten pribadi
25
part 25. gara-gara ojek online
26
part 26. suatu tempat
27
part 27. kemesraan
28
part 28. ada cicak
29
part 29. kebetulan
30
part 30. kejanggalan
31
part 31. semangat perjuangan
32
part 32. sean apakah kamu ingat?
33
part 33. bukan sepupu biasa?
34
part 34. pilihan yang mengecewakan
35
part 35. hari yang apes
36
part 36. pengantar misterius
37
part 37. ada yang cemburu
38
part 38. dia kenapa?
39
part 39. tertunda untuk kesekian kali
40
part 40. tak patut untuk dicemburui
41
part 41. sudah terselesaikan
42
part 42. bergandengan terus
43
part 43. semua menu masakan
44
part 44. wanita jal*ng
45
part 45. jurus penenang
46
part 46. salah sangka
47
part 47. rencana ke bandung
48
part 48. dikantor
49
part 49. pertanyaan konyol sean
50
part 50. mulai curiga
51
part 51. mulai panas
52
part 52. maaf
53
part 53. apa resep nya?
54
part 54. ratapan sean
55
part 55. perdebatan karena cemburu
56
part 56. temu kangen
57
part 57. bertemu bestie
58
part 58. menjenguk rendi
59
part 59. hati dean meronta-ronta
60
part 60. penyebab rendi sakit
61
part 61. lukisan merepotkan
62
part 62. pesan mama
63
part 63. kehadiran baby boy
64
part 64. kepulangan dean
65
part 65. kedatangan tamu menyebalkan
66
part 66. kejar-kejaran
67
part 67. pesan om irwan
68
part 68. dibali
69
part 69. mendustai hati
70
part 70. hans bingung
71
part 71. pertanyaan hans
72
part 72. izin liburan lagi
73
part 73. wanita masalalu diclub malam
74
part 74. curahan hati
75
part 75. tak tahan bau alkohol
76
part 76. mama pulang
77
part 77. memasukkan sesuatu kedalam tas
78
part 78. perpisahan
79
part 79. peluk didepan mama
80
part 80. pertengkaran
81
part 81. hamil anak siapa
82
part 82. pergi
83
part 83. terdengar berita
84
part 84. kembali ke kontrakan lama
85
part 85. perdebatan dengan mama
86
part 86. pekerjaan yang terbengkalai
87
part 87. telah bertemu
88
part 88. rasa trauma
89
part 89. pengakuan di depan mantan suaminya
90
part 90. tinggal berdua
91
part 91. diapartemen
92
part 92. album foto
93
part 93. rindu yang kembali hadir
94
part 94. meminta pertanggung jawaban
95
part 95. citra mengetahui semuanya
96
part 96. permintaan sang mama
97
part 97. nikah
98
part 98. malam pertama
99
part 99. pindahan
100
part 100. mempermasalahkan lukisan
101
part 101. menjadi pusat perhatian mahasiswi
102
part 102. kedua kali nya
103
part 103. pulang lebih awal.
104
part 104. menuruti keinginan
105
part 105. baju pilihan dean
106
part 106. salah paham
107
part 107. apa dean marah?
108
part 108. menunggu dean
109
part 109. kejutan yang tak terduga
110
part 110. gagal hangout
111
part 111. tujuh bulanan
112
part 112. menakutkan
113
part 113. pembalasan
114
part 114. mulai usaha lagi
115
pengumuman judul novel lain karya author
116
part 116. rumah sakit
117
part 117. program kehamilan
118
part 118. bertemu
119
part 119. bertanya-tanya
120
part 120. Rumah sakit
121
part 121. bertemu mantan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!