Terjerat Asmara Sang Kakak Ipar
di sudut teras ruang IGD zelia duduk sambil menundukkan kepala. buliran bening mengalir tiada henti meski tanpa ada suara. hati dan pikiran yang sedang rancu membuat nya sulit untuk menghentikan tetesan air mata nya.
"Tuhan... tolong selamatkan nyawa ayahh"
rintihnya dalam hati kala melihat ke arah lelaki renta kesayangannya yang kini terbaring di ruang IGD dengan banyak perban luka dan bermacam alat yang menempel di tubuhnya.
lelaki itu adalah satu-satunya harta yang zelia punya. zelia hanya bisa pasrah dan berdoa keajaiban datang dan dapat membantu kesembuhan ayahnya.
zelia tidak tahu persis kronologi kejadian nya seperti apa. bahkan ia tak tau siapa lelaki yang sudah menabrak ayahnya.
konon kata katanya , ayah nya adalah korban dari tabrak lari yang dilakukan oleh segerombolan siswa SMA yang mengemudi mobil dengan ugal-ugalan hari itu. Hari yang bersamaan dengan hari pengumuman kelulusan diseluruh Sekolah Menengah Atas dijakarta. begitupun dengan zelia yang saat itu ikut merayakan kelulusan bersama teman-temannya di sekolah. canda dan tawa juga perasaan bahagia begitu terpancar diraut wajah mereka. tak ketinggalan pengambilan beberapa gambar kebersamaan momen kelulusan yang pasti akan sangat mereka rindukan ketika mereka sudah duduk di bangku kuliah yang tak sama.
namun keadaan seketika berubah menjadi duka, ketika zelia mendapat kabar bahwa ayahnya masuk rumah sakit dan kritis karena kecelakaan.
zelia langsung pergi menuju rumah sakit dengan balutan seragam SMA yang masih melekat ditubuhnya. pikirannya sudah entah kemana, sulit untuk dijelaskan. badannya pun terasa lunglai kaki nya tak mampu menompang tubuhnya yang terasa lemas hingga ia pun langsung tersungkur jatuh kelantai ketika melihat lelaki renta yang amat ia cintai itu kini terbaring dengan beberapa tubuh yang diperban dan belum sadar dari koma .
"keluarga pasien atas nama pak ivan"
seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang IGD mencari keberadaan zelia. seketik zelia pun berdiri dan menghadap dokter tersebut
"bagaimana keadaan ayah saya dok?" tanya zelia penuh rasa penasaran. "lukanya cukup parah, terdapat benturan keras di kepala sehingga harus segera dilakukan operasi. karena sebaiknya juga ada penanganan khusus untuk pasien jadi pasien harus dirawat inap untuk beberapa hari karena pasien juga belum sadar. mohon mbak nya untuk segera mengurus administrasi agar dokter dapat segera melakukan tindakan operasi"
ucap dokter tersebut. zelia hanya berdiri mematung dihadapan sang dokter . hati dan pikirannya benar-benar sulit untuk dijelaskan. dokter itu pun berlalu pergi meninggalkan zelia yang masih saja berdiri didepan pintu ruang IGD tersebut . "ya tuhan mau dapet uang dari mana aku buat biaya operasi ayah" ucapnya dalam hati.
ia meremas kepala nya dengan keras. berharap sakit pada kepala dan hati nya dapat hilang. ia berharap ini hanya sebuah mimpi tapi ternyata ini adalah kenyataan pahit yang harus ia jalani.
zelia pun duduk di sebuah bangku yang berada di luar ruangan tersebut. " gimanapun cara nya ayah harus sembuh" .
zelia mengeluarkan handphone dari dalam tasnya. ia segera menghubungi om irwan adik dari mendiang almarhum ibu nya yang kini tinggal di bandung, karena hanya om irwan satu-satu nya keluarga yang ia punya. "hallo li" sapa om irwan dari sebrang sana. "hallo om" ucap zelia sambil menghapus deraian air mata dipipinya. "kamu kenapa li?" tanya om irwan yang curiga dengan suara isakan tangis zelia di balik telepon. "ayah om, ayah...." zelia memotong ucapannya "ada apa dengan ayah li?" om irwan bertanya dengan penuh rasa penasaran.
"ayah sakit om, ayah jadi korban tabrak lari om, sekarang ayah dirawat dirumah sakit, ayah harus segera dioperasi om tapi zelia gak tau harus gimana?" ucap zelia sambil menangis sesegukan karena ia tak dapat menahan sesak didada nya. "iya om tau li, om akan lakukin yang terbaik buat ayah ya, om akan segera ke jakarta sekarang, kamu yang sabar yaa.." om irwan sepertinya begitu antusias dan perhatian dengan zelia juga ayah nya meskipun ayah zelia itu hanya kakak ipar untuk nya. tapi ia merasa kasihan dengan zelia yang kini hanya memiliki ayah di hidupnya. ibu nya telah meninggal saat zelia masih duduk di sekolah dasar karena menderita kangker .
sebab itulah om irwan sangat menyayangi keponakan satu-satunya itu karena zelia dan ayahnya lah keluarga yang om irwan punya.
om irwan pun bergegas terbang ke jakarta bersama istrinya yaitu tante ressa .
setelah beberapa jam
"om.....ayahh om" ucap zelia sambil berhambur memeluk tubuh om nya yang baru tiba di rumah sakit. om irwan pun balas memeluk zelia dan mengecup rambut ponakan tersayang nya itu. sedangkan disebelah om irwan ada tante ressa yang berdiri dengan tatapan sinis melihat zelia yang langsung memeluk om nya.
"dimana ayah?"
tanya om irwan celingukan. zelia menunjuk ke arah ruang IGD, om irwan pun berjalan mendekat ke ruangan tersebut melihat sang kakak ipar dari jendela kamar. banyak alat bantu terpasang di tubuh sang kakak, juga monitor detak jantung yang terlihat tak begitu stabil terpampang disana. belum ada penangan apapun hanya perban untuk luka-luka luar . om irwan segera ke bagian administrasi untuk mengurus semua biaya nya agar dapat dilakukan penanganan operasi untuk pendarahan diotak karena benturan keras dikepalanya mas ivan kakak iparnya itu.
di luar ruangan zelia duduk bersebelahan dengan tante ressa yang hanya terhalang satu kursi di tengah-tengah mereka. tak ada obrolan apapun diantara mereka berdua, sedangkan tante ressa hanya sibuk memainkan handphone nya sambil sesekali terkekeh kala membalas pesan entah dari siapa. dari dulu hubungan antara keluarga zelia dengan istri dari om irwan itu memang tidak terlalu baik. mungkin karena tante ressa yang terkenal cetus dan sombong.
"om sudah mengurus administrasi nya, dan dokter akan segera melakukan tindakan operasi untuk ayahmu" ucap om irwan yang baru saja kembali setelah mengurus administrasi dan beberapa berkas di ruang administrasi. ia duduk di antara zelia dan istrinya. tante ressa yang semula fokus dengan handphone nya kini langsung menatap wajah suaminya tajam begitu mendengar bahwa seluruh biaya pengobatan di tanggung oleh suaminya. "makasih om" zelia tersenyum tanpa menghiraukan tante ressa yang memasang muka jutek di sebelah oom nya.
[ditempat lain]
tok tok tok pintu rumah pak arman diketuk oleh beberapa polisi. pak arman membuka pintu rumah nya dan merasa terkejut karena pagi-pagi sekali kedatangan beberapa polisi di kediaman nya. "apa benar ini dengan kediaman bapak arman wijaya" ucap salah seorang polisi. "iya benar, ada perlu apa pak?" tanya pak arman tenang. "kami akan melakukan penangkapan karena telah terjadi pelaku tabrak lari yang dilakukan oleh salah satu anggota keluarga bapak" sahut polisi tersebut. pak arman merasa heran dan tak tau menau tentang tabrak lari yang di maksud polisi tersebut. "apa benar mobil ferary dengan nomor polisi ***** adalah kendaraan milik bapak?" lanjut tanya polisi tersebut. "iya pak, benar. tapi maksud bapak apa ya? siapa yang melakukan tabrak lari?" pak arman mencoba mencari penjelasan dari polisi tersebut. "begini pak... berdasarkan keterangan salah seorang saksi ,mobil ferary milik bapak kemarin sore dikemudikan oleh siswa berseragam SMA dengan kecepatan diatas rata-rata. lalu ia menabrak seorang pejalan kaki yang hendak menyebrang jalan. namun naas orang tersebut tertabrak dan si pengemudi melarikan diri. kini korban sedang kritis dan di rawat di rumah sakit". jelas polisi tersebut.
pak arman benar-benar merasa syok dengan penjelasan atas kecelakaan yang terjadi itu.
"seaaannnnn seannn" teriak pak arman kepada anak bungsunya dengan penuh amarah.
"iyaa pa" jawab sean sambil berjalan keluar mendekat ke papa nya. seketika wajah sean berubah menjadi pucat pasi ketika melihat beberapa polisi telah berada di depan rumahnya. "ada apa ini pa?" tanya sean seolah tak tau apa yang terjadi. "gak usah sok gak tau kamu..!!" bentak pak arman sambil menampar wajah anak bungsunya yang baru saja lulus dari bangku SMA itu.
"pa ada apa ini" ucap bu ida istri pak arman sambil berjalan keluar rumah karena mendengar ada keributan dari luar rumahnya. "lhooo ada apa ini pa? kenapa ada polisi dirumah kita??" tanya mama panik. "sean kamu kenapa??" tanya mama sambil menggoyangkan tubuh anaknya yang kini tertunduk lesu itu. "baiklah pak. saudara sean, anda kami bawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan" dua polisi lainnya memborgol tangan sean yang tak mampu berkutik lagi karena ia sadar ini adalah kesalahannya. "pa, sean kenapa pa?" tanya bu ida yang tak tau tentang masalah apa yang menimpa putra bungsunya hingga harus ditangkap polisi. pak arman hanya terdiam sambil melihat anaknya digiring polisi untuk dibawa ke kantor . "paaa maafin sean pa, paa tolongin sean. maa mamaaaa...." teriak sean meminta pertolongan kedua orang tua nya. bu ida tak mampu menahan tangis kala melihat anak nya di giring polisi dan masuk kedalam mobil polisi hingga akhirnya mobil tersebut pergi meninggalkan halaman rumah mereka.
"paa... sean kenapa?" tanya mama kepada pak arman tentang anaknya itu. "biar kan sean mempertanggung jawab kan perbuatannya ma, dia sudah melakukan tabrak lari dan sekarang korban nya sedang kritis di rumah sakit, mama bersiap ayo ikut papa" ucap pak arman sambil berjalan meninggalkan istrinya yang masih dipenuhi air mata dan berdiri di teras rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Becky D'lafonte
aku mampir thor
2023-09-29
0
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
2023-09-22
0
Oesdhieah_Yhanty
hy kk...aku mampir ya🙏🙏♥️
2022-08-06
1