part 03. keputusan menjadi mantu

setelah selesai mengurus pemakaman almarhum pak ivan, mereka semua kembali ke kediaman zelia . di kontrakan yang tak begitu besar itulah disana zelia dan ayah nya tinggal berdua, setelah mama nya meninggal sewaktu zelia duduk di bangku sekolah dasar.

terlihat raut murung pada wajah zelia yang tak dapat disembunyikan. rasa duka masih sangat terasa menyelimuti di dalam keluarga mereka karena kehilangan pak ivan, sebagai satu-satu nya keluarga yang selalu jadi panutan untuk zelia juga om irwan.

zelia berjalan kedapur dan membuat kan teh hangat untuk om irwan, tante ressa, pak arman dan juga bu ida yang sedang duduk di ruang tamu. "silahkan diminum pak" ucap zelia sambil menaruh teh hangat itu diatas meja. sejak kecil zelia memang sudah terbiasa di ajarkan untuk menghargai setiap tamu yang datang dengan membuatkan minuman atau sekedar menyuguhkan makanan ringan.

"gak usah repot-repot nak, lebih baik kamu istirahat dulu, sepertinya kamu sangat lelah"

ucap bu ida sambil tersenyum ke arah zelia.

"bener li, lebih baik kamu istirahat, kamu pasti lelah sekali . kamu istirahat duluan ya, masih ada hal yang ingin om bicarakan dengan pak arman" sahut om irwan.

zelia menganggukkan kepala nya dan bergegas masuk ke dalam kamar nya yang bersebelahan dengan ruang tamu. jadi meski ia berada di ruangan yang berbeda, pembicaraan antara om irwan dan pak arman sangat terdengar jelas oleh zelia.

"jadi begini pak irwan bu ressa, saya ingin menanyakan bagaimana dengan zelia untuk ke depannya ?"

pak arman mulai membuka obrolan di antara mereka yang sengaja zelia simak baik-baik dari dalam kamar. om irwan sepertinya belum sepenuhnya memahami maksud dari ucapan pak arman, ia hanya terdiam tanpa memberikan jawaban apapun.

"hmmmm.... begini maksud saya pak..?! apa bapak tidak keberatan jika zelia kami angkat sebagai anak dan membiarkan dia tinggal bersama kami.???" lanjut pak arman memberikan penjelasan.

"hmm kalau saya terserah zelia nya saja pak, karena zelia sudah besar jadi dia bisa menentukan pilihan hidupnya sendiri untuk tinggal dimana.." jawab om irwan.

"oohhh gak bisa gitu dong pa.!! anak itu jelas akan sangat merepotkan kita, belum lagi rumah kita juga kan sempit, lalu dia mau tidur dimana?? belum lagi akan lebih banyak biaya untuk makan kalo zelia tinggal sama kita" cetus tante ressa.

om irwan hanya tertunduk mendengar ucapan istrinya itu. memang beberapa tahun terakhir perusahaan om irwan bangkrut total, belum lagi hutang nya dimana-mana, yang memaksa nya kini untuk tinggal disebuah rumah kecil. belum lagi keadaan ekonomi yang mereka alami sedang sulit membuat tante ressa suka uring-uringan .

"pak irwan gausah khawatir, untuk masalah biaya zelia akan kami tanggung pak. begitupun dengan kelanjutan pendidikannya. kami akan biayai sepenuhnya hingga ia jadi sarjana. kebetulan kami juga tidak punya anak perempuan pak, jadi kami akan sangat bahagia jika pak irwan dan bu ressa mengijinkan zelia untuk tinggal bersama kami" ucap bu ida penuh dengan rasa kehati-hatian.

"ooh tentu bu, saya sangat setuju" sahut tante ressa.

"sebenarnya saya sangat berat untuk melepaskan keponakan saya satu-satu nya untuk tinggal bersama keluarga pak arman, namun memang keadaan saya yang tidak memungkinkan untuk mengajaknya tinggal serumah dengan saya dan istri saya. begitupun saya tidak tega jika harus membiarkan nya untuk tinggal sendiri di kontrakan ini. jadi saya setuju dengan permintaan pak arman dan bu ida untuk merawat zelia sebagai anak kalian sendiri" om irwan kembali menundukkan kepala nya, mencoba menahan air mata yang menumpuk dipelupuk mata nya.

"baiklah pak, saya akan sangat berterimakasih atas persetujuan pak irwan" ucap pak arman.

"kita tinggal bicarakan ini dengan zelia nanti ketika ia sudah selesai istirahat" lanjut pak arman.

"tapi pak...?? lalu apa kata saudara, kerabat juga tetangga yang melihat zelia berada dirumah bapak sedangkan anak-anak bapak lelaki semua..?? apakah tidak akan terjadi fitnah nantinya??" tanya om irwan untuk mencari kepastian.

pak arman dan bu ida terdiam dan saling tatap. "begini pak irwan, saya kepikiran untuk menikahkan zelia dengan putra bungsu saya, yang telah menabrak pak ivan. saya juga ingin mengajarkan pada nya tentang rasa tanggung jawab. lagian sepertinya usia mereka sebaya, dan mereka sudah lulus sekolah" jawab pak arman.

"lalu dengan kuliah zelia selanjutnya bagaimana pak?" tanya om irwan

"ooo pak irwan ga perlu khawatir, anak saya juga zelia akan tetap meneruskan kuliahnya. saya berniat menikahkan mereka ya salah satu nya untuk menghindari fitnah di mata saudara dan tetangga" jelas pak arman.

om irwan pun mengangguk mengerti dengan maksud baik keluarga pak arman yang berniat untuk bertanggung jawab karena telah merusak kehidupan zelia bersama ayahnya.

"engggak om, zelia gak mau nikah" ucap zelia sambil berlari keluar kamar.

"li, denger om dulu li,..." om irwan mendekat ke arah zelia yang berdiri di hadapan mereka dengan deraian air mata dan nafas tersengal karena menahan amarah.

"om, tapi menikah muda bukan keinginanku om, menikah muda bukan cita-citaku" ucap zelia sambil menatap mata oom nya.

om irwan pun seketika memeluk zelia, air mata nya tak lagi terbendung, begitu pun zelia yang terisak dalam pelukan oom nya itu.

"li, hidup masih harus terus berjalan, masa depan mu masih panjang. kamu tau kan keadaan om irwan sekarang gimana? bukan oom gak mau mengurus mu li, bukan nya om gak mau kamu tinggal bareng kami, tapi kamu masih punya harapan untuk mengejar cita-cita mu kalau kamu tinggal bersama pak arman dan bu ida" terang om irwan sambil mengelus rambut zelia.

"li, mereka orang baik, anggap mereka sebagai orang tua mu. om akan tetap menjaga mu li, meski om gak bisa selalu ada di sampingmu. lusa om harus pulang ke bandung, banyak hal yang harus om kerjakan. kamu akan lebih baik dan lebih aman jika tinggal bersama mereka li"

lanjut om irwan.

"tapi om, menikah bukan pilihan. aku bisa kok tinggal disini sendiri...!!? aku bisa kok kuliah sambil kerja tanpa harus minta di biayai dengan orang lain. justru aku akan sangat merepotkan mereka om"

bantah zelia yang notabene nya dia memiliki watak yang keras.

"iya li, om ngerti, tapi kamu itu kan perempuan. alangkah baik nya jika kamu ada teman hidup untuk bisa menjaga mu li, om percaya pak arman, bu ida juga anak nya bisa menjaga mu. menikah memang bukan pilihan mu saat ini, tapi kamu adalah orang yang terpilih untuk bisa menikah dengan anak pak arman ,yang pasti banyak wanita diluar sana yang mengantri untuk di jadikan istri oleh nya." ucap om irwan mencoba memberikan penjelasan dan menenangkan hati ponakannya itu.

cukup lama zelia pun akhirnya memahami maksud dari om irwan juga pak arman meski dengan berat hati.

"om, tapi om janjikan? om gak akan ninggalin zelia dan ngelupain zelia..??!" tanya zelia sambil melepas pelukannya dan menatap wajah om nya tajam.

"om janji, om akan selalu ngabarin kamu dan mana mungkin om bisa ngelupain ponakan om yang paling bawel ini" rayu om irwan sambil menjepit batang hidung zelia yang kecil dan mancung. zelia pun tersenyum, begitupun dengan pak arman dan bu ida yang merasa lebih lega karena persetujuan zelia untuk menjadi anak mantu nya. begitupun dengan tante ressa yang merasa bahagia karena tidak akan ada lagi beban dan benalu dalam hidupnya dan om irwan.

Episodes
1 part 01. keresahan hati zelia
2 part 02. kepergian sang ayah
3 part 03. keputusan menjadi mantu
4 part 04. keputusan tersulit
5 part 05. pernikahan
6 part 06. kepulangan om irwan
7 part 07. kehidupan baru
8 part 08. sehari menjadi istri
9 part 09. rasa ingin tau
10 part 10. membuat malu
11 part 11. kedatangan kakak ipar
12 part 12. satu bulan berlalu
13 part 13. hari pertama kuliah
14 part 14. ternyata dia
15 part 15. kedekatan dengan kakak ipar
16 part 16. semakin dekat
17 part 17. mati lampu
18 part 18. bersalah
19 part 19. makanan kesukaan
20 part 20. menghindar
21 part 21. keseriusan
22 part 22. gemuruh
23 part 23. perhatian
24 part 24. bersama assisten pribadi
25 part 25. gara-gara ojek online
26 part 26. suatu tempat
27 part 27. kemesraan
28 part 28. ada cicak
29 part 29. kebetulan
30 part 30. kejanggalan
31 part 31. semangat perjuangan
32 part 32. sean apakah kamu ingat?
33 part 33. bukan sepupu biasa?
34 part 34. pilihan yang mengecewakan
35 part 35. hari yang apes
36 part 36. pengantar misterius
37 part 37. ada yang cemburu
38 part 38. dia kenapa?
39 part 39. tertunda untuk kesekian kali
40 part 40. tak patut untuk dicemburui
41 part 41. sudah terselesaikan
42 part 42. bergandengan terus
43 part 43. semua menu masakan
44 part 44. wanita jal*ng
45 part 45. jurus penenang
46 part 46. salah sangka
47 part 47. rencana ke bandung
48 part 48. dikantor
49 part 49. pertanyaan konyol sean
50 part 50. mulai curiga
51 part 51. mulai panas
52 part 52. maaf
53 part 53. apa resep nya?
54 part 54. ratapan sean
55 part 55. perdebatan karena cemburu
56 part 56. temu kangen
57 part 57. bertemu bestie
58 part 58. menjenguk rendi
59 part 59. hati dean meronta-ronta
60 part 60. penyebab rendi sakit
61 part 61. lukisan merepotkan
62 part 62. pesan mama
63 part 63. kehadiran baby boy
64 part 64. kepulangan dean
65 part 65. kedatangan tamu menyebalkan
66 part 66. kejar-kejaran
67 part 67. pesan om irwan
68 part 68. dibali
69 part 69. mendustai hati
70 part 70. hans bingung
71 part 71. pertanyaan hans
72 part 72. izin liburan lagi
73 part 73. wanita masalalu diclub malam
74 part 74. curahan hati
75 part 75. tak tahan bau alkohol
76 part 76. mama pulang
77 part 77. memasukkan sesuatu kedalam tas
78 part 78. perpisahan
79 part 79. peluk didepan mama
80 part 80. pertengkaran
81 part 81. hamil anak siapa
82 part 82. pergi
83 part 83. terdengar berita
84 part 84. kembali ke kontrakan lama
85 part 85. perdebatan dengan mama
86 part 86. pekerjaan yang terbengkalai
87 part 87. telah bertemu
88 part 88. rasa trauma
89 part 89. pengakuan di depan mantan suaminya
90 part 90. tinggal berdua
91 part 91. diapartemen
92 part 92. album foto
93 part 93. rindu yang kembali hadir
94 part 94. meminta pertanggung jawaban
95 part 95. citra mengetahui semuanya
96 part 96. permintaan sang mama
97 part 97. nikah
98 part 98. malam pertama
99 part 99. pindahan
100 part 100. mempermasalahkan lukisan
101 part 101. menjadi pusat perhatian mahasiswi
102 part 102. kedua kali nya
103 part 103. pulang lebih awal.
104 part 104. menuruti keinginan
105 part 105. baju pilihan dean
106 part 106. salah paham
107 part 107. apa dean marah?
108 part 108. menunggu dean
109 part 109. kejutan yang tak terduga
110 part 110. gagal hangout
111 part 111. tujuh bulanan
112 part 112. menakutkan
113 part 113. pembalasan
114 part 114. mulai usaha lagi
115 pengumuman judul novel lain karya author
116 part 116. rumah sakit
117 part 117. program kehamilan
118 part 118. bertemu
119 part 119. bertanya-tanya
120 part 120. Rumah sakit
121 part 121. bertemu mantan
Episodes

Updated 121 Episodes

1
part 01. keresahan hati zelia
2
part 02. kepergian sang ayah
3
part 03. keputusan menjadi mantu
4
part 04. keputusan tersulit
5
part 05. pernikahan
6
part 06. kepulangan om irwan
7
part 07. kehidupan baru
8
part 08. sehari menjadi istri
9
part 09. rasa ingin tau
10
part 10. membuat malu
11
part 11. kedatangan kakak ipar
12
part 12. satu bulan berlalu
13
part 13. hari pertama kuliah
14
part 14. ternyata dia
15
part 15. kedekatan dengan kakak ipar
16
part 16. semakin dekat
17
part 17. mati lampu
18
part 18. bersalah
19
part 19. makanan kesukaan
20
part 20. menghindar
21
part 21. keseriusan
22
part 22. gemuruh
23
part 23. perhatian
24
part 24. bersama assisten pribadi
25
part 25. gara-gara ojek online
26
part 26. suatu tempat
27
part 27. kemesraan
28
part 28. ada cicak
29
part 29. kebetulan
30
part 30. kejanggalan
31
part 31. semangat perjuangan
32
part 32. sean apakah kamu ingat?
33
part 33. bukan sepupu biasa?
34
part 34. pilihan yang mengecewakan
35
part 35. hari yang apes
36
part 36. pengantar misterius
37
part 37. ada yang cemburu
38
part 38. dia kenapa?
39
part 39. tertunda untuk kesekian kali
40
part 40. tak patut untuk dicemburui
41
part 41. sudah terselesaikan
42
part 42. bergandengan terus
43
part 43. semua menu masakan
44
part 44. wanita jal*ng
45
part 45. jurus penenang
46
part 46. salah sangka
47
part 47. rencana ke bandung
48
part 48. dikantor
49
part 49. pertanyaan konyol sean
50
part 50. mulai curiga
51
part 51. mulai panas
52
part 52. maaf
53
part 53. apa resep nya?
54
part 54. ratapan sean
55
part 55. perdebatan karena cemburu
56
part 56. temu kangen
57
part 57. bertemu bestie
58
part 58. menjenguk rendi
59
part 59. hati dean meronta-ronta
60
part 60. penyebab rendi sakit
61
part 61. lukisan merepotkan
62
part 62. pesan mama
63
part 63. kehadiran baby boy
64
part 64. kepulangan dean
65
part 65. kedatangan tamu menyebalkan
66
part 66. kejar-kejaran
67
part 67. pesan om irwan
68
part 68. dibali
69
part 69. mendustai hati
70
part 70. hans bingung
71
part 71. pertanyaan hans
72
part 72. izin liburan lagi
73
part 73. wanita masalalu diclub malam
74
part 74. curahan hati
75
part 75. tak tahan bau alkohol
76
part 76. mama pulang
77
part 77. memasukkan sesuatu kedalam tas
78
part 78. perpisahan
79
part 79. peluk didepan mama
80
part 80. pertengkaran
81
part 81. hamil anak siapa
82
part 82. pergi
83
part 83. terdengar berita
84
part 84. kembali ke kontrakan lama
85
part 85. perdebatan dengan mama
86
part 86. pekerjaan yang terbengkalai
87
part 87. telah bertemu
88
part 88. rasa trauma
89
part 89. pengakuan di depan mantan suaminya
90
part 90. tinggal berdua
91
part 91. diapartemen
92
part 92. album foto
93
part 93. rindu yang kembali hadir
94
part 94. meminta pertanggung jawaban
95
part 95. citra mengetahui semuanya
96
part 96. permintaan sang mama
97
part 97. nikah
98
part 98. malam pertama
99
part 99. pindahan
100
part 100. mempermasalahkan lukisan
101
part 101. menjadi pusat perhatian mahasiswi
102
part 102. kedua kali nya
103
part 103. pulang lebih awal.
104
part 104. menuruti keinginan
105
part 105. baju pilihan dean
106
part 106. salah paham
107
part 107. apa dean marah?
108
part 108. menunggu dean
109
part 109. kejutan yang tak terduga
110
part 110. gagal hangout
111
part 111. tujuh bulanan
112
part 112. menakutkan
113
part 113. pembalasan
114
part 114. mulai usaha lagi
115
pengumuman judul novel lain karya author
116
part 116. rumah sakit
117
part 117. program kehamilan
118
part 118. bertemu
119
part 119. bertanya-tanya
120
part 120. Rumah sakit
121
part 121. bertemu mantan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!