malam telah berganti dengan pagi hari, pak arman dan bu ida telah bersiap untuk berangkat ke kediaman zelia .
"ma apa sean sudah siap?" tanya pak arman sambil merapikan jas yang ia pakai.
"nanti mama cek dulu ya pa" bu ida berjalan ke arah kamar sean, "seannn... nak. apa kamu sudah siap?" tanya bu ida sambil mengetuk pintu kamar nya.
tak terdengar tanda tanda bahwa sean berada di dalamnya. "seannn nak sayang buka pintu nya, ini mama nak, seannn" teriak mama dari luar kamar sambil terus mengetuk pintu kamar.
"pa..papa, sean sepertinya tidak ada dikamarnya" teriak mama dari lantai atas .
pak arman bergegas berjalan ke kamar sean, ia mencoba membuka pintu kamarnya namun terkunci rapat dari dalam.
"pasti anak itu kabur ma" ucap pak arman marah.
"pa jangan suudzon dulu"
"bik darmi, biikkkk" teriak mama pada salah satu asisten di rumah itu. "iya nyonya, ada apa?" tanya bik darmi yang tergesa-gesa mendekat ke arah pak arman dan bu ida berada.
"bik, tolong ambilkan kunci cadangan pintu kamar sean ya" perintah bu ida.
bik darmi pun mengangguk dan bergegas mengambil kunci cadangan yang ia simpan. bik darmi pun bergegas kembali dan memberi kunci tersebut kepada majikannya.
pak arman langsung membuka pintu, tak nampak sean berada di dalam kamar itu "tuh kan ma, pasti kabur anak itu, itu liat.. dia pasti kabur lewat pintu balkon" ucap pak arman sambil berjalan ke arah pintu balkon, bu ida pun ikut membuntuti langkah suaminya itu.
bu ida menengok ke kursi yang berada di sana, terlihat sean yang sedang tertidur pulas sambil duduk di kursi tersebut.
"yaAmpunnn seann... ayo bangun" bu ida menggoyangkan tubuh putra nya itu.
entah sepanas apa hati dan fikirannya, hingga tidur di kursi diatas balkon tak membuat nya merasa kedinginan . sean membuka mata nya dan melihat ada mama papa yang sudah berpakaiam rapi dan berada di balkon kamarnya.
"mama papa mau kondangan dimana?" tanya nya sambil menguap.
"kondangan kamu bilang?? pagi ini kamu akan menikah, apa kamu lupa?? ayo bersiap" titah papa nya
"jangan pake lama,papa tunggu dibawah". pak arman dan bu ida berlalu kembali ke lantai bawah,
"anak itu selalu saja membuat papa naik darah" gerutu pak arman sambil berjalan meninggalkan kamar sean.
"yaAmpun ternyata ini bukan mimpi tuhan, gue beneran mau nikah hari ini" ucap nya sambil mengacak rambutnya yang berantakan terhembus angin karena semalaman berada diatas balkon.
sean pun bersiap untuk mengikuti kemauan mama papa nya.
"hai ma pa" sapa nya tanpa senyum sedikit pun.
"sean, kenapa kamu pake baju begitu? ini apa ini... celana robek, hoodie, kamu fikir kamu mau ke pantai??? kamu mau ke penghulu nak...!!???" ucap mama nya.
pak arman hanya diam sambil memijat pelipis matanya entah harus bagaimana lagi menghadapi tingkah anak bungsunya satu ini.
"tapi ini keren ma, sean yakin cewek itu pasti langsung naksir sama sean" ucap nya.
"enggak enggak enggak, mana ada orang mau menikah dengan pakaian seperti ini. ayo ganti, mama pilihkan pakaian mu" bu ida menarik tangan anak nya itu dan mengajak nya kembali masuk ke kamar nya sebelum amarah pak arman kembali mamuncak.
"yang ini bagus" ucap mama sambil memberikan kemeja serta jas kepada sean.
"ini terlalu tua ma untuk seumur sean" bantahnya, mencari alasan agar dapat memperlambat waktu untuk datang ke rumah calon pengantin wanita.
"yaudah, yang ini saja kalau begitu" ucap mama sambil memberikan kemeja yang lain kepada sean "tapii ma...."
"udah-udah, kita gak ada waktu banyak, cepat sana kamu ganti hoodie kamu itu" perintah mama. sean pun mengikuti perintah mama meski raut wajahnya sama sekali tak enak untuk di lihat.
[di rumah zelia]
"li apa kamu sudah siap?" tanya om irwan sambil mengetuk pintu kamar ponakannya itu.
" iya om sebentar lagi" ucap zelia sambil berjalan kesana kemari mencoba menenangkan hati nya yang bergemuruh tanpa arah.
"li, apa mau tante bantu kamu untuk make up" teriak tante ressa dari luar kamar.
"gak perlu tante" jawab zelia "cihhh basa basi, pasti lo senengkan karena gue gak bakal jadi beban dalam hidup lo" batin zelia.
ia melihat wajah nya dicermin dengan polesan natural sebisa nya ia berdandan karena notabene nya ia adalah gadis yang tak suka berdandan. ia melihat ke gaun yang ia pakai, gaun yang pernah ayahnya berikan untuk nya, gaun mendiang ibu nya sewaktu dulu menikah dengan ayahnya. dan kini zelia pakai untuk menikah dengan lelaki yang sama sekali tak ia kenal. namun gaun itu terlihat sangat cantik dan pas di tubuh zelia yang tak begitu besar. "cantik..." batinnya memuji gaun yang ia kenakan.
waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi, penghulu juga beberapa para saksi telah hadir di kediaman zelia. namun belum ada tanda-tanda kehadiran dari keluarga Pak Arman hingga kini waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 dan para tamu sudah merasa sedikit gelisah karena sudah menunggu cukup lama sejak 3 jam yang lalu .
berselang beberapa menit mobil Pak Arman nampak mulai mendekat menuju ke kediaman zelia . hati zelia berdebar kala melihat mobil itu semakin mendekat ke rumahnya. ia menatap mobil itu dengan tajam melalui kaca jendela kamarnya. zelia melihat Pak Arman dan Bu Ida turun dari mobil tersebut dengan pakaian yang rapi dan begitu mewah.
zelia belum sempat melihat calon suaminya keluar dari dalam mobil tersebut Namun Ia sudah dipersilahkan untuk keluar dan bersiap untuk melaksanakan Ijab Kabul.
zelia yang didampingi dengan dua sahabatnya nya areta dan melani berjalan dan duduk di tempat yang telah disiapkan kan untuk acara cara Ijab Kabul itu dilaksanakan.
tak lama kemudian seorang laki-laki dengan postur tinggi ikut Duduk disampingnya. zelia tak dapat melihat wajahnya dengan jelas karena Ia hanya melirik sekilas wajah calon suaminya begitupun yang dilakukan calon suaminya itu.
Pak penghulu sudah mulai memberikan sambutan dan siap memandu Acara ijab kabul antara zelia dan Sean.
begitulah acara itu berjalan dengan lancar dan begitu hikmat sehingga mulai hari ini zelia telah sah menjadi istri dari Sean Taro Wijaya dan resmi menjadi menantu dari pak arman wijaya pemilik perusahaan furniture terbesar di asia.
entah hari ini zelia harus Bahagia atau bersedih karena dia telah mempunyai suami yang kini telah mengambil alih tanggung jawab atas dirinya . namun di sisi lain ia merasa bahwa hidupnya akan berubah setelah ia menikah dan menjadi anggota baru dari keluarga yang sama sekali tak pernah ia kenal sebelumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Tum Morang
knp harus nikah shi,,??? berjuang dulu gitu biar semangat nya keliatan
2022-07-22
0