part 05. pernikahan

malam telah berganti dengan pagi hari, pak arman dan bu ida telah bersiap untuk berangkat ke kediaman zelia .

"ma apa sean sudah siap?" tanya pak arman sambil merapikan jas yang ia pakai.

"nanti mama cek dulu ya pa" bu ida berjalan ke arah kamar sean, "seannn... nak. apa kamu sudah siap?" tanya bu ida sambil mengetuk pintu kamar nya.

tak terdengar tanda tanda bahwa sean berada di dalamnya. "seannn nak sayang buka pintu nya, ini mama nak, seannn" teriak mama dari luar kamar sambil terus mengetuk pintu kamar.

"pa..papa, sean sepertinya tidak ada dikamarnya" teriak mama dari lantai atas .

pak arman bergegas berjalan ke kamar sean, ia mencoba membuka pintu kamarnya namun terkunci rapat dari dalam.

"pasti anak itu kabur ma" ucap pak arman marah.

"pa jangan suudzon dulu"

"bik darmi, biikkkk" teriak mama pada salah satu asisten di rumah itu. "iya nyonya, ada apa?" tanya bik darmi yang tergesa-gesa mendekat ke arah pak arman dan bu ida berada.

"bik, tolong ambilkan kunci cadangan pintu kamar sean ya" perintah bu ida.

bik darmi pun mengangguk dan bergegas mengambil kunci cadangan yang ia simpan. bik darmi pun bergegas kembali dan memberi kunci tersebut kepada majikannya.

pak arman langsung membuka pintu, tak nampak sean berada di dalam kamar itu "tuh kan ma, pasti kabur anak itu, itu liat.. dia pasti kabur lewat pintu balkon" ucap pak arman sambil berjalan ke arah pintu balkon, bu ida pun ikut membuntuti langkah suaminya itu.

bu ida menengok ke kursi yang berada di sana, terlihat sean yang sedang tertidur pulas sambil duduk di kursi tersebut.

"yaAmpunnn seann... ayo bangun" bu ida menggoyangkan tubuh putra nya itu.

entah sepanas apa hati dan fikirannya, hingga tidur di kursi diatas balkon tak membuat nya merasa kedinginan . sean membuka mata nya dan melihat ada mama papa yang sudah berpakaiam rapi dan berada di balkon kamarnya.

"mama papa mau kondangan dimana?" tanya nya sambil menguap.

"kondangan kamu bilang?? pagi ini kamu akan menikah, apa kamu lupa?? ayo bersiap" titah papa nya

"jangan pake lama,papa tunggu dibawah". pak arman dan bu ida berlalu kembali ke lantai bawah,

"anak itu selalu saja membuat papa naik darah" gerutu pak arman sambil berjalan meninggalkan kamar sean.

"yaAmpun ternyata ini bukan mimpi tuhan, gue beneran mau nikah hari ini" ucap nya sambil mengacak rambutnya yang berantakan terhembus angin karena semalaman berada diatas balkon.

sean pun bersiap untuk mengikuti kemauan mama papa nya.

"hai ma pa" sapa nya tanpa senyum sedikit pun.

"sean, kenapa kamu pake baju begitu? ini apa ini... celana robek, hoodie, kamu fikir kamu mau ke pantai??? kamu mau ke penghulu nak...!!???" ucap mama nya.

pak arman hanya diam sambil memijat pelipis matanya entah harus bagaimana lagi menghadapi tingkah anak bungsunya satu ini.

"tapi ini keren ma, sean yakin cewek itu pasti langsung naksir sama sean" ucap nya.

"enggak enggak enggak, mana ada orang mau menikah dengan pakaian seperti ini. ayo ganti, mama pilihkan pakaian mu" bu ida menarik tangan anak nya itu dan mengajak nya kembali masuk ke kamar nya sebelum amarah pak arman kembali mamuncak.

"yang ini bagus" ucap mama sambil memberikan kemeja serta jas kepada sean.

"ini terlalu tua ma untuk seumur sean" bantahnya, mencari alasan agar dapat memperlambat waktu untuk datang ke rumah calon pengantin wanita.

"yaudah, yang ini saja kalau begitu" ucap mama sambil memberikan kemeja yang lain kepada sean "tapii ma...."

"udah-udah, kita gak ada waktu banyak, cepat sana kamu ganti hoodie kamu itu" perintah mama. sean pun mengikuti perintah mama meski raut wajahnya sama sekali tak enak untuk di lihat.

[di rumah zelia]

"li apa kamu sudah siap?" tanya om irwan sambil mengetuk pintu kamar ponakannya itu.

" iya om sebentar lagi" ucap zelia sambil berjalan kesana kemari mencoba menenangkan hati nya yang bergemuruh tanpa arah.

"li, apa mau tante bantu kamu untuk make up" teriak tante ressa dari luar kamar.

"gak perlu tante" jawab zelia "cihhh basa basi, pasti lo senengkan karena gue gak bakal jadi beban dalam hidup lo" batin zelia.

ia melihat wajah nya dicermin dengan polesan natural sebisa nya ia berdandan karena notabene nya ia adalah gadis yang tak suka berdandan. ia melihat ke gaun yang ia pakai, gaun yang pernah ayahnya berikan untuk nya, gaun mendiang ibu nya sewaktu dulu menikah dengan ayahnya. dan kini zelia pakai untuk menikah dengan lelaki yang sama sekali tak ia kenal. namun gaun itu terlihat sangat cantik dan pas di tubuh zelia yang tak begitu besar. "cantik..." batinnya memuji gaun yang ia kenakan.

waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi, penghulu juga beberapa para saksi telah hadir di kediaman zelia. namun belum ada tanda-tanda kehadiran dari keluarga Pak Arman hingga kini waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 dan para tamu sudah merasa sedikit gelisah karena sudah menunggu cukup lama sejak 3 jam yang lalu .

berselang beberapa menit mobil Pak Arman nampak mulai mendekat menuju ke kediaman zelia . hati zelia berdebar kala melihat mobil itu semakin mendekat ke rumahnya. ia menatap mobil itu dengan tajam melalui kaca jendela kamarnya. zelia melihat Pak Arman dan Bu Ida turun dari mobil tersebut dengan pakaian yang rapi dan begitu mewah.

zelia belum sempat melihat calon suaminya keluar dari dalam mobil tersebut Namun Ia sudah dipersilahkan untuk keluar dan bersiap untuk melaksanakan Ijab Kabul.

zelia yang didampingi dengan dua sahabatnya nya areta dan melani berjalan dan duduk di tempat yang telah disiapkan kan untuk acara cara Ijab Kabul itu dilaksanakan.

tak lama kemudian seorang laki-laki dengan postur tinggi ikut Duduk disampingnya. zelia tak dapat melihat wajahnya dengan jelas karena Ia hanya melirik sekilas wajah calon suaminya begitupun yang dilakukan calon suaminya itu.

Pak penghulu sudah mulai memberikan sambutan dan siap memandu Acara ijab kabul antara zelia dan Sean.

begitulah acara itu berjalan dengan lancar dan begitu hikmat sehingga mulai hari ini zelia telah sah menjadi istri dari Sean Taro Wijaya dan resmi menjadi menantu dari pak arman wijaya pemilik perusahaan furniture terbesar di asia.

entah hari ini zelia harus Bahagia atau bersedih karena dia telah mempunyai suami yang kini telah mengambil alih tanggung jawab atas dirinya . namun di sisi lain ia merasa bahwa hidupnya akan berubah setelah ia menikah dan menjadi anggota baru dari keluarga yang sama sekali tak pernah ia kenal sebelumnya.

Terpopuler

Comments

Tum Morang

Tum Morang

knp harus nikah shi,,??? berjuang dulu gitu biar semangat nya keliatan

2022-07-22

0

lihat semua
Episodes
1 part 01. keresahan hati zelia
2 part 02. kepergian sang ayah
3 part 03. keputusan menjadi mantu
4 part 04. keputusan tersulit
5 part 05. pernikahan
6 part 06. kepulangan om irwan
7 part 07. kehidupan baru
8 part 08. sehari menjadi istri
9 part 09. rasa ingin tau
10 part 10. membuat malu
11 part 11. kedatangan kakak ipar
12 part 12. satu bulan berlalu
13 part 13. hari pertama kuliah
14 part 14. ternyata dia
15 part 15. kedekatan dengan kakak ipar
16 part 16. semakin dekat
17 part 17. mati lampu
18 part 18. bersalah
19 part 19. makanan kesukaan
20 part 20. menghindar
21 part 21. keseriusan
22 part 22. gemuruh
23 part 23. perhatian
24 part 24. bersama assisten pribadi
25 part 25. gara-gara ojek online
26 part 26. suatu tempat
27 part 27. kemesraan
28 part 28. ada cicak
29 part 29. kebetulan
30 part 30. kejanggalan
31 part 31. semangat perjuangan
32 part 32. sean apakah kamu ingat?
33 part 33. bukan sepupu biasa?
34 part 34. pilihan yang mengecewakan
35 part 35. hari yang apes
36 part 36. pengantar misterius
37 part 37. ada yang cemburu
38 part 38. dia kenapa?
39 part 39. tertunda untuk kesekian kali
40 part 40. tak patut untuk dicemburui
41 part 41. sudah terselesaikan
42 part 42. bergandengan terus
43 part 43. semua menu masakan
44 part 44. wanita jal*ng
45 part 45. jurus penenang
46 part 46. salah sangka
47 part 47. rencana ke bandung
48 part 48. dikantor
49 part 49. pertanyaan konyol sean
50 part 50. mulai curiga
51 part 51. mulai panas
52 part 52. maaf
53 part 53. apa resep nya?
54 part 54. ratapan sean
55 part 55. perdebatan karena cemburu
56 part 56. temu kangen
57 part 57. bertemu bestie
58 part 58. menjenguk rendi
59 part 59. hati dean meronta-ronta
60 part 60. penyebab rendi sakit
61 part 61. lukisan merepotkan
62 part 62. pesan mama
63 part 63. kehadiran baby boy
64 part 64. kepulangan dean
65 part 65. kedatangan tamu menyebalkan
66 part 66. kejar-kejaran
67 part 67. pesan om irwan
68 part 68. dibali
69 part 69. mendustai hati
70 part 70. hans bingung
71 part 71. pertanyaan hans
72 part 72. izin liburan lagi
73 part 73. wanita masalalu diclub malam
74 part 74. curahan hati
75 part 75. tak tahan bau alkohol
76 part 76. mama pulang
77 part 77. memasukkan sesuatu kedalam tas
78 part 78. perpisahan
79 part 79. peluk didepan mama
80 part 80. pertengkaran
81 part 81. hamil anak siapa
82 part 82. pergi
83 part 83. terdengar berita
84 part 84. kembali ke kontrakan lama
85 part 85. perdebatan dengan mama
86 part 86. pekerjaan yang terbengkalai
87 part 87. telah bertemu
88 part 88. rasa trauma
89 part 89. pengakuan di depan mantan suaminya
90 part 90. tinggal berdua
91 part 91. diapartemen
92 part 92. album foto
93 part 93. rindu yang kembali hadir
94 part 94. meminta pertanggung jawaban
95 part 95. citra mengetahui semuanya
96 part 96. permintaan sang mama
97 part 97. nikah
98 part 98. malam pertama
99 part 99. pindahan
100 part 100. mempermasalahkan lukisan
101 part 101. menjadi pusat perhatian mahasiswi
102 part 102. kedua kali nya
103 part 103. pulang lebih awal.
104 part 104. menuruti keinginan
105 part 105. baju pilihan dean
106 part 106. salah paham
107 part 107. apa dean marah?
108 part 108. menunggu dean
109 part 109. kejutan yang tak terduga
110 part 110. gagal hangout
111 part 111. tujuh bulanan
112 part 112. menakutkan
113 part 113. pembalasan
114 part 114. mulai usaha lagi
115 pengumuman judul novel lain karya author
116 part 116. rumah sakit
117 part 117. program kehamilan
118 part 118. bertemu
119 part 119. bertanya-tanya
120 part 120. Rumah sakit
121 part 121. bertemu mantan
Episodes

Updated 121 Episodes

1
part 01. keresahan hati zelia
2
part 02. kepergian sang ayah
3
part 03. keputusan menjadi mantu
4
part 04. keputusan tersulit
5
part 05. pernikahan
6
part 06. kepulangan om irwan
7
part 07. kehidupan baru
8
part 08. sehari menjadi istri
9
part 09. rasa ingin tau
10
part 10. membuat malu
11
part 11. kedatangan kakak ipar
12
part 12. satu bulan berlalu
13
part 13. hari pertama kuliah
14
part 14. ternyata dia
15
part 15. kedekatan dengan kakak ipar
16
part 16. semakin dekat
17
part 17. mati lampu
18
part 18. bersalah
19
part 19. makanan kesukaan
20
part 20. menghindar
21
part 21. keseriusan
22
part 22. gemuruh
23
part 23. perhatian
24
part 24. bersama assisten pribadi
25
part 25. gara-gara ojek online
26
part 26. suatu tempat
27
part 27. kemesraan
28
part 28. ada cicak
29
part 29. kebetulan
30
part 30. kejanggalan
31
part 31. semangat perjuangan
32
part 32. sean apakah kamu ingat?
33
part 33. bukan sepupu biasa?
34
part 34. pilihan yang mengecewakan
35
part 35. hari yang apes
36
part 36. pengantar misterius
37
part 37. ada yang cemburu
38
part 38. dia kenapa?
39
part 39. tertunda untuk kesekian kali
40
part 40. tak patut untuk dicemburui
41
part 41. sudah terselesaikan
42
part 42. bergandengan terus
43
part 43. semua menu masakan
44
part 44. wanita jal*ng
45
part 45. jurus penenang
46
part 46. salah sangka
47
part 47. rencana ke bandung
48
part 48. dikantor
49
part 49. pertanyaan konyol sean
50
part 50. mulai curiga
51
part 51. mulai panas
52
part 52. maaf
53
part 53. apa resep nya?
54
part 54. ratapan sean
55
part 55. perdebatan karena cemburu
56
part 56. temu kangen
57
part 57. bertemu bestie
58
part 58. menjenguk rendi
59
part 59. hati dean meronta-ronta
60
part 60. penyebab rendi sakit
61
part 61. lukisan merepotkan
62
part 62. pesan mama
63
part 63. kehadiran baby boy
64
part 64. kepulangan dean
65
part 65. kedatangan tamu menyebalkan
66
part 66. kejar-kejaran
67
part 67. pesan om irwan
68
part 68. dibali
69
part 69. mendustai hati
70
part 70. hans bingung
71
part 71. pertanyaan hans
72
part 72. izin liburan lagi
73
part 73. wanita masalalu diclub malam
74
part 74. curahan hati
75
part 75. tak tahan bau alkohol
76
part 76. mama pulang
77
part 77. memasukkan sesuatu kedalam tas
78
part 78. perpisahan
79
part 79. peluk didepan mama
80
part 80. pertengkaran
81
part 81. hamil anak siapa
82
part 82. pergi
83
part 83. terdengar berita
84
part 84. kembali ke kontrakan lama
85
part 85. perdebatan dengan mama
86
part 86. pekerjaan yang terbengkalai
87
part 87. telah bertemu
88
part 88. rasa trauma
89
part 89. pengakuan di depan mantan suaminya
90
part 90. tinggal berdua
91
part 91. diapartemen
92
part 92. album foto
93
part 93. rindu yang kembali hadir
94
part 94. meminta pertanggung jawaban
95
part 95. citra mengetahui semuanya
96
part 96. permintaan sang mama
97
part 97. nikah
98
part 98. malam pertama
99
part 99. pindahan
100
part 100. mempermasalahkan lukisan
101
part 101. menjadi pusat perhatian mahasiswi
102
part 102. kedua kali nya
103
part 103. pulang lebih awal.
104
part 104. menuruti keinginan
105
part 105. baju pilihan dean
106
part 106. salah paham
107
part 107. apa dean marah?
108
part 108. menunggu dean
109
part 109. kejutan yang tak terduga
110
part 110. gagal hangout
111
part 111. tujuh bulanan
112
part 112. menakutkan
113
part 113. pembalasan
114
part 114. mulai usaha lagi
115
pengumuman judul novel lain karya author
116
part 116. rumah sakit
117
part 117. program kehamilan
118
part 118. bertemu
119
part 119. bertanya-tanya
120
part 120. Rumah sakit
121
part 121. bertemu mantan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!