zelia masuk kedalam kamar dan hendak menutup pintu namun sial, sean segera berhasil menyusul langkahnya dan mencegah zelia.
"beraninya lo bohongin gue" cecah sean berjalan mendekat perlahan memojokkan zelia. membuat zelia merasa sedikit gugup dan bingung. namun zelia tetap berusaha untuk tenang dan santai.
"kalo gak gitu lo gak bakal bangun, yakan???"
jawab zelia sambil terus melangkah ke belakang.
"lo mau main-main sama gue" ucap sean semakin memojokkan zelia ke sudut ruangan.
zelia tak mampu bergerak lagi, tubuhnya sudah terhadang oleh dinding .
sedangkan sean semakin mendekat. zelia memalingkan wajah nya ketika wajah sean mulai mendekat.
"ini kan yang lo mau" sean menggelitik pinggang zelia sehingga membuat zelia tertawa terpingkal-pingkal.
"gue gak bakal berenti sebelum lo minta ampun" ucap sean.
"iya iya... ampun" teriak zelia ditengah-tengah tawa nya.
sean selalu berusaha untuk menjadi orang yang asik untuk zelia, meski sebenarnya perasaan yang ia miliki hanya sebatas teman. namun ia tak mau membuat dirinya semakin merasa bersalah karena membuat zelia bersedih. karena kesedihan zelia sudah cukup ketika ayah nya meninggal karena kecerobohan sean.
sean pun berhenti untuk menggelitik pinggang zelia.. ia duduk di sofa didalam kamar sedangkan zelia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur sambil mengatur nafas yang memburu tak beraturan.
"sean" panggil zelia kepada sean yang kini sedang duduk sambil memainkan handphone nya.
"hmmmm" sahut sean tanpa ada jawaban.
"kemaren lo ngapain aja seharian sama pacar lo?" tanya zelia.
"terserah gue lah" jawab sean.
sifat sean yang masih begitu labil, mood nya yang kadang suka berubah. namun bagi zelia itu bukan suatu masalah. karena perasaannya terhadap sean pun hanya biasa saja. sehingga ia tak pernah merasa sakit hati ketika sean tiba-tiba acuh terhadapnya.
"maksud gue, lo kalo mau aneh-aneh jangan malu-maluin gue ngapa..!!!?" cetus zelia
"maksud lo.????" mata sean seketika melotot menatap zelia tajam ketika kata itu keluar dari mulut wanita yang kini berstatus sebagai istrinya itu.
"liat tuh, leher lo penuh tanda merah semua.. lo gak sadar kan kalo sedari tadi mama papa itu merhatiin tanda yang ada dileher lo itu..! pasti mereka mikir itu perbuatan gue" cetus zelia.
"biar aja, biar mereka tau kita pasangan yang romantis" sahut sean sambil kembali memainkan handphone nya.
"bukan romantis tapi mungkin mereka pikir gue ini drakula " zelia tertawa sendiri dengan ucapannya. begitu pun sean yang hanya tersenyum mendengar perkataan zelia.
pagi berlalu... mereka menghabiskan waktu di dalam satu kamar yang sama. bukan untuk bermesraan layak nya suami istri pada umumnya. namun mereka sibuk dengan kesibukan masing-masing.
mama, papa, sean dan zelia sudah duduk di ruang tamu menunggu kedatangan dean yang sedang di dalam perjalanan pulang.
"mama....papa....." teriak dean dari depan rumah, sambil berhambur lari memeluk mama dan papa nya secara bergantian sebagai pengobat rindu karena beberap Tahun terakhir pekerjaan nya yang begitu padat membuatnya tak ada waktu untuk menyempatkan pulang ke tanah air.
"hallo brother...." ucap dean sambil bersalaman dan memeluk adik satu-satu nya itu.
"ehh , gimana rasanya? ha ha ha" bisik dean tepat ditelinga adiknya itu. membuat sean meninju lengan kakak nya itu pelan.
"awwwww" teriak dean sambil terkekeh.
"hai... kamu pasti adik baru kak dean ya" ucap dean saat berhadapan dan bersalaman dengan zelia.
"iya kak, saya zelia" jawab zelia.
"gak usah di peluk, dia istri gue...!!!" cetus sean, mata nya tetap menatap ke depan dan tak tertuju kepada dua orang yang ia maksud.
dean terkekeh melihat tingkah adiknya yang memang seperti anak kecil itu.
"siap ayahhh" ucap dean sambil terkekeh melihat ekspresi adik nya ketika ia panggil dengan sebutan ayah.
"udah-udah... ayok kita makan malam bersama, sepertinya bik darmi udah masak banyak tuh untuk kita" ajak mama memecah perang dingin antara kakak beradik itu.
dean dan sean memang selalu begitu. mereka kakak beradik yang selalu bagaikan kucing dan tikus. sebentar-bentar bertengkar kemudian biasa lagi. meski usia mereka terpaud 10 tahun namun wajah dan penampilan dean masih terbilang 10 tahun lebih muda dari usia nya. mungkin karena dean lebih bisa mengurus diri, tubuhnya atletis, tak terlalu tinggi, kulitnya putih, wajah nya tampan, berpakaian rapi terlihat sangat berwibawa. berbeda dengan sean yang memiliki tubuh jangkung, kulit langsat, hidung mancung, dan berpenampilan urakan.
mereka pun makan malam bersama sambil berbincang sealakadarnya. hanya sebatas karir dan pekerjaan dean di luar negeri yang kini ia akan berpindah mengurus perusahaan yang berada di tanah air.
makan malam itu pun sudah berakhir, dean lebih dulu meninggalkan meja makan untuk beristirahat di kamar.
zelia yang sudah selesai membereskan sisa makanan pun masuk ke dalam kamar.
" oh itu yang nama nya kak dean, ganteng juga, kalo sean mah gak ada apa-apa nya" batin zelia sambil memeluk bantal yang ia dekap erat didada nya.
"ngapa gue gak berjodoh sama kak dean aja ya, tapi gue malah berjodoh sama cowok aneh kaya sean" batinnya berkata-kata.
"oh tuhan... mengapa engkau menurunkan malaikat disaat hambamu ini sudah sah jadi istri orang meski hanya di buku nikah" zelia tersenyum-senyum sendiri melihat dirinya yang bertanya jawab tak menentu.
"woiiii" sean melempar bantal sofa tepat di wajah zelia membuat semua lamunan zelia menjadi buyar
"lo pasti lagi mikirin jorok ya.????" tanya sean sambil tertawa.
"apaan sih lo.!?" ucap zelia kesal karena lamunan indahnya kini hancur ketika sean masuk kedalam kamar
"minggir gue mau tidur" ucap sean
"tidur tinggal mejem kok repot" cetus zelia yang kadang suka membalas ucapan sean cuek, sama hal nya dengan sean yang terkadang suka acuh terhadapnya.
"ini guling bisa di geser dulu ngapa, sempit banget ini tempat tidur gue" sean menggeser bantal guling yang berada di tengah-tengah antara dirinya dan zelia
"biar sih, biar aman, biar lo gak macem-macem"
"dasar cewek aneh, tidur sama cowok ganteng kaya gue gini tapi di halang-halangin. lo tau gak? diluar sana, pada ngantri noh cewek yang mau jadi pacar gue" sean menyombongkan dirinya.
"iya malaikat izroil, gue percaya sama lo" sahut zelia sambil menyelimuti tubuhnya.
"izroil itu siapa sih? bener izroil itu pencabut nyawa??? "
tanya sean kepada zelia yang sudah tertidur membelakanginya.
"perlu gue searching nih kaya nya" ucapnya lirih membuat zelia terkekeh menahan tawa dibalik selimut karena mendengar ucapan suaminya itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments