part 11. kedatangan kakak ipar

zelia masuk kedalam kamar dan hendak menutup pintu namun sial, sean segera berhasil menyusul langkahnya dan mencegah zelia.

"beraninya lo bohongin gue" cecah sean berjalan mendekat perlahan memojokkan zelia. membuat zelia merasa sedikit gugup dan bingung. namun zelia tetap berusaha untuk tenang dan santai.

"kalo gak gitu lo gak bakal bangun, yakan???"

jawab zelia sambil terus melangkah ke belakang.

"lo mau main-main sama gue" ucap sean semakin memojokkan zelia ke sudut ruangan.

zelia tak mampu bergerak lagi, tubuhnya sudah terhadang oleh dinding .

sedangkan sean semakin mendekat. zelia memalingkan wajah nya ketika wajah sean mulai mendekat.

"ini kan yang lo mau" sean menggelitik pinggang zelia sehingga membuat zelia tertawa terpingkal-pingkal.

"gue gak bakal berenti sebelum lo minta ampun" ucap sean.

"iya iya... ampun" teriak zelia ditengah-tengah tawa nya.

sean selalu berusaha untuk menjadi orang yang asik untuk zelia, meski sebenarnya perasaan yang ia miliki hanya sebatas teman. namun ia tak mau membuat dirinya semakin merasa bersalah karena membuat zelia bersedih. karena kesedihan zelia sudah cukup ketika ayah nya meninggal karena kecerobohan sean.

sean pun berhenti untuk menggelitik pinggang zelia.. ia duduk di sofa didalam kamar sedangkan zelia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur sambil mengatur nafas yang memburu tak beraturan.

"sean" panggil zelia kepada sean yang kini sedang duduk sambil memainkan handphone nya.

"hmmmm" sahut sean tanpa ada jawaban.

"kemaren lo ngapain aja seharian sama pacar lo?" tanya zelia.

"terserah gue lah" jawab sean.

sifat sean yang masih begitu labil, mood nya yang kadang suka berubah. namun bagi zelia itu bukan suatu masalah. karena perasaannya terhadap sean pun hanya biasa saja. sehingga ia tak pernah merasa sakit hati ketika sean tiba-tiba acuh terhadapnya.

"maksud gue, lo kalo mau aneh-aneh jangan malu-maluin gue ngapa..!!!?" cetus zelia

"maksud lo.????" mata sean seketika melotot menatap zelia tajam ketika kata itu keluar dari mulut wanita yang kini berstatus sebagai istrinya itu.

"liat tuh, leher lo penuh tanda merah semua.. lo gak sadar kan kalo sedari tadi mama papa itu merhatiin tanda yang ada dileher lo itu..! pasti mereka mikir itu perbuatan gue" cetus zelia.

"biar aja, biar mereka tau kita pasangan yang romantis" sahut sean sambil kembali memainkan handphone nya.

"bukan romantis tapi mungkin mereka pikir gue ini drakula " zelia tertawa sendiri dengan ucapannya. begitu pun sean yang hanya tersenyum mendengar perkataan zelia.

pagi berlalu... mereka menghabiskan waktu di dalam satu kamar yang sama. bukan untuk bermesraan layak nya suami istri pada umumnya. namun mereka sibuk dengan kesibukan masing-masing.

mama, papa, sean dan zelia sudah duduk di ruang tamu menunggu kedatangan dean yang sedang di dalam perjalanan pulang.

"mama....papa....." teriak dean dari depan rumah, sambil berhambur lari memeluk mama dan papa nya secara bergantian sebagai pengobat rindu karena beberap Tahun terakhir pekerjaan nya yang begitu padat membuatnya tak ada waktu untuk menyempatkan pulang ke tanah air.

"hallo brother...." ucap dean sambil bersalaman dan memeluk adik satu-satu nya itu.

"ehh , gimana rasanya? ha ha ha" bisik dean tepat ditelinga adiknya itu. membuat sean meninju lengan kakak nya itu pelan.

"awwwww" teriak dean sambil terkekeh.

"hai... kamu pasti adik baru kak dean ya" ucap dean saat berhadapan dan bersalaman dengan zelia.

"iya kak, saya zelia" jawab zelia.

"gak usah di peluk, dia istri gue...!!!" cetus sean, mata nya tetap menatap ke depan dan tak tertuju kepada dua orang yang ia maksud.

dean terkekeh melihat tingkah adiknya yang memang seperti anak kecil itu.

"siap ayahhh" ucap dean sambil terkekeh melihat ekspresi adik nya ketika ia panggil dengan sebutan ayah.

"udah-udah... ayok kita makan malam bersama, sepertinya bik darmi udah masak banyak tuh untuk kita" ajak mama memecah perang dingin antara kakak beradik itu.

dean dan sean memang selalu begitu. mereka kakak beradik yang selalu bagaikan kucing dan tikus. sebentar-bentar bertengkar kemudian biasa lagi. meski usia mereka terpaud 10 tahun namun wajah dan penampilan dean masih terbilang 10 tahun lebih muda dari usia nya. mungkin karena dean lebih bisa mengurus diri, tubuhnya atletis, tak terlalu tinggi, kulitnya putih, wajah nya tampan, berpakaian rapi terlihat sangat berwibawa. berbeda dengan sean yang memiliki tubuh jangkung, kulit langsat, hidung mancung, dan berpenampilan urakan.

mereka pun makan malam bersama sambil berbincang sealakadarnya. hanya sebatas karir dan pekerjaan dean di luar negeri yang kini ia akan berpindah mengurus perusahaan yang berada di tanah air.

makan malam itu pun sudah berakhir, dean lebih dulu meninggalkan meja makan untuk beristirahat di kamar.

zelia yang sudah selesai membereskan sisa makanan pun masuk ke dalam kamar.

" oh itu yang nama nya kak dean, ganteng juga, kalo sean mah gak ada apa-apa nya" batin zelia sambil memeluk bantal yang ia dekap erat didada nya.

"ngapa gue gak berjodoh sama kak dean aja ya, tapi gue malah berjodoh sama cowok aneh kaya sean" batinnya berkata-kata.

"oh tuhan... mengapa engkau menurunkan malaikat disaat hambamu ini sudah sah jadi istri orang meski hanya di buku nikah" zelia tersenyum-senyum sendiri melihat dirinya yang bertanya jawab tak menentu.

"woiiii" sean melempar bantal sofa tepat di wajah zelia membuat semua lamunan zelia menjadi buyar

"lo pasti lagi mikirin jorok ya.????" tanya sean sambil tertawa.

"apaan sih lo.!?" ucap zelia kesal karena lamunan indahnya kini hancur ketika sean masuk kedalam kamar

"minggir gue mau tidur" ucap sean

"tidur tinggal mejem kok repot" cetus zelia yang kadang suka membalas ucapan sean cuek, sama hal nya dengan sean yang terkadang suka acuh terhadapnya.

"ini guling bisa di geser dulu ngapa, sempit banget ini tempat tidur gue" sean menggeser bantal guling yang berada di tengah-tengah antara dirinya dan zelia

"biar sih, biar aman, biar lo gak macem-macem"

"dasar cewek aneh, tidur sama cowok ganteng kaya gue gini tapi di halang-halangin. lo tau gak? diluar sana, pada ngantri noh cewek yang mau jadi pacar gue" sean menyombongkan dirinya.

"iya malaikat izroil, gue percaya sama lo" sahut zelia sambil menyelimuti tubuhnya.

"izroil itu siapa sih? bener izroil itu pencabut nyawa??? "

tanya sean kepada zelia yang sudah tertidur membelakanginya.

"perlu gue searching nih kaya nya" ucapnya lirih membuat zelia terkekeh menahan tawa dibalik selimut karena mendengar ucapan suaminya itu

Episodes
1 part 01. keresahan hati zelia
2 part 02. kepergian sang ayah
3 part 03. keputusan menjadi mantu
4 part 04. keputusan tersulit
5 part 05. pernikahan
6 part 06. kepulangan om irwan
7 part 07. kehidupan baru
8 part 08. sehari menjadi istri
9 part 09. rasa ingin tau
10 part 10. membuat malu
11 part 11. kedatangan kakak ipar
12 part 12. satu bulan berlalu
13 part 13. hari pertama kuliah
14 part 14. ternyata dia
15 part 15. kedekatan dengan kakak ipar
16 part 16. semakin dekat
17 part 17. mati lampu
18 part 18. bersalah
19 part 19. makanan kesukaan
20 part 20. menghindar
21 part 21. keseriusan
22 part 22. gemuruh
23 part 23. perhatian
24 part 24. bersama assisten pribadi
25 part 25. gara-gara ojek online
26 part 26. suatu tempat
27 part 27. kemesraan
28 part 28. ada cicak
29 part 29. kebetulan
30 part 30. kejanggalan
31 part 31. semangat perjuangan
32 part 32. sean apakah kamu ingat?
33 part 33. bukan sepupu biasa?
34 part 34. pilihan yang mengecewakan
35 part 35. hari yang apes
36 part 36. pengantar misterius
37 part 37. ada yang cemburu
38 part 38. dia kenapa?
39 part 39. tertunda untuk kesekian kali
40 part 40. tak patut untuk dicemburui
41 part 41. sudah terselesaikan
42 part 42. bergandengan terus
43 part 43. semua menu masakan
44 part 44. wanita jal*ng
45 part 45. jurus penenang
46 part 46. salah sangka
47 part 47. rencana ke bandung
48 part 48. dikantor
49 part 49. pertanyaan konyol sean
50 part 50. mulai curiga
51 part 51. mulai panas
52 part 52. maaf
53 part 53. apa resep nya?
54 part 54. ratapan sean
55 part 55. perdebatan karena cemburu
56 part 56. temu kangen
57 part 57. bertemu bestie
58 part 58. menjenguk rendi
59 part 59. hati dean meronta-ronta
60 part 60. penyebab rendi sakit
61 part 61. lukisan merepotkan
62 part 62. pesan mama
63 part 63. kehadiran baby boy
64 part 64. kepulangan dean
65 part 65. kedatangan tamu menyebalkan
66 part 66. kejar-kejaran
67 part 67. pesan om irwan
68 part 68. dibali
69 part 69. mendustai hati
70 part 70. hans bingung
71 part 71. pertanyaan hans
72 part 72. izin liburan lagi
73 part 73. wanita masalalu diclub malam
74 part 74. curahan hati
75 part 75. tak tahan bau alkohol
76 part 76. mama pulang
77 part 77. memasukkan sesuatu kedalam tas
78 part 78. perpisahan
79 part 79. peluk didepan mama
80 part 80. pertengkaran
81 part 81. hamil anak siapa
82 part 82. pergi
83 part 83. terdengar berita
84 part 84. kembali ke kontrakan lama
85 part 85. perdebatan dengan mama
86 part 86. pekerjaan yang terbengkalai
87 part 87. telah bertemu
88 part 88. rasa trauma
89 part 89. pengakuan di depan mantan suaminya
90 part 90. tinggal berdua
91 part 91. diapartemen
92 part 92. album foto
93 part 93. rindu yang kembali hadir
94 part 94. meminta pertanggung jawaban
95 part 95. citra mengetahui semuanya
96 part 96. permintaan sang mama
97 part 97. nikah
98 part 98. malam pertama
99 part 99. pindahan
100 part 100. mempermasalahkan lukisan
101 part 101. menjadi pusat perhatian mahasiswi
102 part 102. kedua kali nya
103 part 103. pulang lebih awal.
104 part 104. menuruti keinginan
105 part 105. baju pilihan dean
106 part 106. salah paham
107 part 107. apa dean marah?
108 part 108. menunggu dean
109 part 109. kejutan yang tak terduga
110 part 110. gagal hangout
111 part 111. tujuh bulanan
112 part 112. menakutkan
113 part 113. pembalasan
114 part 114. mulai usaha lagi
115 pengumuman judul novel lain karya author
116 part 116. rumah sakit
117 part 117. program kehamilan
118 part 118. bertemu
119 part 119. bertanya-tanya
120 part 120. Rumah sakit
121 part 121. bertemu mantan
Episodes

Updated 121 Episodes

1
part 01. keresahan hati zelia
2
part 02. kepergian sang ayah
3
part 03. keputusan menjadi mantu
4
part 04. keputusan tersulit
5
part 05. pernikahan
6
part 06. kepulangan om irwan
7
part 07. kehidupan baru
8
part 08. sehari menjadi istri
9
part 09. rasa ingin tau
10
part 10. membuat malu
11
part 11. kedatangan kakak ipar
12
part 12. satu bulan berlalu
13
part 13. hari pertama kuliah
14
part 14. ternyata dia
15
part 15. kedekatan dengan kakak ipar
16
part 16. semakin dekat
17
part 17. mati lampu
18
part 18. bersalah
19
part 19. makanan kesukaan
20
part 20. menghindar
21
part 21. keseriusan
22
part 22. gemuruh
23
part 23. perhatian
24
part 24. bersama assisten pribadi
25
part 25. gara-gara ojek online
26
part 26. suatu tempat
27
part 27. kemesraan
28
part 28. ada cicak
29
part 29. kebetulan
30
part 30. kejanggalan
31
part 31. semangat perjuangan
32
part 32. sean apakah kamu ingat?
33
part 33. bukan sepupu biasa?
34
part 34. pilihan yang mengecewakan
35
part 35. hari yang apes
36
part 36. pengantar misterius
37
part 37. ada yang cemburu
38
part 38. dia kenapa?
39
part 39. tertunda untuk kesekian kali
40
part 40. tak patut untuk dicemburui
41
part 41. sudah terselesaikan
42
part 42. bergandengan terus
43
part 43. semua menu masakan
44
part 44. wanita jal*ng
45
part 45. jurus penenang
46
part 46. salah sangka
47
part 47. rencana ke bandung
48
part 48. dikantor
49
part 49. pertanyaan konyol sean
50
part 50. mulai curiga
51
part 51. mulai panas
52
part 52. maaf
53
part 53. apa resep nya?
54
part 54. ratapan sean
55
part 55. perdebatan karena cemburu
56
part 56. temu kangen
57
part 57. bertemu bestie
58
part 58. menjenguk rendi
59
part 59. hati dean meronta-ronta
60
part 60. penyebab rendi sakit
61
part 61. lukisan merepotkan
62
part 62. pesan mama
63
part 63. kehadiran baby boy
64
part 64. kepulangan dean
65
part 65. kedatangan tamu menyebalkan
66
part 66. kejar-kejaran
67
part 67. pesan om irwan
68
part 68. dibali
69
part 69. mendustai hati
70
part 70. hans bingung
71
part 71. pertanyaan hans
72
part 72. izin liburan lagi
73
part 73. wanita masalalu diclub malam
74
part 74. curahan hati
75
part 75. tak tahan bau alkohol
76
part 76. mama pulang
77
part 77. memasukkan sesuatu kedalam tas
78
part 78. perpisahan
79
part 79. peluk didepan mama
80
part 80. pertengkaran
81
part 81. hamil anak siapa
82
part 82. pergi
83
part 83. terdengar berita
84
part 84. kembali ke kontrakan lama
85
part 85. perdebatan dengan mama
86
part 86. pekerjaan yang terbengkalai
87
part 87. telah bertemu
88
part 88. rasa trauma
89
part 89. pengakuan di depan mantan suaminya
90
part 90. tinggal berdua
91
part 91. diapartemen
92
part 92. album foto
93
part 93. rindu yang kembali hadir
94
part 94. meminta pertanggung jawaban
95
part 95. citra mengetahui semuanya
96
part 96. permintaan sang mama
97
part 97. nikah
98
part 98. malam pertama
99
part 99. pindahan
100
part 100. mempermasalahkan lukisan
101
part 101. menjadi pusat perhatian mahasiswi
102
part 102. kedua kali nya
103
part 103. pulang lebih awal.
104
part 104. menuruti keinginan
105
part 105. baju pilihan dean
106
part 106. salah paham
107
part 107. apa dean marah?
108
part 108. menunggu dean
109
part 109. kejutan yang tak terduga
110
part 110. gagal hangout
111
part 111. tujuh bulanan
112
part 112. menakutkan
113
part 113. pembalasan
114
part 114. mulai usaha lagi
115
pengumuman judul novel lain karya author
116
part 116. rumah sakit
117
part 117. program kehamilan
118
part 118. bertemu
119
part 119. bertanya-tanya
120
part 120. Rumah sakit
121
part 121. bertemu mantan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!