zelia merebahkan tubuh nya namun kali ini mata nya tetap terjaga, seolah bayangan dan hati nya sedang berpacu teringat pada tatapan kak dean. sesekali ia tersenyum, ia memeluk guling disebelahnya dengan erat. seolah lupa bahwa status sebagai istri sudah di sandangnya.
sedangkan kak dean yang masih berada diatas balkon kini menutup laptop nya dan menyandarkan tubuhnya di kursi yang sedang ia duduki. ia memejamkan mata nya mencoba untuk mengatur detak jantung nya yang juga memburu berdegup lebih kencang dari biasanya.
"tiaraaa" ucap dean lirih.
"mengapa perasaan itu hadir kembali setelah bertahun-tahun aku mencoba untuk melupakanmu, sudah lama aku mengubur perasaan untuk mu, dan kau telah membuat perasaanku mati untuk wanita lain dan wanita manapun. tapi kali ini aku seolah menemukan sosok dirimu yang kembali hadir dari dalam diri zelia. getaran yang sama seperti dulu awal kita bertemu, tapi kali ini berat untukku ra, dia istri adikku, dia bukan milikku dan tak akan menjadi milikku "
suara hati dean bermonolog sendiri seolah tiara sedang berada bersama. tiara kekasih pertama dean waktu SMA, dan kini telah meninggalkan dean untuk selama nya.
tiara meninggal karena kecelakaan, setelah kepergian tiara, dean tak pernah lagi membuka hati untuk wanita lain. rasanya seolah sudah ikut terkubur bersama tiara kekasihnya.
"aaaaaaaaaaa kakk deannnn"
lamunan dean terpecah saat mendengar teriakan zelia dari dalam kamarnya. dean membuka mata nya, terlihat suasana rumah yang gelap gulita. dean berjalan mendekat kearah pintu balkon dan menggetuknya.
"zel, zeli, kamu kenapa?"
teriak dean kepada zelia
"kak dean, zeli takut kak" teriak zelia diiringi isakan tangis
dean mencoba membuka handle pintu, namun sepertinya zelia sudah mengunci pintu balkon.
"zel, buka pintunya" teriak kak dean.
tak terdengar jawaban apapun dari zelia. dean semakin panik dia berjalan masuk dan menuju ke pintu utama untuk masuk kedalam kamar zelia, gelap seolah tak menjadi penghalang untuknya.
dean membuka handle pintu utama, untunglah zelia tak mengunci pintu utama karena untuk memudahkan sean yang sering pulang larut malam tanpa harus menunggu zelia membuka kan pintu untuknya.
"zel,zeli kamu dimana?" tanya dean sambil berjalan meraba karen Dia tidak tau bagaimana isi kamar adik nya ini.
terdengar suara isakan tangis zelia, dean berjalan mendekat ke arah sumber suara isakan tangis tersebut. benar saja zelia sudah mematung dalam tangisnya di balik selimut di atas tempat tidur.
zelia yang memiliki phobia pada gelap tak mampu bergerak dan tak mampu berkata-kata . dean meraba-raba tangannya bergerak keseluruh arah dan menyentuh rambut zelia.
"zeli, kamu gak apa-apa?"
dengan sigap dean langsung memeluk zelia. zelia pun langsung memeluk dean dibalik kegelapan
"zeli takut kak" kini ia bisa bersuara ketika ia rasa pertolongan sudah datang kepadanya.
"gak usah takut, ada kakak disini"
zelia tetap memeluk dean dengan erat. ia menenggelamkan kepala nya pada dada bidang dean. dean mengusap kepala zelia lembut. tercium aroma tubuh zelia yang sangat menggoda untuknya.
"handphone mu mana zel, nyalakan senter handphonenya" ucap kak dean
"gak tau kak, zeli lupa handphone nya di mana" jawab zelia.
"yaudah kakak ambil handphone kakak dulu ya dikamar"
"zeli ikut kak, zeli takut" zelia tetap memeluk erat tubuh kakak ipar nya itu.
tercium aroma parfum kak dean yang seolah membuat tubuh zelia menjadi lebih tenang dan rileks.
"yaudah iya" dean berjalan menuju ke kamarnya dengan tangan meraba memegang benda-benda yang ada disekitarnya.
sedangkan zelia berjalan mengikuti dean sambil terus memeluk erat tubuh dean.
kini mereka tiba dikamar dean. zelia wanita pertama selain bik parmi dan mama yang bisa masuk kedalam kamarnya.
tak harus meraba ke segala arah, dean sudah paham dengan susunan kamarnya yang sengaja ia taruh seluruh barang-barangnya di sudut kamar agar kamar terlihat lebih luas dan memudahkan dia berjalan ditengah kegelapan seperti ini.
dean mengambil handphone nya yang berada diatas tempat tidur.
"sial.. handphone kakak low zel"
dean melempar kembali handphone nya keatas tempat tidur. dean mendengus kesal namun terselip bahagia karena zelia belum juga lepas dari dekapan.
"kak emang gak ada genset atau apa gitu dirumah ini?" tanya zelia.
"sebenernya ada zel, tapi kakak gak tau dimana tempat penyimpanannya" jawab dean.
"kenapa juga ini lampu padam lama banget" lanjut dean.
"apa kita belum bayar listrik kak?" tanya zelia sambil mendongakan kepalanya
"gak mungkin zel" jawab kak dean sambil menundukkan kepala . tinggi antara dean dan zelia memang tak terlalu jauh hingga tanpa sengaja bibir mereka saling bertemu ditengah kegelapan.
bibir mereka kini saling menempel cukup lama. hasrat lelaki dean yang sejak lama haus akan kasih sayang seorang kekasih kini mulai mencuat. dean mulai memagut lembut bibir zelia, sedangkan zelia hanya terdiam. masih tak percaya bahwa ini benar ada nya atau hanya sebatas mimpi belaka. zelia bisa merasakan pagutan dean yang semakin dalam meski wajah mereka tak saling terlihat karena kegelapan.
deru nafas dean berhembus beraturan mengiringi gerakan bibirnya ******* bibir zelia.
hati zelia menggebu, deru nafasnya memburu. seperti ada yang ingin copot dari dalam dirinya. zelia memejamkan mata nya. berusaha menepis namun tak dapat dipungkiri pesona dean mampu menggugah hasrat nya sebagai wanita dewasa. dia pun memberi sedikit balasan gerakan bibir yang dilakukan dean. merasa mendapat respon baik, deanpun lebih dalam ******* bibir manis zelia penuh dengan kelembutan.
"tok tok tok"
pintu kamar dean diketuk oleh seseorang dari luar membuat mereka menghentikan aksi panas mereka malam ini. dean mengusap sisa saliva dibibir nya, begitupun dengan zelia. jantung zelia berdegup lebih kencang, merasa sangat takut namun terselip rasa bahagia.
"siapa?" tanya dean dari dalam kamar.
"ini bibik den" suara bik darmi menggema dari balik pintu kamar.
dean berjalan untuk membuka pintu, sedangkan zelia masih membuntuti nya sambil memegang erat baju bagian belakang dean.
"kenapa bik?" tanya dean yang mengeluarkan dirinya dari balik pintu.
"ini senter den, apa non zelia disini soalnya kamarnya sepi" tanya bik darmi
"iya, zelia dikamar saya bik, dia tadi ketakutan karena gelap"
bik darmi melihat ke arah zelia yang terlihat dengan samar-samar namun sepertinya merasa ketakutan karena memegang erat baju majikannya.
"sebentar lagi lampunya nyala den, pak kirman tadi sudah saya suruh telpon tukang listrik, seperti nya ada yang konsleting listrik dirumah ini"
bik darmi memberikan senter kepada dean dan hendak kembali kelantai bawah.
"makasih bik" dean lalu menutup pintu kamar setelah bik darmi pergi meninggalkan kamar nya.
dean menghidupkan senter yang diberi bik parmi . zelia melepas pegangan eratnya dan kini ia bisa menghela nafas lega.
zelia menjatuhkan tubuhnya diatas tempat tidur setelah ia rasa sudah ada sedikit pencahayaan didalam kamar tersebut.
dean mengusap wajahnya kasar, kenikmatan yang baru saja ia rasakan kini harus terhenti karena kedatangan assisten rumahnya itu.
sedangkan zelia masih mencoba mengatur nafas yang sedari tadi memburu membuat jantungnya bergemuruh berdetak tak beraturan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Adey
lanjut thor
2022-06-16
1