part 17. mati lampu

zelia merebahkan tubuh nya namun kali ini mata nya tetap terjaga, seolah bayangan dan hati nya sedang berpacu teringat pada tatapan kak dean. sesekali ia tersenyum, ia memeluk guling disebelahnya dengan erat. seolah lupa bahwa status sebagai istri sudah di sandangnya.

sedangkan kak dean yang masih berada diatas balkon kini menutup laptop nya dan menyandarkan tubuhnya di kursi yang sedang ia duduki. ia memejamkan mata nya mencoba untuk mengatur detak jantung nya yang juga memburu berdegup lebih kencang dari biasanya.

"tiaraaa" ucap dean lirih.

"mengapa perasaan itu hadir kembali setelah bertahun-tahun aku mencoba untuk melupakanmu, sudah lama aku mengubur perasaan untuk mu, dan kau telah membuat perasaanku mati untuk wanita lain dan wanita manapun. tapi kali ini aku seolah menemukan sosok dirimu yang kembali hadir dari dalam diri zelia. getaran yang sama seperti dulu awal kita bertemu, tapi kali ini berat untukku ra, dia istri adikku, dia bukan milikku dan tak akan menjadi milikku "

suara hati dean bermonolog sendiri seolah tiara sedang berada bersama. tiara kekasih pertama dean waktu SMA, dan kini telah meninggalkan dean untuk selama nya.

tiara meninggal karena kecelakaan, setelah kepergian tiara, dean tak pernah lagi membuka hati untuk wanita lain. rasanya seolah sudah ikut terkubur bersama tiara kekasihnya.

"aaaaaaaaaaa kakk deannnn"

lamunan dean terpecah saat mendengar teriakan zelia dari dalam kamarnya. dean membuka mata nya, terlihat suasana rumah yang gelap gulita. dean berjalan mendekat kearah pintu balkon dan menggetuknya.

"zel, zeli, kamu kenapa?"

teriak dean kepada zelia

"kak dean, zeli takut kak" teriak zelia diiringi isakan tangis

dean mencoba membuka handle pintu, namun sepertinya zelia sudah mengunci pintu balkon.

"zel, buka pintunya" teriak kak dean.

tak terdengar jawaban apapun dari zelia. dean semakin panik dia berjalan masuk dan menuju ke pintu utama untuk masuk kedalam kamar zelia, gelap seolah tak menjadi penghalang untuknya.

dean membuka handle pintu utama, untunglah zelia tak mengunci pintu utama karena untuk memudahkan sean yang sering pulang larut malam tanpa harus menunggu zelia membuka kan pintu untuknya.

"zel,zeli kamu dimana?" tanya dean sambil berjalan meraba karen Dia tidak tau bagaimana isi kamar adik nya ini.

terdengar suara isakan tangis zelia, dean berjalan mendekat ke arah sumber suara isakan tangis tersebut. benar saja zelia sudah mematung dalam tangisnya di balik selimut di atas tempat tidur.

zelia yang memiliki phobia pada gelap tak mampu bergerak dan tak mampu berkata-kata . dean meraba-raba tangannya bergerak keseluruh arah dan menyentuh rambut zelia.

"zeli, kamu gak apa-apa?"

dengan sigap dean langsung memeluk zelia. zelia pun langsung memeluk dean dibalik kegelapan

"zeli takut kak" kini ia bisa bersuara ketika ia rasa pertolongan sudah datang kepadanya.

"gak usah takut, ada kakak disini"

zelia tetap memeluk dean dengan erat. ia menenggelamkan kepala nya pada dada bidang dean. dean mengusap kepala zelia lembut. tercium aroma tubuh zelia yang sangat menggoda untuknya.

"handphone mu mana zel, nyalakan senter handphonenya" ucap kak dean

"gak tau kak, zeli lupa handphone nya di mana" jawab zelia.

"yaudah kakak ambil handphone kakak dulu ya dikamar"

"zeli ikut kak, zeli takut" zelia tetap memeluk erat tubuh kakak ipar nya itu.

tercium aroma parfum kak dean yang seolah membuat tubuh zelia menjadi lebih tenang dan rileks.

"yaudah iya" dean berjalan menuju ke kamarnya dengan tangan meraba memegang benda-benda yang ada disekitarnya.

sedangkan zelia berjalan mengikuti dean sambil terus memeluk erat tubuh dean.

kini mereka tiba dikamar dean. zelia wanita pertama selain bik parmi dan mama yang bisa masuk kedalam kamarnya.

tak harus meraba ke segala arah, dean sudah paham dengan susunan kamarnya yang sengaja ia taruh seluruh barang-barangnya di sudut kamar agar kamar terlihat lebih luas dan memudahkan dia berjalan ditengah kegelapan seperti ini.

dean mengambil handphone nya yang berada diatas tempat tidur.

"sial.. handphone kakak low zel"

dean melempar kembali handphone nya keatas tempat tidur. dean mendengus kesal namun terselip bahagia karena zelia belum juga lepas dari dekapan.

"kak emang gak ada genset atau apa gitu dirumah ini?" tanya zelia.

"sebenernya ada zel, tapi kakak gak tau dimana tempat penyimpanannya" jawab dean.

"kenapa juga ini lampu padam lama banget" lanjut dean.

"apa kita belum bayar listrik kak?" tanya zelia sambil mendongakan kepalanya

"gak mungkin zel" jawab kak dean sambil menundukkan kepala . tinggi antara dean dan zelia memang tak terlalu jauh hingga tanpa sengaja bibir mereka saling bertemu ditengah kegelapan.

bibir mereka kini saling menempel cukup lama. hasrat lelaki dean yang sejak lama haus akan kasih sayang seorang kekasih kini mulai mencuat. dean mulai memagut lembut bibir zelia, sedangkan zelia hanya terdiam. masih tak percaya bahwa ini benar ada nya atau hanya sebatas mimpi belaka. zelia bisa merasakan pagutan dean yang semakin dalam meski wajah mereka tak saling terlihat karena kegelapan.

deru nafas dean berhembus beraturan mengiringi gerakan bibirnya ******* bibir zelia.

hati zelia menggebu, deru nafasnya memburu. seperti ada yang ingin copot dari dalam dirinya. zelia memejamkan mata nya. berusaha menepis namun tak dapat dipungkiri pesona dean mampu menggugah hasrat nya sebagai wanita dewasa. dia pun memberi sedikit balasan gerakan bibir yang dilakukan dean. merasa mendapat respon baik, deanpun lebih dalam ******* bibir manis zelia penuh dengan kelembutan.

"tok tok tok"

pintu kamar dean diketuk oleh seseorang dari luar membuat mereka menghentikan aksi panas mereka malam ini. dean mengusap sisa saliva dibibir nya, begitupun dengan zelia. jantung zelia berdegup lebih kencang, merasa sangat takut namun terselip rasa bahagia.

"siapa?" tanya dean dari dalam kamar.

"ini bibik den" suara bik darmi menggema dari balik pintu kamar.

dean berjalan untuk membuka pintu, sedangkan zelia masih membuntuti nya sambil memegang erat baju bagian belakang dean.

"kenapa bik?" tanya dean yang mengeluarkan dirinya dari balik pintu.

"ini senter den, apa non zelia disini soalnya kamarnya sepi" tanya bik darmi

"iya, zelia dikamar saya bik, dia tadi ketakutan karena gelap"

bik darmi melihat ke arah zelia yang terlihat dengan samar-samar namun sepertinya merasa ketakutan karena memegang erat baju majikannya.

"sebentar lagi lampunya nyala den, pak kirman tadi sudah saya suruh telpon tukang listrik, seperti nya ada yang konsleting listrik dirumah ini"

bik darmi memberikan senter kepada dean dan hendak kembali kelantai bawah.

"makasih bik" dean lalu menutup pintu kamar setelah bik darmi pergi meninggalkan kamar nya.

dean menghidupkan senter yang diberi bik parmi . zelia melepas pegangan eratnya dan kini ia bisa menghela nafas lega.

zelia menjatuhkan tubuhnya diatas tempat tidur setelah ia rasa sudah ada sedikit pencahayaan didalam kamar tersebut.

dean mengusap wajahnya kasar, kenikmatan yang baru saja ia rasakan kini harus terhenti karena kedatangan assisten rumahnya itu.

sedangkan zelia masih mencoba mengatur nafas yang sedari tadi memburu membuat jantungnya bergemuruh berdetak tak beraturan.

Terpopuler

Comments

Adey

Adey

lanjut thor

2022-06-16

1

lihat semua
Episodes
1 part 01. keresahan hati zelia
2 part 02. kepergian sang ayah
3 part 03. keputusan menjadi mantu
4 part 04. keputusan tersulit
5 part 05. pernikahan
6 part 06. kepulangan om irwan
7 part 07. kehidupan baru
8 part 08. sehari menjadi istri
9 part 09. rasa ingin tau
10 part 10. membuat malu
11 part 11. kedatangan kakak ipar
12 part 12. satu bulan berlalu
13 part 13. hari pertama kuliah
14 part 14. ternyata dia
15 part 15. kedekatan dengan kakak ipar
16 part 16. semakin dekat
17 part 17. mati lampu
18 part 18. bersalah
19 part 19. makanan kesukaan
20 part 20. menghindar
21 part 21. keseriusan
22 part 22. gemuruh
23 part 23. perhatian
24 part 24. bersama assisten pribadi
25 part 25. gara-gara ojek online
26 part 26. suatu tempat
27 part 27. kemesraan
28 part 28. ada cicak
29 part 29. kebetulan
30 part 30. kejanggalan
31 part 31. semangat perjuangan
32 part 32. sean apakah kamu ingat?
33 part 33. bukan sepupu biasa?
34 part 34. pilihan yang mengecewakan
35 part 35. hari yang apes
36 part 36. pengantar misterius
37 part 37. ada yang cemburu
38 part 38. dia kenapa?
39 part 39. tertunda untuk kesekian kali
40 part 40. tak patut untuk dicemburui
41 part 41. sudah terselesaikan
42 part 42. bergandengan terus
43 part 43. semua menu masakan
44 part 44. wanita jal*ng
45 part 45. jurus penenang
46 part 46. salah sangka
47 part 47. rencana ke bandung
48 part 48. dikantor
49 part 49. pertanyaan konyol sean
50 part 50. mulai curiga
51 part 51. mulai panas
52 part 52. maaf
53 part 53. apa resep nya?
54 part 54. ratapan sean
55 part 55. perdebatan karena cemburu
56 part 56. temu kangen
57 part 57. bertemu bestie
58 part 58. menjenguk rendi
59 part 59. hati dean meronta-ronta
60 part 60. penyebab rendi sakit
61 part 61. lukisan merepotkan
62 part 62. pesan mama
63 part 63. kehadiran baby boy
64 part 64. kepulangan dean
65 part 65. kedatangan tamu menyebalkan
66 part 66. kejar-kejaran
67 part 67. pesan om irwan
68 part 68. dibali
69 part 69. mendustai hati
70 part 70. hans bingung
71 part 71. pertanyaan hans
72 part 72. izin liburan lagi
73 part 73. wanita masalalu diclub malam
74 part 74. curahan hati
75 part 75. tak tahan bau alkohol
76 part 76. mama pulang
77 part 77. memasukkan sesuatu kedalam tas
78 part 78. perpisahan
79 part 79. peluk didepan mama
80 part 80. pertengkaran
81 part 81. hamil anak siapa
82 part 82. pergi
83 part 83. terdengar berita
84 part 84. kembali ke kontrakan lama
85 part 85. perdebatan dengan mama
86 part 86. pekerjaan yang terbengkalai
87 part 87. telah bertemu
88 part 88. rasa trauma
89 part 89. pengakuan di depan mantan suaminya
90 part 90. tinggal berdua
91 part 91. diapartemen
92 part 92. album foto
93 part 93. rindu yang kembali hadir
94 part 94. meminta pertanggung jawaban
95 part 95. citra mengetahui semuanya
96 part 96. permintaan sang mama
97 part 97. nikah
98 part 98. malam pertama
99 part 99. pindahan
100 part 100. mempermasalahkan lukisan
101 part 101. menjadi pusat perhatian mahasiswi
102 part 102. kedua kali nya
103 part 103. pulang lebih awal.
104 part 104. menuruti keinginan
105 part 105. baju pilihan dean
106 part 106. salah paham
107 part 107. apa dean marah?
108 part 108. menunggu dean
109 part 109. kejutan yang tak terduga
110 part 110. gagal hangout
111 part 111. tujuh bulanan
112 part 112. menakutkan
113 part 113. pembalasan
114 part 114. mulai usaha lagi
115 pengumuman judul novel lain karya author
116 part 116. rumah sakit
117 part 117. program kehamilan
118 part 118. bertemu
119 part 119. bertanya-tanya
120 part 120. Rumah sakit
121 part 121. bertemu mantan
Episodes

Updated 121 Episodes

1
part 01. keresahan hati zelia
2
part 02. kepergian sang ayah
3
part 03. keputusan menjadi mantu
4
part 04. keputusan tersulit
5
part 05. pernikahan
6
part 06. kepulangan om irwan
7
part 07. kehidupan baru
8
part 08. sehari menjadi istri
9
part 09. rasa ingin tau
10
part 10. membuat malu
11
part 11. kedatangan kakak ipar
12
part 12. satu bulan berlalu
13
part 13. hari pertama kuliah
14
part 14. ternyata dia
15
part 15. kedekatan dengan kakak ipar
16
part 16. semakin dekat
17
part 17. mati lampu
18
part 18. bersalah
19
part 19. makanan kesukaan
20
part 20. menghindar
21
part 21. keseriusan
22
part 22. gemuruh
23
part 23. perhatian
24
part 24. bersama assisten pribadi
25
part 25. gara-gara ojek online
26
part 26. suatu tempat
27
part 27. kemesraan
28
part 28. ada cicak
29
part 29. kebetulan
30
part 30. kejanggalan
31
part 31. semangat perjuangan
32
part 32. sean apakah kamu ingat?
33
part 33. bukan sepupu biasa?
34
part 34. pilihan yang mengecewakan
35
part 35. hari yang apes
36
part 36. pengantar misterius
37
part 37. ada yang cemburu
38
part 38. dia kenapa?
39
part 39. tertunda untuk kesekian kali
40
part 40. tak patut untuk dicemburui
41
part 41. sudah terselesaikan
42
part 42. bergandengan terus
43
part 43. semua menu masakan
44
part 44. wanita jal*ng
45
part 45. jurus penenang
46
part 46. salah sangka
47
part 47. rencana ke bandung
48
part 48. dikantor
49
part 49. pertanyaan konyol sean
50
part 50. mulai curiga
51
part 51. mulai panas
52
part 52. maaf
53
part 53. apa resep nya?
54
part 54. ratapan sean
55
part 55. perdebatan karena cemburu
56
part 56. temu kangen
57
part 57. bertemu bestie
58
part 58. menjenguk rendi
59
part 59. hati dean meronta-ronta
60
part 60. penyebab rendi sakit
61
part 61. lukisan merepotkan
62
part 62. pesan mama
63
part 63. kehadiran baby boy
64
part 64. kepulangan dean
65
part 65. kedatangan tamu menyebalkan
66
part 66. kejar-kejaran
67
part 67. pesan om irwan
68
part 68. dibali
69
part 69. mendustai hati
70
part 70. hans bingung
71
part 71. pertanyaan hans
72
part 72. izin liburan lagi
73
part 73. wanita masalalu diclub malam
74
part 74. curahan hati
75
part 75. tak tahan bau alkohol
76
part 76. mama pulang
77
part 77. memasukkan sesuatu kedalam tas
78
part 78. perpisahan
79
part 79. peluk didepan mama
80
part 80. pertengkaran
81
part 81. hamil anak siapa
82
part 82. pergi
83
part 83. terdengar berita
84
part 84. kembali ke kontrakan lama
85
part 85. perdebatan dengan mama
86
part 86. pekerjaan yang terbengkalai
87
part 87. telah bertemu
88
part 88. rasa trauma
89
part 89. pengakuan di depan mantan suaminya
90
part 90. tinggal berdua
91
part 91. diapartemen
92
part 92. album foto
93
part 93. rindu yang kembali hadir
94
part 94. meminta pertanggung jawaban
95
part 95. citra mengetahui semuanya
96
part 96. permintaan sang mama
97
part 97. nikah
98
part 98. malam pertama
99
part 99. pindahan
100
part 100. mempermasalahkan lukisan
101
part 101. menjadi pusat perhatian mahasiswi
102
part 102. kedua kali nya
103
part 103. pulang lebih awal.
104
part 104. menuruti keinginan
105
part 105. baju pilihan dean
106
part 106. salah paham
107
part 107. apa dean marah?
108
part 108. menunggu dean
109
part 109. kejutan yang tak terduga
110
part 110. gagal hangout
111
part 111. tujuh bulanan
112
part 112. menakutkan
113
part 113. pembalasan
114
part 114. mulai usaha lagi
115
pengumuman judul novel lain karya author
116
part 116. rumah sakit
117
part 117. program kehamilan
118
part 118. bertemu
119
part 119. bertanya-tanya
120
part 120. Rumah sakit
121
part 121. bertemu mantan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!