cukup lama zelia merebahkan tubuh diatas tempat tidur dean. mata nya terpejam mengingat hal terlarang yang baru saja ia lakukan dengan kakak ipar nya. berasa mimpi tapi itu nyata. mencoba ingin menepis tapi hati tak bisa . hati tak akan pernah berbohong tentang bahagia yang sebenarnya atau hanya sekedar berpura-pura untuk bahagia.
sedangkan dean memperhatikan zelia yang terpejam sambil terdiam. ia merasa bersalah karena melakukan hal yang tak seharusnya ia lakukan. entah mengapa kali ini dean tak bisa menahan diri ketika zelia berada lama dalam pelukannya. rasa nyaman itu hadir kembali setelah sekian lama ia merasa bahwa tak ada lagi wanita spesial di hati nya.
dean pun ikut merebahkan tubuh disebelah zelia, mencoba menghilangkan rasa canggung diantara mereka.
dean membuang nafas pelan agar ia tetap terlihat tenang dihadapan zelia.
"zel, apa kamu marah sama kakak?" pertanyaan itu terlontar setelah cukup lama mereka saling diam ditengah-tengah cahaya remang didalam kamar.
dean tak mendengar jawaban apapun dari zelia. ia melirik ke arah zelia, terdengar dengkuran nafas menandakan bahwa kini zelia telah terlelap hanyut dalam lamunannya.
dean tersenyum tipis melihat adik iparnya yang ternyata tak memprotes sedikitpun perlakuannya. justru zelia terlihat begitu menikmati hingga tanpa sadar ia langsung tertidur pulas di dalam kamar dean.
dean membenarkan posisi tidur zelia, membelai rambut dan mencium rambut itu perlahan agar zelia tak mengetahui hal konyol yang ia lakukan. dean memasang selimut hingga menutup ke leher zelia. tak lupa ucapan selamat tidur ia ucapkan meski sangat lirih bahkan hampir tak terdengar agar zelia tetap terjaga dalam tidurnya .
hati dean sangat berbunga, terselip senyum disela-sela hal konyol yang dilakukan oleh nya. entahlah mengapa semua yang ada pada diri zelia seolah menjadi candu bagi dirinya yang sudah lama haus akan cinta.
dean duduk di kursi depan kamar setelah listrik kembali menyala. seolah berjaga agar tak ada nyamuk yang berhasil masuk dan mengganggu tidur zelia didalam kamarnya.
waktu sudah larut malam. terdengar suara langkah sean berjalan menaiki anak tangga.
"lagi apa kak" tanya sean basa basi melihat kakaknya yang sedang duduk di kursi sambil menyesap rokok yang diapit oleh kedua jarinya.
"duduk aja, dari mana kok baru pulang?"
tanya kak dean lalu menghisap dan mengeluarkan kepulan asap dari benda kecil itu.
"biasa kak, nongkrong ma anak-anak. sean duluan ya kak"
sean berlalu berjalan masuk kedalam kamarnya.
"kak, kakak tau zelia kemana?" sean kembali muncul ke hadapan kakaknya setelah baru sepersekian detik dia masuk dan menutup pintu kamarnya.
"zelia ada dikamar kakak" jawab kak dean tenang sambil menikmati benda kecil yang mampu menghasilkan asap itu.
"hah.. kok bisa??!" sean nampak terkejut dengan ucapan kakaknya.
"dari tadi listriknya mati, istri mu ketakutan. makanya gak usah maen terus, kumpul-kumpul gak jelas" cetus kak dean.
"ohh... yaa mumpung masih muda kak, gak apa-apa kali sean maen-maen dulu"
ucap sean sambil ikut duduk bersama kakaknya dan ikut menghidupkan benda kecil berasap yang dia ambil dari bungkus milik kakaknya.
"gak usah merasa muda terus, kaya nya kamu lebih tua dari kakak" jawab dean sambil terkekeh.
"kok gitu?" tanya sean menatap kearah kakaknya
"ya kan lo udah berkeluarga. gak sadar tah lo bentar lagi udah dapet gelar bapak" dean sengaja memancing pembicaraan agar sean mau memberitahu hubungan yang sebenarnya antara sean dan zelia.
"haahaa... gue jadi papah muda gitu ya, anak gue pasti bangga kak, punya papa gaul kaya gue" jawaban sean ternyata tak sesuai dengan ekspetasi dean yang justru malah membuat hati dean diliputi rasa cemburu.
"no... dean ini gak boleh, masa lo cemburu sama adik sendiri, dia emang suami nya, dia lebih berhak atas diri zelia seutuhnya" batin dean mensugesti dirinya sendiri.
"yaudah kak, sean mau bangunin zelia dulu" sean mematikan puntung rokok yang baru dia hisab beberapa kali kemudian beranjak dari tempat duduknya.
sean masuk ke dalam kamar dean, melihat zelia yang tertidur lelap dengan dengkuran halus membuat sean tak tega untuk membangunkannya.
akhirnya sean pun mengangkat tubuh zelia memindahkan nya ke kamar mereka. sepertinya zelia benar-benar terlelap hingga tak sadar bahwa sean sedang mengangkat diri nya berpindah tempat.
sean menidurkan zelia dengan sangat hati-hati agar zelia tetap terjaga. ia menutupkan selimut kemudian berjalan kembali untuk menutup pintu kamar.
"thanks ya kak, udah nungguin zelia. sorry ya, cewek emang suka ngerepotin"
ucap sean sambil menongolkan kepala nya dari balik pintu. dean tersenyum melihat tingkah adiknya yanh masih begitu ke kanak-kanakan itu hingga sean tak terlihat lagi dan telah menutup pintu.
dean menghela nafas panjang.
"lo bodoh dean, kenapa lo bisa naruh perasaan ke adik ipar lo sendiri, kenapa lo bisa jadi pecundang untuk hidup adik lo, lo sangat bodoh dean, lo bodoh..."
dean menghempaskan kepulan asap itu ke udara. hatinya memaki dirinya sendiri. namun hati tetap tak kan pernah bisa berbohong meski terkadang antara hati, otak dan keadaan tak selalu bisa sinkron.
dean menyandarkan tubuhnya di kursi, bayangan zelia seolah selalu nampak dipelupuk mata nya.
namun ia juga menemukan perasaan yang sama dari tatapan mata zelia. rasa yang sama dan sulit diartikan oleh mereka. perasaan yang selalu dicoba untuk ditepis namun ternyata tak bisa.
dean masuk kedalam kamar lalu merebahkan tubuhnya di tempat dimana tadi zelia tidur ditempat tidurnya. ia mencium aroma tubuh zelia yang tertinggal disana. ia memeluk selimut yang sedari tadi menutupi tubuh zelia. dia merasa dirinya seperti hampir gila, entah karena sudah lama dia tak lagi mengenal cinta. dan kini perasaan yang dia kira sudah mati ternyata bisa bersemi kembali.
dean memejamkan matanya meski wajah dan bayangan zelia sangat menghantui nya. deanpun terlelap bersama zelia meski hanya sekedar dalam mimpi.
[dikamar sean]
sean masih saja terjaga setelah berjam-jam merebahkan tubuhnya disebelah zelia .
ia menatap dalam wajah istrinya
"apa gue berdosa banget karena udah mengabaikan lo sebagai istri gue. tapi perasaan buat lo masih sama seperti awal kita kenal dulu. lo tau kan? setelah berbulan-bulan kita nikah kita gak pernah saling bersentuhan layaknya suami istri. apa lo juga gak ada perasaan buat gue? karena yang gue liat lo gak pernah cemburu saat lo tau gue bareng citra atau gue nemuin dia"
batin sean bermonolog bermunculan pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk memiliki jawaban.
pernikahan yang menjadi pengikat, ketika dua insan yang tak saling mencintai bertemu, mereka sulit untuk saling melepas karena kedua keluarga yang juga ikut terbelenggu didalam ikatan pernikahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Cachaa slebeww
wah kasihan juga kami Sean tapi jangan nyesel ya jika author jodohin istrimu sama kakakmu
2022-07-19
3
Adey
lanjuttt😘
2022-06-18
0