part 09. rasa ingin tau

zelia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. badannya terasa pegal-pegal dan sangat lelah. ayah adalah orang yang biasa selalu memijat nya kalau ia mengeluh kelelahan . namun kini ia tak tau harus mengadu dan berkeluh kesah kepada siapa. kepada sean yang kini beralih peran sebagai suami juga ayahnya namun sepertinya tidak mungkin, karena sean sama sekali tak peduli dengan nya.

zelia melihat kearah jendela dan pintu balkon yang terbuka. ia bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju ke arah balkon, menghirup udara sejuk dimalam hari mungkin akan membantu menghilangkan lelah ditubuhnya.

terlihat sean sedang duduk di kursi yang berada di balkon sambil menghisap benda kecil yang ia selipkan di jari nya.

"sini..." ucap nya tanpa menoleh ke arah zelia. seperti nya ia menyadari kedatangan zelia yang baru saja memijakkan kaki satu langkah keluar dari pintu.

dengan berat hati zelia berjalan mendekat ke arah sean dan duduk di kursi yang berada disebelahnya. sebenarnya ia malas, namun hanya tiduran di dalam kamar pun sungguh membuat nya bosan.

cukup lama mereka duduk berdampingan tanpa ada obrolan.

"lo bahagia dengan pernikahan ini??" tanya sean sambil menghisap benda kecil yang masih terselip dijarinya tersebut.

zelia terdiam tak mampu berkata apa-apa untuk menjawab pertanyaan sean. pertanyaan yang tak seharusnya keluar dari dua insan yang telah menikah jika pernikahan mereka atas dasar cinta.

"kalo gue sih B aja" jawab sean karena tak mendengar jawaban dari zelia.

"gue gak maksa lo harus bahagia dengan pernikahan ini" lanjut sean

"maksud lo??!" tanya zelia sambil menatap sean yang tak menatapnya sama sekali selama berbicara.

"maksud gue, lo boleh kok punya cowok as..."

"lo gilak ya..!!!" bentak zelia

"asal gak ketauan mama papa" sean melanjutkan perkataan nya yang sempat disanggah zelia.

"gue juga udah punya cewek" lanjutnya memberitahu zelia tentang dirinya yang sebenarnya.

"terus?" tanya zelia

"lo gak boleh cemburu" jelas sean.

"ckkk ngapain juga gue cemburu sama lo. mau lo punya cewek, mau lo punya cewek puluhan orang pun gue bodo amat" cetus zelia

"bagus lah" jawab sean sambil kembali menghidupkan api pada benda kecil yang baru saja ia ambil dari bungkusan kotak kecil dan ia hisap di bibir nya yang ranum itu.

"pertanyaan gue, ntar lo mau tidur dimana?" tanya zelia kepada sean.

"di tempat tidur lah, masa tidur disini" jawab sean santai.

"terus gue..???!"

"itu sih terserah lo" sahut sean.

"ckk emang ngeselin banget ya ni orang" batin zelia. zelia mengerucutkan bibir nya mendengar jawaban dari sean.

cukup lama mereka berada diatas balkon, hembusan angin cukup membuat tubuh zelia merasa kedinginan. ia pun langsung masuk ke dalam kamar dan merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur. tak lupa ia menaruh beberapa guling dan bantal ditengah-tengah sebagai pembatas antara diri nya dan sean. hingga akhirnya tak butuh waktu lama untuk nya tidur lelap larut dalam mimpi yang indah.

sean pun mematikan puntung benda kecil yang sedari tadi ia hisab. "apa-apaan ini??" batin nya bertanya-tanya disaat melihat tempat tidur yang dipenuhi dengan bantal dan guling.

terlihat zelia sudah terlelap dengan balutan selimut hingga ke lehernya.

"dasar cewek aneh, bisa-bisa nya gue nikah sama cewek aneh kaya gini.!?" sean terkekeh melihat tingkah zelia yang benar-benar mengantisipasi diri agak tak tersentuh oleh sean.

sean merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur tepat bersebelahan dengan zelia. ia menatap zelia dengan dalam. "bagaimana mungkin gue bisa cinta sama lo sedangkan sebelum nya gue sama sekali gak pernah mengenal lo"

"tapi berdosa banget gue kalo sampe nyakitin lo sedangkan kebahagiaan lo udah gue hancurin. sorry gue udah buat bokap lo meninggal" sean mengungkapkan permintaan maaf nya meski hanya dalam hati.

"sebenernya tampang lo lumayan, tapi citra masih yang paling luar biasa bagi gue. sorry... ketika lo yang bersanding dengan gue tapi hati gue masih menetap pada orang lain"

sean merasa dirinya sangat bersalah atas semua yang terjadi dengan zelia. ia mengutuk dirinya sendiri karena kecerobohan yang ia perbuat .

malam itu menjadi malam pertama antara sean dan zelia. namun tak seperti malam pertama pengantin pada umumnya. mereka tertidur lelap dan saling membelakangi satu sama lain hingga akhirnya malam tlah berganti menjadi pagi hari.

zelia menguap membuka mata, silau cahaya mentari pagi tepat mengenai wajah nya melalui celah-celah ventilasi udara. "jam berapa sih ini?" zelia melihat jam pada layar handphone nya. "yaAmpun udan jam 09.00".

"aaaaaaargh" zelia terkejut ketika melihat sean tidur di samping nya " jadi semaleman gue tidur sama ni laki!!!" ucap nya.

ia bergegas bangun dan pergi meninggalkan sean yang masih tertidur pulas.

setelah selesai mandi zelia turun ke lantai bawah, ia melihat ke sekeliling ruangan yang nampak begitu sepi hanya terlihat bi darmi yang sedang membersihkan dapur.

"selamat pagi non" sapa bik darmi

"pagi bik" jawab zelia. "itu non sarapan nya sudah tersedia diatas meja makan"

zelia pun langsung duduk dan menyantap roti dan segelas susu yang berada di atas meja.

"non zelia pasti lelah ya" tanya bi darmi. zelia mengangguk sambil menggigit roti yang berada ditangannya.

bik darmi pun terkekeh menatap ke arah zelia. "bik darmi kenapa?" tanya zelia polos.

"malam pertama memang sangat melelahkan non" jawabnya sambil terkekeh.

"ah bik darmi apaan sih" sahut zelia membalas candaan dari assisten nya itu.

"bibik juga pernah muda kali non" ucap bik darmi sambil terus membersihkan dapur.

"bik, mama sama papa kemana?" tanya zelia mencoba mengalihkan pembahasan tentang malam pertama yang membuat nya jadi badmood.

"oh, tuan sudah pergi ke kantor non, kalo nyonya lagi keluar sama partner bisnis nya"

"emang mama punya usaha juga bik?" tanya zelia penasaran tentang mertua nya.

"iya non, nyonya sedang mengembangkan bisnis di produk kecantikan"

"kalau papa?" tanya zelia mencari penjelasan

"kalau tuan, memimpin perusahaan di bidang furniture non"

jawab bik darmi .

zelia mengangguk mengerti.

ia segera menghabiskan sarapannya dan membawa piring serta gelas sarapannya yang sudah habis ke tempat pencuci piring "taruh situ aja non, biar bibik nanti yang nyuci" pinta bik darmi. "ah gak apa-apa bik, biar zelia aja, lagian mama gak ada kan? jadi gak ada yang bakal marah bibik" sahut zelia sambil mencuci piring kotor sisa ia sarapan.

"bik, apa sean itu anak tunggal dirumah ini?" tanya zelia yang masih ingin tau tentang penghuni dan seluk beluk rumah yang kini ia tempati.

"enggak non, den sean punya kakak nama nya den dean, tapi 5 tahun terakhir ini den dean tinggal di luar negri" jawab bi darmi.

"bik darmi, udah lama tinggal dirumah ini?" tanya zelia seperti wartawan yang sedang mewawancarai seseorang. namun bik darmi pun dengan senang hati menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh majikan baru nya itu.

"bibik udah 25 tahun non tinggal disini, bekerja dengan ibu ida". jawab bik darmi sambil tersenyum.

"ooo nama mama itu ternyata ida" batin zelia.

ternyata ia sendiri pun belum mengetahui nama dari mama mertua nya itu.

"bik, kalo udah selesai nanti temani saya keliling-keliling rumah ini ya." ajak zelia kepada asisten nya itu yang terlihat sudah hampir selesai membereskan dapur

"siap non" jawab bik darmi sambil mengacungkan ibu jari nya kepada zelia, begitupun zelia yang terkekeh melihat tingkah asisten nya itu.

Terpopuler

Comments

Tum Morang

Tum Morang

berarti nanti zelia jadi cewek gak bener dong ya,,, ,????? naksir kakak ipar nya

2022-07-22

0

lihat semua
Episodes
1 part 01. keresahan hati zelia
2 part 02. kepergian sang ayah
3 part 03. keputusan menjadi mantu
4 part 04. keputusan tersulit
5 part 05. pernikahan
6 part 06. kepulangan om irwan
7 part 07. kehidupan baru
8 part 08. sehari menjadi istri
9 part 09. rasa ingin tau
10 part 10. membuat malu
11 part 11. kedatangan kakak ipar
12 part 12. satu bulan berlalu
13 part 13. hari pertama kuliah
14 part 14. ternyata dia
15 part 15. kedekatan dengan kakak ipar
16 part 16. semakin dekat
17 part 17. mati lampu
18 part 18. bersalah
19 part 19. makanan kesukaan
20 part 20. menghindar
21 part 21. keseriusan
22 part 22. gemuruh
23 part 23. perhatian
24 part 24. bersama assisten pribadi
25 part 25. gara-gara ojek online
26 part 26. suatu tempat
27 part 27. kemesraan
28 part 28. ada cicak
29 part 29. kebetulan
30 part 30. kejanggalan
31 part 31. semangat perjuangan
32 part 32. sean apakah kamu ingat?
33 part 33. bukan sepupu biasa?
34 part 34. pilihan yang mengecewakan
35 part 35. hari yang apes
36 part 36. pengantar misterius
37 part 37. ada yang cemburu
38 part 38. dia kenapa?
39 part 39. tertunda untuk kesekian kali
40 part 40. tak patut untuk dicemburui
41 part 41. sudah terselesaikan
42 part 42. bergandengan terus
43 part 43. semua menu masakan
44 part 44. wanita jal*ng
45 part 45. jurus penenang
46 part 46. salah sangka
47 part 47. rencana ke bandung
48 part 48. dikantor
49 part 49. pertanyaan konyol sean
50 part 50. mulai curiga
51 part 51. mulai panas
52 part 52. maaf
53 part 53. apa resep nya?
54 part 54. ratapan sean
55 part 55. perdebatan karena cemburu
56 part 56. temu kangen
57 part 57. bertemu bestie
58 part 58. menjenguk rendi
59 part 59. hati dean meronta-ronta
60 part 60. penyebab rendi sakit
61 part 61. lukisan merepotkan
62 part 62. pesan mama
63 part 63. kehadiran baby boy
64 part 64. kepulangan dean
65 part 65. kedatangan tamu menyebalkan
66 part 66. kejar-kejaran
67 part 67. pesan om irwan
68 part 68. dibali
69 part 69. mendustai hati
70 part 70. hans bingung
71 part 71. pertanyaan hans
72 part 72. izin liburan lagi
73 part 73. wanita masalalu diclub malam
74 part 74. curahan hati
75 part 75. tak tahan bau alkohol
76 part 76. mama pulang
77 part 77. memasukkan sesuatu kedalam tas
78 part 78. perpisahan
79 part 79. peluk didepan mama
80 part 80. pertengkaran
81 part 81. hamil anak siapa
82 part 82. pergi
83 part 83. terdengar berita
84 part 84. kembali ke kontrakan lama
85 part 85. perdebatan dengan mama
86 part 86. pekerjaan yang terbengkalai
87 part 87. telah bertemu
88 part 88. rasa trauma
89 part 89. pengakuan di depan mantan suaminya
90 part 90. tinggal berdua
91 part 91. diapartemen
92 part 92. album foto
93 part 93. rindu yang kembali hadir
94 part 94. meminta pertanggung jawaban
95 part 95. citra mengetahui semuanya
96 part 96. permintaan sang mama
97 part 97. nikah
98 part 98. malam pertama
99 part 99. pindahan
100 part 100. mempermasalahkan lukisan
101 part 101. menjadi pusat perhatian mahasiswi
102 part 102. kedua kali nya
103 part 103. pulang lebih awal.
104 part 104. menuruti keinginan
105 part 105. baju pilihan dean
106 part 106. salah paham
107 part 107. apa dean marah?
108 part 108. menunggu dean
109 part 109. kejutan yang tak terduga
110 part 110. gagal hangout
111 part 111. tujuh bulanan
112 part 112. menakutkan
113 part 113. pembalasan
114 part 114. mulai usaha lagi
115 pengumuman judul novel lain karya author
116 part 116. rumah sakit
117 part 117. program kehamilan
118 part 118. bertemu
119 part 119. bertanya-tanya
120 part 120. Rumah sakit
121 part 121. bertemu mantan
Episodes

Updated 121 Episodes

1
part 01. keresahan hati zelia
2
part 02. kepergian sang ayah
3
part 03. keputusan menjadi mantu
4
part 04. keputusan tersulit
5
part 05. pernikahan
6
part 06. kepulangan om irwan
7
part 07. kehidupan baru
8
part 08. sehari menjadi istri
9
part 09. rasa ingin tau
10
part 10. membuat malu
11
part 11. kedatangan kakak ipar
12
part 12. satu bulan berlalu
13
part 13. hari pertama kuliah
14
part 14. ternyata dia
15
part 15. kedekatan dengan kakak ipar
16
part 16. semakin dekat
17
part 17. mati lampu
18
part 18. bersalah
19
part 19. makanan kesukaan
20
part 20. menghindar
21
part 21. keseriusan
22
part 22. gemuruh
23
part 23. perhatian
24
part 24. bersama assisten pribadi
25
part 25. gara-gara ojek online
26
part 26. suatu tempat
27
part 27. kemesraan
28
part 28. ada cicak
29
part 29. kebetulan
30
part 30. kejanggalan
31
part 31. semangat perjuangan
32
part 32. sean apakah kamu ingat?
33
part 33. bukan sepupu biasa?
34
part 34. pilihan yang mengecewakan
35
part 35. hari yang apes
36
part 36. pengantar misterius
37
part 37. ada yang cemburu
38
part 38. dia kenapa?
39
part 39. tertunda untuk kesekian kali
40
part 40. tak patut untuk dicemburui
41
part 41. sudah terselesaikan
42
part 42. bergandengan terus
43
part 43. semua menu masakan
44
part 44. wanita jal*ng
45
part 45. jurus penenang
46
part 46. salah sangka
47
part 47. rencana ke bandung
48
part 48. dikantor
49
part 49. pertanyaan konyol sean
50
part 50. mulai curiga
51
part 51. mulai panas
52
part 52. maaf
53
part 53. apa resep nya?
54
part 54. ratapan sean
55
part 55. perdebatan karena cemburu
56
part 56. temu kangen
57
part 57. bertemu bestie
58
part 58. menjenguk rendi
59
part 59. hati dean meronta-ronta
60
part 60. penyebab rendi sakit
61
part 61. lukisan merepotkan
62
part 62. pesan mama
63
part 63. kehadiran baby boy
64
part 64. kepulangan dean
65
part 65. kedatangan tamu menyebalkan
66
part 66. kejar-kejaran
67
part 67. pesan om irwan
68
part 68. dibali
69
part 69. mendustai hati
70
part 70. hans bingung
71
part 71. pertanyaan hans
72
part 72. izin liburan lagi
73
part 73. wanita masalalu diclub malam
74
part 74. curahan hati
75
part 75. tak tahan bau alkohol
76
part 76. mama pulang
77
part 77. memasukkan sesuatu kedalam tas
78
part 78. perpisahan
79
part 79. peluk didepan mama
80
part 80. pertengkaran
81
part 81. hamil anak siapa
82
part 82. pergi
83
part 83. terdengar berita
84
part 84. kembali ke kontrakan lama
85
part 85. perdebatan dengan mama
86
part 86. pekerjaan yang terbengkalai
87
part 87. telah bertemu
88
part 88. rasa trauma
89
part 89. pengakuan di depan mantan suaminya
90
part 90. tinggal berdua
91
part 91. diapartemen
92
part 92. album foto
93
part 93. rindu yang kembali hadir
94
part 94. meminta pertanggung jawaban
95
part 95. citra mengetahui semuanya
96
part 96. permintaan sang mama
97
part 97. nikah
98
part 98. malam pertama
99
part 99. pindahan
100
part 100. mempermasalahkan lukisan
101
part 101. menjadi pusat perhatian mahasiswi
102
part 102. kedua kali nya
103
part 103. pulang lebih awal.
104
part 104. menuruti keinginan
105
part 105. baju pilihan dean
106
part 106. salah paham
107
part 107. apa dean marah?
108
part 108. menunggu dean
109
part 109. kejutan yang tak terduga
110
part 110. gagal hangout
111
part 111. tujuh bulanan
112
part 112. menakutkan
113
part 113. pembalasan
114
part 114. mulai usaha lagi
115
pengumuman judul novel lain karya author
116
part 116. rumah sakit
117
part 117. program kehamilan
118
part 118. bertemu
119
part 119. bertanya-tanya
120
part 120. Rumah sakit
121
part 121. bertemu mantan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!