part 04. keputusan tersulit

"lalu kapan kita bisa melangsungkan pernikahan mereka?" tanya pak arman.

"lebih cepat lebih baik pak" jawab om irwan. "hmmm baiklah, besok kita akan melangsungkan pernikahan tersebut" ucap pak arman sambil tersenyum.

"haaaahhh... apa gak kecepetan om?" tanya zelia seolah tak percaya bahwa pernikahannya akan dilakukan secepat itu.

"gak apa li, besok juga baik karena secepatnya om harus pulang lagi ke bandung, jadi om masih ada waktu untuk menyaksikan pernikahan kalian" sahut om irwan. zelia mengerucutkan bibirnya, entah harus berkata apa lagi. hatinya berasa seperti tercabik-cabik, tak lagi berbentuk ,dan hancur sehancur hancurnya.

zelia hanya bisa pasrah menerima takdir yang kini harus ia jalani. semua benar-benar diluar rencana kehidupan yang telah zelia susun untuk kedepannya. tapi ya begitulah hidup, kita hanya mampu berencana tapi Tuhan lah yang berhak menentukan mana yang terbaik dan yang terburuk untuk hambanya.

[dikantor polisi]

pak arman dan bu ida telah pergi dari kediaman zelia dan kini menuju ke kantor polisi. setibanya disana ia langsung berbicara kepada polisi yang bertugas di sana. tak lama kemudian pak arman dan polisi tersebut berjalan ke arah sel tahanan dimana tempat sean berada didalamnya. terlihat sean sedang duduk di sudut ruangan sambil menundukkan kepala nya.

"saudara sean, anda kami bebaskan" ucap seorang polisi sambil membuka gembok pintu tahanan.

sean mendongakan kepalanya "mama papa" ia berhamburan lari sambil memeluk kedua orang tua nya Secara bergantian. "makasih ya pa, makasih ya ma" ucapnya tiada henti sambil mencium tangan mama papa nya secara bergantian.

"tapi kamu jangan seneng dulu sean, ini semua ada imbalannya" ucap papa.

sean tak menganggap serius ucapan papa nya, ia hanya menganggukkan kepalanya sambil berjalan berlalu meninggalkan kedua orang tuanya yang masih berada didalam ruang tahanan .

setelah mereka Bertiga berada didalam mobil yang sedang dikendarai pak arman.

"apa kamu tau apa imbalan yang harus kamu bayar karena kamu sudah keluar dari sel penjara " ucap pak arman.

sean menggelengkan kepalanya "emang apa pa??" tanya sean pada papa nya.

"nanti akan papa jelaskan kalau kita sudah sampai rumah" sahut pak arman dengan wajah yang sangat serius.

kini sean dipenuhi dengan tanda tanya, tapi ia tak menganggap semua nya dengan serius. "aah mungkin gue cuma suruh ganti jenis mobil yang kek bapak bapak" batinnya cekikikan kala ia membayangkan bahwa imbalan atas perbuatan nya adalah hal sekecil itu.

mobil yang pak arman kendarai sudah terparkir di halaman rumah mereka. bergegas mereka turun dan masuk ke dalam rumah. pak arman dan bu ida langsung duduk di sofa ruang tamu.

"sean" panggil pak arman pada anak lelakinya yang hendak berlalu masuk ke dalam kamarnya.

"iya pa" sean menengok ke arah papa yang memanggilnya. "ada yang ingin papa bicarakan" ucap pak arman. "hmmm iya pa, tapi sean mau mandi dulu ya, gerah banget ini soalnya dari pagi sean di kantor polisi gak ada ac atau kipas angin" jawab sean .

"papa mau bicara sekarang, setelah itu papa juga ingin istirahat" sahut papa nya.

sean pun langsung duduk di sofa kosong dihadapan papa nya. ia menatap wajah papa dan mama nya yang nampak tak main-main dengan pembicaraan mereka malam ini. sean terdiam mencoba mencerna setiap ucapan yang akan papa nya bicarakan.

"begini sean, papa ingin memberi tau mu bahwa besok kamu harus menikah" ucap papanya tanpa basa basi. sean ternganga tak mengerti maksud dari ucapan papa nya.

"ha ha papa tumben sebercanda itu dengan wajah seserius ini" ia terkekeh sembari memalingkan wajah melihat ke lain arah.

"tidak sean..!!? papa tidak bercanda.!!" bentak papa nya karena melihat anak nya yang selalu saja cengengesan jika di ajak untuk bicara serius.

"okelah besok sean akan menikah, sean akan telpon citra sekarang bahwa besok kita akan menikah" ucap sean dengan wajah datar.

"bukan dengan citra..!! mulai hari ini lupakan citra dalam hidupmu.!?" cetus pak arman.

"lalu sean harus menikah dengan siapa pa?? kan pacar sean citra"

"kamu akan menikah dengan wanita yang telah kau buat menjadi sebatang kara" cetus papa nya. sean terdiam tak tau maksud dari ucapan sang papa yang terlihat begitu kesal kepadanya.

"begini nak, bapak-bapak yang kemarin kamu tabrak telah meninggal. dan dia meninggalkan satu putri yang kini hidup nya hanya sebatang kara. mama dan papa berniat akan mengangkatnya menjadi anak dengan cara menikahkanmu dengan nya"

jelas mama dengan tenang. sean menundukkan kepala nya, isi hati dan isi kepala nya saling beradu. ia meremas rambut nya dengan kuat. rasa bersalah juga rasa tak terima dengan takdir dan keputusan yang diambil oleh orang tua nya tanpa persetujuan dari dia.

"tapi ma....." bantah sean.

"papa tak ingin ada bantahan atas keputusan ini. kamu anak lelaki, belajarlah untuk bertanggung jawab atas kesalahan yang kau perbuat sendiri" ucap papa nya sambil berjalan pergi meninggalkan sean dan mama nya yang masih duduk di sofa.

"dan satu lagi, bersiaplah karena besok pagi pernikahanmu akan dilaksanakan" pak arman kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar untuk beristirahat.

sean masih tertunduk , tak mengerti dengan perjalanan hidup yang kini menimpa nya. ia harap ini mimpi, hanya sebatas mimpi. rasa ingin menikmati masa bujangan nya akan hilang dirampas oleh pernikahan nya dengan wanita yang sama sekali tak ia ketahui asal usul bahkan bentuk wajah nya.

"sabar sayang... mama yakin kamu bisa. mama percaya kamu gak akan lari dari tanggung jawab" ucap mama nya sembari mengelus pundak sean dan berlalu meninggalkan nya di ruang tamu .

cukup lama sean duduk termenung di ruang tamu, berusaha untuk ikhlas menelan pil pahit akibat dari perbuatannya.

waktu berlalu cukup lama, sampai ia tak ingat lagi bahwa tujuan awalnya adalah ingin mandi menghilangkan rasa gerah ditubuhnya.

ia pun berjalan masuk ke dalam kamar dengan langkah gontai tak bersemangat. sean duduk di kursi yang berada di balkon kamarnya. ia menghirup udara malam dalam-dalam dan menghembuskannya dengan kasar.

"bagaimana dengan citra" batinnya bergemuruh kala ia mengingat kekasihnya yang amat ia cintai itu.

"lalu gimana bentuk cewek yang bakal nikah sama gue, apa dia item, jelek, kampungan, atau bahkan 10 tahun lebih tua dari gue" hati nya bertanya tanya . sebenarnya tubuh nya terasa lelah namun hati nya benar-benar terasa lebih lelah.

[dikamar lain]

zelia duduk termenung seorang diri.

om irwan dan tante ressa sudah terlelap dalam mimpi. mereka pasti sangat lelah karena dari kemarin sibuk dirumah sakit serta mengurus pemakaman ayahnya.

buliran bening kembali menetes di pipi mulus zelia " yah, kenapa ayah begitu cepat ninggalin zelia di dunia ini sendiri, kata nya ayah bakal nemenin zelia sampai jadi sarjana hiks hiks.

yahh zelia ingin ikut sama ayah, biar zelia juga bisa ketemu ibu disana. yah besok zelia bakal menikah sama anak om arman yang udah membuat ayah jadi ninggalin zelia, entah zelia harus sedih atau senang, tapi bukan hidup seperti ini yang sebenarnya zelia inginkan yah"

zelia menangis, air mata nya menetes pada bingkai foto dirinya dan ayahnya yang berada dipangkuan. zelia memejamkan mata, berharap yang terjadi hari ini hanya ilusi belaka. air mata nya masih terus menetes hingga tanpa ia sadari bahwa ia telah terlelap larut dalam mimpi .

Terpopuler

Comments

Cachaa slebeww

Cachaa slebeww

hai author ninggalin jejak nih

2022-07-18

0

lihat semua
Episodes
1 part 01. keresahan hati zelia
2 part 02. kepergian sang ayah
3 part 03. keputusan menjadi mantu
4 part 04. keputusan tersulit
5 part 05. pernikahan
6 part 06. kepulangan om irwan
7 part 07. kehidupan baru
8 part 08. sehari menjadi istri
9 part 09. rasa ingin tau
10 part 10. membuat malu
11 part 11. kedatangan kakak ipar
12 part 12. satu bulan berlalu
13 part 13. hari pertama kuliah
14 part 14. ternyata dia
15 part 15. kedekatan dengan kakak ipar
16 part 16. semakin dekat
17 part 17. mati lampu
18 part 18. bersalah
19 part 19. makanan kesukaan
20 part 20. menghindar
21 part 21. keseriusan
22 part 22. gemuruh
23 part 23. perhatian
24 part 24. bersama assisten pribadi
25 part 25. gara-gara ojek online
26 part 26. suatu tempat
27 part 27. kemesraan
28 part 28. ada cicak
29 part 29. kebetulan
30 part 30. kejanggalan
31 part 31. semangat perjuangan
32 part 32. sean apakah kamu ingat?
33 part 33. bukan sepupu biasa?
34 part 34. pilihan yang mengecewakan
35 part 35. hari yang apes
36 part 36. pengantar misterius
37 part 37. ada yang cemburu
38 part 38. dia kenapa?
39 part 39. tertunda untuk kesekian kali
40 part 40. tak patut untuk dicemburui
41 part 41. sudah terselesaikan
42 part 42. bergandengan terus
43 part 43. semua menu masakan
44 part 44. wanita jal*ng
45 part 45. jurus penenang
46 part 46. salah sangka
47 part 47. rencana ke bandung
48 part 48. dikantor
49 part 49. pertanyaan konyol sean
50 part 50. mulai curiga
51 part 51. mulai panas
52 part 52. maaf
53 part 53. apa resep nya?
54 part 54. ratapan sean
55 part 55. perdebatan karena cemburu
56 part 56. temu kangen
57 part 57. bertemu bestie
58 part 58. menjenguk rendi
59 part 59. hati dean meronta-ronta
60 part 60. penyebab rendi sakit
61 part 61. lukisan merepotkan
62 part 62. pesan mama
63 part 63. kehadiran baby boy
64 part 64. kepulangan dean
65 part 65. kedatangan tamu menyebalkan
66 part 66. kejar-kejaran
67 part 67. pesan om irwan
68 part 68. dibali
69 part 69. mendustai hati
70 part 70. hans bingung
71 part 71. pertanyaan hans
72 part 72. izin liburan lagi
73 part 73. wanita masalalu diclub malam
74 part 74. curahan hati
75 part 75. tak tahan bau alkohol
76 part 76. mama pulang
77 part 77. memasukkan sesuatu kedalam tas
78 part 78. perpisahan
79 part 79. peluk didepan mama
80 part 80. pertengkaran
81 part 81. hamil anak siapa
82 part 82. pergi
83 part 83. terdengar berita
84 part 84. kembali ke kontrakan lama
85 part 85. perdebatan dengan mama
86 part 86. pekerjaan yang terbengkalai
87 part 87. telah bertemu
88 part 88. rasa trauma
89 part 89. pengakuan di depan mantan suaminya
90 part 90. tinggal berdua
91 part 91. diapartemen
92 part 92. album foto
93 part 93. rindu yang kembali hadir
94 part 94. meminta pertanggung jawaban
95 part 95. citra mengetahui semuanya
96 part 96. permintaan sang mama
97 part 97. nikah
98 part 98. malam pertama
99 part 99. pindahan
100 part 100. mempermasalahkan lukisan
101 part 101. menjadi pusat perhatian mahasiswi
102 part 102. kedua kali nya
103 part 103. pulang lebih awal.
104 part 104. menuruti keinginan
105 part 105. baju pilihan dean
106 part 106. salah paham
107 part 107. apa dean marah?
108 part 108. menunggu dean
109 part 109. kejutan yang tak terduga
110 part 110. gagal hangout
111 part 111. tujuh bulanan
112 part 112. menakutkan
113 part 113. pembalasan
114 part 114. mulai usaha lagi
115 pengumuman judul novel lain karya author
116 part 116. rumah sakit
117 part 117. program kehamilan
118 part 118. bertemu
119 part 119. bertanya-tanya
120 part 120. Rumah sakit
121 part 121. bertemu mantan
Episodes

Updated 121 Episodes

1
part 01. keresahan hati zelia
2
part 02. kepergian sang ayah
3
part 03. keputusan menjadi mantu
4
part 04. keputusan tersulit
5
part 05. pernikahan
6
part 06. kepulangan om irwan
7
part 07. kehidupan baru
8
part 08. sehari menjadi istri
9
part 09. rasa ingin tau
10
part 10. membuat malu
11
part 11. kedatangan kakak ipar
12
part 12. satu bulan berlalu
13
part 13. hari pertama kuliah
14
part 14. ternyata dia
15
part 15. kedekatan dengan kakak ipar
16
part 16. semakin dekat
17
part 17. mati lampu
18
part 18. bersalah
19
part 19. makanan kesukaan
20
part 20. menghindar
21
part 21. keseriusan
22
part 22. gemuruh
23
part 23. perhatian
24
part 24. bersama assisten pribadi
25
part 25. gara-gara ojek online
26
part 26. suatu tempat
27
part 27. kemesraan
28
part 28. ada cicak
29
part 29. kebetulan
30
part 30. kejanggalan
31
part 31. semangat perjuangan
32
part 32. sean apakah kamu ingat?
33
part 33. bukan sepupu biasa?
34
part 34. pilihan yang mengecewakan
35
part 35. hari yang apes
36
part 36. pengantar misterius
37
part 37. ada yang cemburu
38
part 38. dia kenapa?
39
part 39. tertunda untuk kesekian kali
40
part 40. tak patut untuk dicemburui
41
part 41. sudah terselesaikan
42
part 42. bergandengan terus
43
part 43. semua menu masakan
44
part 44. wanita jal*ng
45
part 45. jurus penenang
46
part 46. salah sangka
47
part 47. rencana ke bandung
48
part 48. dikantor
49
part 49. pertanyaan konyol sean
50
part 50. mulai curiga
51
part 51. mulai panas
52
part 52. maaf
53
part 53. apa resep nya?
54
part 54. ratapan sean
55
part 55. perdebatan karena cemburu
56
part 56. temu kangen
57
part 57. bertemu bestie
58
part 58. menjenguk rendi
59
part 59. hati dean meronta-ronta
60
part 60. penyebab rendi sakit
61
part 61. lukisan merepotkan
62
part 62. pesan mama
63
part 63. kehadiran baby boy
64
part 64. kepulangan dean
65
part 65. kedatangan tamu menyebalkan
66
part 66. kejar-kejaran
67
part 67. pesan om irwan
68
part 68. dibali
69
part 69. mendustai hati
70
part 70. hans bingung
71
part 71. pertanyaan hans
72
part 72. izin liburan lagi
73
part 73. wanita masalalu diclub malam
74
part 74. curahan hati
75
part 75. tak tahan bau alkohol
76
part 76. mama pulang
77
part 77. memasukkan sesuatu kedalam tas
78
part 78. perpisahan
79
part 79. peluk didepan mama
80
part 80. pertengkaran
81
part 81. hamil anak siapa
82
part 82. pergi
83
part 83. terdengar berita
84
part 84. kembali ke kontrakan lama
85
part 85. perdebatan dengan mama
86
part 86. pekerjaan yang terbengkalai
87
part 87. telah bertemu
88
part 88. rasa trauma
89
part 89. pengakuan di depan mantan suaminya
90
part 90. tinggal berdua
91
part 91. diapartemen
92
part 92. album foto
93
part 93. rindu yang kembali hadir
94
part 94. meminta pertanggung jawaban
95
part 95. citra mengetahui semuanya
96
part 96. permintaan sang mama
97
part 97. nikah
98
part 98. malam pertama
99
part 99. pindahan
100
part 100. mempermasalahkan lukisan
101
part 101. menjadi pusat perhatian mahasiswi
102
part 102. kedua kali nya
103
part 103. pulang lebih awal.
104
part 104. menuruti keinginan
105
part 105. baju pilihan dean
106
part 106. salah paham
107
part 107. apa dean marah?
108
part 108. menunggu dean
109
part 109. kejutan yang tak terduga
110
part 110. gagal hangout
111
part 111. tujuh bulanan
112
part 112. menakutkan
113
part 113. pembalasan
114
part 114. mulai usaha lagi
115
pengumuman judul novel lain karya author
116
part 116. rumah sakit
117
part 117. program kehamilan
118
part 118. bertemu
119
part 119. bertanya-tanya
120
part 120. Rumah sakit
121
part 121. bertemu mantan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!