part 12. satu bulan berlalu

hari berganti hari tak terasa satu bulan sudah zelia tinggal di tengah-tengah keluarga sean dengan menyandang status sebagai istri.

sedikit banyak kini zelia mulai mengetahui banyak hal dari orang-orang penghuni rumah ini.

meski isi dalam rumah itu tak begitu hangat seperti yang selalu zelia lakukan bersama ayahnya, namun ia sangat bersyukur karena bertemu dengan keluarga baru yang sangat baik dan begitu menyayanginya.

pak arman dan bu ida menjadi orangtua pengganti bagi zelia, mereka sangat menyayangi zelia layaknya anak kandung mereka sendiri.

kak dean, ia pun begitu peduli dengan zelia bahkan terkadang lebih peduli daripada sean, mungkin karena dia lebih dewasa hingga cara berfikirnya lebih bisa menghargai seseorang.

mood nya pun tak berubah-ubah, meskipun ia sibuk dengan urusan dikantornya. namun ia selalu menyempatkan waktu meski hanya untuk sekedar bercengkrama dengan keluarga dan adik iparnya.

sedangkan sean, dia masih sibuk dengan kegiatannya untuk berkunjung dan berjalan-jalan dengan citra kekasihnya meski tanpa sepengetahuan papa mama.

meski pak arman sudah memberi peringatan kepada sean agar menjauhi citra, namun entah pesona apa yang citra berikan hingga sean sama sekali tak menggubris peringatan dari papa nya.

namun zelia tak pernah mempermasalahkan urusan itu, karena sampai saat ini perasaan untuk sean masih sama, hanya sebatas teman.

entah.... ketika pepatah bilang, witing tresno jalaran soko kulino. namun realitanya cinta itu belum singgah dihati mereka meski mereka sudah cukup lama bersama-sama.

entahlah, mungkin memang butuh waktu yang lebih lama lagi, untuk dapat menghadirkan perasaan itu tumbuh diantara mereka.

tapi kini, zelia justru merasakan perasaan yang berbeda kepada kak dean yang lebih peduli dan lebih memperhatikannya.

tak dapat ia pungkiri bahwa denyut jantungnya berdegup lebih kencang terlebih disaat mereka sedang ngobrol dan duduk berdua. pesona kak dean lebih terpancar di hati zelia. kasih sayang kak dean lebih terlihat untuk diri nya.

namun zelia selalu mencoba untuk menepis perasaan yang membuatnya merasa tak nyaman itu. ia selalu meyakinkan diri bahwa perasaan itu hanya sebatas kagum, bukan yang lainnya.

begitu pun atas perasaan peduli dan perhatian kak dean, itu hanya sebatas kasih sayang kakak terhadap adiknya.

tok tok tok

pintu kamar sean dan zelia diketuk oleh seseorang dari luar .

"mama boleh masuk"

ucap mama dari luar kamar

"masuk aja mah, gak dikunci kok"

ucap zelia yang sedang duduk di tepi ranjang.

mama membuka handle pintu dan duduk di sofa yang berada di dalam kamar

"sean mana?" tanya mama karena tak melihat keberadaan sean di dalam kamar itu

"oh itu mah, sean lagi duduk di balkon sama kak dean, sebentar ya zelia panggilkan"

zelia bergegas berjalan ke arah balkon

"ada mama tuh nyariin kamu"

sean pun mematikan puntung benda kecil yang sedari tadi ia hisap. kemudian berjalan beriringan dengan zelia masuk ke dalam kamar.

"kenapa ma?" tanya sean sambil duduk di sofa yang sama dengan mama nya.

"kamu habis merokok? gosok gigi dulu sana, mama gak suka bau asap rokok"

zelia mengerti mengapa selama ini sean dan kak dean selalu merokok di atas balkon. ternyata mama nya tak suka mencium asap bahkan sudah melarang mereka untuk menghisab benda kecil itu.

"berhenti bermain-main dengan benda itu"

ucap mama

"tapi sean kan udah gede ma, lagian sean kan gak buang asapnya di dalam ruangan" bantah sean.

"bisa saja kamu kasih alasan, menjaga kesehatan itu perlu sean" . ucap mama.

"yasudah iya, sean bakal kurangin buat ngerokok ma"

zelia hanya terdiam melihat mama mertua nya yang mencoba menasehati anak nya yang sangat bebal untuk menerima nasehat .

"sean, zelia, mama kesini mau ngasih tau kalian bahwa kalian sudah terdaftar di salah satu universitas yang mama sama papa sudah pilihkan" mama memberikan dua lembar kertas kepada sean dan zelia.

"jadi mulai hari senin kalian sudah bisa masuk kuliah untuk mengikuti tes"

"jadi maksud mama, sean satu kampus sama zelia???!" tanya sean

"ya iyalah, masa suami istri mau beda-beda kampus" sahut mama.

zelia sedang membaca dengan teliti isi dalam kertas edaran yang ia pegang.

ia merasa senang karena ia masuk dalam salah satu universitas terbesar yang ada di jakarta, universitas yang sangat ia idam-idamkan.

bahkan ia sempat mengejar beasiswa untuk dapat masuk kedalam universitas tersebut, namun ia gagal mendapatkan beasiswa itu.

ia sempat merasa putus asa, harapannya untuk dapat kuliah di universitas itupun sirna karena mahal nya biaya yang harus dikeluarkan agar dapat kuliah diuniversitas ternama dan terbesar di jakarta itu.

tapi ternyata ia salah, takdir baik masih memihak kepada nya. ia sangat bersyukur karena berkat bantuan dari keluarga pak arman dan bu ida, ia dapat melanjutkan mimpi dan cira-citanya.

bu ida pun berlalu pergi meninggalkan kamar mereka berdua setelah apa yang ingin ia bicarakan sudah selesai ia sampaikan .

sean kembali menemui kak dean yang masih berada dibalkon. sedangkan zelia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.

"yah, zeli bersyukur banget bisa ketemu sama pak arman dan bu ida. mereka baik bangetttt sama zelia yah"

ucapnya sambil memandangi foto ayah dilayar handphone nya.

"cita-cita zelia bakal terwujud, begitupun dengan cita-cita ayah untuk dapat nyekolahin zelia di universitas itu"

"yah,, ayah yang tenang ya disana, zelia disini baik-baik aja, i miss you yah"

zelia mencium foto ayahnya dengan sangat dalam. buliran bening itu pun kembali menetes melintas di pipi mulusnya itu.

layaknya anak ayam kehilangan induknya, inilah yang selalu zelia rasakan saat menatap wajah ayahnya dalam layar handphone.

keceriaan dan senyum sang ayah yang sangat tersirat melekat dalam benak zelia membuat nya merasa rapuh .

sean yang sejak beberapa menit yang lalu berdiri di pintu balkon , mencoba memperhatikan tingkah zelia. hatinya merasa prihatin atas musibah yang menimpa istrinya.

"ehemmm"

sean berdehem sambil berjalan masuk dan merebahkan tubuhnya di sebelah zelia.

sontak zeliapun langsung menghapus air yang mengalir dipipinya dan membaringkan tubuhnya membelakangi sean.

"lo kangen ya sama bokap lo" tanya sean sambil melirik ke arah zelia meski yang terlihat hanya uraian rambut yang menutup di punggung zelia.

tak terdengar jawaban apapun dari dalam mulut zelia.

"gue tau kok perasan lo" ucap sean.

"lo gak akan pernah tau" cetus zelia tajam.

"gue minta maaf ya" ini pertama kali nya sean memberanikan diri meminta maaf secara langsung kepada zelia setelah sekian lama tragedi itu terjadi.

"untuk apa?" tanya zelia ketus.

"untuk... untukk hal yang itu tuh" sean merasa canggung dan tak enak hati bila harus mengatakan bahwa ia meminta maaf untuk kematian ayahnya.

zelia pun terdiam tak memberikan jawaban sepatah kata pun atas perkataan sean. entah sebenarnya ia mengerti atau tidak maksud dari perkataan sean, atau malah ia hanya menahan agar emosi nya tak meledak jika mengingat bahwa sean adalah penyebab kematian ayahnya.

"zel" ucap sean.

sean pun merengkuh pinggang zelia yang masih membelakanginya.

"apaan sih lo, gak usah pegang-pegang gue, lo mau modus kan dengan cara minta maaf lah ini lah itu lah."

ucap zelia dengan nada sedikit berteriak. zelia menepis tangan sean yang hampir melingkar sempurna di pinggangnya.

sean terdiam menyadari kesalahannya yang membuat zelia pasti akan marah. kesalahannya di masalalu yang telah membuat zelia kehilangan ayahnya.

zelia langsung memasang bantal dan guling pembatas yang lupa ia pasang. pantas sean dengan leluasa ingin memeluknya dari belakang.

"gue gak ada maksud apa-apa zel, gue cuma mau minta maaf, udah itu aja" ucap sean sambil menatap langit-langit plavon.

"heleh...."

"lagian kita kan udah sah, dosa tau kalo istri itu menolak sentuhan dari suami"

sean mencoba mengeluarkan beberapa ancaman-ancaman untuk zelia.

"istri.?? mungkin citra lebih pantes ya dapet gelar sebagai istri lo, kenyataanya lo lebih sayang sama dia, lo lebih perhatian sama dia, lo lebih care kan sama dia" bantah zelia.

"ooh jadi lo cemburu sama citra?" sean meledek zelia yang memasang muka masam.

"lo mulai suka sama gue?" tanya sean dengan sangat percaya diri .

"gak usah kepedean ya, gue gak cemburu sama citra. tapi sebelum lo ngancem gue karena udah berdosa nolak sentuhan lo, sebaiknya lo belajar dulu deh cara memperlakuin istri yang baik itu kaya mana?, supaya lo juga sebagai suami gak berdosa karena udah menelantarkan istri"

tegas zelia membalikkan ancaman sean.

zelia menarik selimut hingga menutup ke seluruh tubuhnya.

sean terdiam tak menyangka bahwa istri kampungannya ini bisa menyanggah ancamannya dengan memberikan ancaman yang lebih untuk dirinya.

sean memijat pelipis nya, ternyata benar bahwa zelia memang wanita yang memiliki watak keras dan tak mau kalah dalam berbicara.

Episodes
1 part 01. keresahan hati zelia
2 part 02. kepergian sang ayah
3 part 03. keputusan menjadi mantu
4 part 04. keputusan tersulit
5 part 05. pernikahan
6 part 06. kepulangan om irwan
7 part 07. kehidupan baru
8 part 08. sehari menjadi istri
9 part 09. rasa ingin tau
10 part 10. membuat malu
11 part 11. kedatangan kakak ipar
12 part 12. satu bulan berlalu
13 part 13. hari pertama kuliah
14 part 14. ternyata dia
15 part 15. kedekatan dengan kakak ipar
16 part 16. semakin dekat
17 part 17. mati lampu
18 part 18. bersalah
19 part 19. makanan kesukaan
20 part 20. menghindar
21 part 21. keseriusan
22 part 22. gemuruh
23 part 23. perhatian
24 part 24. bersama assisten pribadi
25 part 25. gara-gara ojek online
26 part 26. suatu tempat
27 part 27. kemesraan
28 part 28. ada cicak
29 part 29. kebetulan
30 part 30. kejanggalan
31 part 31. semangat perjuangan
32 part 32. sean apakah kamu ingat?
33 part 33. bukan sepupu biasa?
34 part 34. pilihan yang mengecewakan
35 part 35. hari yang apes
36 part 36. pengantar misterius
37 part 37. ada yang cemburu
38 part 38. dia kenapa?
39 part 39. tertunda untuk kesekian kali
40 part 40. tak patut untuk dicemburui
41 part 41. sudah terselesaikan
42 part 42. bergandengan terus
43 part 43. semua menu masakan
44 part 44. wanita jal*ng
45 part 45. jurus penenang
46 part 46. salah sangka
47 part 47. rencana ke bandung
48 part 48. dikantor
49 part 49. pertanyaan konyol sean
50 part 50. mulai curiga
51 part 51. mulai panas
52 part 52. maaf
53 part 53. apa resep nya?
54 part 54. ratapan sean
55 part 55. perdebatan karena cemburu
56 part 56. temu kangen
57 part 57. bertemu bestie
58 part 58. menjenguk rendi
59 part 59. hati dean meronta-ronta
60 part 60. penyebab rendi sakit
61 part 61. lukisan merepotkan
62 part 62. pesan mama
63 part 63. kehadiran baby boy
64 part 64. kepulangan dean
65 part 65. kedatangan tamu menyebalkan
66 part 66. kejar-kejaran
67 part 67. pesan om irwan
68 part 68. dibali
69 part 69. mendustai hati
70 part 70. hans bingung
71 part 71. pertanyaan hans
72 part 72. izin liburan lagi
73 part 73. wanita masalalu diclub malam
74 part 74. curahan hati
75 part 75. tak tahan bau alkohol
76 part 76. mama pulang
77 part 77. memasukkan sesuatu kedalam tas
78 part 78. perpisahan
79 part 79. peluk didepan mama
80 part 80. pertengkaran
81 part 81. hamil anak siapa
82 part 82. pergi
83 part 83. terdengar berita
84 part 84. kembali ke kontrakan lama
85 part 85. perdebatan dengan mama
86 part 86. pekerjaan yang terbengkalai
87 part 87. telah bertemu
88 part 88. rasa trauma
89 part 89. pengakuan di depan mantan suaminya
90 part 90. tinggal berdua
91 part 91. diapartemen
92 part 92. album foto
93 part 93. rindu yang kembali hadir
94 part 94. meminta pertanggung jawaban
95 part 95. citra mengetahui semuanya
96 part 96. permintaan sang mama
97 part 97. nikah
98 part 98. malam pertama
99 part 99. pindahan
100 part 100. mempermasalahkan lukisan
101 part 101. menjadi pusat perhatian mahasiswi
102 part 102. kedua kali nya
103 part 103. pulang lebih awal.
104 part 104. menuruti keinginan
105 part 105. baju pilihan dean
106 part 106. salah paham
107 part 107. apa dean marah?
108 part 108. menunggu dean
109 part 109. kejutan yang tak terduga
110 part 110. gagal hangout
111 part 111. tujuh bulanan
112 part 112. menakutkan
113 part 113. pembalasan
114 part 114. mulai usaha lagi
115 pengumuman judul novel lain karya author
116 part 116. rumah sakit
117 part 117. program kehamilan
118 part 118. bertemu
119 part 119. bertanya-tanya
120 part 120. Rumah sakit
121 part 121. bertemu mantan
Episodes

Updated 121 Episodes

1
part 01. keresahan hati zelia
2
part 02. kepergian sang ayah
3
part 03. keputusan menjadi mantu
4
part 04. keputusan tersulit
5
part 05. pernikahan
6
part 06. kepulangan om irwan
7
part 07. kehidupan baru
8
part 08. sehari menjadi istri
9
part 09. rasa ingin tau
10
part 10. membuat malu
11
part 11. kedatangan kakak ipar
12
part 12. satu bulan berlalu
13
part 13. hari pertama kuliah
14
part 14. ternyata dia
15
part 15. kedekatan dengan kakak ipar
16
part 16. semakin dekat
17
part 17. mati lampu
18
part 18. bersalah
19
part 19. makanan kesukaan
20
part 20. menghindar
21
part 21. keseriusan
22
part 22. gemuruh
23
part 23. perhatian
24
part 24. bersama assisten pribadi
25
part 25. gara-gara ojek online
26
part 26. suatu tempat
27
part 27. kemesraan
28
part 28. ada cicak
29
part 29. kebetulan
30
part 30. kejanggalan
31
part 31. semangat perjuangan
32
part 32. sean apakah kamu ingat?
33
part 33. bukan sepupu biasa?
34
part 34. pilihan yang mengecewakan
35
part 35. hari yang apes
36
part 36. pengantar misterius
37
part 37. ada yang cemburu
38
part 38. dia kenapa?
39
part 39. tertunda untuk kesekian kali
40
part 40. tak patut untuk dicemburui
41
part 41. sudah terselesaikan
42
part 42. bergandengan terus
43
part 43. semua menu masakan
44
part 44. wanita jal*ng
45
part 45. jurus penenang
46
part 46. salah sangka
47
part 47. rencana ke bandung
48
part 48. dikantor
49
part 49. pertanyaan konyol sean
50
part 50. mulai curiga
51
part 51. mulai panas
52
part 52. maaf
53
part 53. apa resep nya?
54
part 54. ratapan sean
55
part 55. perdebatan karena cemburu
56
part 56. temu kangen
57
part 57. bertemu bestie
58
part 58. menjenguk rendi
59
part 59. hati dean meronta-ronta
60
part 60. penyebab rendi sakit
61
part 61. lukisan merepotkan
62
part 62. pesan mama
63
part 63. kehadiran baby boy
64
part 64. kepulangan dean
65
part 65. kedatangan tamu menyebalkan
66
part 66. kejar-kejaran
67
part 67. pesan om irwan
68
part 68. dibali
69
part 69. mendustai hati
70
part 70. hans bingung
71
part 71. pertanyaan hans
72
part 72. izin liburan lagi
73
part 73. wanita masalalu diclub malam
74
part 74. curahan hati
75
part 75. tak tahan bau alkohol
76
part 76. mama pulang
77
part 77. memasukkan sesuatu kedalam tas
78
part 78. perpisahan
79
part 79. peluk didepan mama
80
part 80. pertengkaran
81
part 81. hamil anak siapa
82
part 82. pergi
83
part 83. terdengar berita
84
part 84. kembali ke kontrakan lama
85
part 85. perdebatan dengan mama
86
part 86. pekerjaan yang terbengkalai
87
part 87. telah bertemu
88
part 88. rasa trauma
89
part 89. pengakuan di depan mantan suaminya
90
part 90. tinggal berdua
91
part 91. diapartemen
92
part 92. album foto
93
part 93. rindu yang kembali hadir
94
part 94. meminta pertanggung jawaban
95
part 95. citra mengetahui semuanya
96
part 96. permintaan sang mama
97
part 97. nikah
98
part 98. malam pertama
99
part 99. pindahan
100
part 100. mempermasalahkan lukisan
101
part 101. menjadi pusat perhatian mahasiswi
102
part 102. kedua kali nya
103
part 103. pulang lebih awal.
104
part 104. menuruti keinginan
105
part 105. baju pilihan dean
106
part 106. salah paham
107
part 107. apa dean marah?
108
part 108. menunggu dean
109
part 109. kejutan yang tak terduga
110
part 110. gagal hangout
111
part 111. tujuh bulanan
112
part 112. menakutkan
113
part 113. pembalasan
114
part 114. mulai usaha lagi
115
pengumuman judul novel lain karya author
116
part 116. rumah sakit
117
part 117. program kehamilan
118
part 118. bertemu
119
part 119. bertanya-tanya
120
part 120. Rumah sakit
121
part 121. bertemu mantan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!