Dia menyilangkan kakinya yang putih mulus. Tubuhnya yang tinggi semampai dibalut dengan kain sutra yang halus dan menempel lekat mengikuti lekuk tubuhnya yang indah.
"Sialan Edelweis! Mengapa dia menolak tawaran bea siswa dan pekerjaan itu!" geramnya marah.
"Sudahlah! Lepaskan dia! Bisnis kita juga tidak terganggu dan semua baik-baik saja!"
"Aku kehilangan Roy dan dia harus membayarnya!"
"Kau bermimpi ada pria yang mau menerima wanita seperti kita?" Clara mengisap rokoknya dalam-dalam serta menghembuskannya.
"Buktinya aku bisa memiliki Roy dan dia merusaknya."
"Roy akan menceraikanmu begitu dia mengetahui perbuatanmu di belakangnya!"
"Kau membelanya?"
"Aku bukan membela Edelweis. Tapi kenyataannya memang begitu."
"Aku tidak ingin berakhir seperti kalian!"
"Kau memuakkan! Apa bedanya kau dengan kami? Selain kemunafikanmu?"
"Aku tidak ingin selamanya begini. Selama Roy tidak mengetahuinya semuanya akan baik-baik saja!"
"Kau pikir dengan menyembunyikannya kau menjadi lebih tenang?"
"Aku ingin keluar dari semua ini!"
"Lakukan! Jangan hanya mengatakan."
"Tapi aku tidak bisa!"
"Sudahlah! Banyak wanita memimpikan kehidupan mewah dan glamour seperti kita."
"Bagaimana kalau kita sudah tua nanti? Siapa yang akan merawat kita?"
"Itulah gunanya uangmu! Kau jangan bodoh!"
"Aku tidak ingin kesepian!"
"Pernikahanmu sendiri kamuflase! Kau nyaris tidak pernah tidur dengan suamimu. Sudahlah! Tidak usah bermimpi!"
Angela menengak alkoholnya.
"Berhentilah! Adrian akan membookingmu! Kau jangan mengecewakannya dengan bau alkohol seperti itu! Dia sudah membayarmu dengan sangat mahal!"
"Roy!!!" Angela menggumam.
"Kalau kau tidak cepat sadar! Kau akan menghancurkan hidupmu!"
"Edelweis sialan!"
"Kau yang menghancurkan hidup gadis itu dengan polahmu!"
"Aku menghancurkannya?"
"Apa rencana busukmu?"
Angela tertawa sumbang, "Dia akan diperkosa dan dipermalukan."
"Kau?! Tuhan masih melindungi dan menyayanginya dari rencana jahatmu!"
"Dia juga membongkar kejahatanmu!"
"Tapi aku tidak sepertimu mencari kambing hitam atas perbuatanku yang memang tidak bisa dibenarkan. Dia juga berusaha tidak mempermalukan kita. Dia berbuat terbaik yang dia bisa justru kita yang menghancurkannya!"
"Kau mau jadi sahabatnya atau jadi sahabatku?"
"Aku hanya ingin kau berpikir logis. Dia tidak bersalah dan melakukan apa yang seharusnya dia lakukan!"
"Aku belum puas kalau belum menghancurkannya!"
"Kau ingin dia diperkosa dan memfitnahnya bahwa dia melakukan hal yang dituduhkan?"
"Bagaimana kau tau?"
"Apakah itu yang kau lakukan terhadap Lolita?"
"Lolita berbeda."
"Kau menjerumuskannya?"
"Kau pikir dia mau menjalani ini kalau tidak dijerumuskan?"
"Kau?"
"Ada apa denganmu?"
"Tidak ada!"
"Kau sudah gila!"
"Aku tidak gila! Dia yang gila! Merebut Roy dariku!"
Clara merebut botol alkohol dari tangan Angela.
"Kau masih punya waktu untuk beristirahat!" Clara membopong Angela menuju kamarnya.
Membaringkannya dan menyelimutinya.
"Roy...Roy..."Angela mengigau.
Clara menelpon Adrian.
"Angela agak mabuk! Perceraiannya dengan Roy membuatnya frustasi!"
"Aku sudah membayar mahal! Apa maksudmu?"
"Dia manusia bukan barang! Ada saatnya mengalami kegetiran dan kesedihan. Obsesinya memiliki pernikahan. Apa kau mau menikahinya?"
"Aku tidak mungkin menikahi siapapun. Aku sudah beristri dan semua yang kumiliki adalah milik isteriku. Memang Angela mau dengan gembel sepertiku?"
"Apa maksudmu?"
"Aku langsung jatuh miskin begitu isteriku menceraikanku dan apa Angela masih mau denganku?"
"Ya sudah! Terpenting, kau sudah tau keadaannya dan jangan membuatnya semakin gundah!"
"Serahkan saja semua padaku!"
"Baiklah!"
Sampai kapanpun Clara akan mendampingi Angela karena mereka sudah lama berteman dan bersahabat menyerupai saudara.
Mereka berdua bukan dari keluarga kaya dan merasakan bagaimana penderitaan dan kesusahan mendera mereka.
Mencapai apa yang mereka capai saat ini juga merupakan mimpi yang sulit dipercaya.
Kehidupan mereka berubah drastis dan semua kemudahan mereka peroleh begitu saja.
Angela tertidur nyenyak seperti bayi. Gurat wajahnya penuh dengan kelelahan.
Tidur membuatnya terlupa dari semua yang ingin dia lupakan.
Pada akhirnya seorang anak manusia tetaplah manusia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments