Chapter 17

***

Zivana bersiap-siap dengan gaun pestanya, dia menatap pantulan dirinya di cermin. Gadis itu mengoleskan make up pada wajah nya, entah sudah berapa lama dia merias diri. Intinya Zivana harus tampil beda, dia harus jadi yang paling cantik di pesta nanti.

Klakson mobil dari depan rumah mengakhiri aktivitas Zivana, gadis itu melihat cermin sekali lagi untuk memastikan penampilan nya. Setelah itu, dia langsung bergegas keluar. Malam ini orang tua Zivana tidak pulang.

"Selamat malam pak Arzan," Zivana tersenyum hangat.

Arzan mematung di tempatnya, dia melihat penampilan gadis itu. Pria itu menatap Zivana dari atas sampai bawah, gaun yang gadis itu kenakan juga sangat terbuka.

"Pak, Arzan!" seru Zivana saat Arzan hanya diam sambil menatap dirinya.

Arzan gelagapan, dia membuka pintu mobil untuk gadis itu. Zivana pun masuk, dan mobil yang mereka tumpangi melaju dengan kecepatan sedang menuju tempat pesta.

'Mati kau bapak satu anak.' Gumam Arzan dalam hati.

Setelah menempuh perjalanan nya, mobil mereka sampai di tujuan. Arzan kembali membuka pintu mobil untuk Zivana, di dalam sana Dean sudah menunggu gadis ini. Zivana berjalan masuk dengan Arzan yang mengawalnya, dari arah masuk banyak pasang mata yang sudah menatap pada nya.

"Kenapa mereka melihat ku seperti itu?" bisik Zivana, Arzan melihat sekeliling. Benar, banyak orang yang kini tengah menatap gadis itu.

"Abaikan saja Nona," Arzan mengajak Zivana pada Dean.

Di meja paling pojok, Dean tengah duduk sambil memainkan ponsel. Di sana juga ada Bian, istri dan anaknya. Tak lupa juga ada tamu yang baru saja bergabung, tuan Alderic dan wanita nya, Adeeva.

Dean malas untuk berbasa-basi dengan orang-orang seperti mereka, karena itu dia lebih fokus pada ponselnya. Tidak ada yang dia lakukan, hanya mengirimkan pesan pada Zivana untuk bertanya keberadaan gadis itu. Namun, gadis itu tak membalasnya.

"Wine?" Alderic memberikan gelas pada Dean, pria itu mengisi penuh gelas milik Dean.

"Terima kasih." Ucap Dean lalu meminum wine nya bersama-sama.

Adeeva terlihat sexy seperti biasa, dia menggunakan gaun berwarna merah. Bagian dada nya terbelah, lalu punggung nya pun terekspos. Gaun itu hanya selutut, tapi memiliki belahan sampai paha. Kulit mulus kaki jenjang nya terekspos jelas, sedari tadi banyak orang yang memuji ke elokan tubuhnya. Beberapa pengusaha tua juga sudah ada yang menawar dirinya.

"Sayang, wine nya lagi?" Adeeva mengambilkan botol minuman lain, wanita itu duduk di paha Alderic yang kini tengah duduk dan meminum wine nya.

Alderic sangat menikmati itu, pria tua itu sangat terlena karena Adeeva. Sentuhan sentuhan Adeeva selalu membuat nya hilang akal, biasanya setelah dia pakai maka dia akan mencari yang lain. Tapi, jauh berbeda dengan Adeeva, wanita itu tak bisa di gantikan.

Dari kejauhan tampak Arzan dan Zivana berjalan ke arah mereka, Dean yang menyadari itu tak sedetikpun mengalihkan pandangannya. Terutama pada gaun yang gadis itu kenakan. Apa-apaan ini? Zivana mengenakan gaun yang sangat terbuka, paha dan belahan dadanya terekspos.

Banyak pria tua yang haus wanita sexy menatap nya, Dean paham tatapan macam apa yang mereka berikan. Sadar akan hal itu membuat Dean panas sendiri, dia tidak terima ini. Tidak ada yang boleh menatap Zivana dengan tatapan seperti itu, tubuh Zivana tidak diperuntukkan di tatapan tak sopan seperti yang mereka lakukan.

"****! Gadis ini." Umpat Dean.

Bian yang melihat kedatangan Zivana dan Arzan pun tersenyum lebar, apa lagi saat melihat penampilan gadis itu.

"Wow! Selamat datang, nona Zivana Harrison Adytama. Mari duduk lah," Bian menyambut baik, dia sengaja menyematkan nama keluarga Dean di belakang nama gadis itu.

Zivana tersenyum canggung, apa lagi saat melihat wajah datar Dean. Dia berpikir apakah ada yang salah padanya?

"Hai, nona. Kau adiknya tuan Dean?" Alderic ikut menimbrung.

Zivana menggeleng dengan cepat. "Bukan, saya calon istrinya." Jawab gadis itu sambil tersenyum, dengan sengaja dia meraih tangan Dean.

Zivana memeluk lengan Dean dengan posesif, sengaja karena ada Adeeva di sana. Ini bisa jadi kesempatan untuk Zivana menunjukan pada Adeeva di mana posisi nya sekarang ini di kehidupan Dean.

"Sayang, haus." Kata Zivana dengan nada bicara yang dibuat-buat.

Dean melotot tajam padanya, sementara Bian dan Arzan tergikgik geli dalam hati. Jangan tanyakan Adeeva, dia sudah jelas kepanasan.

Zivana memajukan bibirnya, gadis itu menarik jas yang Dean kenakan. "Sayang!" Zivana merengek seperti anak kecil.

"Apa?" sahut Dean masih dengan wajah datarnya.

"Haus, ambiliin minum." Zivana berkedip lucu saat mengatakan itu, Dean pun pada akhirnya mengambilkan gadis itu jus.

Zivana duduk di samping Dean, saat di bawa duduk gaun gadis itu tertarik ke atas. Sehingga pahanya semakin terekspos, di tambah saat gadis itu meletakkan gelas jus nya dengan sedikit membungkuk. Alderic nampak menelan saliva saat melihat bagian dada gadis itu, sontak saja Dean di buat geram.

"Zivana bisa kau diam?" Dean berbisik pada gadis itu.

"Aku sudah diam sedari tadi, om. Harus diam seperti apa lagi?" Zivana menatap dengan tampang tak berdosa.

Dean tak tahan lagi dengan tatapan tak pantas dari pria itu, dia menarik Zivana untuk menjauh dari keramaian. Dean menarik gaun gadis itu untuk menutupi paha, namun tetap saja percuma. Saat di tarik ke bawah, bagian dadanya semakin terlihat.

"Kenapa pakai ini?" tanya Dean yang sudah frustasi.

"Om yang kasih." Sahut Zivana setengah heran.

Dean menautkan alisnya, kapan dirinya memberi gaun ini pada Zivana? Seingat nya, dia memilih gaun berwarna pink dengan belahan di dada, tapi tak terlalu terbuka. Ini kenapa malah jadi gaun seperti ini?

"Om, ini gaun yang pak Arzan kasih kemarin. Katanya dari om, di suruh di pakai pas ke pesta. Ya, udah Ziva pakai." Terang Zivana yang langsung membuat Dean tersadar akan sesuatu.

"Arzan, Bian!" geram Dean.

Ini sudah pasti kerjaan kedua orang itu, jelas-jelas kemarin Dean bukan memilih gaun ini. Ya, Dean baru ingat gaun ini juga ada di salah satu gaun yang Bian bawa.

Sementara itu, Arzan dan Bian nampak gelisah. Pasti setelah ini, Dean akan marah besar pada mereka. Bian masih aman karena dia tidak bekerja untuk Dean, sedangkan Arzan? Dia bawahan Dean.

Ini ide gila Bian, semua ini di dalangi oleh bapak satu anak itu. Arzan hanya menjalankan perintah saja, tapi dirinya salah karena patuh pada perintah Bian.

Bian menukar gaun pilihan Dean dengan gaun yang Zivana kenakan sekarang, sebenarnya Arzan sudah melarang nya namun Bian tak mendengar. Daripada pekerjaan nya yang lain terhambat karena berdebat tentang gaun, Arzan pun mengalah dan memberikan gaun pilihan Bian pada Zivana.

"Ini ide gila mu, bapak satu anak." Arzan meminum wine nya, pria itu menenggak tandas isi gelasnya.

"Tapi ini sangat menyenangkan. Apa lagi saat melihat wajah Dean barusan." Bian tergelak mengingat wajah tak bersahabat Dean.

"Aku dalam bahaya." Sinis Arzan yang hanya di tanggapi kekehan oleh Bian.

"Tidak apa, cukup cari pekerjaan di tempat lain saja. Semua selesai bukan?" Arzan mengumpat dalam hati mendengar perkataan Bian, dia pikir mencari pekerjaan di zaman sekarang itu mudah?

"Mencari pekerjaan di zaman sekarang, tidak segampang mencari ****** keluar masuk kamar." Cetus Arzan.

...***...

...TBC...

...Maaf baru up🙏...

...Gk bisa up double guys😭 ternyata besok ujian praktik 🙏😭...

Oh, iya nih gaun yang Zivana pakai

Terpopuler

Comments

Tarigan Veronika

Tarigan Veronika

thor kok belum up ?

2022-06-11

0

Enggalina Manullang

Enggalina Manullang

kok lama2 x up ny keburu malas baca

2022-06-11

0

Yanti

Yanti

koq belom up lagi thor

2022-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Dean Harrison Adytama
3 Gadis Nakal
4 Club malam
5 Lift Yang Ternodai
6 Om Burhan
7 Pelayanan Satu Hari
8 Om I Love You
9 Mulai terusik
10 Aku menyukai tubuh mu, gadis nakal!
11 Wanita gila
12 Zivana Vs Adeeva
13 Perbedaan yang nyata
14 Besar dan hitam
15 Chapter 14
16 Chapter 15
17 Chapter 16
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Epilog
63 Extra Chapter
64 S2• Awal
65 S2• Penguntit
66 S2• Dia lagi?
67 S2• Uncle Spiderman
68 S2• Ganti Rugi?
69 S2• Kenapa sih?
70 S2• Pencarian
71 S2• Penolakan Kia
72 S2• Aku bukan sopir mu
73 S2• Monster kejam
74 S2• Negosiasi
75 S2• Bolehkah?
76 S2• First Kiss
77 S2• Bantuan Arzan lagi
78 S2•Selamat Tinggal
79 S2• Merindukan sosok nya
80 S2• London
81 S2• Mengikhlaskan
82 S2• Kembali
83 S2• Kesempatan
84 S2• Saingan Arzan
85 S2• Dijemput paksa
86 S2• Ice cream
87 S2• Mau?
88 S2• Suami Idaman
89 S2• Kejutan
90 S2• Wedding Day
91 Pengumuman Novel Baru
92 Extra Part 1
93 Extra Part 2
94 Extra Part 3
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Prolog
2
Dean Harrison Adytama
3
Gadis Nakal
4
Club malam
5
Lift Yang Ternodai
6
Om Burhan
7
Pelayanan Satu Hari
8
Om I Love You
9
Mulai terusik
10
Aku menyukai tubuh mu, gadis nakal!
11
Wanita gila
12
Zivana Vs Adeeva
13
Perbedaan yang nyata
14
Besar dan hitam
15
Chapter 14
16
Chapter 15
17
Chapter 16
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Epilog
63
Extra Chapter
64
S2• Awal
65
S2• Penguntit
66
S2• Dia lagi?
67
S2• Uncle Spiderman
68
S2• Ganti Rugi?
69
S2• Kenapa sih?
70
S2• Pencarian
71
S2• Penolakan Kia
72
S2• Aku bukan sopir mu
73
S2• Monster kejam
74
S2• Negosiasi
75
S2• Bolehkah?
76
S2• First Kiss
77
S2• Bantuan Arzan lagi
78
S2•Selamat Tinggal
79
S2• Merindukan sosok nya
80
S2• London
81
S2• Mengikhlaskan
82
S2• Kembali
83
S2• Kesempatan
84
S2• Saingan Arzan
85
S2• Dijemput paksa
86
S2• Ice cream
87
S2• Mau?
88
S2• Suami Idaman
89
S2• Kejutan
90
S2• Wedding Day
91
Pengumuman Novel Baru
92
Extra Part 1
93
Extra Part 2
94
Extra Part 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!