***
Setelah pulang sekolah Zivana mampir ke sebuah toko buku, sangat langka untuk seorang Zivana pergi ke toko buku. Gadis itu membeli sebuah buku tak biasa, buku yang memiliki isi bacaan yang cukup mencengangkan. Dia mendapat rekomendasi buku ini dari Kia, dan dengan semangatnya dia membeli buku berjudul Menjadi Istri Yang Baik.
Buku ini berisikan tentang cara-cara agar menjadi istri yang baik, dari mulai mengurus rumah dan mengurus suami. Sampai pembahasan tentang pertempuran di ranjang pun di bahas di sini, buku paket komplit banget.
"Untuk mama nya, ya mbak?" tebak kasir wanita itu saat Zivana membayar buku pilihan nya.
Gadis itu menggelengkan kepalanya. "Bukan mbak. Ini buku buat saya,"
Wanita penjaga kasir itu menatap Zivana dari atas sampai bawah, gadis itu masih menggunakan seragam SMA. Dia gadis remaja, untuk apa membeli buku orang dewasa? Apa lagi, pembahasan buku ini tentang rumah tangga.
Setelah selesai dengan bukunya, Zivana menunggu bus di halte. Dia teringat waktu hujan kala itu, dimana dia yang menumpang pada mobil Dean pada akhirnya berakhir di kamar hotel. Duh, Zivana jadi rindu Om Duda nya itu. Sudah beberapa hari ini dia tidak datang ke kantor nya.
Ddrrrttt! Ddrrrttt! Ddrrrttt!
Ponsel milik Zivana berdering, semangat empat lima Zivana muncul saat melihat kontak siapa yang menghubungi nya. Buru dia menjawab panggilan itu, lagi-lagi dengan semangat dia menyapa orang yang menelpon nya itu.
"Hallo, om Dean!"
"Om, pasti kangen kan sama Ziva?"
Jika saja Zivana bisa melihat, atau mereka melakukan panggilan video Dean terlihat jengah dengan kata-kata gadis itu. Dia menjauhkan ponsel dari telinganya, setelah itu tak mau basa-basi lagi Dean langsung mengatakan tujuan nya.
"Saya mau ngajak kamu ke pesta." kata Dean. "Saya tidak meminta persetujuan. Pestanya besok malam, Arzan akan menjemput mu pukul 19:00. Bersiaplah dengan baik," lanjut Dean.
Sangat tidak sopan, tapi Zivana senang pergi ke pesta bersama Dean. Apakah di sana akan ada kejutan untuk nya? Ah, tidak ini pasti pesta dengan rekan bisnis.
Zivana berdehem singkat, menetralkan perasaan bahagia nya. "Iya, Ziva mau."
Setelah itu Dean langsung mematikan telepon nya, telepon itu di putus sepihak oleh Dean. Gadis cantik yang kini sedang di liputi rasa bahagia nya mendengus, tapi tidak apa dia sangat senang sekarang ini.
Tiba-tiba dia teringat sesuatu, pakaian pestanya sudah sering dia kenakan. Model nya pun bukan model terbaru, gadis itu akhirnya memutuskan untuk membeli pakaian baru. Dia akan menemani duda berjas itu ke pesta, pakaian yang dia gunakan pun harus mewah.
"Yeah! Shoping!" girangnya.
***
Dean menatap datar pria berjas warna navi di hadapannya, pria itu menunjukan beberapa gaun wanita. Gaun yang dia tunjukan adalah keluaran terbaru, masih sangat langka di kenakan wanita lain. Sebenarnya Dean ingin gaun sederhana tapi terkesan mewah untuk bocah SMA itu, tapi gaun-gaun yang di tunjukkan ini jauh dari kata itu.
Gaun-gaun dengan bagian dada yang terbelah, ada juga berbelah di bagian paha dan punggung. Dean membayangkan jika sampai Zivana mengenakan salah satu gaun ini, tubuh nya yang berisi dan bagian dadanya yang besar itu pasti menonjol dengan jelas. Tidak, tidak bisa! Dean tidak bisa membiarkan Zivana mengenakan pakaian seperti itu, di tambah lagi di sana akan banyak pria tua mata keranjang.
"S**t!" umpat Dean tertahan.
"Ar, coba cari gaun lain. Aku tidak bisa membiarkan Zivana mengenakan gaun seperti ini." Kata Dean pada Arzan.
"Eh, eh! Ini gaun nya bagus semua. Kenapa mau mencari gaun yang lain? Dean, ayolah aku sudah memilih yang terbagus dari yang bagus." Ujar pria berjas navi itu, yang tak lain adalah Bian.
Dean menghembuskan nafas nya panjang, dia mengacak rambut nya. "Ini terlalu terbuka."
"Gaun pesta memang seperti ini Dean. Jika mau yang tertutup, berikan saja Zivana abaya jubah." Ketus Bian.
Dean mengumpat kesal, maksud Dean bukan abaya juga. Tapi gaun yang mewah namun tidak terlalu berlebihan, sehingga terkesan lebih sederhana dan elegan. Di tambah dengan bagian yang lengkap, tidak terbuka seperti gaun yang di bawa Bian sekarang ini.
"Kau tau gaun? Ada banyak model nya bukan? tidak semua seperti ini, ada beberapa gaun yang tertutup dan lebih sopan." Dean tak kalah ketus nya dari Bian.
"Tapi ini gaun paling bagus Dean. Zivana pasti suka, ini sangat pas di tubuh gadis itu." Bian mencoba memberikan pengertian dan menyalurkan opini nya.
Masih terus berusaha meyakinkan Dean, akhirnya Dean memilih gaun berwarna hitam dengan belahan di bagian dada. Dia akan meminta Zivana untuk mengenakan dalam yg menutupi nya.
"Oh, iya. Bawa gadis itu ke salon," saran Bian yang lagi-lagi menurut Dean terlalu berlebihan.
"Tidak perlu. Dia bisa memakai riasan sesukanya, lagi pula Zivana sudah terlihat cantik dengan apa adanya dia." Sahut Dean yang terdengar malah memuji Zivana.
Uhukk! uhuk!!! uhukk!
Arzan yang kala itu sedang minum tiba-tiba saja tersedak, di ikuti Bian yang langsung menyemburkan minuman di mulutnya. Ini tidak salah kan? Dean memuji gadis itu?
"Kenapa kalian?" sinis Dean, padahal dalam hati dia mengutuki dirinya karena keceplosan. Keduanya kompak menggelengkan kepalanya dengan polos, Bian bahkan terlihat seperti orang yang linglung karena kaget.
...***...
...TBC...
...Hallo, up lagi nih🤗...
...Jangan lupa klik favorit nya guys, biar tiap up dpt notif ✌️...
...Like, Rate, Dan Kasih hadiahnya jangn lupa😌 Vote juga yuk🙏...
...Follow Ig author: @haluqueen09...
...See You Next Part ✨...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Nurul Aini
😂😂😂😂om,mulai terpedona
2022-08-04
0
Mama Kastini
otw bucin kah?
2022-06-08
1
Enggalina Manullang
rutin up lah tor
2022-06-08
0