Gadis Nakal

***

Hari berikutnya masih seperti hari-hari sebelumnya, Zivana datang saat makan siang dan membawa makan siang untuk Dean. Sepertinya itu adalah rutinitas untuk Zivana, meski terkadang Dean tak memakan makanan yang dia bawakan tapi Zivana tak menyerah.

Siang ini Dean ada pertemuan penting di kantor nya, Zivana harus menunggu sampai pertemuan itu selesai jika mau menemui Dean. Gadis itu duduk di ruang tunggu sambil memainkan kuku nya, lama Zivana menunggu di sana akhirnya pertemuan itu selesai juga.

Saat dia hendak berdiri, matanya tak sengaja melihat kehadiran seseorang. Seseorang yang tak asing bagi Zivana, buru-buru Zivana membenarkan posisi duduk, dia mencari sesuatu untuk menutupi wajahnya. Ada sebuah majalah di meja ruang tunggu itu, Zivana menutupi wajahnya dengan majalah tersebut.

'Kenapa ada papa?' batin Zivana.

Zivana takut jika papa nya sampai melihat dia di sini, maka dia akan ketahuan membolos sekolah. Belum lagi bolos yang dia lakukan di hari sebelumnya. Setelah papa Zivana melewatinya, Zivana pun bergegas menemui Dean.

Dean baru saja masuk ke ruangan nya, dia melepaskan jas lalu mengendurkan dasi nya. Tak lupa Arzan yang sudah siap dengan setumpuk dokumen yang dia bawa, ada beberapa yang harus Dean tanda tangani dan ada juga yang harus Dean periksa ulang. Sepertinya hari ini pekerjaan Dean jauh lebih banyak dari hari sebelumnya.

"Ar, taruh di sana. Nanti akan aku kerjakan, sekarang aku akan istirahat dulu. Kau bisa pergi," ujar Dean sambil menyandarkan kepalanya di sandaran sopa. Pria itu terlihat memejamkan matanya, Arzan sangat paham bos nya itu butuh istirahat sekarang.

"Baik tuan, saya permisi." Pamit Arzan. Baru saja Arzan akan membuka pintu, tiba-tiba pintu sudah di buka dari luar. Pintu ruangan Dean tak di kunci tadi.

"Om Dean!" heboh Zivana yang langsung berlari menghampiri Dean. Arzan yang melihat itu hanya bisa memijit pangkal hidung nya, sungguh ini bukan waktu yang tepat untuk Zivana menemui Dean.

Pria yang tadinya memejamkan matanya itu pun langsung menatap ke arah sumber suara, benar-benar tidak tahu waktu. Dia butuh istirahat, kenapa malah ada gadis SMA ini? Dean menatap Arzan dengan tatapan yang mengisyaratkan agar membawa pergi gadis ini, Arzan yang mengerti pun langsung bergerak.

"Maaf, Nona. Anda tidak bisa menemui tuan Dean sekarang, mari keluar. Anda bisa menemui tuan lain waktu, mari Nona biarkan tuan istirahat dulu." Tutur Arzan dengan sopan.

Zivana yang hampir sampai di hadapan Dean pun berbalik menatap Arzan, gadis itu menatap Arzan dengan tatapan sulit di artikan. "Ziva ada hal penting yang mau di omongin sama om Dean," imbuh Zivana.

Arzan terlihat menggaruk tengkuknya yang tak gatal, bagaimana ini? Dean sudah memberikan tatapan tajam nya, dan Zivana sangat sulit di bujuk.

'Ya tuhan, ampuni dosaku. Bantulah aku, apa yang harus aku lakukan?' batin Arzan menjerit.

"Om Dean, kenapa? sakit ya?" Zivana sudah berada tepat di hadapan Dean. Gadis itu bergerak menyentuh kening Dean, astaga Arzan semakin di buat frustasi!

Saat Zivana hendak menyentuh kening Dean kembali, tangan Dean dengan sigap menangkis nya. Dean benci di sentuh, tapi gadis ini begitu berani. Bukan hanya berani menyentuh-nyentuh Dean, dia juga kemarin berani mengecup pipinya Dean.

"Om, kenapa? Om sakit ya? sini biar Ziva periksa dulu," kekeh Zivana.

"Keluarlah! Saya butuh istirahat," tegas Dean sambil menghempaskan tangan Zivana yang hendak menyentuh nya.

Gadis itu bukannya berhenti malah mendekatkan diri nya, Arzan bahkan hanya bisa diam menyaksikan itu. Dean menatap penuh selidik gadis itu, dia semakin dekat saja dengan Dean. Bahkan Dean bergeser dari duduknya, apakah dia akan melakukan hal gila lainnya lagi?

"Menjauh lah!" pinta Dean dengan dingin.

Arzan yang berdiri di ambang pintu pun memilih untuk pamit undur diri saja, daripada dia menyaksikan sesuatu yang tidak seharusnya. "Tuan, saya permisi. Saya lupa ada rapat dengan salah satu klien kita."

Sial! Dalam hati Dean mengumpati asisten nya itu. Bisa-bisanya dia meninggalkan dirinya dengan gadis ini, lihat saja nanti Dean akan memberikan perhitungan padanya.

"Sial!" geram Dean.

"Om, kenapa?" tanya Zivana sekali lagi.

Zivana bergerak untuk melepas dasi yang Dean kenakan, tanpa permisi dia langsung duduk di pangkuan Dean. Kaget, tentu saja Dean sangat kaget. Bisa-bisanya Zivana seperti ini, Dean mencoba menurunkan Zivana tapi tangan gadis itu malah mengalung di leher nya.

"Turun!" titah Dean namun Zivana menggeleng cepat. "Ini peringatan terakhir, turun!" sambung Dean.

"Ziva mau lepasin dasi nya, Om." Sahut Zivana yang masih tak mau turun dari pangkuan Dean. Gadis itu bergerak melepas dasi Dean, pergerakan Zivana tentu saja mempengaruhi sesuatu. Paha Dean di duduki gadis itu, sesuatu di area sana seperti menerima rangsangan.

Saat Zivana bergeser, sesuatu di bawa sana malah menegang. Sial! Dean tak bisa menahan nya, adik kesayangannya menegang hanya karena gesekan dari Zivana.

Dean bernafas lega saat Zivana turun dari pangkuan nya, gadis itu berdiri tepat di hadapan Dean. Setelah berhasil melepaskan dasi, Zivana malah kembali duduk di pangkuan Dean. Sialnya, gadis itu pas menduduki adik kesayangannya Dean. Hareghh! sialan! Dean menggeram dalam hati, sungguh gadis ini sangat menyusahkan dirinya.

"Zivana, turunlah." Suara Dean terdengar begitu berat, karena menahan sesuatu di bawah sana.

Zivana melihat wajah Dean yang seperti memerah menahan sesuatu, Dean juga terlihat begitu gelisah. Dia menggerak- gerakan kakinya sedari tadi, Zivana pun turun dari pangkuan Dean.

"Om, kenapa? Ada yang sakit?" Zivana terlihat khawatir, refleks Zivana kembali ingin menyentuh kening Dean untuk memeriksa suhu tubuh nya.

Namun, Dean menepisnya kali ini dengan kasar. Zivana hampir saja terjatuh ke lantai, jika dia tidak refleks berpegangan pada Dean. Alhasil Zivana terjatuh pada pangkuan Dean, kali ini benturan mengenai aset milik Dean.

"Om, kok keras ya?" tanya Zivana saat merasakan sesuatu yang dia duduki mengganjal keras seperti itu.

"****!" umpat Dean.

Zivanna sungguh tak tahu kondisi, dia malah bergerak-gerak di sana dengan sengaja. Zivana tak bodoh, dia berniat menggoda Dean sekarang.

Dean kalang kabut, dia menatap sengit gadis yang berada di pangkuan nya. Benar-benar menjengkelkan, tidakkah dia berpikir jika Dean sampai melakukan sesuatu padanya?

"****! gadis nakal." Geram Dean.

...***...

Next>>

Huaaa😭 Kok aku panas dingin? 😭🤣

Terpopuler

Comments

bhunshin

bhunshin

🤣🤣🤣aahhh duda digodain bocah SMA hareudang gak tuh🤣🤣🤣🤣

2025-02-23

0

Amellya Adjjah

Amellya Adjjah

Zivana, bener² nakal yaa... masih SMA lho kamu... 🙈🙈

2022-06-07

1

reisha

reisha

seru nih cerita nya,suka deh kalo anak ABG seneng sama om om 😁

2022-05-29

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Dean Harrison Adytama
3 Gadis Nakal
4 Club malam
5 Lift Yang Ternodai
6 Om Burhan
7 Pelayanan Satu Hari
8 Om I Love You
9 Mulai terusik
10 Aku menyukai tubuh mu, gadis nakal!
11 Wanita gila
12 Zivana Vs Adeeva
13 Perbedaan yang nyata
14 Besar dan hitam
15 Chapter 14
16 Chapter 15
17 Chapter 16
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Epilog
63 Extra Chapter
64 S2• Awal
65 S2• Penguntit
66 S2• Dia lagi?
67 S2• Uncle Spiderman
68 S2• Ganti Rugi?
69 S2• Kenapa sih?
70 S2• Pencarian
71 S2• Penolakan Kia
72 S2• Aku bukan sopir mu
73 S2• Monster kejam
74 S2• Negosiasi
75 S2• Bolehkah?
76 S2• First Kiss
77 S2• Bantuan Arzan lagi
78 S2•Selamat Tinggal
79 S2• Merindukan sosok nya
80 S2• London
81 S2• Mengikhlaskan
82 S2• Kembali
83 S2• Kesempatan
84 S2• Saingan Arzan
85 S2• Dijemput paksa
86 S2• Ice cream
87 S2• Mau?
88 S2• Suami Idaman
89 S2• Kejutan
90 S2• Wedding Day
91 Pengumuman Novel Baru
92 Extra Part 1
93 Extra Part 2
94 Extra Part 3
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Prolog
2
Dean Harrison Adytama
3
Gadis Nakal
4
Club malam
5
Lift Yang Ternodai
6
Om Burhan
7
Pelayanan Satu Hari
8
Om I Love You
9
Mulai terusik
10
Aku menyukai tubuh mu, gadis nakal!
11
Wanita gila
12
Zivana Vs Adeeva
13
Perbedaan yang nyata
14
Besar dan hitam
15
Chapter 14
16
Chapter 15
17
Chapter 16
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Epilog
63
Extra Chapter
64
S2• Awal
65
S2• Penguntit
66
S2• Dia lagi?
67
S2• Uncle Spiderman
68
S2• Ganti Rugi?
69
S2• Kenapa sih?
70
S2• Pencarian
71
S2• Penolakan Kia
72
S2• Aku bukan sopir mu
73
S2• Monster kejam
74
S2• Negosiasi
75
S2• Bolehkah?
76
S2• First Kiss
77
S2• Bantuan Arzan lagi
78
S2•Selamat Tinggal
79
S2• Merindukan sosok nya
80
S2• London
81
S2• Mengikhlaskan
82
S2• Kembali
83
S2• Kesempatan
84
S2• Saingan Arzan
85
S2• Dijemput paksa
86
S2• Ice cream
87
S2• Mau?
88
S2• Suami Idaman
89
S2• Kejutan
90
S2• Wedding Day
91
Pengumuman Novel Baru
92
Extra Part 1
93
Extra Part 2
94
Extra Part 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!